Anda di halaman 1dari 12

KONSEP TEORI

KONSELING
HUMANISTIK
Oleh : Rizqi Faridatun Na'imah
ISI PRESENTASI

Latar Belakang Tujuan Teori


Rumusan Masalah Pandangan Hakikat Manusia
Tujuan Kesimpulann
Pembahasan Saran
Sejarah
Konsep Dasar Teori
LATAR BELAKANG

Dalam pandangan teori humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup


dan perbuatan mereka sendiri serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka sendiri .Yang paling diutamakan dalam
konseling eksistensial-humanistik adalah hubunganya dengan klien. Kualitas dari
dua orang yang bertatap muka dalam situasi konseling merupakan stimulus
terjadinya perubahan yang positif. Artinya psikologi humanistik sangat
memperhatikan tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan
lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan pada kebebasan
individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sejarah tentang konsep teori konseling


Humanistik?

2. Bagaimana Konsep dasar yang ada dalam teori konseling


Humanistik?

3. Apa tujuan dari konsep teori konseling Humanistik?

4. Bagaimana pandangan tentang hakikat manusia menurut


TUJUAN

1 Untuk mengetahui Sejarah tentang konsep teori konseling


humanistik.

2 Untuk mengetahui konsep dasar yang ada dalam teori


konseling humanistik.

3 Untuk mengetahui tujuan dari teori konseling humanistik.

4 Untuk mengetahui pandangan tentang hakikat manusia menurut


teori konseling humanistik.
PEMBAHASAN

A. Sejarah teori konseling humanistik

Aliran humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar
pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an,
para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi
profesional yang berupaya untuk mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang :
self , aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.

Humanisme, sebagai filsafat bimbingan konseling dan praktek pendidikan dipahami memiliki banyak unsur yang
beragam (Hansen, 2006). Prinsip yang menyatukan unsur-unsur yang beragam adalah gagasan bahwa manusia
tidak dapat direduksi ke fenomena lain (Davidson, 2000). Dengan kata lain, manusia hanya dapat dipahami
sebagai makhluk keseluruhan (Perepiczka and Scholl, 2012).
B. KONSEP DASAR KONSELING
HUMANISTIK

KONSEP 1 KONSEP 2
1. Manusia sebagai 2. Manusia tidak
makhluk hidup yang dapat pernah statis, ia selalu
menentukan sendiri apa yang menjadi sesuatu yang
ia kerjakan dan yang tidak dia berbeda, oleh karena itu
kerjakan, dan bebas untuk manusia mesti berani
menjadi apa yang ia inginkan. menghancurkan pola-pola
Setiap orang bertanggung lama dan mandiri menuju
jawab atas segala tindakannya. aktualisasi diri.
C. TUJUAN TEORI KONSELING
HUMANISTIK

1 2 33
Memperbaiki dan mengubah Agar klien mengalami Menghilangkan hambatan-
sikap, persepsi cara berfikir, keberadaannya secara otentik dengan hambatan yang dirasakan dan
keyakinan serta pandangan- menjadi sadar atas keberadaan dan dihayati oleh individu dalam
pandangan individu, yang unik, potensi-potensi serta sadar bahwa ia proses aktualisasi dirinya.
yang tidak atau kurang sesuai dapat membuka diri dan bertindak
dengan dirinya agar individu berdasarkan kemampuannya. Dan Membantu individu dalam
dapat mengembangkan diri dan Keotentikan sebagai “urusan utama menemukan pilihan-pilihan bebas
meningkatkan self actualization psikoterapi” dan “nilai eksistensial yang mungkin dapat dijangkau
seoptimal mungkin. pokok”. menurut kondisi dirinya.
D. PANDANGAN TENTANG HAKIKAT MANUSIA
DALAM TEORI KONSELING HUMANISTIK

Humanistik memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki otoritas atas kehidupan
dirinya. Manusia bebas untuk menjadi apa dan siapa sesuai keinginannya. Manusia adalah
makhluk hidup yang menentukan sendiri apa yang ingin dia lakukan dan apa yang tidak
ingin dia lakukan, karena manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas segala apa
yang dilakukannya. Asumsi ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang sadar,
mandiri, aktif yang dapat menentukan (hampir) segalanya aktivitas kehidupannya. Manusia
adalah makhluk dengan julukan “the self determining being” yang mampu sepenuhnya
menentukan tujuan-tujuan yang paling diinginkannya dan cara-cara mencapai tujuan itu
yang dianggapnya paling benar dan paling tepat tepat.
KESIMPULAN

Konseling dengan pendekatan humanistik berfokus pada kondisi


manusia. Humanistik memandang manusia sebagai makhluk yang
memiliki otoritas atas kehidupan dirinya. Manusia bebas untuk menjadi
apa dan siapa sesuai keinginannya. Manusia adalah makhluk hidup
yang menentukan sendiri apa yang ingin dia lakukan dan apa yang tidak
ingin dia lakukan, karena manusia adalah makhluk yang bertanggung
jawab atas segala apa yang dilakukannya.
SARAN

Dari pembahasan yang telah saya jelaskan diatas saya menyadari


banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini
untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca untuk membuka
buku-buku tentang konsep teori konseling humanistik lainnya.
TERIMA KASIH
Presentasi oleh Rizqi Faridatun Na'imah

Anda mungkin juga menyukai