LAPORAN PERCOBAAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Rangkaian Listrik Semester 2
PEMBIMBING :
NIM : 3.33.15.0.02
Kelas : TK 1A
2016
PERCOBAAN 2
Pada multimeter digital, DCA merupakan arus DC, jika selector diletakkan pada posisi DCA
besaran yang akan diukur adalah arus DC. ACA merupakan arus AC, jika selector diletakkan
pada posisi ACA, multimeter berfungsi sebagai pengukur arus AC. Sedangkan DCV berarti
tegangan DC dan ACV artinya tegangan AC. Pada multimeter analog, tanda sinus A~ sebagai
arus AC, dan tanda searah A= sebagai arus DC. Tanda V~ sebagai tegangan AC dan tanda V=
sebagai tegangan DC.
Untuk pengukuran tegangan, multimeter dipasang parallel, polaritas positif catu daya
terhubung dengan positif multimeter dan negative catu daya terhubung dengan negative
multimeter. Untuk mengoperasikan multimeter, probe hitam dihubungkan ke COM, sedangkan
probe lainnya ke A jika untuk mengukur arus dan V jika akan digunakan untuk mengukur
tegangan. Dalam hal ini A atau V sebagai polaritas positif (+) dan COM sebagai polaritas
negative (-)
Untuk mengukur arus dan tegangan diperlukan catu daya. Pada catu daya, besarnya
tegangan yang dikeluarkan dapat diatur dengan selector pengatur. Besarnya tegangan yang keluar
dapat ditunjukkan oleh jarum pada skala yang tersedia. Terdapat tiga terminal output, yaitu
negative (-), GND dan positif (+). Jika dikehendaki tegangan yang keluar 0 10 Volt misalnya,
maka probe penghubung dimasukkan ke terminal GND dan positif. Sedangkan jika dikehendaki -
15 V sampai +15 V misalnya, maka probe penghubung dimasukkan ke terminal negative (-) dan
positif (+).
4. Pastikan selector fungsi pada multimeter pada DCV atau V=. Dan batas ukur tegangan DC
Pada 10 V atau lebih besar.
5.Nyalakan catu daya dan perhatikan penunjukkan multimeter, catat hasilnya pada tabel 2.1
6. Ulangi langkah 4 untuk nilai Vs lain sesuai yang terdaftar pada tabel 2.1
7. Pindahkan probe multimeter dari R2 ke R1. Catat hasilnya pada tabel 2.1
8. Ulangi langkah 6 pada Vs lain sesuai dengan isi tabel 2.1
9. Ulangi percobaan saudara untuk batas ukur yang berbeda.
10. Perhatikan gambar 2.3, hitunglah arus yang mengalir dan isilah tabel 2.2
11. Susunlah rangkaian pengukuran arus seperti yang ditunjukkan gambar 2.3
Gambar 2.3 Rangkaian Pengukuran Arus
Tabel 2.1
Vs R1 R2 VR1 VR2
(volt) () () Teori Pengukuran Teori Pengukuran
A D A D
10 1K 1K 5V 5,2 V 5,02 V 5V 4,8 V 4,91 V
8 1K 100 7,27 V 7,15 V 7,17 V 0,727 V 0,8 V 0,707 V
6 12 K 100 5,95 V 6,2 V 5,94 V 0,05 V 0,05 V 0,049 V
4 12 K 1K 3,69 V 3,8 V 3,68 V 0,308 V 0,4 V 0,308 V
Tabel 2.2
Vs R1 I
(volt) () Teori Pengukuran
A D
10 12 K 0,83 mA 0,9 mA 0,81 mA
10 1K 10 mA 7,2 mA 9,95 mA
8 1K 8 mA 6,4 mA 7,94 mA
4 100 40 mA 39 mA 38,6 mA
2.6. Pembahasan
2.7. Pertanyaan
1. Bandingkan antara data hasil percobaan dengan data hasil perhitungan teori. Jelaskan pendapat
saudara.
2. Terangkan kesulitan apa yang saudara alami dalam mengerjakan percobaan ini.
3. Jelaskan perbedaan cara mengukur tegangan dan arus
4. Pada pengukuran tegangan, jika diukur dengan batas ukur yang berbeda, apa yang terjadi?
5. Pada pengukuran arus, jika diukur dengan batas ukur yang berbeda, apa yang terjadi?