Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI KONSELING HUMANISTIK

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Teori Konseling Individual”

Yang diampu oleh ibu Iswatun Hasanah, M.Psi

Disusun oleh Klompok 1:

Ainur Rahman (20381091049)

Alfain Tauvikcy (20381091050)

Thoriqal Afif (20381001119)

Ana Maisaroh (20381092003)

PROGRAM STUDI

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Teori Konseling Individual.

            Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan
karena usaha dari kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
telah membantu kami baik itu dosen kami dan semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.

            Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
selaku penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan tugas kami selanjutnya.

            Demikian dari kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam
pembuatan makalah ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang
kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.

Pamekasan, 24,September,2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

1. Latar Belakang......................................................................................4
2. Rumusan Masalah.................................................................................4
3. Tujuan ..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6

1. Pengertian humanisme .........................................................................6


2. Pandangan Konseling Humanistik Tentang Manusia...........................6
3. Tujuan Konseling Humanistik..............................................................8
4. Peran dan Fungsi konselor....................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................9

1. Kesimpulan...........................................................................................9
2. Saran.....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama lain psikologi kemanusiaan
adalah suatu pendekatan yang multiphase terhadap pengalaman dan tingkah laku
manusia yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia.
Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik adalah alternative, sedangkan bagi
sejumlah ahli psikologi yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan
tradisional behaviorisme dan psikoanalisis (Misiak dan sexton,2005).
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu:
1. Psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan
untuk memahami sifat dan keadaan manusia.
2. Psikologi humanistik menawarkan pengetahuan yang luas akan kaidah
penyelidikan dalam biidang tingkah laku manusia.
3. Psikologi humanistik menawarkan metode yang lebih luas akan kaidah-
kaidah yang lebih efektif dalam pelaksanaan psikoterapi.
Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikoogi yang muncul
pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yng
berkembang pada abad pertengahan. Kehadiran psikologi humanistik muncul
sebagai reaksi atas aliran pikoanalisis dan behaviorisme serta di pandang sebagai
”kekuatan ketiga” dalam aliran psikologi.1

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian humanisme?
2) Bagaimana pandangan konseling humanistik terhadap manusia?
3) Apa tujuan konseling humanistik?
4) Apa saja peran dan fungsi konselor?

1
https:\\nihlatul96.wordpress.com\2016\06\23\pendekatan-teori-humanistik\

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Humanisme
2. Untuk mengetahui pandangan konseling humanistik terhadap manusia
3. Untuk mengetahui tujuan konseling humanistik
4. Untuk mengetahui peran dan fungsi konselor

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Pengertian Humanisme

Pendekatan eksistensial humanisme merupakan salah satu pendekatan


konseling yang berkembang pada akhir perang dunia I dan II. Namun , allaers
(1961) menunjukkan eksitensialisme yang muncul dari masyarakat sebelum
perang yang menekankan kompartementalisasi keluarga yang terpisah dari
pekerjaan, agama sebagai suatu cita-cita luhur jauh dari atas kerepotan kehidupan
sehari-hari, peran gender, bertingkat kaku, dan industri yang melibatkan manusia
sebagai alat produksi. Konseling eksistensial memeriksa kesadaran individu dari
diri merek sendiri dan kemampuan mereka untuk melihat melampaui masalah
mereka dan kejadian sehari-hari untuk masalah eksistensi manusia. Nama lain:
Humanistic, Phenomenological, Experiental.2

B. Pandangan Konseling Humanistik Tentang Manusia

Konseling dengan pendekatan humanistik berfokus pada kondisi manusia.


Pendekatan ini terutama adalah suatu sikap yang menekankan pada suatu
pemahaman atas manusia. Humanistik memandang manusia sebagai mahluk yang
memiliki otoritas atas kehidupan dirinya. Manusia bebas untuk menjadi apa dan
siapa sesuai keinginannya. Manusia adalah makhluk hidup yang menentukan
sendiri apa yang ingin dia lakukan dan apa yang tidak dia ingin dilakukan, karena
manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas segala apa yang
dilakukannya. Asumsi ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang
sadar, mandiri,, aktif yang dapat menentukan (hampir) segalanya aktivitas
kehidupannya. Manusia adalah makhluk dengan julukan “the self determining
being” yang mampu sepenuhnya menentukan tujuan yang paling diinginkan dan
cara mencapai tujuan itu yang dianggapnya paling benar dan paling tepat.3

Berikut ini pandangan manusia menurut teori humanistik dalam pujosuwarnoo


(1993: 36-37):

2
M.Andi Setiawan,2018,Pendekatan-Pendekatan Konseling Teori dan Aplikasi,
(Yogyakarta:Deepublish)hal 54
3
http://dowload.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=637820val=10952&title=KONSELING%20HUMANISTIK%20SEBUAH
%20TINJAUAN%20FILOSOFI

6
1) Filsafat eksistensialis memandang manusia sebagai sebagai individu dan
merupakan problem yang unik dari eksistensi kemanusiaan. Manusia
merupakan seseorang yang ada, yang sadar dan waspada akan
kebaradaannya sendiri. Setiap orang menciptakan tujuannya sendiri
dengan segala kreatifitasnya, menyempurnakan esensi dan fakta
existensinya.
2) Bahwa manusia sebagai mahluk hidup, menentukan apa yang ia kerjakan
dan yang tidak dia kerjakan, dan bebas untuk menjadi apa yang ia
inginkan. Jadi yang pokok adalah apakah seseorang berkeinginan atau
tidak, sebab fisafat eksistensiais percaya bahwa setiap orang bertanggung
jawab atas segala tindakannya. Dengan kata lain individu adalah penentu
utaa tingkah laku dan pengalamannya.
3) Teori humanistik mendasarkan pendapat bahwa manusia tidak pernah
statis, ia selalu menjadi yang berbeda. Untuk menjadi sesuatu ini maka
manusia mesti berani menghancurkan pola-pola lama, berdiri pada laki-
laki sendiri dan mencari jalan, ke arah manusia yang baru dan lebih besar
menujua aktualisasi diri.
4) Menekankan pada kesadaran manusia, pengalaman personal yang
hubungan dengan eksistensi dalam dunia orang lain.

Corey (2009: 139). Sharf, Richard S (2012) Dimensi dasar dari kondisi
manusia, menurut pendekatan eksistensial, meliputi:

1) Kemampuan untuk kesadaran diri


2) Kebebasan dan tanggung jawab
3) Menciptakan identitas seseorang dan membangun hubungan yang berarti
dengan orang lain
4) Pencarian makna, nilai-nilai dan tujuan
5) Kecemasan sebagai kondisi hidup
6) Kesadaran kematian dan ketidakberadaan

Sedangkan dalam corey (2005:54-55) menjelaskan konsep manusia


yaitu:
1) Kesadaran diri

7
2) Kebebasan, tanggung jawab dan kecemasan
3) Penciptaan makna4

C. Tujuan Konseling Humanistik


Peningkatan kesadaran adalah tujuan utama konseling eksistensial, yang
memungkinkan konseli untuk menemukan bahwa kemungkina alternatif ada
padayang diakui sebelumnya. Sedangkan pujosuwarno (1993: 38-39) tujuan
utama menggunakan teori humanistik adalah:
1) Mengoptimalkan kesadaran individu akan keberadaannya dan
menerima dirinya apa adanya.
2) Memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi cara berfikir, keyakinan
serta pandangan individu yang tidak atau kurang sesuai.
3) Menghilangkan hambatan-hambatan yang dirasakan dan dihayati
individu dalam proses aktualisasi tersebut.
4) Membantu menemukan individu pilihan yang bebas dan dapat
dijangkau.

D. Peran dan Fungsi konselor sebagai berikut :


Konselor memberikan pemahaman terkait dunia subjektif dari konseli dan
kemudian konseli dapat menemukan pemahaman ataupun pilihan baru. Konselor
akan membantu konseli dalam menerima tanggung jawab yang ada dan tidak
menghindari tanggung jawab tesebut. Konseli yang cenderung mengeluh dan
suka menyalahkan orang lain maka konselor mencoba menanyakan apa gunanya
apabila mengeluh dan menyalahkan orang lain. Dalam pendekatan ini biasanya
konselor berurusan dengan orang-orang.5

BAB III

PENUTUP

4
M.Andi Setiawan,2018,Pendekatan-Pendekatan Konseling Teori dan Aplikasi ,
(Yogyakarta:Deepublish)hal 59-60
5
M.Andi Setiawan,2018,Pendekatan-Pendekatan Konseling Teori dan Aplikasi ,
(Yogyakarta:Deepublish)hal 66

8
A. Kesimpulan
Aliran humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang
muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan
eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Konseling dengan
pendekatan humanistik berfokus pada kondisi manusia. Humanistik memandang
manusia sebagai makhluk yang memiliki otoritas atas kehidupan dirinya. Manusia
bebas untyk menjadi apa dan siapa sesuai keinginannya. Manusia adalah makhluk
hidup yang menentukan sendiri apa yang ingin dia lakukan dan apa yang tidak dia
inginkan, karena manusia adalah makhluk bertanggung jawab atas segala apa
yang dia lakukan.

Pada konseling eksistensial humanistik yang paling utama adalah


hubungannya dengan konseli/klien. Proses konseling dengan pendekatan
humanistik sangat memperhatikan hubungan terapeutik dengan melihat konselor
dan konseli/klien sebagai manusia.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat membentu seseorang dalam memahami tentang


Teori Konseling Humanistik.

DAFTAR PUSTAKA

https:\\nihlatul96.wordpress.com\2016\06\23\pendekatan-teori-humanistik\

9
http://dowload.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=637820val=10952&title=KONSELING

%20HUMANISTIK%20SEBUAH%20TINJAUAN%20FILOSOFI

M.Andi Setiawan,2018,Pendekatan-Pendekatan Konseling Teori dan Aplikasi ,

(Yogyakarta:Deepublish)

10
11

Anda mungkin juga menyukai