5
STANDAR
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
INTERNATIONAL NON
STANDAR PEMERINTAHA/
PUBLIC SECTOR
AKUNTANSI ENTITAS NON
ACCOUNTING
PEMERINTAHAN LABA
STANDARDS
(SAP) (SAK + ISAK35 )
(IPSAS)
6
SIFAT & KARAKTERISTIK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Dari Sembilan karakteristik tersebut, paling tidak terdapat tiga hal yang dapat
diperankan oleh akuntansi sektor publik yaitu Transparansi, Akuntabilitas
Publik, dan Value for Money (economy, efficiency dan effectiveness).
AKUNTABILITAS PUBLIK
16
AKUNTABILITAS PUBLIK
• Akuntabilitas Hukum. Jaminan adanya kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan lain yang sudah ditetapkan dalam
peraturan dalam penggunaan sumber dana publik.
• Akuntabilitas Proses. Menjamin apakah prosedur yang
digunakan dalam melaksanakan setiap pekerjaan sudah
cukup baik.
• Akuntabilitas Program. Berhubungan dengan
pertimbangan apakah program yang sudah ditetapkan
dapat dilakukan atau tidak serta pertimbangan alternative
program yang dapat memberikan hasil yang lebih optimal
dengan biaya minimal.
• Akuntabilitas Kebijakan. Terkait dengan
pertanggungjawaban pemerintah pusat maupun daerah
atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah
terhadap DPR dan masyarakat luas.
17
OVERVIEW
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN 02
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI ENTITAS BERORIENTASI NON LABA: YAYASAN
1. Pengertian Organisasi Nirlaba
2. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non Laba
3. Akuntansi Untuk Yayasan
4. Kekayaan Yayasan
Namun, khusus untuk yayasan pendidikan, jika hasil usaha digunakan untuk
melakukan investasi, maka surplus tersebut tidak dikenakan pajak. Untuk tujuan
ini yayasan wajib menyampaikan surat pemberitahuan pajak, walaupun dalam
satu tahun pajak mungkin tidak ada pajak yang dibayarkan.
AKUNTANSI UNTUK YAYASAN (3)
SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Sistem Pengendalian Manajemen
Sektor Publik
Menurut Suadi yang dimaksud dengan Sistem Pengendalian
Manajemen yaitu sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sub
sistem yang saling berkaitan, seperti pemrograman, penganggaran,
akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk membantu
manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan,
agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu
secara efektif dan efisien.
PENGANGGARAN
SEKTOR PUBLIK
Konsep Anggaran Sektor Publik
Penganggaran sektor publik terkait dengan proses
penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan
aktivitas dalam satuan moneter. Proses pengganggaran
organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi
dan perencanaan strategik telah selesai dilakukan.
Anggaran merupakan managerial plan for action untuk
memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi.
Aspek-aspek yang Harus
Tercakup Dalam Anggaran
Sektor Publik
1. Aspek Perencanaan
2. Aspek Pengendalian
3. Aspek Akuntabilitas publik
Pengertian
Anggaran Sektor Publik
Anggaran Sektor Publik merupakan rencana kegiatan dlm
bentuk perolehan pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dlm satuan moneter atau suatu dokumen yg
menggambarkan kondisi keuangan suatu organisasi yg
meliputi informasi pendapatan, belanja, dan aktivitas.
Pentingnya Anggaran Sektor Publik
• Anggaran sektor publik dibuat membantu
menentukan tingkat kebutuhan masyarakat.
• Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran.
Anggaran merupakan alat ekonomi terpenting
yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan
perkembangan sosial dan ekonomi, menjalin
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK (1)
1. Alat Perencanaan.
– Menentukan tujuan dan sasaran
– Merencanakan program dan kegiatan
– Mengalokasikan dana
– Menentukan indikator kinerja
2. Alat Pengendalian.
– Membandingkan kinerja aktual dg yg dianggarkan
– Menghitung selisih anggaran
– Menentukan penyebab baik yang controllable
maupun uncontrollable
– Merevisi standar biaya atau target anggaran
berikutnya
FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK (2)
3. Alat Kebijakan Fiskal.
Utk menstabilkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi
4. Alat Politik
5. Koordinasi dan Komunikasi
6. Alat Penilaian Kinerja.
7. Alat Motivasi.
8. Alat Untuk Menciptakan Ruang Publik
JENIS-JENIS
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Anggaran Operasional.
Anggaran Operasional digunakan utk merencanakan
kebutuhan sehari-hari dlm menjalankan pemerintahan.
Anggaran Modal/Investasi.
Anggaran Modal menunjukkan rencana jangka panjang
dan pembelanjaan aktiva tetap.
PRINSIP-PRINSIP
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
1. Otorisasi oleh Legislatif.
2. Komprehensif.
3. Keutuhan Anggaran.
4. Non discretionary Appropriation.
5. Periodik.
6. Akurat.
7. Jelas.
8. Diketahui Publik.
PROSES PENYUSUNAN
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Proses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan :
1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal &
meningkatkan koordinasi antar bagian.
2. Membantu menciptakan efisiensi & keadilan dlm
menyediakan barang dan jasa publik.
3. Memungkinkan bagi pemerintah utk memenuhi prioritas
belanja
4. Meningkatkan transparansi & pertanggungjawaban
pemerintah
FAKTOR DOMINAN
JENIS – JENIS
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Perkembangan Anggaran
Sektor Publik
• Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya
telah menjadi instrument kebijakan multifungsi yang
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi.
• Sistem perencanaan anggaran sektor publik
berkembang dan berubah sesuai dinamika
perkembangan manajemen sektor publik dan
perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat.
• Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama
perencanaan dan penyusunan anggaran publik yang
memiliki perbedaan mendasar yaitu: (1) Pendekatan
Tradisional dan (2) Pendekatan New Public
Management.
Anggaran Tradisional
• Anggaran tradisional merupakan
pendekatan yang banyak digunakan di
Negara berkembang dewasa ini.
• Ciri-ciri anggaran tradisional, antara lain:
1. Incremental
2. Line-Item
3. Cenderung sentralitas
4. Bersifat Spesifikasi
5. Tahunan
6. Menggunakan Prinsip Anggaran Bruto
Kelemahan Anggaran Tradisional
• Beberapa kelemahan metode penganggaran tradisional, antara lain :
1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran
tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang.
2. Pendekatan Incremental menyebabkan sejumlah besar
pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh
efektivitasnya.
3. Lebih berorientasi pada input daripada output.
4. Sekat-sekat antarkementerian yang kaku membuat tujuan
nasional secara keseluruhan sulit dicapai.
5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan
pengeluaran modal/investasi.
6. Anggaran tradisional bersifat tahunan.
7. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi
yang tidak memadai menyebabkan lemahnya prencanaan
anggaran.
8. Persetujuan anggaran yang terlambat sehingga gagal
memberikan mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang
sesuai.
9. Aliran informasi (sistem informasi finansial) yang tidak memadai
yang menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin,
mengidentifikasi masalah dan tindakan.
Anggaran Publik
dengan Pendekatan NPM (1)
• New Public Management (NPM) berfokus
pada manajemen sektor publik yang
berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi
pada kebijakan.
• Penggunaan paradigma NPM tersebut
menimbulkan beberapa konsekuensi bagi
pemerintah, di antaranya adalah tuntutan
untuk melakukan efisiensi, pemangkasan
biaya (cost cutting), dan kompetisi tender.
Anggaran Publik
dengan Pendekatan NPM (2)
• Salah satu model pemerintahan di era NPM adalah model
pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) yang
tertuang dalam pandangannya yang dikenal dengan konsep
“reinventing government”.
• Perspektif baru pemerintah menurut Osborne dan Gaebler tersebut
adalah:
1. Pemerintah katalis,
2. Pemerintah milik masyarakat,
3. Pemerintah yang kompetitif,
4. Pemerintah yang digerakan oleh misi,
5. Pemerintah yang berorientasi pada hasil,
6. Pemerintah yang berorientasi pada pelanggan,
7. Pemerintah wirausaha
8. Pemerintah antisipatif
9. Pemerintah desentralisasi
10. Pemerintah yang berorientasi pada mekanisme pasar
Perubahan Pendekatan Anggaran
• Reformasi sektor publik yang salah satunya ditandai dengan munculnya
NPM telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang
lebih sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik. Seiring dengan
perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sektor
publik, misalnya teknik anggaran kinerja (performance budgeting), Zero-
Based Budgeting (ZBB), dan Planning, Programming, and Budgeting
System (PPBS).
• Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik tersebut cenderung
memiliki karakterisitik umum, sebagai berikut :
1. Komprehensif/Komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka panjang
5. Spesifikasi tujuan dan pemeringkatan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)
7. Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input
8. Adanya pengawasan kinerja.
Anggaran Kinerja
• Teknik anggaran kinerja sangat menekankan pada
konsep value for money dan pengawasan atas kinerja
output.
• Sistem anggaran kinerja: sistem yang mencakup
kegiatan penyusunan program dan tolok ukur kinerja
sebagai instrument untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Zero-Based Budgeting (ZBB)
Penetapan harga pelayanan publik dengan menggunakan marginal cost pricing setidaknya
harus memperhitungkan :
1. Biaya operasi variable (variable operating cost).
2. Semi variable overhead cost seperti biaya modal atas aktiva yang digunakan untuk
meberikan pelayanan.
3. Biaya penggantian asset modal yang digunakan dalam penyediaan pelayanan.
4. Biaya penambahan asset modal yang digunakan untuk memenuhi tambahan
permintaan.
PERMASALAHAN MARGINAL COST PRICING
1. Two-part tariffs.
2. Peak-load tariffs.
3. Diskriminasi harga.
4. Full cost recovery
5. Harga di atas marginal cost
TAKSIRAN BIAYA
1. Informasi Finansial
2. Informasi Nonfinansial
• Ekonomi.
• Efisensi.
• Efektivitas.
• Transparasi.
• Akuntabilitas publik.
PENGEMBANGAN INDIKATOR VALUE FOR MONEY (1)
• Pengukuran Ekonomi
Ekonomi merupakan ukuran relatif
• Pengukuran Efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input.
• Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu
organisasi mencapai tujuannya.
• Pengukuran Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan
terhadap masyarakat.
OVERVIEW
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN 11
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK:
1. Pendahuluan
2. Teori Akuntansi Sektor Publik
3. Perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik
4. Standar Akuntansi Sektor Publik
5. Teknik-Teknik Akuntansi Sektor Publik
6. Basis dan Sistem Pencatatan Akuntansi Keuangan
Sektor Publik
Secara umum tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah :
1. Kepatuhan dan pengelolaan (Compliance and Stewardship).
2. Akuntanbilitas dan pelaporan Retrospektif (Accountability and
retrospective Reporting).
3. Perencanaan dan informasi Otoraisasi (Planning and Authorization
Information).
4. Kelangsungan Organisasi (Viability)
5. Hubungan Masyarakat (Public Relation).
6. Sumber Fakta dan Gambaran (Source of Facts and Figures).
Bagi Organisasi Pemerintah, Tujuan umum akuntansi dan laporan
keuangan adalah :
1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan
keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggung
jawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship)
2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja manajerial organisasional.
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK (2)
Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :
1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo
neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah.
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi
suatu unit pemerintahan dan perubahan – perubahan yang terjadi didalamnya.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan
peraturan perundang – undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang
diisyaratkan.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi
pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional
5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional :
a. Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga
memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan kriteria yang
telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja periode – periode
sebelumnya dan dengan kinerja unit pemerintah lain.
b. Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program,
aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah.
c. Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas dan fungsi serta
efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target
d. Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan (equity)
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT SFAC NO. 4
Perbedaan
Kinerja diukur secara finansial dan non Sebagaimana besar kinerja diukur secara
finansial finansial
URGENSI PENGEMBANGAN
AKUNTANSI KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
PENDAHULUAN
Pada sektor swasta (private), akuntansi berkembang seiring
dengan dinamika model bisnis yang juga berkembang sangat
cepat dalam era teknologi informasi dan globalisasi yang semakin
mendekatkan seluruh entitas usaha, tidak lagi berbatas pada
lokasi geografis
Meskipun tidak dalam kecepatan yang sama, akuntansi sektor
publik juga mengalami perkembangan yang pesat. Akuntansi
sektor publik memiliki dimensi dan ruang lingkup cukup luas, yang
menyisakan banyak ruang untuk pengembangannya. Ruang
pengembangan tersebut sangat terlihat, terutama pada akuntansi
pemerintahan sebagai bagian terbesar dari akuntansi sektor
publik. Akuntansi pemerintahan yang maju, sebagai bagian dari
akuntansi sektor publik, akan mendukung upaya pemerintah
mewujudkan good public governance melalui pengelolaan
keuangan Negara yang transparan dan akuntabel.
SEKILAS PENGEMBANGAN AKUNTANSI
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK NASIONAL
Selain itu, IAI secara aktif terlibat dengan para stakeholder-nya dalam mewujudkan berbagai
paduan bagi sektor publik antara lain :
• Pedoman Akuntansi Dana Desa
• Pedoman Pelaporan Dana Kampanye
• Pedoman Akuntansi Pesantren
• Policy Brief Pengelolaan BLU/BLUD
Dinamika perekonomian semakin mendekat sektor privat dan sektor publik, yang juga
memengaruhi perlakuan akuntansi yang diterapkan entitas dikedua sektor.
Sinergi antara IAI dan KSAP Sangat diperlukan agar diperoleh penerapan akuntansi yang tepat
terhadap suatu aktivitas yang melibatkan entitas pada sketor privat dan sektor publik.
Akuntansi sektor privat dan sektor publik pada akhirnya akan merge dan menjadi milestone
pengembangan akuntan si dimasa datang, sehingga dapat mewujudkan sebua welfare store.
OVERVIEW
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN 14
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi mampu melaksanakan tugas
dalam rangka mencapai tujuan pada standar tinggi dengan biaya rendah.
Salah satu hal yang membedakan VFM audit dengan conventional audit adalah
dalam hal laporan audit. Dalam audit yang konvensional. Hasil audit adalah
berupa pendapat (opini) auditor secara independen dan objektif tentang
kewajaran laporan keuangan sesuai dengan kriteria standar yang telah
ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi perbaikan. Sedangkan dalam VFM
audit tidak sekedar menyampaikan kesempatan berdasarkan tahapan audit yang
telah dilaksanakan, akan tetapi juga dilengkapi dengan rekomendasi untuk
perbaikan di masa mendatang.
AUDIT EKONOMI DAN EFISIENSI (1)
Dengan berdasarkan pada ukuran input dan output yang telah ditetapkan
sebelumnya, auditor harus mampu menilai apakah output telah dihasilkan
dengan biaya yang lebih rendah atau apakah biayan yang terjadi dapat
menghasilkan output yang lebih besar.
Value for money audit secara umum mempunyai tiga kategori yaitu :
1) “By product” VFM work.
2) An “Arrangement Review”.
3) Performance Review.
AUDIT EFEKTIVITAS (4)
Sebagaimana profesi dibidang lainnya, untuk menjadi seorang auditor sektor publik
diperlukan beberapa syarat yaitu :
1. Seorang auditor harus telah diakui kompetensinya untuk melakukan
pemeriksaan (audit) :
a. Mempunyai pemahaman tentang akun – akun yang ada, sesuai dengan
peraturan yang berlaku serta menaati undang – undang yang ada.
b. Auditor telah diakui kemampuannya dalam melakukan praktik audit.
c. Auditor harus dapat memahami apakah klien telah memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki secara ekonomis efesiensi, dan efektif.
2. Seorang auditor harus mematuhi kode etik yang berlaku,
3. Seorang auditor harus dapat melakukan audit dengan bertanggung jawab
karena terdorong oleh kesadaran bahwa audit yang akan dilaksanakannya
pada organisasi – organisasi sektor publik, terutama untuk memenuhi
kepentingan masyarakat.
PROSES AUDIT KINERJA
Tahap Elemen
Tahap Pengenalan dan Perencanaan • Survey Pendahuluan
• Review Sistem Pengendalian
Manajemen
Tahap Audit • Review Hasil – Hasil Program
• Review Ekonomi
• Review Kepatuhan
Tahap Pelaporan • Persiapan Laporan
• Review dan Revisi
• Pengirim dan Penyajian Laporan
Tahap Follow-up • Desain Follow-up
• Investigasi
• Pelaporan