Anda di halaman 1dari 20

My Fav

Minggu, 12 Mei 2013

Laporan peralatan umum dan khusus

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM

“ PERALATAN UMUM DAN KHUSUS ”

Disusun oleh :

Nama : Lia Elisa Siagian

NIM : F05112024

Kelompok : 2 (DUA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2013

PRAKTIKUM 2

Peralatan Umum dan Khusus


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaanalat, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digunakan. Beberapakegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.

Nama pada setiap alat menggambarkanmengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja
pada alat yangbersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan adapula yang
khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatanreparasi, sedangkan peralatan khusus
lebih banyak digunakan untuk suatupengukuran atau penentuan . Pada kegiatan praktikum Biologi kita
mengenai jenis praktikum dengan alat-alat, disamping sifatnya khusus untuk kegiatan yang
bersangkutan.

2. Dasar Teori

Laboratory equipment such as autoclaves, glass washers, refrigerators, and computers account for a
significant portion of the energy use in laboratories. However, because of the general lack of measured
equipment load data for laboratories, designers often use estimates based on “nameplate” rated data, or
design assumptions from prior projects. Consequently, peak equipment loads are frequently
overestimated. This results in oversized HVAC systems, increased initial construction costs, and increased
energy use due to inefficiencies at low part-load operation. This best-practice guide first presents the
problem of over-sizing in typical practice, and then describes how best-practice strategies obtain better
estimates of equipment loads and right-size HVAC systems, saving initial construction costs as well as life-
cycle energy costs.

( Wilskin, 2000).

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian.
Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai
dengan prosedur. Laboratorium merupakan tempat yang memiliki bermacam-macam alat yang
digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana, seperti alat-alat dari gelas, sampai kepada alat yang
cukup besar, seperti inkubator ataupun alat lainnya. Alat-alat sederhana di laboratorium tersebut ada
yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa, platina, logam, dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang
berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan lain-lain.

Mahasiswa akan diperkenalkan dan diajarkan macam dan cara menggunakan alat-alat yang umum
dipakai dalam praktikum. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui fungsi maupun penjelasan lainnya tentang alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula, data-data yang tepat akan meningkatkan
kualitas penelitian seseorang, selain itu dengan mempelajari macam dan fungsi peralatan yang ada
diharapkan mahasiswa akan mahir dan terampil dalam penggunaan alat tersebut sehingga praktikum
maupun penelitian akan berjalan dengan lebih lancar.

( Setiawati, 2002).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari
alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami
cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna

(Walton, 1998).

Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para
praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan
lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan
keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien

(Imam Khasani, 1990).

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini
dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang
aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna,
maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran
bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya.
Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang
sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya

(Ginting, 2000).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk,
fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang
berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk
percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut
telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan

(Imamkhasani, 2000).
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan
untuk suatu pengukuran atau penentuan. Penggunaan dan pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur
murni, metode molekuler dan immunologis memungkinkan peneliti melakukan pengujian yang pada
akhirnya berhasil membuat temuan-temuan baru dibidang ilmu pengetahuan. Dalam laboratorium,
terdapat berbagai macam alat-alat yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka.
Dikarenakan luasnya cakupan laboratorium itu sendiri, maka laboratorium dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan pembagian ilmu saat ini, seperti Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Biokimia,
Laboratorium Mikrobiologi, dsb.

Alat-alat dalam laboratorium umum dapat dibagi menjadi:

1. Alat-alat yang terbuat dari gelas

2. Alat-alat sterilisasi

3. Mikroskop

4. Alat-alat lain.

(Balbach ,1996).

B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menunjukan alat-alat yang digunakan secara umum dan
khusus serta dapat menjelaskan fungsi dari alat-alat baik yang bersifat umum maupun khusus. Alat-alat
umum biasanya digunakan dalam bidang biologi maupun bidang kimia . oleh karena itu kita harus bisa
membedakan yang mana alat-alat yang tergolong umum maupun khusus. Karena, biasanya alat-alat
umum ataupun khusus ada yang mudah pecah.

C. METODELOGI

Praktikum Teknik laboratorium yang berjudul “Peralatan umum dan khusus” ini diselenggarakan pada
hari Kamis, tanggal 25 April 2013 di Ruang Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UNTAN. Pada praktikum
ini dibutuhkan alat-alat yang akan di identifikasi baik itu fungsinya ataupun tergolong alat umum atau
khusus seperti : Gelas ukur, gelas kimia, batang pengaduk, corong kaca, Erlenmeyer, tabung reaksi,
spatula, kaca arloji, pipet tetes, labu ukur, jarum oase, thermometer, botol reagen, bucher, pipet ukur, pH
meter, bak bedah, rak tabung reaksi,penjepit tabung reaksi, mortal dan alu, plat tetes, kawat kasa, kaki
tiga, Bunsen, klem, statif, crucible, penyikat tabung reaksi, cawan petri, corong bucher, botol semprot,
Crusible tang, respirometer, fotometer, neraca o’hauss, alat bedah, hot plate magnetic spirel, hot plate,
neraca analitik, neraca digital, pipet bulb, objek glass, cover glass, mikroskop, Centrifuge, Chumber,
Oven, Likrotom, Shaker, Autoclave, Waterbath dan Inkubator.
D. HASIL PENGAMATAN

No

Nama Alat

Gambar

Fungsi

Umum/Khusus

Gelas Ukur

Untuk mengukur volume suatu zat tertentu

Umum dan Khusus

Gelas Kimia

untuk mereaksikan zat dalam jumlah banyak

Umum dan Khusus

Batang pengaduk

untuk mengaduk suatu zat atau menuangkan larutan

Umum

Corong kaca
untuk memasukkan larutan ke dalam wadah yang bermulut kecil dan untuk menyaring

Umum

Erlenmeyer

Mereaksikan suatu zat dan untuk titrasi

Umum dan khusus

Tabung reaksi

Mereaksikan larutan dalam jumlah sedikit

Umum

Spatula

Untuk mengambil zat dalam bentuk padatan yang tidak dapat diambil menggunakan tangan

Umum

Kaca arloji

Untuk meletakkan zat padat dan untuk menutup bejana panas

Umum

Pipet Tetes
Untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit

Umum

10

Labu ukur

Merekasikan suatu zat dalam jumlah tertentu

Khusus

11

Jarum oase

Mengambil bakteri yang telah di biakkan

Khusus

12

Termometer

Untuk mengukur suhu

Khusus

13

Botol reagen

Untuk meletakkan atau menyimpan reagen

Khusus

14

Buchner
Untuk filter fakum

Khusus

15

Pipet ukur

Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang tepat

Khusus

16

pH meter

Untuk mengukur pH atau derajat keasaman

Khusus

17

Bak bedah

Untuk membedah dan mengamati anatomi hewan

Khusus

18

Rak tabung reaksi

Untuk menyimpan tabung reaksi

Umum

19

Penjepit tabung reaksi


Untuk menjepit tabung reaksi

Khusus

20

Mortal dan alu

Menghaluskan zat padat

Khusus

21

Plat tetes

Untuk merekaksikan suatu zat dalam jumlah sedikit

Umum

22

Kawat kasa

Untuk meratakan panas

Umum

23

Kaki tiga

Tungku pemanas

Khusus

24

Bunsen
Untuk memanaskan larutan

Khusus

25

Klem

Penjepit buret

Khusus

26

Satif

Penyangga buret

Khusus

27

Crusible

Untuk memanaskan zat dalam jumlah sedikit

Khusus

28

Penyikat tabung

Membersihkan alat

Umum dan khusus

29

Cawan petri
Wadah untuk menimbang atau menyimpan zat

Khusus

30

Corong Buchner

Menyaring pada proses filtrasi vakum

Khusus

31

Botol semprot

Untuk menyimpan cairan atau mengeluarkannya dalam jumlah sedikit

Umum

32

Crusible tang

Penjepit crucible

Umum

33

Respirometer

Mengukur kecepatan respirasi

Khusus

34

Fotometer
Mengukur kecepatan fotosintesis

Khusus

35

Neraca o’hauss

Menimbang massa benda

Khusus

36

Alat bedah

Untuk membedah anatomi hewan

Khusus

37

Hotplate Magnetig spirel

Untuk memanaskan dan mengaduk suatu zat

Khusus

38

Hot plate

Memanaskan suatu zat

Khusus

39

Neraca Analitik
Untuk menimbang zat dalam jumlah sedikit

Khusus

40

Neraca Digital

Menimbang massa benda

Khusus

41

Pipet Bulb

Mengisap zat cair

Khusus

42

Objek Glass

Meletakkan objek yang diamati

Khusus

43

Cover Glass

Menutup objek

Khusus

44

Mikroskop
Untuk mengamati benda-benda berukuran kecil

Khusus

45

Sentrifuge

Memisahkan dua partikel dalam substansi

Khusus

46

Chumber

Untuk kromatografi

Khusus

47

Oven

Untuk mengeringkan suatu bahan

Khusus

48

Mikrotom

Untuk mengiris sayatan spesimen

Khusus

49

Shaker
Untuk mencampur larutan menjadi homogeny

Khusus

50

Autoclave

Untuk mensterilkan alat dan bahan

Khusus

51

Waterbath

Untuk memanaskan larutan dalam bentuk cairan

Khusus

52

Inkubator

Untuk membiakkan bakteri

Khusus

E. PEMBAHASAN

Peralatan umum adalah peralatan yang sering dijumpai pada praktikum di laboratorium. Intensitasnya
tinggi, rentan rusak dan tersedia dalam jumlah banyak. Contohnya : tabung reaksi, objek glass dan gelas
arloji.

Peralatan khusus adalah peralatan yang digunakan dalam praktikum dalam jumlah terbatas, barangnya
mahal dan digunakan pada praktikum tertentu dan produksi bendanya terbatas dan bersifat sekunder.

Dalam praktikum kali ini alat-alat laboratorium yang akan diidentifikasi berjumlah 52 buah. Diantaranya
alat-alat yang diidentifikasi sesuai kategori peralatan umum yaitu : Batang pengaduk, corong kaca,
tabung reaksi, spatula, kaca arloji, pipet tetes, botol semprot, crucible tang, rak tabung reaksi, plat tetes
dan kawat kasa.

Yang termasuk ke dalam kategori peralatan khusus antara lain: respirometer, corong Buchner, cawan
perti, crucible, statif, kaki tiga, Bunsen, klem, penjepit tabung reaksi, mortal dan alu, buchener, pipet
ukur, pH meter, bak bedah, labu ukur, jarum oase, thermometer, botol reagen, fotometer, neraca
o’hauss, shaker, alat bedah, hotplate magnetic, hot plate, neraca analitik, neraca digital, pipet bulb, objek
glass, cover glass, mikroskop, centrifuge, chumber, oven dan likotrom. Sedangkan yang termasuk ke
dalam kategori peralatan umum dan khusus adalah gelas ukur, gelas kimia, Erlenmeyer dan penyikat
tabung reaksi.

Peralatan umum banyak terbuat dari alat-alat yang berbahankan kaca, karena alat-alat tersebut yang
paling sering digunakan. Walaupun rentan rusak ataupun pecah, namun peralatan umum itu tersedia
dalam jumlah yang banyak di bandingan dengan alat-alat yang tergolong khusus. Selain harganya yang
mahal juga tersedia dalam jumlah yang terbatas. Selain itu alat-alat tersebut juga hanya digunakan dalam
praktikum tertentu saja yang bersifat sekunder.

Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi. Erlenmeyer
tidak dapat digunakan untuk menampung volume. Pipet tetes (drop pipette), membantu memindahkan
cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes. Gelas
ukur (graduated cylinder, measuring cylinder), mengukur volume larutan, cairan atau tepung pada
berbagai ukuran volume. Terbuat dari gelas (polipropilen) atau plastik. Gelas ukur digunakan untuk
mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gunakan gelas ukur dengan ukuran volume terdekat. Labu ukur
(volumetric flask). Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan
jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Terbuat dari gelas dengan
badan tabung yang rata dan leher yang panjang dengan penutup. Di bagian leher terdapat lingkaran
graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Inkubator secara umum digunakan sebagai
perlengkapan dalam laboratorium mikrobiologi pangan. Inkubator memiliki fungsi yang sama dengan
water bath yaitu sebagai alat inkubasi pada analisa mikrobiologi. Inkubator adalah alat yang digunakan
untuk menciptakan suhu stabil dan konstan. Kelemahan dari peralatan yang bersifat umum adalah
mudah pecah, rentan rusak. Sedangkan kelemahan yang bersifat khusus yaitu harganya yang mahal dan
barangnya yang sulit untuk ditemukan.

Cara Penyimpanan alat :

- Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh

siswa dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah

- Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan

percobaannya
- Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan

tersendiri ditempat khusus.

- Alat-alat untuk percobaan biologi umumnya disimpan menurut judul

percobaan atau dapat dilakukan berdasarkan atas bahan alat

Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai maka
alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat – alat yang boleh diambil oleh siswa
dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari
di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang dapat diletakkan di meja
demonstrasi adalah : kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi.

Neraca digital ataupun neraca analog harus disimpan pada tempat yang terhindar dari goncangan.
Hindarkan penyimpanan neraca berdekatan dengan alat yang bergetar seperti sentrifuga, selain
mengganggu dalam proses penimbangan goncangan dapat menurunkan kepekaan neraca secara
berkala.

Alat-alat gelas sebaiknya disimpan berdasarkan jenis atau fungsi didalam lemari/rak, penyimpanan
berdasarkan jenis akan lebih mudah untuk penggunaan sehari-hari dan mengurangi resiko pecah ketika
pengambilan. Alat gelas untuk analisis kuantitatif berbentuk panjang seperti buret, pipet volume, pipet
ukur, sebaiknya disimpan pada tempat khusus untuk menghindari patah ataupun pecah bagian ujung
karena ini paling sering terjadi. Lebih baik lagi alat seperti buret disimpan tegak pada dudukan yang kuat.

F. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa alat-alat pada laboratorium terbagi atas
peralatan umu dan khusus yang meliputi alat-alat yang terbuat dari gelas, mikroskop dan alat-alat lain.
Alat-alat laboratorium sangatlah beragam bentuk dan fungsinya, oleh karena itu praktikum dituntut
untuk mengenal dan mengetahui semua alat yang akan digunakan.

Dan juga terdapat sejumlah alat-alat yang mendukung praktikum ini diantaranya mikroskop, water bath,
centri fuge, autoklaf, Gelas ukur, gelas kimia, batang pengaduk, corong kaca, Erlenmeyer, tabung reaksi,
spatula, kaca arloji, pipet tetes, labu ukur, jarum oase, thermometer, botol reagen, bucher, pipet ukur dll.
DAFTAR PUSTAKA

Balbach,M& L.C.Bliss. 1996. A Laboratory manual For Botany. Saunders

collage publishing, New York.

Ginting, Tjurmin. 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Fakultas

Pertanian.

Imam khasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.

Setiawati. 2002. Biokimia I. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.

Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan dan

Pengembangan bahasa, Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Wilkins, C.K., M.H. Hosni [2000]. “Heat Gain from Office Equipment.”

ASHRAE Journal. 42:6:33-44.


Lia_e.Siagian di 04.56

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

Lia_e.Siagian

saya orangnya simple ^_^ suka bnget dg hal yg berbau music,, and now,, aku kuliah di Universitas
TanjungPura berbakti utk mnjadi seorang guru ^_^

Lihat profil lengkapku


Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai