Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN BAHAN BAKU.

Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi.
Sedangkan bahan baku yang di peroleh dapat berasal dari pembelian lokal, pembelian import,
atau bisa juga berasal dari pengolahan sendiri.

JENIS JENIS BAHAN BAKU.

Jenis jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri adalah :

1. Bahan baku langsung.


Bahan baku langsung atau direct material adalah semua bahan baku yang merupakan bagian
daripada barang jadi yang di hasilkan. Biaya yang di keluarkan untuk membeli bahan baku
langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang di
hasilkan.

2. Bahan Baku Tidak langsung.


Bahan baku tidak langsung atau disebut juga dengan indirect material, adalah bahan baku yang
ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang
di hasilkan.
Sebagai contoh jenis dari bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri adalah
apabila barang jadi yang di hasilkan adalah meja dan kursi , maka yang merupakan bahan baku
langsung dari pembuatan meja dan kursi tersebut adalah Kayu, sedangkan yang termasuk
kedalam bahan baku tidak langsung adalah paku dan plamir yang berfungsi sebagai perekat kayu
dan dasar cat untuk kursi yang dihasilkan.
Dilihat dari pengertian bahan baku dan bahan mentah dari pendapat para ahli diatas, dapat di
simpulkan bahwa istilah bahan baku dan bahan mentah yang ada di dalam pengertian umum di
jadikan menjadi satu sebutan yaitu bahan baku. Tetapi istilah dari bahan baku menurut pendapat
para ahli itu sendiri masih di bagi menjadi dua bagian yaitu, bahan baku langsung atau dengan
nama lainnya direct material cost, dengan bahan baku tidak langsung atau nama lainnya indirect
material cost, apabila istilah dari bahan baku langsung di asumsikan dengan pengertian bahan
mentah secara umum maka akan terdapat kesamaan arti hanya sebutannya yang berbeda.

Ada 4 Point penting dalam pengelolaan bahan baku agar lebih optimal sebelum proses produksi
:

1. PEMBELIAN BAHAN BAKU

Pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh divisi pembelian, yang dikepalai oleh agen
pembelian. Adapun tugas dari divisi/bagian pembelian adalah :
a) menerima bukti permintaan pembelian atas bahan baku, perlengkapan dan peralatan.
b) menyimpan informasi mengenai sumber pasokan harga dan jadwal pengapalan serta
penghantaran
c) membuat dan menempatkan pesanan pembelian.
d) mengatur pelaporan diantara departemen pembelian, penerimaan dan akuntansi.
Dibeberapa perusahaan, divisi pembelian memiliki fungsi tambahan yaitu menyetujui
pembayaran atas setiap faktur yang diterima dari pemasok.

PENERIMAAN

Divisi penerimaan berfungsi :


a) membongkar bahan baku yang rusak.

b) membandingkan jumlah yang diterima dengan daftar perusahaan perkapalan ( shippers


packing list)

c) mencocokan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan pembelian.

d) membuat laporan penerimaan.

e) memberitaukan kepada department pembelian mengenai perbeaan yang ditemukan

f) mengatur pemeriksaan apabila diperlukan.

g) memberitahukan kepada department pengantaran dan department pembelian mengenai


kerusakan yang terjadi selama bahan baku tersebut dalam perjalanan.
h) mengirimkan bahan baku yag diterima kelokasi yang sesuai.

PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU

Bahan baku dan satu salinan laporan penerimaan dikirimkan kebagian gudang dari
departemen penerimaan ataun departemen pemeriksaan petugas gudang bertanggung jawab
untuk mengamankan bahan baku, menempatkannya di kota atau lokasi lain sampai dibutuhkan,
dan memastikan bahwa semua bahan baku yang dikeluarkan dari gudang sesuai dengan bukti
permintaan bahan baku yang bersangkutan. Akses ke gudang biasanya sangat ketat, dimana
bahan baku dikeluarkan dari jendela berjeruji.

PENGENDALIAN BAHAN BAKU

Pengendalian bahan baku dilakukan melalui pengaturan fungsional, pembebebanan tanggung


jawab,dan bukti-bukti documenter . hal tersebutdimulai dari persetujuan anggaran pejualan dan
produksi dan dari penyelesaian produk yang siap untuk dijual dan pengiriman produk ke gudan
atau pelanggan. Ada 2 tingkat pengendalian persediaan : pengendalian unit dan pengendalian
uang. Manajer pembelian dan menejer produksi terutama tertarik pada pengendalian unit ;
mereka berfikir , memesan , dan melakukan permintaan dalam unit dan bukannya dalam nilai
uang. Manajemen eksekutif paling berkepentingan pada pengendalian financial dari persediaan.
Para eksekutif ini berfikir dalam hal tingkat pengembalian yang memadai atas modal yang
digunakan, yaitu nilai uang yang diinvestasikan dalam persediaan harus digunakan secara efisien
dan efektif. Pengendalian persediaan akn beroprasi dengan berhasil apabila peningkatan atau
penurunan dalam persediaan mengikuti pola yang telah ditentukan atau diperkirakan
sebelumnya, dimana pola tersebut berkaitan erat dengan jadwal penjualan dan produksi.

Referensi : Supawi Pawenang, 2016, Modul Akuntansi Biaya, Fakultas Ekonomi, UNIBA
SURAKARTA
http://uniba.ac.id
http://supawi-pawenang.blogspot.co.id/

Sumber : http://saifulsapto0.blogspot.co.id/2016/06/bahan-baku.html

Anda mungkin juga menyukai