HUMANISTIK
MAKALAH
WIDIANTI (F1071171015)
Dosen Pengampu:
Eka Ariyati, M. Pd
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
Teori belajar Humanistik
1. Pengertian Humanistik
Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator yang membantu siswa
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi, bukan sebagai konselor
ataupun pengelola perilaku seperti pada behaviorisme.
Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu, dengan kata lain
individunyayang memberikan arti kepada materi pelajaran itu. Sehingga yang
penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya
dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan
kehidupannya.Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti
dua lingkaran(besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1)
adalah gambaran dari persepsidiri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia.
Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya
terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri,
makin mudah hal itu terlupakan.
2. Abraham Maslow
Carl Ransom Rogers (1902-1987) lahir di Oak Park, Illinois pada tanggal 8
Januari 1902. Tahun 1957, Rogers pindah ke Universitas Wisconsin untuk
mengembangkan idenya tentang psikiatri. Setelah mendapat gelar doktor, Rogers
menjadi profesor psikologi di Universitas Negeri Ohio. Kepindahan dari
lingkungan klinis ke lingkungan akademik membuat Rogers mengembangkan
metodeclient-centered psychotherapy.
Disini dia lebih senang menggunakan istilah klien terhadap orang yang
berkonsultasi dibandingkan memakai istilah pasien. Rogers membedakan dua tipe
belajar, yaitu:
1. Kognitif (kebermaknaan).
Meskipun teori yang dikemukan Rogers adalah salah satu dari teori holistik,
namun keunikan teori adalah sifat humanis yang terkandung didalamnya. Teori
humanistik Rogers pun mempunyai berbagai nama antara lain : teori yang berpusat
pada pribadi (person centered), non-directive, klien (client-centered ), teori yang
berpusat pada murid (student-centered ), teori yang berpusat pada kelompok (group
centered), dan person to person). Namun istilah person centered yang sering
digunakan untuk teori Rogers. Rogers menyebut teorinya bersifat humanis dan
menolak pesimisme suram dan putus asadalam psikoanalisis serta menentang teori
behaviorisme yang memandang manusia seperti robot.
Teori humanisme Rogers lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia
karena manusia mempunyai potensi-potensi yang sehat untuk maju. Dasar teori ini
sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, dimana humanisme adalah
doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat
dan menekankan pada kehormatan, harga diri,dan kapasitas untuk merealisasikan
diri untuk maksud tertentu.
b. Struktur Kepribadian
1. Organisme
Mahkluk Hidup
Realitas Subyektif
Holisme
2. Medan fenomena
3. Self
Menurut Carl Rogers ada bebeapa hal yang mempengaruhi Self atau diri,
yaitu:
1) Kesadaran
Tanpa adanya kesadaran, maka konsep diri dan diri ideal tidak akan ada. Ada 3
tingkat kesadaran.
2) Kebutuhan
o Pemeliharaan
o Peningkatan diri
3) Stagnasi Psikis
Dinamika Kepribadian
Orang merasa puas menerima regard positif,kemudian juga merasa puas dapat
memberi regard positif kepada orang lain.
Rogers meyakini adanya kekuatan yang tumbuh pada semua orang yang
mendorong orang untuk semakin kompleks, ekspansi, sosial, otonom, dan
secara keseluruhan semakin menuju aktualisasi diri atau menjadi pribadi yang
berfungsi utuh (Fully F unctioning Person) Ada lima ciri kepribadian yang
berfungsi sepenuhnya:
Pengalaman hidup bebas dengan cara yang diinginkan sendiri, tanpa perasan
tertekan atau terhambat. Orang itu melihat banyak pilihan hidup dan merasa
mampu mengerjakan apa yang ingin dikerjakannya.
5. Kreatifitas (C reativity)
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa
tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan
diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
g. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut
bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah
belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap
pengalamandan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar guru yang
fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun
1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondisi yang mendukung
yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif
adalah :
4. Menghargai siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos
siswa,meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih
prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai,
mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi
perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan
menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi.
D. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip ini menyatakan bahwa evaluasi diri adalah sangat diharapkan oleh
peserta didik.Evaluasi diri merupakan prasarat bagi perkembangan kemandirian
peserta didik . evaluasi yang dilakukan oleh sekolah atau pendidik yang diakhiri
dengan kenaikan kelas dan kelulusan dipandang sebagai tindakan yang
mengganggu aktifitas belajar peserta didik. Evaluasi yang diwujudkan dalam
bentuk tes dan bentuk tes objektif yang memiliki karakteristik jawaban yang benar
adalah satu, atau ujian yang memprasaratkan peserta tidak boleh membuka buku
atau catatan dalam bentuk apapun juga dipandang tidak relevan dengan pendekatan
humanistik.Alasannya adalah apabila tujuan ujian itu digunakan untuk memberikan
balikan atau bimbingan belajar kepada peserta didik atau perbaikan pembelajaran
yang diperlukan oleh pendidik, maka buku atau catatan harus boleh dibuka oleh
peserta didik pada waktu mengerjakan ujian.Tugas fasilitator dalam kegiatan
evaluasi diri pada peserta didik adalah sebagi berikut:
a. Melibatkan peserta didik dalam mengembangkan kriteria kinerja, dan
metode dalam mengukur kemajuan tujuan belajarnya.
b. Membantu mengembangkan dan menerapkan prosedur evaluasi kemajuan
belajar.
c. Membantu menerapkan hasil belajar ke dalam dunia nyata. Hal ini akam
membuat belajar lebih bermakna dan terpadu.
c. Membantu menerapkan hasil belajar ke dalam dunia nyata. Hal ini akam
membuat belajar lebih bermakna dan terpadu.
e. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk
dapatdimanfaatkan oleh kelompok.
h. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan
juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai
suatu andilsecara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa.
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam
pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru
memberikan motivasi,kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.
Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa
untuk memperoleh tujuan pembelajaran.Siswa berperan sebagai pelaku utama
(student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan
siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.Tujuan pembelajaran lebih kepada
proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui
adalah :
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa,
tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas
segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
Guru yang baik menurut teori ini adalah : Guru yang memiliki rasa humor,
adil, menarik,lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah
dan wajar. Ruang kelaslebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada
perubahan.Sedangkan guru yang tidak efektif adalah guru yang memiliki rasa
humor yang rendah,mudah menjadi tidak sabar, suka melukai perasaan siswa
dengan komentar yang menyakitkan, bertindak agak otoriter, dan kurang peka
terhadap perubahan yang ada.
1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat
pembentukankepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap
fenomena sosial.
2. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas
kemauan sendiri.
3. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang
lain danmengatur pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi
hak-hak orang lainatau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.
1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses
belajar.
2. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam
proses belajar.
H. Kesimpulan
Novinasuprobo.wordpress.com/teori-belajar-humanistik perpustakaan-
online.blogspot.com/teori-belajar-humanistik.html.
Trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/teori-belajar
humanistik.docwww.docstoc.com/docs/21640556/Teori-Belajar
Humanistik.
www.lintasberita.com/Lifestyle/teori-belajar-humanistik
www.pdf-searcher.com/pdf/teori-belajar-humanistik.html
www.scribd.com/doc/TEORI-BELAJAR-HUMANISTIK