Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RESUME

Nama : Whini Yuni Rochani

Mata Kuliah : Psikologi

NIM : RPL19114268

Tanggal : 18 Oktober 2019

I. Teori Psikologi Humanistik

Behaviorisme menekankan adanya persamaan yang esensial antara manusia dan hewan.
Kedua teori ini mempunyai kekurangan pada sudut pandangnya menurut sebagian ahli,
maka lahirlah teori ketiga. Peristiwa ketiga adalah lahirnya teori psikologi humanistik, yang
muncul dengan menggambarkan manusia dengan sangat berbeda dari teori psikoanalisis
dan behaviorisme. Teori belajar humanistik menyatakan bahwa manusia adalah makhluk
yang bebas dan selalu mengarah kepada pengungkapan potensi yang dimilikinya apabila
mendapatkan dukungan dari lingkungan. Teori ini dinamakan humanistik karena
memfokuskan diri secara khusus pada tingkah laku manusia.

A. Konsep Teori belajar Humanistik


Konsep teori belajar Humanistik yaitu proses memanusiakan manusia, dimana seorang
individu diharapkan dapat mengaktualisasikan diri artinya manusia dapat menggali
kemampuannya sendiri untuk diterapkan dalam lingkungan. Proses belajar Humanistik
memusatkan perhatian kepada diri peserta didik sehingga menitikberatkan kepada
kebebasan individu. Teori Humanistik menekankan kognitif dan afektif memengaruhi proses.
Kognitif adalah aspek penguasaan ilmu pengetahuan sedangkan afektif adalah aspek sikap
yang keduanya perlu dikembangkan dalam membangun individu. Belajar dianggap berhasil
jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Hal yang penting lagi pada
proses pembelajaran Humanisme harus adanya motivasi yang diberikan agar peserta didik
dapat terus menjalani pembelajaran dengan baik. Motivasi dapat berasal dari dalam yaitu
berasal dari diri sendiri, maupun dari guru sebagai fasilitator.
B. Prinsip teori Humanistik

1. Manusia memiliki kemampuan alami untuk belajar.

2. Belajar menjadi signifikan apabila apa yang dipelajari memiliki relevansi dengan
keperluan mereka.

3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.

4. Tugas belajar dapat lebih diterima dan diasimilasikan apabila ancaman dari luar itu
semakin kecil.

5. Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam memperoleh cara.

6. Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya.

7. Belajar lancar jia siswa dilibatkan dalam proses belajar.

8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam.

9. Kepercayaan pada diri siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri.

10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

C. Implementasi terhadap Pembelajaran

Dalam teori Humanistik Guru bertindak sebagai Fasilitator, sehingga disini guru mempunyai
banyak tugas diantaranya :

1. memberi perhatian dan motivasi

2. membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas


dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum

3. Memahami karakteristik siswa

4. mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar

5. Dapat menyesuaikan dirinya bersama siswanya

6. Berbaur dengan siswanya, berkomunikasi dengan sangat baik bersama siswanya

7. Dapat memahami dirinya dan tentunya agar dapat memahami siswanya


8. Dalam penerapan teori belajar humanistik proses lebih diutamakan daripada hasil,
dimana proses dari penerapan teori belajar humanistik antara lain :

9. Merumuskan tujuan belajar yang jelas

10. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur
dan positif.

11. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif
sendiri

12. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara
mandiri.

D. Tokoh-tokoh teori humanistik

1. Abraham Maslow

Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :

(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang.

(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.

Berkaitan dengan pendapat tersebut Maslow mengemukakan adanya 5 tingkatan kunci


kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok inilah yang kemudian
dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Karena sesungguhnya
dalam teori humanistik ini sangat diperlukannya motivasi. 5 tingkatan tersebut antara lain :

2. Carl Sam Rogers


Carl Sam Rogers mengemukakan Kebutuhan individu ada 4 yaitu : (1) pemeliharaan, (2)
peningkatan diri, (3) penghargaan positif (positive regard) dan (4) Penghargaan diri yang
positif (positive self-regard).

Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar
mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan
penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.

3. Arthur Combs

Arthur mengemukakan bahwa Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak
bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.
Untuk mengerti tingkah laku manusia, yang penting adalah mengerti bagaimana dunia ini
dilihat dari sudut pandangnya. Pernyataan ini adalah salah satu dari pandangan humanistik
mengenai perasaan, persepsi, kepercayaan, dan tujuan tingkah laku inner (dari dalam) yang
membuat orang berbeda dengan orang lain. untuk mengerti orang lain, yang terpentng
adalah melihat dunia sebagai yang dia lihat, dan untuk menentukan bagaimana orang
berpikir, merasa tentang dia atau dunianya

E. Kelebihan dan kekurangan Teori Humanistik

Kelebihan :

- Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap


fenomena sosial.

- Siswa merasa senang, berinisiatif dalam belajar.

- Guru menerima siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa.

- Siswa mempunyai banyak pengalaman yang berarti.

- Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami bahan belajar
secara lebih mudah.

- Indikator dari keberhasilan aplikasi ini ialah siswa merasa senang dan bergairah.

- Terjadinya perubahan pola pikir.

- Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang
lain dan mengatur pribadinya sendiri secara tanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak
orang-orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin, atau etika yang berlaku.

- Siswa dituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisai diri dengan
sebaik-baiknya.

Kekurangan :

- Bersifat individual.

- Proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan yang mendukung.

- Sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.


- Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.

- Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.

- Siswa tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.

- Peran guru dalam proses pembentukan dan pendewasaan kepribadian siswa menjadi
berkurang.

- Keberhasilan proses belajar lebih banyak ditentukan oleh siswa itu sendiri.

II. Konsep Psikologi Transpersonal

Psikologi transpersonal berasal dari kata trans yang artinya melampaui, dan dari kata
pesona yang artinya topeng. Transpersonal bermakna sesuatu yang melampaui gambaran
manusia yang nyata atau yang terlihat. Dengan kata lain, transpersonal berarti melampaui
berbagai macam topeng yang digunakan oleh manusia.

Sedangkan menurut John Davis, psikologi transpersonal diartikan sebagai ilmu yang
menghubungkan psikologi dengan spiritualitas, yakni salah satu bidang psikologi yang berisi
mengenai konsep, teori, dan metode psikologi dengan kekayaan kekayaan spiritual dari
macam macam budaya dan agama.

Psikologi Transpersonal diawali dengan penelitian tentang psikologi kesehatan pada tahun
1960an yang dilakukan oleh Abraham Maslow, dan muncul lebih pesat lagi setelah
diterbitkannya Jurnal tentang Psikologi Transpersonal pada tahun 1969 dimana hal tersebut
sudah mengarah pada dimensi spiritual manusia.

Konsep Psikologi Transpersonal

Konsep inti dalam Psikologi Transpersonal ialah nondualitas atau nonduality yang bermakna
bahwa tiap tiap bagian, misalnya tiap tiap manusia ialah bagian dari keseluruhan alam
semesta dimana segalanya dipandang sebagai satu kesatuan.
1. Fokus Pada Dimensi Spiritual

Konsep Psikologi Transpersonal berfokus pada dimensi spiritual manusia yang dianggap
bahwa dalam dimensi tersebut ternyata mengandung berbagai potensi dan kemampuan
yang luar biasa yang kadang diabaikan. Hal ini berhubungan dengan pengalaman subjektif
atau yang dinilai secara pribadi menurut pandangannya sendiri atau dari pengalaman luar
bisa yang dialami oleh seseorang.

Dari kisah seorang muslim yang menjalankan ibadah sholat tahajud dapat diungkapkan
bahwa keindahan dan ketenangan yang dirasakannya ketika menjalankan shalat tahajud
atau shalat malam ialah sebuah dunia Psikologi Transpersonal dimana ia telah mengakui
sesuatu yang spiritual dan hanya mampu dirasakan secara khusus oleh pribadinya sehingga
ia mengakui sesuatu yang belum tentu diketahui dan dirasakan oleh orang lain.

2. Mengarah pada Kesadaran Manusia

Konsep Psikologi Transpersonal menunjukkan bahwa bidang ilmu psikologi ini mencoba
untuk menjajaki lebih dalam dan melakukan telaah ilmiah pada dimensi yang selama ini
dianggap sebagai sesuatu yang hanya berhubungan dengan kebatinan, ruhaniawan,
agamawan, mistikus, atau sesuatu yang berhubungan dengan gaib.Psikologi Transpersonal
menunjukkan bahwa di luar alam kesadaran manusia yang biasa terdapat ragam dimensi
lain yang luar biasa potensinya. Misalnya, dalam kondisi meyakini kebesaran Allah, sorang
muslim yang masuk ke dalam dunia Psikologi Transpersonal berada dalam kondisi sadar,
bukan dalam kondisi berkhayal atau berada dalam kondisi yang terjadi karena emosi dan
pengaruh orang lain, ia merasakan keindahan yang dirasakannya secara pribadi tersebut
secara sadar dan ke depannya ia dapat mengingatnya dengan jelas.

3. Pendekatan pada Perkembangan

Konsep Psikologi Transpersonal dimulai dari tahap prapersonal yakni ketika manusia masih
berada dalam kandungan sampai usia 3 sd 4 tahun. pada masa ini, kesadaran hanya
mengenai tentang keinginan untuk bertahan hidup, mendapatkan perlindungan, dan merasa
terikat dengan orang lain atau membutuhkan bantuan orang lain.

Sedangkan tahap selanjutnya ketika ia semakin dewasa ia akan mengalami masa Psikologi
Transpersonal dimana ia ingin memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang segala
hal dan menjadi pribadi yang mulai sadar akan sekitarnya baik mengenai keindahan budaya,
keindahan agama, dan sebagainya yang melampaui gambaran manusia yang nyata atau
terlihat.

4. Mengakui Adanya Pandangan Spiritual

Psikologi Transpersonal mengakui bahwa kesadaran diri telah terurai serta telah mengakui
adanya pandangan dunia spiritual dalam dirinya sebagai sesuatu yang utama dan
membentuk proses atau sebagai terapi jiwa.

5. Proses Pencerahan

Konsep Psikologi Transpersonal juga akan membantu memberikan pengalaman atau hidup
yang lebih cerah karena secara tidak langsung telah membimbing seseorang untuk memiliki
kepribadian atau akhlak yang lebih baik, terapis akan menggunakan teknik teknik yang
mempertajam intuisi dan memperdalam kesadaran personal dan transpersonal tentang
dirinya sendiri yang berhubungan dengan spiritual.

Kearifan dan intuisi akan dibina dan dikembangkan melalui berbagai cara seperti meditasi,
pencitraan, dan dengan melakukan kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan agama.
Diharapkan Psikologi Transpersonal mampu memberi pencerahan pada diri seseorang dan
mampu memberi ketenangan dalam hati yang nantinya akan berdampak positif pada
kesehatan tubuh, jiwa, keinginan di masa depan, dan hubungan sosialisasinya.
III. Jenis Jenis Kepribadian Manusia

Kepribadian memiliki inti-inti definisi sebagai berikut ini :

 Kepribadian adalah sebuah kesatuan yang terintegrasi, dimana terdiri dari aspek
psikis dan fisik. Aspek psikis contohnya kecerdasan, sifat, tindakan, minat, cita-cita,
bakat, pola pikir, idealisme dll. Sedangkan aspek fiisk meliputi bentuk tubuh,
kesehatan jasmani dll.

 Kesatuan yang terintegrasi tersebut kemudian berinteraksi dengan lingkungan yang


ada disekeliling seseorang sehinga muncul pola tingkah laku atau perilaku yang khas
seseorang.

 Kepribadian itu bersifat dinamis (dapat berubah-ubah), meskipun dalam tiap


perubahan-perubahannya, seseorang memiliki pola yang sifatnya khas (tetap).

 Kepribadian dalam diri manusia diwujudkan dalam rangka pemenuhan tujuan yang
ingin diraih oleh manusia tersebut.

 Kepribadian merupakan sesuatu yang berjangka lama. Artinya ia akan


menggambarkan sifat seseorang dalam kurun waktu yang relatif lama.

 Kepribadian digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan perbedaan antar


individu.

Setiap orang memiliki tipe kepribadiannya masing masing. Kepribadian merupakan sifat
yang dinilai dari cara orang berinteraksi, cara pikir, cara bertindak, cara bereaksi dan lain
sebagainya. Setiap kepribadian bisa dilihat dan memiliki pola sifat yang berbeda. Perbedaan
setiap sifat ini bisa dipelajari dan memungkinkan orang untuk memiliki kepribadian yang
sama. Setiap kepribadian memiiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini akan dibahas
mengenai jenis jenis kepribadian.

A. Kepribadian Menurut Hipocrates

1. Koleris

Manusia dengan kepribadian koleris memiliki kemampuan membuat keputusan


dengan baik. Orang koleris mampu mengatur diri dan memiliki tujuan untuk masa
depan dengan baik. Mereka juga orang yang produktif dan menyukai kebebasan
dalam hidupnya. Koleris juga susah menyerah, mudah emosi, keras kepala,
berkemauan keras terhadap pencapaian yang diinginkan.

2. Melankolis

Orang dengan tipe kepribadian melankolis memiliki sifat yang perfeksionis, peduli
dengan sekitar, sangat detail, berfikir analisis, dan suka diperhatikan. Seorang
melankolis dikenal sangat cerdas dan cocok menjadi pengusaha. Mereka selalu
berfokus pada proses daripada tujuan.

3. Plegmatis

Plegmatis merupakan jenis kepribadian dimana seseorang yang memiliki sifat cinta
damai dan netral dalam setiap situasi. Tipe ini tidak suka memihak pada salah satu
kubu. Orang dengan tipe ini juga bisa menjadi pendengar yan gbaik, memiliki selera
humor yang baik, mudah bergaul, memiliki teman yang banyak, dan tdak suka hal
yang rumit. Tipe ini lebih cenderung biasa biasa saja dan kurang tertarik dengan hal
baru.

4. Sanguinis

Orang dengan kepribadian sanguinis memiliki sifat yang mudah bergaul dengan
orang lain, suka berbicara di depan publik, suka diperhatikan, dan cenderung
mendominasi dalam kelompok. Namun tipe ini tidak suka menghadapi hal yang
rumit, serius, egois, dan mudah lupa. Kurang memiliki komitmen untuk kepentingan
bersama.

B. Kepribadian Menurut Carl Gustav

1. Introvert

Kepribadian introvert merupakan tipe kepribadian yang berfokus pada diri sendiri dan
lebih suka menyendiri. Mereka berkutat dengan pikiran dan dunia mereka sendiri.
Orang dengan tipe introvert memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi, suka
bercerita, sulit bersosialisasi, pemalu, dan mandiri.
2. Ekstrovert

Orang yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert cenderung menyukai kehidupan di


luar. Orang ekstrovert suka berinteraksi dengan orang lain dan lebih terbuka. Mereka
sangat pandai beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang orang baru, suka
bercerita, suka beraktivitas di luar, supel, mudah bekerja dalam kelompok, dan
percaya diri tinggi. Tipe ini sangat aktif namun seringkali mendahulukan tindakan dari
pada pikiran.

3. Ambivert

Tipe kepribadian ini memiliki perpaduan antara tiepe introvert dan ekstrovert. Orang
ambivert menjalani kehidupannya lebih sembang karena dia tahu kapan akan
menjadi tipe ekstrovert dan ketika dia menginginkan waktu untuk dirinya sendiri akan
menjadi tipe introvert. Tipe kepribadian ambivert lebih fleksibel dan seimbang antara
kepentingan diri sendiri dan kepentingan umum.

C. Kepribadian Menurut Florence Littauer

1. Campuran Alami

Tipe kepribadian yang termasuk campuran alami ada 2 tipe, yaitu paduan antara
kepribadian sanguinis-koleris, dan kepribadian melankolis-plegmatis.

 Tipe kepribadian sanguinis-koleris

Manusia yang memiliki tipe kepribadian campuran ini adalah pribadi yang bisa
menjadi motivator handal. Ia seringkali memberikan inspirasi bagi orang-orang
disekitarnya. selain itu, ia juga seorang yang bisa menjadi pemimpin yang
menyenangkan dan terbuka dengan berbagai pendapat bawahannya. Sangat supel,
namun tetap memiliki wibawa yang tidak terkesan sombong. Fleksibel dan optimis
adalah dua sifat yang biasa dimiliki tipe kepribadian ini.
 Tipe Kepribadian Melankolis-Plegmatis

Mereka adalah tipe yang mampu menerima sesuatu dengan apa adanya. Dalam hal
berteman, ia pun tidak memilih – milih dan termasuk pribadi yang loyal terhadap
sahabatnya. Meskipun ia memiliki sifat santai, hidupnya penuh dengan keteraturan
serta penuh dengan kedamaian. Dalam mencapai target, ia cenderung
mementingkan proses ketimbang hasilnya. Dan mereka adalah orang yang berfikir
bahwa dalam hidup penuh dengan pilihan, terserah bagaimana masing-masing
memilih jalan hidupnya.

2. Campuran Pelengkap :

Tipe ini adalah tipe campuran koleris-melankolis serta sanguinis-phlegmatis. berikut


penjelasannya.

 Tipe kepribadian koleris-melankolis

Tipe campuran ini memiliki berbagai visi dan misi yang matang dan terstruktur.
Seorang pemimpin yang fleksibel dan mengutamakan kepentingan bersama, mudah
berbaur, dan memiliki potensi yang besar di dalam dirinya. Tidak mengharuskan
semua harus berjalan sesuai dengan keinginannya.

 Tipe Kepribadian Sanguinis-Phlegmatis

Merkea adalah tipe yang selalu bisa mencairkan suasana, sangat suka bercanda
dan sangat susah apabila diajak serius. Akan selalu ada tawa sekalipun dia sedang
serius. Easy going, motto hidupnya serius tapi santai, tidak neko-neko. Banyak
mencari mereka apabila sedang bersedih. Ia sangat suka berkumpul dengan teman-
temannya dibandingkan mengerjakan tugas yang penting.

3. Campuran Berlawanan:

Terakhir adalah campuran yang bertolak belakang yaitu Sanguinis- melankolis dan koleris-
plegmatis. Berikut penjelasannya:
 Tipe Kepribadian Sanguinis-Melankolis

Orang dengan tipe kepribadian ini lebih sering mengutamakan perasaan pribadi
mereka terlebih dahulu dibandingkan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Oleh karena sifatnya, Ia menjadi pribadi yang lebih suka didengar dibandingkan
menjadi pendengar. Tipe kepribadian melankolis-sanguinis merupakan teman yang
cocok bagi pribadi yang satu ini.

 Tipe Kepribadian Koleris-Plegmatis

Mereka adalah tipe yang suka belajar, dan cepat tanggap serta peka dengan
berbagai peluang yang ada di sekitarnya. Sebagai pemimpin, ia seorang yang
cekatan, ramah, dan mudah bergaul baik dengan kalangannya ataupun
bawahannya. Namun, tipe ini cenderung pelupa dan cepat melupakan kejadian yang
menurut orang lain adalah penting.

D. Kepribadian Menurut John L. Holland

1. Tipe Sosial

Jenis kepribadian ini menggambarkan seseorang yang sangat suka berinteraksi


sosial dengan orang di sekitarnya. Orang dengan tipe ini supel, bertanggungjawab,
peduli, menyukai kegiatan berkelompok.

2. Tipe Realistik

Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang berorientasi terhadap pekerjaan,


ketrampilan fisik, dan kekuatan, nammun kurang pandai dalam berkata verbal. Tipe
ini suka hal hal yang nyata dan kurang suka berimajinasi. Cocok untuk pekerja keras
seperti petani, teknisi, dan lainnya.

3. Tipe Konvensional

Tipe kepribadian ini memiliki kemampuan verbal, suka angka, dan memiliki tujuan
yang jelas. Cocok untuk profesi seperti kasir, pegawai bank, dan lainnya.

4. Tipe Intelektual
Orang dengan tipe ini memiliki minat pada akademis yang tinggi. Mereka suka
mempelajari banyak hal, suka berfikir, beracu pada penyelesaian tugas, namun
kurang bisa bersosialisasi.

5. Tipe Artistik

Tipe kepribadian ini cenderung memiliki ketertarikan dengan hal yang berhubungan
dengan seni, memiliki tingkat kreativitas tinggi, namun memiliki kemampuan
bersosial yang cukup sulit.

6. Tipe Wirausaha

Tipe kepribadian ini memiliki ketrampiland alam berkomunikasi, mempengaruhi


orang lain, memiliki jiwa kepemimpinan, dan cenderung dominan. Cocok untuk
profesi pedagang, pengusaha, dan lainnya.

E. Kepribadian Menurut Enneagram

1. Reformer

Orang dengan kepribadian ini memiliki sifat rasional dan idealis. Mereka memiliki
aturan dan prinsip hidup sendiri yang menurut mereka baik. Tipe ini berjiwa kuat dan
mampu mempertahankan pemikirannya sendiri. Tipe ini juga selalu menganggap
caranya benar dan ingin orang lain menggunakan caranya agar lebih baik.terkadang
tipe ini terkesan perfeksionis dan kritis.

2. Lover/ Giver/ Helper

Tipe kepribadian ini memiliki sifat yang peduli dengan orang lain dan sekitarnya.
Orang dengan tipe ini memiliki empati yang tinggi, kesabaran, ketulusan, dan hati
yang lembut. Tipe ini juga selalu bersemangat untuk membuat sekitarnya selalu
bahagia. Namun terkadang juga bersifat sentimental dan selalu membawa perasaan.

3. Achiever

Manusia dengan tipe kepribadian ini memiliki keinginan terhadap pencapaian


pencapaian hidupnya. Pada umumnya mereka tipe yang memiliki tujuan jangka
pendek dan jangka panjang dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Tipe ini juga
selalu bersemangat dalam mencapai tujuannya. Bisa dibilang cukup ambisius namun
selalu terperinci dan terencana dalam memperoleh capaian yang diinginkan.
4. Individualist

Tipe kepribadian ini bersifat romantis namun individualist. Pribadi ini memiliki jiwa
seni yang tinggi, kreatif, namun suka menyendiri. Seorang individualist hanya
berorientasi pada dirinya sendiri dan kurang bisa bersosialisasi.

5. Thinker

Jenis kepribadian ini memiliki sifat suka berfikir, selalu ingin tahu, dan suka belajar.
Mereka menganggap hal yang rumit sebagai suatu tantangan yang menarik, dapat
berfokus selama berkonsentrasi, memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu,
dan selalu banyak ide, inovatif. Tipe ini suka menyendiri, cara bicaranya berisi
pengetahuan, dan sering dianggap orang yang membosankan.

6. Security Seeker/ Pessimist

Security seeker adalah tipe kepribadian yang bersifat pekerja keras namun kerap
pesimis. Tipe ini kurang suka tantangan dan lebih memiliki aman dan normal. Mereka
juga memiliki kesulitan dalam menentukan sesuatu. Orang dengan tipe ini memiliki
rasa tanggungjawab yan g tinggi, namun kurang percaya diri, kurang kreatif, dan
terlalu banyak hal yang dikhawatirkan.

7. Adventurer

Tipe kepribadian adventurer ini memiliki sifat yang terbuka dengan orang lain. Tipe
ini suka dengan jadwal yang sibuk dan banyak kegiatan. Memiliki rasa percaya diri
dan mandiri, penuh semangat, selalu optimis, ddan suka berpetualang. Orang
dengan kepribadian adventurer memiliki konsentrasi dan kesabaran yang lebih.

8. Leader

Manusia dengan tipe kepribadian leader memiliki sifat yang percaya diri, optimis,
bersemangat, memiliki pengaruh besar, mampu mendominasi, tidak suka basa basi,
setiap omongannya memiliki tujuan. Mereka juga peduli terhadap orang disekitarnya
dan bertindak berdasarkan kepentingan bersama.

9. Peacemaker
Orang dengan jenis kepribadian ini memiliki rasa cinta damai, tidak suka keributan.
Menyukai ketenangan, perdamaian, dan kondisi yang akur, toleran. Dalam hidupnya
sabar dan selalu mengamati kepentingan bersama.

F. Kepribadian Menurut Myers- Briggs Type Indicator (MBTI)

1. Extraversion (E) – Introversion (I)

Indikator ini mengindikasikan respon seseorang dalam interaksi dengan


lingkungannya. Ekstravert memiliki minat terhadap interaksi sosial sedangkan
introvert lebih suka berkreasi saat sendiri. Hal ini memunculkan tipe kepribadian
dimana seseorang tampak aktif dalam lingkungan sosial dan kreatif ketika sendiri.

2. Sensing (S) – Intuition (N)

Indikator ini menggambarkan karakter manusia dalam mengumpulkan informasi


dari luar. Mereka memiliki sensing dalam melihat hal nyata dengan indera dan
berorientasi pada detail fakta. Sedangkan N lebih menilai informasi pada
kemungkinan atau prediksi dan juga senang berfikir abstrak.

3. Thinking (T) – Feeling (F)

Indikator ini menggambarkan seseorang dalam mengambil keputusan dari informasi


yang didapatkan. Pemikiran ditentukan oleh fakta informasi. Sedangkan indikator
perasa akan lebih mengutamakan emosi dalam menentukan sesuatu.

4. Judging (J) – Perceiving (P)

Indikator ini berbicara mengenai sikap individu pada lingkungan luar. Orang tipe J
akan tegas dalam melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sedangkan tipe P
lebih bersifat fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai