AKUNTANSI BIAYA
Disusun oleh :
IDAYANTI
NIM. 16120035
ACEH BESAR
2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................................3
A. Pengertian Biaya bahan baku.............................................................................................................3
B. Sistem Pembelian..............................................................................................................................3
C. Masalah- masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku.....................................................5
D. Unsur Biaya Yang Diperhitungkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku..............................................7
E. Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.........................................8
F. Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku..............................................................................................9
G. Metode Identifikasi Khusus(spcific identification method)...............................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah, Swt., yang telah memberikan nikmatNya
kepada kita semua, nikmat ilmu yang diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita bisa
menyelesaikan tugas makalah kita yang berjudul “Biaya Bahan Baku”
Makalah yang berjudul “Biaya Bahan Baku” ini dibuat supaya kita belajar mengenai
biaya bahan baku yang terdapat dalam perusahaan manufaktur. Makalah tersebut juga
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah akuntansi biaya.
Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Marah Sutan Rangkuti sebagai
dosen pembimbing mata kuliah akuntansi biaya yang telah memeberikan ilmunya kepada
kami semua.
Demikian makalah ini kami buat, kami mohon kritik dan saran apabila didalam
makalah yang kami buat belum sempurna.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biaya adalah hal yang tidak asing lagi saat kita dengar. Biaya adalah sesuatu yang
kita keluarkan untuk memperoleh sesuatu. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan
yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Yang dalam prosesnya atau dalam
pengolahannya melibatkan berbagai macam biaya seperti : biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya overhead pabrik dll.
Sedangkan yang akan saya bahas pada makalah ini adalah biaya bahan baku. Bahan
baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.
Biaya bahan baku bagi sering kita dengar, biaya bahan baku tersebut berada pada
perusahaan manufaktur. Kita mempelajari biaya bahan baku untuk mengetahui lebih
dalam mengenai biaya bahan baku serta untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi
biaya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai biaya bahan baku.
b. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai biaya
1
c. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai sistem pembelian
bahan baku
d. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai prosedur
penerimaan bahan baku
e. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai perhitungan harga
pokok bahan baku.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah akuntansi biaya yang berjudul biaya bahan baku adalah untuk
memenuhi tugas kelompok.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik
yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.
Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat di peroleh dari pembelian
lokal, impor atau pengolahan sendiri. Dalam memperoleh bahan baku perusahaan tidak
hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku, tetapi mengeluarkan biaya-
biaya pembelian, pengundangan dan biaya peroehan lain-lain.
Biaya bahan baku merupakan komponen biaya yang terbesar dalam pembuatan
produk jadi. Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku diolah menjadi produk jadi
dengan mengeluarkan biaya konversi. Bahan yang digunakan untuk produksi
diklasifikasikan menjadi bahan baku (bahan langsung) dan bahan pembantu (bahan tidak
langsung). Bahan langsung yaitu bahan yang digunakan untuk produksi yang dapat
diidentifikasikan ke produk. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
merupakan biaya utama (prime cost) yang dibebankan kepada persediaan produk dalam
proses. Bahan tidak langsung meliputi semua bahan yang bukan merupakan bahan baku.
Biaya bahan tidak langsung dibebankan pada biaya overhead pabrik saat bahan tersebut
digunakan untuk produksi.
3
B. Sistem Pembelian
Biaya yang di perhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang di beli adalah
sebagai berikut :
Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli di tambah biaya-biaya pembelian dan
biaya- biaya yang di keluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan
siap di olah.
4
Harga beli dan biaya angkutan merupakan unsur yang mudah di perhitungkan sebagai
harga pokok bahan baku sedangkan biaya-biaya pesan, biaya penerimaan, biaya
pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, pergudangan dan biaya akuntansi bahan baku
merupakan unsur-unsur biaya yang sulit di perhitungkan kepada harga pokok bahan baku
yang di beli.
Biaya angktan di perlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku bahan baku
yang di beli
Biaya angkutan tidak diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di
beli, namun di perlakukan sebagai unsur BOP.
Dalam pembelia bahan baku unit organisasi yang terkait dalam pembelian
bahan baku adalah : bagian pembelian, penerimaan, gudang, akuntansi persediaan.
Biaya masing-masing pembelian tersebut belum diperhitungkan pada saat bahan baku
dibeli. Timbul kesulitan memperhitungkan pembelian sesungguhnya yang harus
dibebankan kepada harga pokok bahan baku yang dibeli. Untuk mengatasinya dibuat tarif
pembebanan biaya pembelian kepada setiap jenis bahan baku yang dibeli.
Jika pembelian dibebankan kepada bahan baku yang dibeli atas dasar tarif. Maka
perhitungan tarif biaya pembelian dilakukan sbb :
Jumlah biaya tiap bagian yang terkait dalam transaksi pembelian bahan baku tersebut
diperkirakan selama 1 tahun anggaran.
Ditentukan dasar pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dan ditaksir berapa
jumlahnya dalam tahun anggaran.
Ditentukan tarif pembebanan biaya-biaya tiap bagian tersebut dengan cara membagi
biaya tiap bagian dengan dasar pembebanan.
Jurnal pembebanan biaya pembelian untuk tiap bagian dalam pembelian bahan baku :
5
Persediaan xxx
biaya bagian pembelian yang dibebankan xxx
biaya bagian penerimaan yang dibebankan xxx
biaya bagian gudang yang dibebankan xxx
biaya vagian akuntansi persediaan yang dibebankan xxx
Dalam proses produksi terjadi sisa bahan (scrap materials), produk cacat (defective
goods), dan produk rusak (spoiled goods) .
1. Sisa bahan (scrap materials)
Tidak semua bahan baku dapat menjadi bagian produk jadi. Bahan yang mengalami
kerusakan di dalam proses pengerjaannya disebut sisa bahan. Perlakuan terhadap sisa
bahan tergantung dari harga jual sisa bahan itu sendiri.
Dalam proses produksi terdapat sisa bahan, masalah yg timbul adalah bagaimana
memperlakukan hasil penjualan sisa bahan tersebut. Hasil penjualan sisa bahan dapat
diperlakukan sebagai
Pengurangan biaya bahan baku yg dipakai dalam pesanan yg menghasilkan sisa
bahan tersebut
Pengurangan terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
Penghasilan diluar usaha (other income)
Sisa bahan terjadi karena karakteristik proses pengolahan pesanan tertentu, maka hasil
penjualan sisa bahan dapat diidentifikasikan dengan pesanan tersebut.
6
Hasil penjualan sisa bahan dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yg bersangkutan
dalam kolom “biaya bahan baku” sebagai pengurang biaya bahan baku pesanan.
Hasil Penjualan Sisa Bahan Diperlukan Sebagai Penghasilan Di Luar Usaha (Other
Income)
Hasil penjualan sisa bahan digunakan untuk mengurangi biaya produksi. Hasil
penjualan sisa bahan dapat pula diperlakukan sebagai penghasilan diluar usaha dan
tidak sebagai pengurang biaya produksi.
Jurnal yang dibuat pada saat penjualan sisa bahan
hasil penjualan sisa bahan disajikan dalam laporan laba rugi dalam kelompok
penghasilan di luar usaha (other income).
7
persediaan sisa bahan yg ada digudang. Cara pencatatan persediaan sisa bahan dapat
dilakukan dengan slah satu cara yaitu
Bagian akuntansi persediaan menyelenggarakan catatan mutasi persediaan sisa
bahan dalam kartu persediaan
Bagian akuntansi persediaan tidak hanya menyelenggarakan pencatatan mutasi
persediaan sisa bahan dalam kuantitasnya saja, tetapi juga nilai rupiahnya.
8
D. Unsur Biaya Yang Diperhitungkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku
Apabila, bahan baku diimpor, unsur harga pokoknya akan berbeda dengan apabila
bahan baku tersebut dibeli dari dalam negeri. Dalam pergagangan luar negeri, harga
barang yang disetujui bersama antara pembeli dan penjual akan mempengaruhi biaya-
biaya yang menjadi tanggungan pembeli.
Bahan baku dapat diimpor dengan syarat harga free alongside ship (FAS), free on
board (FOB), cost and freight (C & F), atau cost,insurance,and freight (C.I & F).Pada
harga C & F pembeli menanggung biaya asuransi laut dan penjual menanggung biaya
angkutan lautnya. Pada harga C.I & F, pembeli hanya menanggung biaya-biaya untuk
mengeluarkan bahan baku dari pelabuhan pembeli dan biaya-biaya lain sampai dengan
barang tersebut diterima di gudang pembeli.
Dalam harga C.I & F biaya angkutan laut beserta asuransi lautnya sudah
diperhitungkan oleh penjual dalam harga barang.
Harga pokok bahan baku terdiri dari
Harga FOB Rpxx
Angkutan laut(ocean freight) xx +
Harga C & F Rpxx
Biaya asuransi (marine insuranse) xx +
Harga C.I & F Rpxx
Biaya-biaya bank xx
Bea masuk & biaya pabean lainnya xx
Pajak penjualan inpor xx
Biaya gudang xx
Biaya ekspedisi muatan kapal laut (E.M.K.L) xx
Biaya transport lokal xx +
Harga pokok bahan baku Rpxx
E. Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
Berbagai macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam
produksi (materialis costing methods)
Diantaranya adalah :
9
a) Metode Identifikasi khusus
b) Metode masuk pertama keluar pertama
c) Masuk terakhir keluar pertama
d) Metode rata-rata bergerak
e) Metode biaya standar
f) Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan.
Metode persediaan fisik adalah cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan baku
dalam perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga
pokok proses.
Metode Mutasi Persadiaan adalah cocok digunakan dalam perusaahaan yang harga
pokok produksinya dikumpulkan dengan harga pokok pesanan.
Dalam metote ini,Setiap bahan baku yang ada d gudang harus dibeli tanpa harga
pokok persatuan berapa bahan baku tersebut dibeli.setiap pembelian harga bahan baku
yang persatuannya berbeda dengan harga persatuan bahan baku yang ada digudang,harus
dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga berapa bahan tersebut
dibeli.Dalam metode ini,tiap-tiap jenis bahan baku yang ada digudang jelas identitas
harga pokoknya,sehingga setiap pemakain bahan baku dapat diketahui harga pokok
persatuannya secara cepat
Kesulitan yang timbul dari pemakain metode ini adalah terletak pada penyimpanan
bahan baku digudang.meskipun jenis bahan bakunya sama,namun jika harga pokok
persatuannya berbeda,bahan baku tersebut harus disimpan secara terpisah agar mudah
identifikasi pada saat pemakainnya nanti.metode ini merupakan metode yang paling teliti
dalam penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi,namun sering
kali tidak praktis.metode ini sangat efektif dipakai apabila bahan baku yang dibeli bukan
10
merupakan barang standar dan dibeli untuk memenuhi pesnan tertentu.perusahaan yang
memakai metode harga pokok pesanan seringkali memakai metode identifikasi khusus
untuk bahan baku yang tidak disediakan dalam persediaan gudang (yang hanya secara
insidental dibeli untuk memenuhi spesifikasi pemesan) dan memakai metode penentuan
harga pokok yang lain untuk bahan baku yang bisa dipakai dalam produksi.
11
diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.harga standar merupakan harga
yang diperkirakan untuk tahun anggaran tertentu.pada saat dipakai,bahan baku
dibebankan kepada produk pada harga standar tersebut.jurnal yang dibuat pada saat
pembelian bahan baku adalah sebagai berikut :
Persediaan bahan baku
(kuantitas x harga standar per satuan) xx
Selisih harga xx
Untuk mencatat bahan baku yang dibeli sebesar harga standar
Selisih harga xx
Utang Dagang xx
Untuk mencatat harga sesungguhnya bahan baku yang dibeli.
Selisih harga standar dengan dengan harga sesungguhnya tampak dalam
rekening selisih harga.Setiap akhir bulan saldo rekening selisih harga dibiarkan tetap
terbuka,dan disajikan dalam laporan keuangan bulanan.hal ini dilakukan karena saldo
rekening selisih harga setiap akhir bulan mungkin saling mengkompensasi,sehingga
hanya pada akhir tahun saja saldo rekening selisih harga perlu ditutup ke rekening lain.
Pemakain bahan baku dalam produksi dicatat sebesar hasil kali kuantitas bahan
baku sesungguhnya yang dipakai dengan harga standarnya dan dijurnal sebagai
berikut:
Barang dalam proses biaya bahan baku xx
Persediaan bahan baku xx
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik
yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Biaya bahan baku merupakan komponen biaya yang terbesar dalam pembuatan
produk jadi. Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku diolah menjadi produk jadi
dengan mengeluarkan biaya konversi.
Sistem pembelian lokal bahan baku terdiri dari prosedur permintaan pembelian,
prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur penerimaan barang di
gudang dan prosedur pencatatan utang.
Dalam proses produksi terjadi sisa bahan (scrap materials), produk cacat (defective
goods), dan produk rusak (spoiled goods). metode penentuan harga pokok bahan baku
yang dipakai dalam produksi (materialis costing methods) . Diantaranya adalah :
a) Metode Identifikasi khusus
b) Metode masuk pertama keluar pertama
c) Masuk terakhir keluar pertama
d) Metode rata-rata bergerak
e) Metode biaya standar
f) Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan.
13
Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi:
Metode Mutasi Persediaan(Perpetual inventory method),dan Metode Persediaan fisik
(phsycal inventory method).
Metode persediaan fisik adalah cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan baku
dalam perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga
pokok proses.
Metode Mutasi Persadiaan adalah cocok digunakan dalam perusaahaan yang harga
pokok produksinya dikumpulkan dengan harga pokok pesanan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=ARTI++BIAYA&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-
b-ab
14