Oleh :
Kelompok 2
1. ANINDHITA SAFTANTI (21.02015.4840)
2. ABDUL MUIZIH (21.02015.4882)
3. DINDA YANUAR H. (21.02015.4889)
4. ONEY WAWAN S. (21.02015.4887)
5. MOH. FAUZEN (21.02015.4862)
6. MUHAMMAD LUTHFI (21.02015.4874)
7. MUFID ………… ( 21.02015.------)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Dosen Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Kejuruan yang berjudul “ POKOK
BAHASAN SEKOLAH KEJURUAN “. selain itu juga untuk memberikan
wawasan baru bagi rekan sejawat.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula penulis yang hanya manusia biasa
yang berusaha memberikan hal terbaik yang penulis bisa. Kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan agar penulis dapat lebih baik lagi di kemudian
hari.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3. Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 Sekolah Kejuruan dalam Sistem Pendidikan Indonesia................................3
2.2 Jenis , Jenjang dan tingkat Sekolah Kejuruan...............................................4
2.3 Karakteristik Siswa di Sekolah Kejuruan ….. ........................................... 5
2.4 Kebutuhan Bimbingan Konseling di Sekolah Kejuruan…........................... 8
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..................................................................................................10
3.2. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perkembangan teknologi baru, sehingga menuntut mewajibkan peserta didik di SMK
selaras dengan tuntunan di dunia industri. Pendidikan SMK harus bisa menggali
semua potensi-potensi yang dimiliki dan menjadi kemampuan-kemampuan yang
dimiliki dari peserta didik dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.3. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui Posisi Sekolah Kejuruan pada sistim Pendidikan Nasional
2. Untuk mengetahui Jenis, jenjang dan tingkat sekolah kejuruan
3. Untuk mengetahui karakteristik siswa di Sekolah Kejuruan
4. Mengetahui tentang Kebutuhan Bimbingan Konseling di Sekolah Kejuruan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Penilaian sesungguhnya terhadap keberhasilan peserta didik adalah pada
performa dalam dunia kerja
Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan
kejuruan
Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap
kemajuan teknologi
Pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktik
pendidikannya
Pendidikan kejuruan memerlukan biaya investasi daan operasional yang lebih
besar daripada pendidikan umum
Dari penjelasan di atas maka peranan dari Sekolah Kejuruan sangat penting
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Sekolah
Kejuruan di Indonesia, merupakan sekolah yang siap menurunkan atau
menyiapkan siswa-siswi untuk siap kerja dan menyiapkan Sumber Daya Manusia
yang berkualitas.
4
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui
sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus
ujian sesuai dengan standar nasional Pendidikan
Dari 3 jenis pendidikan tersebut. Pendidikan Kejuruan termasuk Pendidikan Formal (
pendidikan menengah )
5
2.3. Karakteristik siswa di Sekolah Kejuruan
Siswa SMK adalah peserta didik pada suatu pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan
dan peningkatan keterampilan siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
atau ke dunia kerja. Dengan adanya keterampilan yang memadai maka siswa
mendapatkan sesuatu yang sangat berharga untuk bekal di masa yang akan datang.
Di era globalisasi saat ini siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga
dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berprestasi.
Menurut Sukintaka (1992: 45-46), karakteristik pelajar pada tingkat
SMA/SMK kira-kira berumur 16-18 tahun, mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Menurut Sukintaka (1992: 45-46), karakteristik pelajar pada tingkat SMA/SMK kira-kira
berumur 16-18 tahun, mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Karakteristik jasmani
1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik.
2) Senang kepada keterampilan yang baik, bahkan mengarah kepada gerak
akrobatik.
3) Anak laki-laki keadaan jasmani sudah cukup matang.
4) Anak putri proporsi tubuhnya makin lebih baik.
5) Mampu menggunakan energi dengan baik.
6) Mampu membangun kemauan dengan sangat mengagumkan.
b. Psikal dan mental
1) Banyak memikirkan dirinya sendiri
2) Mental menjadi stabil dan matang
3) Membutuhkan banyak pengalaman dari segala segi
4) Sangat senang terhadap hal-hal yang idealnya dan senang sekali bila
memutuskan masalah-masalah (pendidikan, pekerjaan, perkawinan, ppristiwa
dunia dan politik, kepercayaan).
c. Sosial
1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis
2) Lebih bebas
3) Berusaha lepas dari lindungan orang dewasa atau pendidik
6
4) Senang kepada kebebasan diri dan berpetualangan
5) Sadar untuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakaian rapi dan baik
6) Tidak senang kepada persyaratan-persyaratan yang ditentukan kedua orang
tuanya
7) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadinya.
d. Perkembangan motorik
Karena anak telah mencapai pertumbuhan dan perkembangan menjelang masa
dewasanya, keadaan tubuhpun akan menjadi lebih kuat dan lebih baik, maka
kemampuan motorik dan keadaan psikisnya juga siap menerima pembelajaran yang lebih
kompleks lagi.
7
layanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan need assesment atau analisis
kebutuhan yang dilakukan oleh konselor di sekolah. Tujuan need assesment adalah
mengumpulkan sumber informasi mengenai kebutuhan siswa disekolah dengan
menganalisis kebutuhan siswa yang digolongkan kedalam empat kategori besar
kebutuhan yaitu yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi, kebutuhan sosial,
kebutuhan belajar dan kebutuhan karir siswa.
2. Bimbingan Sosial
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka kami menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang dimiliki setiap manusia untuk
dapat memberikan makna, nilai dan tujuan dalam hidupnya serta meningkatkan
motivasi dalam bekerja sehingga selalu bersemangat karena tidak didasarkan
rasa keterpaksaan melainkan karena ibadah yang hanya semata-mata untuk
mengabdikan diri kepada sang pencipta .
2. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kecerdasan
spiritual adalah orang yang dalam hidupnya bersikap jujur, penuh energi,
memiliki motivasi yang tinggi, spontan, tidak penuh curiga, terbuka menerima
hal-hal baru, senang belajar, mudah memaafkan, tidak mendendam, berani
mencoba hal-hal baru serta tidak mudah putus asa jika mengalami atau
menghadapi kegagalan dalam kehidupan berkeluarga dan berorganisasi.
3. Cara mengasah Kecerdasan Spiritual (SQ) dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara tergantung kitanya. Tapi, satu yang pasti Kecerdasan Spiritual (SQ)
harus dilatih / diasah supaya otak kita tetap bisa digunakan. Kalo diibaratkan
barang Otak kita itu harus seperti pisau makin diasah maka akan semakin tajam.
4. Kecerdasan Spiritual (SQ) harus kita manfaatkan seoptimal mungkin supaya kita
menjadi manusia yang lebih bijak lagi.
5. Pengaruh Kecerdasan Spiritual (SQ) terhadap peserta didik dalam dunia
pendidikan itu sangat vital sekali, karena untuk menyatukan, menyeimbangkan
dan menjembatani kesenjangan yang bersifat intrapersonal dan interpersonal.
9
3.2. SARAN
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami selaku penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan, supaya kami bisa lebih baik lagi.
Adapun saran yang bisa kami berikan kepada pembaca yang kami peroloeh dari
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai seorang pendidik, kita harus bisa mengembangkan ketiga kecerdasan itu
secara seimbang sehingga memiliki kepribadian yang baik.
2. Untuk siswa itu sendiri dia harus bisa mengembangkan ketiga kecerdasan ini
supaya mental dan fisik peserta didik sesuai dengan apa yang dicita-citakan
dalam UU SISDIKNAS.
10
Daftar pustaka
http://depirismayanti.blogspot.com/2015/01/makalah-kecerdasan-spiritual.html
http://sambasalim.com
http://lidawati.com/kecerdasan-spiritual/
http://www.artikelterapi.com/definisi_kecerdasan.htm: http://
kamusbahasaindonesia.org/spiritual/mirip#ixzz3IldLMJF8
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2010/01/kecerdasan-spiritual.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenis-kecerdasan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan#Menurut_Howard_Gardner
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_spiritual
http://rachmatsoegiharto.blogspot.com/2013/04/ciri-ciri-orang-yamg-cerdas-
spiritual.html
http://icaraku.blogspot.com/2013/06/cara-meningkatkan-kecerdasan-spiritual.html
11