Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH KEJURUAN


POKOK BAHASAN SEKOLAH KEJURUAN
Dosen Pengampu : Titik Angereni W. S.Pd.,M..Pd.Kons.

Oleh :
Kelompok 2
1. ANINDHITA SAFTANTI (21.02015.4840)
2. ABDUL MUIZIH (21.02015.4882)
3. DINDA YANUAR H. (21.02015.4889)
4. ONEY WAWAN S. (21.02015.4887)
5. MOH. FAUZEN (21.02015.4862)
6. MUHAMMAD LUTHFI (21.02015.4874)
7. MUFID ………… ( 21.02015.------)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MOCH. SROEDJI JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Dosen Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Kejuruan yang berjudul “ POKOK
BAHASAN SEKOLAH KEJURUAN “. selain itu juga untuk memberikan
wawasan baru bagi rekan sejawat.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula penulis yang hanya manusia biasa
yang berusaha memberikan hal terbaik yang penulis bisa. Kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan agar penulis dapat lebih baik lagi di kemudian
hari.

Penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan pada semua pihak yang


telah membantu tersusunnya tugas makalah ini, semoga menjadi amal kebaikan dan
mendapatkan pahala dari Tuhan yang Maha Esa. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatulllahi wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3. Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 Sekolah Kejuruan dalam Sistem Pendidikan Indonesia................................3
2.2 Jenis , Jenjang dan tingkat Sekolah Kejuruan...............................................4
2.3 Karakteristik Siswa di Sekolah Kejuruan ….. ........................................... 5
2.4 Kebutuhan Bimbingan Konseling di Sekolah Kejuruan…........................... 8
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..................................................................................................10
3.2. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan cerminan kepribadian suatu bangsa, maju dan
tidaknya suatu negara itu tergantung dari Sumber Daya Manusianya (SDM). Maka
dari itu, negara kita melalui pemerintah tentunya mempunyai keinginan supaya
rakyatnya memiliki kemampuan dan kecerdasan yang tinggi, sebagaimana yang
tercantum dalam amanat UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang mengatakan
bahwa Tujuan pendidikan nasional adalah “Menciptakan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Yuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional diatas, perhatian pemerintah
terhadap dunia pendidikan sekarang ini dirasakan sudah cukup baik. Terbukti dengan
dikeluarkannya kurikulum pendidikan yang terbaru yaitu Kurikulum 2013. Dimana
salah satu kompetensi inti yang tercantum didalamya adalah keterampilan.
Secara umum, ada 3 jenjang sistem pendidikan nasional atau bisa dikatakan
sebagai wajib belajar 9 tahun dimulai dari Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan
Menengah (SMP), dan Pendidikan Tinggi (SMA/SMK / Kuliah). Sistem
pendidikan di Indonesia ini dibuat untuk memberikan sikap positif, menambah
pengetahuan akademis, dan juga mengasah keterampilan setiap siswa sejak dasar.
Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu. SMK sebagai salah satu institusi
yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan tenaga kerja yang
terampil sebagaimana diharapkan dunia kerja. Salah satu tujuan pendidikan SMK
menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun
2006, Pendidikan Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya.
Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Sekolah Menengah Kejuruan.
Perkembangan dunia pendidikan saat ini memasuki era perkembangan-

1
perkembangan teknologi baru, sehingga menuntut mewajibkan peserta didik di SMK
selaras dengan tuntunan di dunia industri. Pendidikan SMK harus bisa menggali
semua potensi-potensi yang dimiliki dan menjadi kemampuan-kemampuan yang
dimiliki dari peserta didik dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan satuan


pendidikan lainnya. Perbedaan tersebut dapat dikaji dari tujuan pendidikan, substansi
pelajaran, tuntutan pendidikan dan lulusannya. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Dari tujuan pendidikan kejuruan tersebut
mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan di samping menyiapkan tenaga
kerja yang profesional juga mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program kejuruan atau bidang
keahlian

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Posisi Sekolah Kejuruan pada sistim Pendidikan Nasional
2. Jenis, jenjang dan tingkat sekolah kejuruan
3. Karakteristik siswa di Sekolah Kejuruan
4. Kebutuhan Bimbingan Konseling di Sekolah Kejuruan

1.3. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui Posisi Sekolah Kejuruan pada sistim Pendidikan Nasional
2. Untuk mengetahui Jenis, jenjang dan tingkat sekolah kejuruan
3. Untuk mengetahui karakteristik siswa di Sekolah Kejuruan
4. Mengetahui tentang Kebutuhan Bimbingan Konseling di Sekolah Kejuruan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sekolah Kejuruan dalam Sistim Pendidikan di Indonesia


Sekolah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah
yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis
pekerjaan tertentu. Sekolah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk
memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sekolah
Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan
kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja, pendidikan kejuruan
adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih
mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan dari pada
bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990, pendidikan menengah
kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesional. Sedangkan Djojonegoro (1998) merumuskan
bahwa pendidikan kejuruan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
tenaga kerja, meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu, dan mendorong
motivasi untuk belajar terus. Kedua rumusan di atas mengandung kesamaan yakni
mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja dan mengembangkan
eksistensi peserta didik, untuk kepentingan peserta didik, masyarakat bangsa dan
negara.
Ada beberapa karakteristik khusus yang membedakan antara pendidikan
umum dengan pendidikan kejuruan, adalah sebagai berikut:
 Pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki
lapangan kerja
 Pendidikan kejuruan didasarkan atas kebutuhan dunia kerja (demand driven)
 Fokus isi pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan seperangkat
kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
dibutuhkan dunia kerja

3
 Penilaian sesungguhnya terhadap keberhasilan peserta didik adalah pada
performa dalam dunia kerja
 Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan
kejuruan
 Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap
kemajuan teknologi
 Pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktik
pendidikannya
 Pendidikan kejuruan memerlukan biaya investasi daan operasional yang lebih
besar daripada pendidikan umum

Dari penjelasan di atas maka peranan dari Sekolah Kejuruan sangat penting
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Sekolah
Kejuruan di Indonesia, merupakan sekolah yang siap menurunkan atau
menyiapkan siswa-siswi untuk siap kerja dan menyiapkan Sumber Daya Manusia
yang berkualitas.

2.2. Jenis, Jenjang dan tingkat Sekolah Kejuruan


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan. Ada tiga macam pendidikan di indonesia yaitu
1. Pendidikan Formal
Pendikan Formal yaitu pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan
formal berstatus negeri dan pendidikan formal berstatus swasta.
2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan
nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal
setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh

4
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan.

3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui
sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus
ujian sesuai dengan standar nasional Pendidikan
Dari 3 jenis pendidikan tersebut. Pendidikan Kejuruan termasuk Pendidikan Formal (
pendidikan menengah )

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan


tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan. (UU No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1 Ayat 8). Jenjang pendidikan
formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Dalam hal ini Sekolah Kejuruan termasuk dalam Pendidikan menengah. Pendidikan
menengah dalam hubungan ke bawah berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan
pendidikan dasar, dan dalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja.

Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan


pendidikan suatu satuan pendidikan. Pendidikan kejuruan merupakan bagian dari
sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada
satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang
pekerjaan lain. Sebelumnya, Hamalik (2001:24) menyatakan bahwa pendidikan
kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan
dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai
latihan keterampilan. Lebih lanjut, Djohar (2007:1285) mengemukakan bahwa
pendidikan kejuruan adalah suatu program pendidikan yang menyiapkan individu
peserta didik menjadi tenaga kerja profesional dan siap untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

5
2.3. Karakteristik siswa di Sekolah Kejuruan
Siswa SMK adalah peserta didik pada suatu pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan
dan peningkatan keterampilan siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
atau ke dunia kerja. Dengan adanya keterampilan yang memadai maka siswa
mendapatkan sesuatu yang sangat berharga untuk bekal di masa yang akan datang.
Di era globalisasi saat ini siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga
dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berprestasi.
Menurut Sukintaka (1992: 45-46), karakteristik pelajar pada tingkat
SMA/SMK kira-kira berumur 16-18 tahun, mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Menurut Sukintaka (1992: 45-46), karakteristik pelajar pada tingkat SMA/SMK kira-kira
berumur 16-18 tahun, mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Karakteristik jasmani
1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik.
2) Senang kepada keterampilan yang baik, bahkan mengarah kepada gerak
akrobatik.
3) Anak laki-laki keadaan jasmani sudah cukup matang.
4) Anak putri proporsi tubuhnya makin lebih baik.
5) Mampu menggunakan energi dengan baik.
6) Mampu membangun kemauan dengan sangat mengagumkan.
b. Psikal dan mental
1) Banyak memikirkan dirinya sendiri
2) Mental menjadi stabil dan matang
3) Membutuhkan banyak pengalaman dari segala segi
4) Sangat senang terhadap hal-hal yang idealnya dan senang sekali bila
memutuskan masalah-masalah (pendidikan, pekerjaan, perkawinan, ppristiwa
dunia dan politik, kepercayaan).
c. Sosial
1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis
2) Lebih bebas
3) Berusaha lepas dari lindungan orang dewasa atau pendidik

6
4) Senang kepada kebebasan diri dan berpetualangan
5) Sadar untuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakaian rapi dan baik
6) Tidak senang kepada persyaratan-persyaratan yang ditentukan kedua orang
tuanya
7) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadinya.
d. Perkembangan motorik
Karena anak telah mencapai pertumbuhan dan perkembangan menjelang masa
dewasanya, keadaan tubuhpun akan menjadi lebih kuat dan lebih baik, maka
kemampuan motorik dan keadaan psikisnya juga siap menerima pembelajaran yang lebih
kompleks lagi.

2.4. Kebutuhan Bimbingan Konseling di Sekolah Kejuruan


Bimbingan dan konseling merupakan salah satu usaha strategis dalam
mengembangkan potensi siswa yang ideal. Pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah telah diatur dalam Panduan Oprasional Pelaksanaan (POP)
bimbingan dan konseling yang diterbitkan oleh pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan Nasional sesuai tingkatan jenjang pendidikan yang dimulai dari Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas
(SMA), termasuk SMK. Pemberian layanan bimbingan dan konseling di SMK juga
memiliki orientasi yang sama dengan penyelenggaraan pendidikan, sebab bimbingan
dan konseling merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan nasional.

Penyelenggaraan program bimbingan dan konseling di SMK bertujuan untuk


memfasilitasi perkembangan aspek pribadi, sosial, belajar dan karir siswa secara utuh
hingga mencapai aktualisasi diri yang ideal (Permendikbud, 2014). Fungsi aktualisasi
diri bagi siswa SMK dapat ditunjukkan dengan kompetensi fisik dan mental yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk cerminan aktualisasi diri
bagi siswa SMK adalah memiliki wawasan keilmuan teori dan praktik yang luas,
mampu menggerakkan dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik secara tepat dan
senantiasan berorientasi pada masa depan. Fungsi aktualisasi diri akhirnya menjadi
salah satu modal penting yang perlu diberikan kepada siswa SMK dan dapat dibantu
fasilitasi melalui program layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Program

7
layanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan need assesment atau analisis
kebutuhan yang dilakukan oleh konselor di sekolah. Tujuan need assesment adalah
mengumpulkan sumber informasi mengenai kebutuhan siswa disekolah dengan
menganalisis kebutuhan siswa yang digolongkan kedalam empat kategori besar
kebutuhan yaitu yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi, kebutuhan sosial,
kebutuhan belajar dan kebutuhan karir siswa.

Di sekolah menengah kejuruan, bimbingan yang dibutuhkan antara lain : :


1. Bimbingan Karir
Siswa di sekolah kejuruan memerlukan bimbingan karir yang tepat untuk
membantu mereka memilih jalur karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuan mereka. Bimbingan karir juga membantu siswa memahami
persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk masuk ke dunia kerja.
Tujuan bimbingan karir :
a. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan
dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat,
bakat, sikap, dan cita-citanya.
b. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan ada
yang ada pada masyarakat sekitarnya.
c. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan
yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta memahami hubungan
usaha dirinya sekarang dengan masa depanya.
d. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan
oleh dirinya sendirinya dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk
dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. e. Para siswa dapat
merencanakan masa depannya, serta menemukan karir dan kehidupannya
yang serasi atau sesuai.

2. Bimbingan Sosial

8
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka kami menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang dimiliki setiap manusia untuk
dapat memberikan makna, nilai dan tujuan dalam hidupnya serta meningkatkan
motivasi dalam bekerja sehingga selalu bersemangat karena tidak didasarkan
rasa keterpaksaan melainkan karena ibadah yang hanya semata-mata untuk
mengabdikan diri kepada sang pencipta .
2. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kecerdasan
spiritual adalah orang yang dalam hidupnya bersikap jujur, penuh energi,
memiliki motivasi yang tinggi, spontan, tidak penuh curiga, terbuka menerima
hal-hal baru, senang belajar, mudah memaafkan, tidak mendendam, berani
mencoba hal-hal baru serta tidak mudah putus asa jika mengalami atau
menghadapi kegagalan dalam kehidupan berkeluarga dan berorganisasi.
3. Cara mengasah Kecerdasan Spiritual (SQ) dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara tergantung kitanya. Tapi, satu yang pasti Kecerdasan Spiritual (SQ)
harus dilatih / diasah supaya otak kita tetap bisa digunakan. Kalo diibaratkan
barang Otak kita itu harus seperti pisau makin diasah maka akan semakin tajam.
4. Kecerdasan Spiritual (SQ) harus kita manfaatkan seoptimal mungkin supaya kita
menjadi manusia yang lebih bijak lagi.
5. Pengaruh Kecerdasan Spiritual (SQ) terhadap peserta didik dalam dunia
pendidikan itu sangat vital sekali, karena untuk menyatukan, menyeimbangkan
dan menjembatani kesenjangan yang bersifat intrapersonal dan interpersonal.

9
3.2. SARAN
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami selaku penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan, supaya kami bisa lebih baik lagi.
Adapun saran yang bisa kami berikan kepada pembaca yang kami peroloeh dari
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai seorang pendidik, kita harus bisa mengembangkan ketiga kecerdasan itu
secara seimbang sehingga memiliki kepribadian yang baik.
2. Untuk siswa itu sendiri dia harus bisa mengembangkan ketiga kecerdasan ini
supaya mental dan fisik peserta didik sesuai dengan apa yang dicita-citakan
dalam UU SISDIKNAS.

10
Daftar pustaka

http://depirismayanti.blogspot.com/2015/01/makalah-kecerdasan-spiritual.html
http://sambasalim.com
http://lidawati.com/kecerdasan-spiritual/
http://www.artikelterapi.com/definisi_kecerdasan.htm: http://
kamusbahasaindonesia.org/spiritual/mirip#ixzz3IldLMJF8
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2010/01/kecerdasan-spiritual.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenis-kecerdasan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan#Menurut_Howard_Gardner
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_spiritual
http://rachmatsoegiharto.blogspot.com/2013/04/ciri-ciri-orang-yamg-cerdas-
spiritual.html
http://icaraku.blogspot.com/2013/06/cara-meningkatkan-kecerdasan-spiritual.html

11

Anda mungkin juga menyukai