RUANG LINGKUP
AKUNTANSI MANAJEMEN
Definisi Akuntansi Manajemen - 1
Persamaan
1. Standar Akuntansi Keuangan yang dipakai
dalam akuntansi bisa juga dipakai dalam
akuntansi manajemen
2. Adanya sumber informasi yang sama yaitu
kegiatan operasional
Jenis-jenis Informasi Akuntansi yang Digunakan
dalam Akuntansi Manajemen
1. Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting)
Yaitu akuntansi yang menjelaskan tentang jumlah
seluruh biaya langsung yang berkenaan dengan suatu
item, ditambah bagian yang layak dibebankan pada
item tersebut dari biaya tidak langsung
Contoh:
PT. X membeli mesin seharga Rp 15Jt, &
menggunakan upah TKL utk merakit sebesar Rp 2jt,
suku cadang sebesar Rp1jt, termasuk biaya tetap
sebesar Rp1jt. Berapakah Harga perolehan Mesin?
Jenis Informasi Akuntansi yang digunakan
Akuntansi Manajemen.. (Lanjutan)
2. Akuntansi Biaya Diferensial (Differential accounting)
yaitu akuntansi yang menjelaskan tentang biaya yang
berbeda antara satu set kondisi/ alternatif yang satu
dengan kondisi yang lain.
contoh: PT X membeli mesin seharga Rp. 15Jt. Untuk
merakit mesin tersebut ada 2 alternatif A= dirakit sendiri
dengan biaya Rp 2,5jt atau dirakit perusahaan lain dengan
biaya Rp 1,8 jt. Mana yang lebih menguntungkan?
3. Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility
Accounting
Yaitu Akuntansi yang menjelaskan tentang
pertanggungjawaban manajemen terhadap pelaksanaan
kegiatan yang tertuang didalam anggaran.
PERTEMUAN 2
(Irrelevant Cost)
Relevant cost yaitu biaya mesti berbeda untuk suatu
• alternatif dan mesti memiliki nilai kini atau nilai
masa yang akan datang
• Irrelevant Cost yaitu biaya yang tidak berubah
untuk semua alternatif
d. Biaya kesempatan (opportunity cost)
yaitu manfaat potensial yang hilang atau
dikorbankan pada saat memilih suatu
tindakan yang perlu mengorbankan tindakan
lainnya. Cth: PT.C mengganti mesin lama yang
bisa memberikan hasil RP 2jt dengan mesin
bary yang akan memberikan hasil Rp 5 jt.
Berapakah opportunity costnya?
Penggolongan Biaya..
(Lanjutan 10)
e. Biaya Diferensial (Differential Cost atau Incremental
cost)
yaitu perbedaan jumlah biaya diantara 2 alternatif.
Cth PT C mengganti mesin lama yang bisa
memberikan hasil Rp2jt dengan mesin baru yang
akan memberikan hasil Rp5jt. Berapakah
Differential costnya?
PERTEMUAN 3
SISTEM PENENTUAN
BIAYA POKOK PESANAN
Definisi Penentuan
Harga Pokok Produk
Penentuan Harga Pokok produk adalah proses
pembebanan biaya produksi kepada produk yang
dibuat. Pemahaman terhadap proses ini sangat penting
bagi seorang manager, karena cara penentuan harga
pokok produk akan berpengaruh terhadap laba bersih
yang dilaporkan.
Kapan By. Prod. dihitung Pada saat pesanan selesai Pada akhir periode
Menghitung hrg pokok Hrg Pokok pesanan ttt Hrg Pokok periode ttt
Jmlh prod. Pesanan ybs Jmlh prod. Periode ybs
• Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500 kg
Dept A Dept B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg ----
Produk selesai di transfer ke dept B 30.000 Kg
Produk selesai di transfer ke Gudang --- 24.000 Kg
Produk dalam proses Akhir 5.000 Kg 6.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan Jan 19x1
BBB 70.000 0
BTK 155.000 270.000
BOP 248.000 405.000
Tingkat penyelesaian PDP akhir
BBB 100 % ---
Biaya konversi 20 % 50%
Unit Ekuivalen
Perhitungan Unit Ekuivalen
Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
• Dept A
BBB = 30.000 + (5.000 x100%) => 35.000
BTK = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
BOP = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
• Dept B
BTK = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
BOP = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept A Bulan Jan 20x1
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept B 30.000 kg
Produk dalam proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg
Biaya Dibebankan di Dept A bln Jan 19x1
2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept A 155.000
Gaji dan Upah 155.000
3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept A 248.000
Berbagai rek yang dikredit 248.000
Jurnal di Dept A..
(Lanjutan)
4. Mencatat produk selesai di transfer ke dept B
BDP- BBB dept B 450.000
BDP-BBB Dept A 60.000
BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000
2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept B 270.000
Gaji dan Upah 270.000
3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept B 405.000
Berbagai rek yang dikredit 405.000
Jurnal Dept. B..
(Lanjutan)
4. Mencatat produk selesai di transfer ke Gudang
Persediaan produk jadi 960.000
BDP-BBB Dept B 360.000
BDP-BTK Dept B 240.000
BDP- BOP Dept B 360.000
C. Elemen-Elemen JIT
1. Jumlah pemasok yg terbatas
Dlm sistem JIT, pemasok diperlakukan sbg mitra & biasanya
terikat dlm kontrak jangka pjg.
Para pemasok merupakan bagian vital dr JIT, krn dgn
memastikan adanya masukan – masukan bermutu &
pengiriman tepat waktu membuat sistem JIT dpt berjalan
mulus
Elemen JIT.. (Lanjutan 1)
Sistem JIT akan menguntungkan perusahaan & pemasok.
Buat perusahaan dgn adanya sistem JIT, Bhn baku dpt
diterima tepat waktu, yg pd akhirnya dpt menghemat dlm hal
penyimpanan & penanganan persediaan. Buat Pemasok,
dgn adanya sistem JIT, maka pemasok akan mendapatkan
perjanjian kontrak jgk pjg
2. Tingkat persediaan yg minimal
Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yg
berlebihan, hal ini disebabkan krn adanya lima faktor
berikut:
a. Perusahaan meyakini, bhw mereka membutuhkan
persediaan yg besar dlm upaya menjaga jgn sampai
kehabisan stok
Elemen JIT.. (Lanjutan 2)
b. Kesalahan yg mungkin terjadi dlm proses produksi, yg
mengakibatkan menumpuknya BB & brg jadi. Hal ini
disebabkan kurangnya koordinasi antara bagian
pembelian dgn bagian produksi atau antara bagian
pemasaran dgn bagian produksi
c. Kurangnya koordinasi antar stasiun kerja shg ada
penumpukkan BDP
d. Dept. produksi meyakini bhw mengerjakan produksi
sekaligus dlm jmlh besar akan lebih efisien
e. Stasiun kerja mungki diarahkan utk menghasilkan
barang yg sebenarnya tdk perlu
Tujuan Produksi Dalam Sistem JIT
Berbeda dgn Sistem JIT, dimana BB & suku cad dibeli dan
diterima hanya ketika dibutuhkan saja. Dgn tujuan utk
memastikan bhw setiap stasiun kerja menghasilkan &
megirimkan unsur-unsur yg tepat pd waktu yg tepat
Tujuan Produksi dlm sistem JIT adalah menghasilkan
sebuah produk hanya jika dibutuhkan & hanya dlm
kuantitas yg diminta oleh pelanggan. Dalam sistem JIT,
arus brg dikendalikan oleh pendekatan tarik dlm hal
pengolahan produk. Adapun visualiasi pendekatan tarik
dpt dilihat sbb :
Visualisasi Pendekatan Tarik
Elemen JIT.. (Lanjutan 3)
Menunjukkan aliran BB, suku cad, BDP & brg jd
Pengertian
Perilaku Biaya (Cost Behavior) berarti bagaimana
suatu biaya akan bereaksi atau memberikan
respon thdp perubahan tgk aktivitas usaha.
.
Jenis-jenis Perilaku Biaya
Pada umumnya dikenal 3 perilaku biaya, yaitu :
1. Fixed Cost ( FC )
Yaitu biaya yg jumlah totalnya tdk berubah, walaupun
tgk aktivitas dlm kisaran relevan ttt mengalami
perubahan. Contoh : PPB, gaji manajer pabrik, premi
ass. Gedung dsb
Pada umumnya FC dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Committed FC
Yaitu FC yg timbul dari kepemilikan pabrik,
equipment & organisasi pokok.
Perilaku Committed FC dpt diketahui dgn mengamati
biaya-biaya yg tetap dikeluarkan jika seandainya
perusahaan tdk melakukan kegiatan sama sekali
Perilaku Biaya.. (Lanjutan 1)
Sifat dari Committed FC adalah :
Jangka panjang dan tidak dapat diturunkan ditengah
periode. Contoh: Depresiasi, By. Ass jgk pjg,
By. Gaji Top Manajemen
b. Discretionary FC
Yaitu by yg timbul dari keputusan penyediaan
anggaran scr berkala & tdk dpt menggambarkan
hubungan yg optimum antara masukan dgn keluaran
Sifat dari Discretionary FC adalah :
Jangka pendek dan dapat diturunkan ditengah
periode Cont : By. Iklan, By. Riset
Perilaku Biaya.. (Lanjutan 2)
2. Variabel Cost (VC)
Yaitu biaya yg jumlah totalnya berubah, sebanding dgn tgk
aktivitas dlm kisaran relevan ttt. Contoh : By. BBL & BTKL
Pada umumnya VC dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Engineered VC, yaitu By yg memiliki hubungan fisik ttt dgn
ukuran kegiatan ttt. Hampir semua VC merupakan biaya
Engineered VC. Cont : By. BB
b. Discretionary VC, yaitu by yg masukan & keluarannya
mempunyai hubungan erat, namun tdk nyata. Dlm
Dicretionary VC, jika keluaran berubah maka masukan
akan berubah sebanding dgn perubahan keluaran tsb,
tetapi jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah
dgn adanya perubahan masukan tsb. Cont : By. Iklan
Perilaku Biaya.. (Lanjutan 3)
3. Mixed Cost / Biaya Semi Variabel
Yaitu biaya yg mengandung unsur variabel & tetap dlm
hubungannya dgn perubahan volume aktivitas
Contoh : PT. X membayar gaji seorang Wiraniaga
sebesar Rp. 250.000, meliputi by. Gaji bulanan Rp.
150.000 & komisi penjualan sebesar Rp. 500/unit.
Berapakah besarnya VC jika jmlh produksi 100 unit
Rumus : Y = a + bX,
Y = Jmlh by. Semi Variabel b = VC/unit
a = FC (by. berjaga), X = Kapasitas yg diharapkan
Analisis Biaya Campuran.. (Lanjutan 4)
• Y= a( Least
5. Metode Kuadrat Terkecil + bX,Square
dimanaMethod)
:
• Y = By. periodik
Rumus :
b = n E xy – E x E y • a = FC, X = Kegiatan
n E x2 – (E x)2
a =Ey–bEx • b = VC, n = Jmlh sampel
periodik
n
PERTEMUAN 9
PENETAPAN HARGA
(Cost Plus Pricing)
Menentukan Harga Target
• Tujuan Penetapan Harga Target Return
Profit Maksimum
Orientasi Laba
Pertumbuhan Penjualan
Orientasi Sales
Sasaran harga
Pertumbuhan Pangsa Pasar
Menghadapi Persaingan
Orientasi status
Situasi Pasar
PERTEMUAN 10
Pengertian Relevan
Terdapat 4 pertimbangan yang membuat informasi menjadi
relevan terhadap suatu keputusan :
1. Berkaitan dengan masa depan
Supaya informasi relevan dgn suatu keputusan, maka
manfaat & biaya informasi mestilah melibatkan kejadian
di masa datang, krn semua keputusan berhubungan
dgn masa y.a.d
Pengertian Relevan.. (Lanjutan)
2. Berbeda di antara alternatif-alternatif
Informasi relevan mestilah melibatkan manfaat & biaya yg
berbeda di antara alternatif yg ada. Apabila suatu biaya
y.a.d adlh sama utk lebih dari satu alternatif, maka biaya
tsb tdk mempunyai pengaruh thdp keputusan
3. Kebutuhan akan prediksi
Karena informasi relevan melibatkan kejadian dimasa
y.a.d, maka akuntan manajemen haruslah memprediksi
besarnya manfaat & biaya yg relevan, dgn menggunakan
estimasi perilaku biaya berdasarkan data historis
4. Keputusan Unik & Keputusan Repetitif
Keputusan Unik adalah keputusan yg jarang muncul, shg
dlm menghimpun data utk keputusan unik pd umumnya
membutuhkan analisa khusus
Relevansi Versus Akurasi
Keputusan Repetitif adalah keputusan yg hampir setiap
harinya muncul, shg dlm menghimpun data utk keputusan
unik pd umumnya tdk terlalu membutuhkan analisa
khusus
AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN DAN
LAPORAN UNTUK MANAJEMEN
Akuntansi
Pertanggungjawaban
• Menurut (Mulyadi, 2001) Akuntansi
pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi
yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan
dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai
dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi,
dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau
kelompok orang yang bertanggung jawab atas
penyimpangan biaya dan pendapatan yang
dianggarkan.
• Akuntansi pertanggungjawaban pada umumnya
digunakan oleh suatusegmen bisnis dimana
manajernya bertanggungjawab terhadap
kegiatan-kegiatan tertentu, diantaranya :
1. Pusat Biaya, sebagai pusat pertanggungjawaban
dimana manajer hanya bertanggungjawab
terhadap biaya. Kinerja manajer dievaluasi
berdasarkan efisiensi biaya.
2. Pusat Pendapatan, sebagai suatu pusat
pertanggungjawaban dimana manajer hanya
bertanggungjawab mengenai penjualan.
Kinerjanya dievaluasi berdasarkan
kemampuannya meluaskan pangsa pasar.
4. Pusat Laba, sebagai suatu pusat pertanggungjawaban
dimana manajer hanya bertanggungjawab mengenai
pendapatan dan biaya. Kinerjanya dievaluasi
berdasarkan kemampuannya memperoleh laba.
Sales
Perputaran Harta =
Aktiva Operasi Rata-Rata
Laba Operasi
Operating Profit Margin =
Sales
Sehingga ROI dapat dihitung dengan rumus :
Atau
Atau
Dimana
kb = Biaya Utang T = Pajak Perseroan
B = Jumlah Utang V = Nilai investasi
ks = Biaya modal sendiri S = Jumlah modal sendiri
Biaya modal rata-rata tertimbang
=0,12(1-0,20) ( Rp.50.000.000,00/ Rp.200.000.000,00) + 0,24
(Rp.150.000.000,00/Rp.500.000.000,00)=0,096= 9,6%
Laba Operasi Setelah Pajak ( Net Operating Profit After Tax atau
NoPAT)
= Rp.185.000.000,00 (1-0,20)
= Rp.148.000.000,00
Nilai Perusahaan = Rp. 148.000.000,00/0,096
= Rp. 1.541.666.666,67
= Rp. 1.541.666.670,00 (Pembulatan)
PENGANGGARAN (1)
Pengertian
• Anggaran (Budget) adalah suatu rencana yg
terkoordinasi, menyeluruh dan dinyatakan dlm satuan
uang, mengenai kegiatan operasi dan penggunaan
Sumber Daya perusahaan utk suatu periode ttt di waktu
y.a.d
• Penganggaran (Budgeting) adalah proses penyusunan
anggaran-anggaran
• Sistem Penganggaran (Budgeting System) adalah
prosedur-prosedur yg dipakai utk menyusun anggaran
Tujuan
Penganggaran
• Tujuan Pokok Anggaran
Adalah meramalkan transaksi-transaksi dan kejadian-
kejadian financial dan non financial dimasa y.a.d
• Tujuan Kedua anggaran
Adalah mengembangkan informasi informasi yg akurat
dan bermakna bagi penerima anggaran
Manfaat
Penganggaran
1. Sebagai Dasar perencanaan
2. Sebagai alat Komunikasi
3. Sebagai alat Koordinasi
4. Sebagi alat Pengendalian
Keterbatasan-
Keterbatasan
1. Anggaran Penganggaran
cenderung terlalu menyederhanakan fakta-
fakta dari situasi nyata dilapangan dan tdk benar-benar
menunjukkan kompleksitas yang dihadapi oleh
manajemen
2. Anggaran bisa saja terlampau menekankan hasil-hasil,
namun bukan pada sebab-sebabnya
3. Anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan
manajemen
4. Anggaran dpt mengurangi inisiatif manajemen dgn
menghalangi perkembangan & langkah baru yg tdk
tercakup dlm anggaran
Jenis-Jenis Sistem Penganggaran
Terdapat 4 macam sistem Penganggaran, yaitu :
1. Anggaran Inkremental (Incremental Budget)
Penganggaran Inkremental adalah metode anggaran yg
hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari
anggaran thn sblmnya
Dlm penganggaran inkremental, anggaran thn sblmnya
berfungsi sbg dasar terhadap sumber-sumber daya
inkremental dianggarkan
Rancangan anggaran inkremental lazim digunakan pada
organisasi nirlaba & pemerintah
Keunggulan utama rancangan anggaran inkremental
adalah bhw rancangan ini menyederhanakan proses
penganggaran dgn hanya mempertimbangkan kenaikan-
kenaikan dlm berbagai pos anggaran
Jenis-jenis Sistem Penganggaran..
(Lanjutan 1)
Kelemahannya adalah bhw pemborosan dan inefisiensi
dpt menumpuk dari thn ke thn tanpa pernah diketahui
Contoh : PT. X
Anggaran Inkremental thn 2001
Kenaikan Gaji … …………………….. : Rp. 5.000.000
Posisi Supervisor baru …………… . : Rp. 12.000.000
Posisi Manager baru ………………. : Rp. 30.000.000
Kenaikan anggaran operasional …. : Rp. 64.000.000
Program riset baru ………………….. : Rp. 2.400.000+
Jumlah ……………………………….. : Rp. 113.400.000
Jenis-jenis Sistem Penganggaran..
(Lanjutan 2)
2. Anggaran Basis Nol (Zero Based Nol)
Dalam Anggaran Basis Nol, semua jajaran manajemen
bertolak dari nol dan menaksir kebutuhan–kebutuhan
sumber daya yg diperlukan utk mendanai aktivitas thn
anggaran yg akan berjln.
Rancangan anggaran basis nol ini mensyaratkan
keputusan anggaran pd masa silam utk dievaluasi ulang
setiap thnnya
Contoh Anggaran Basis
PT X
Anggaran Basis Nol BOP tahun 2001
PERANGGARAN (2)
Anggaran Bahan Baku Langsung
(Direct Materials Budget)
• Skedul rinci yg mengidentifikasi bahan baku yg akan
dibutuhkan dlm proses produksi
Triwulan
I II III IV Akhir tahun
Tri wulan
I II III IV Akhir thn
Unit yg 29.000 54.000 27.600 18.400 129.000
diproduksi
JKL/Unit 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
(jam)
JKL yang 17.400 32.400 16.560 11.040 77.400
dibutuhkan
BTKL/Jam 200 200 200 200 200
Jmlh BTKL 3.480.000 6.480.000 3.312.000 2.208.000 15.480.000
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
(Manufacturing Overhead Budget)
• skedul rinci taksiran biaya pabrik selain Biaya BBL &
BTKL, yg harus dikeluarkan utk memenuhi ekspetasi
produksi di masa yang akan datang
• Contoh PT Pondok Cipta
Anggaran BOP 2003
Tri Wulan
I II III IV Akhir tahun
Jumlah JTKL 17.400 32.400 16.560 11.040 77.400
Tarif BOP Var 25 25 25 25 25
Anggaran BOP V 435.000 810.000 414.000 276.000 1.935.000
Anggaran BOPT 180.000 180.000 180.000 180.000 720.000
Jmlh Anggr BOP 615.000 990.000 594.000 456.000 2.655.000
Penyusutan 40.000 40.000 40.000 40.000 160.000
Kas untuk BOP 575.000 950.000 554.000 416.000 2.495.000
Anggaran Persediaan Akhir Barang
Jadi (Ending Finished Goods
Inventory Budget)
• skedul rinci yg mengidentifikasi persediaan brg jadi dari
proses produksi pd akhir tahun
• Contoh PT Pondok Cipta
Anggaran Persediaan Akhir barang Jadi
Desember 2003
Komponen Kuantitas Biaya Jumlah
By. Produksi/Unit
BY. BBL 10 kg Rp 50/kg Rp 500
BTKL 0,6 kg Rp 200/jam Rp 120
BOP 0,6 kg Rp 35/jam Rp 21
Rp 641
Anggaran Persediaan Akhir Barang
jadi..
(Lanjutan)
PASIVA
Utang Lancar
Utang Dagang 4.540.000
Modal Saham
Saham Biasa 74.732.650
Saldo Laba 125.756.830
Jumlah modal saham 200.489.480
Jumlah Pasiva 205.029.480