Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH 1

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


(EKSI4207)

NAMA : EDI TRIYANA

NIM : 030998566

JURUSAN : AKUNTANSI

UPBJJ UT : BOGOR

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Program Studi : Akuntansi-S1
Kode/Nama MK : EKSI4207/Akuntansi Sektor Publik
Tugas :1

1. Jelaskan yang anda ketahui mengenai karakteristik Organisasi Sektor Publik?


2. Jelaskan yang anda ketahui mengenai perbedaan akuntansi sector public dengan
akuntansi sektor bisnis (Swasta)
3. Apa yang ada ketahui tentang regulasi Publik? Jelaskan apa yang dimaksud dengan
Regulasi Publik?
4. Jelaskan Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi
publik?

JAWAB :

1. Adapun karakteristik organisasi sektor publik antara lain :


1. Tujuan
Organisasi publik memiliki tujuan yang berbeda dengan organisasi komersial,
yaitu menyejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar
maupun kebutuhan lainnya secara jasmani dan rohani. Produk yang dihasilkan berupa
barang dan jasa yang tidak bertujuan untuk mencari laba.
2. Kegiatan usaha
Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi bisnis adalah pelayanan publik (public
services) dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hukum,
transportasi publik dan penyediaan pangan. Organisasi publik harus memberikan
pelayanan secara maksimal kepada masyarakat karena masyarakat yang memberikan
dana berupa pajak dan lainnya.
3. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan organisasi publik adalah dana masyarakat berupa pajak, retribusi,
laba perusahaan negara, utang luar negeri, dan pendapatan lainnya yang sah sehingga
tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.
4. Bentuk Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban kepada masyarakat dilaporkan melalui lembaga perwakilan
masyarakat seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR ), Dewan Perwakilan Daerah
(DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
5. Kultur organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang
6. Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program
publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh
masyarakat dan akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan
DPRD.
7. Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor,
para investor, lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional
seperti Bank Dunia, IMF (International Monetary Fund), ADP (Asian Development
Bank), PBB (Perserikatan Bangsa – Bangsa), UNDP (United Nation Depelopment
Program), USAID dan Pemerintah luar negeri.

2. Berikut ini perbedaan akuntansi sektor publik dengan akuntansi sektor swasta :
1. Tujuan Perusahaan atau Organisasi
Tujuan organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta, yaitu mendapatkan
laba. Sektor swasta memiliki tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive),
sedangkan sektor publik tidak mementingkan laba asalkan pelayanan publik dapat
diberikan secara maksimal. Sektor publik juga memiliki tujuan finansial tetapi
berbeda secara filosofis, konseptual, dan operasional dengan sektor swasta.
Berdasarkan tujuan yang berbeda tersebut, maka pembukuan dan pencatatan transaksi
keuangan juga berbeda. Pada sektor publik umumnya tidak ada laporan laba rugi,
sedangkan pada sektor swasta harus ada laporan laba rugi sehingga bisa diketahui
maju atau mundurnya perusahaan dan kondisi riil perusahaan tersebut.

2. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan organisasi atau perusahaan sesuai istilah manajemen keuangan
disebut struktur modal atau sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik
tentu saja berbeda dengan sektor swasta dari segi bentuk, jenis dan tingkat risiko.
Sektor publik memiliki sumber pendanaan yang berasal dari pajak dan
retribusi, charging for service, laba badan usaha milik negara, pinjaman pemerintah
berupa utang luar negeri dan obligasi serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak
bertentangan dengan peraturan undang-undang yang ditetapkan.
Sektor swasta memiliki 2 sumber pembiayaan, yaitu internal dan eksternal. Sumber
pembiayaan internal meliputi bagian laba yang diinvestasikan kembali ke
perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik perusahaan. Sumber pembiayaan
eksternal antara lain utang bank, penerbitan obligasi, dan saham untuk mendapatkan
dana dari publik.

3. Bentuk Pertanggungjawaban
Pihak manajemen sektor swasta memiliki tanggungjawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor sesuai dana (modal) yang diberikan. Pada sektor
publik, pihak manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana
yang dipakai oleh organisasi sektor publik berasal dari masyarakat (public funds).
Pola pertanggungjawaban lembaga sektor publik bersifat ganda berupa vertikal dan
horizontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) berupa tugas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, yakni pemerintah pusat.
Pertanggungjawaban horizontal (horizontal accountability) berupa pelayanan kepada
masyarakat.

4. Struktur Lembaga/Organisasi
Organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta dari segi kelembagaan.
Struktur organisasi sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis. Struktur
organisasi sektor swasta lebih fleksibel karena bisa mengalami perubahan sesuai
kondisi. Faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah
pengaruh politik yang tinggi pada lembaga sektor publik sehingga organisasi akan
berpengaruh terhadap struktur organisasi. Struktur lembaga memengaruhi fungsi
laporan keuangan, manfaat laporan keuangan, dan pembukuan transaksi terutama dari
segi modal dan biaya yang dikeluarkan oleh badan usaha atau lembaga pemerintah.
5. Karakteristik Anggaran dan Sistem Akuntansi
Sector publik harus melakukan publikasi tentang rencana anggaran kepada
masyarakat sehingga bisa dikritisi dan didiskusikan karena bersifat terbuka
(transparan). Anggaran bukan rahasia negara tetapi harus diketahui oleh masyarakat
(pulik). Pada sektor swasta, anggaran bersifat tertutup dan rahasia perusahaan. Sistem
akuntansi yang dipakai biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis
akrual (accrual accounting). Sektor publik lebih banyak memakai sistem akuntansi
berbasis kas (cash accounting).
Itulah perbedaan akuntansi pada sektor publik dengan sektor swasta sehingga para
pembaca akan lebih mudah untuk memahami tentang jenis jenis akuntansi dan bidang
bidang akuntansi. Dengan demikian konsep dasar akuntansi serta manfaat akuntansi
bagi perusahaan dan pemerintah lebih mudah untuk dipahami tanpa kesulitan apapun.
3. Regulasi public : Regulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan.
Dalam kamus bahasa indonesia (Reality Publisher, 2008) kata“peraturan” mengandung
arti kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata
sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yangharus dijalankan serta dipatuhi. Jadi, regulasi
publik adalah ketentuan yangharus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan
organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,partai
politik,yayasan dan lain sebagainya.
Teknik Penyusunan Regulasi Publik:
 Regulasi publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu yangterkait dengan
regulasi tersebut.

 Tindakan yang diambil terkait dengan isu yang ada adalah berbentuk regulasi
atau aturan yang dapat diinterprestasikansebagai wujud dukungan penuh
organisasi publik.

 Peraturan adalah hal dari berbagai aspek dan kejadian

4. Faktor yang berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi public :


1. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan
Manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari
atau ke dalam organisasi. Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi
ketidakpastian lingkungan operasi organisasi. Pengkajian terhadap derajat
ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan
berdasarkan bukti yang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan sektor
publik. Pembayaran piutang mungkin akan dilakukan (probable) dan tidak ada bukti
lain yang bertentangan, sehingga dapat dibenarkan untuk mengakui piutang tersebut
sebagai aktiva. Namun jika jumlah piutang banyak besar kemungkinannya beberapa
piutang tidak tertagih. Oleh karena itu, suatu biaya yang mempresentasikan
pengurangan manfaat ekonomi yang diharapkan harus diakui.

2. Kendala Pengukuran
Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang
dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu (reliable), pada banyak kasus biaya
atau nilai yang harus di estimasikan merupakan bagian esensial dalam penyusunan
laporan keuangan sector public tanpa mengurangi tingkat keandalan. Namun jika
estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan
posisi keuangan atau laporan kinerja keuangan. Misalnya, hasil yang diharapkan dari
suatu tuntutan hokum dapat memenuhi definisi baik aktiva, pendapatan maupun
kriteria-kriteria probabilitas untuk dapat di akui. Namun jika tidak mungkin diukur
dengan tingkat keandalan tertentu, tuntutan tersebut tidak dapat di akui sebagai aktiva
atau sebagai pendapatan. Eksistensi tuntutan harus di ungkapkan dalam catatan materi
penjelasan atau skedul tambahan.
Suatu pos dapat diakui memenuhi persyaratan pengakuan dimasa depan sebagai
akibat dar peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. Suatu pos yang memiliki
karakteristik esensial atau unsur tetapi tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan tetap
perlu di ungkapkan dalam catatan, materi penjelasan, atau skedul tambahan.
Pengungkapan ini dapat dibenarkan, jika pengetahuan, mengenai pos tersebut
dipandang relevan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan
posisi keuangan suatu organisasi oleh pemakai laporan keuangan sector public.

Anda mungkin juga menyukai