Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Devira Ersa Yunisa

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043515306

Tanggal Lahir : 17 Juni 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4202/Hukum Pajak

Kode/Nama Program Studi : 83/Akuntansi

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 20 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Devira Ersa Yunisa


NIM : 043515306
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4202/Hukum Pajak
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Akuntansi
UPBJJ-UT : Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Jakarta, 20 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Devira Ersa Yunisa


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Maulana adalah seorang karyawan di PT Sejahtera yang berkedudukan di Malang, mulai bekerja pada
1 April 2019 dan belum menikah. Gaji bersih yang diterimanya sebesar Rp 5.000.000,00 per bulan.
Berdasarkan Kartu Tanda Penduduk dan tempat tinggal sehari-harinya, Maulana bertempat tinggal di
Tangerang Selatan, Banten.
Diminta:
a. Berikan pendapat Anda, kapan Maulana wajib mendaftarkan diri untuk memiliki
NPWP? Berikan alasan anda dengan dilengkapi dasar hukum dalam undang-undang
Ketentuan Umum Perpajakan (KUP)!

Jawaban : Maulana Bekerja PT. Sejahtera dan domisili di Tangerang Selatan Banten sejak
tanggal 1 April 2019 menurtut UU NO. 28 Tahun 2007 pasal 1 Maulana wajib mendaftarkan diri satu
bulan setelah dirinya bekerja yaitu tanggal 1 Mei 2019

b. Di manakah Maulana harus mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP?


Jawaban : Maulana harus memperoleh NPWP ditempat Maulana berdomiisili dan bekerja,
yaitu di Tangerang Selatan UU No. 28 Tahun 2007

c. Apakah Maulana harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak untuk mengajukan

permohonan pendaftaran NPWP?


Jawaban : Maulana tidak harus datang ke Kantor pajak hal ini karena pendaftaran NPWP
dapat diakses melalui e-registration www.pajak.go.ig

d. Jelaskan fungsi dan manfaat memiliki NPWP!


Jawaban : Fungsi dan Manfaat memiliki NPWP adalah menghindarkan diri dari denda,
mudah dalam megajukan kredit, mudah dalam mengajukan izin usaha, syarat pencairan bantuan dana

oleh negara.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

e. Pada tahun 2020 perusahaan tempat Maulana bekerja terdampak oleh Pandemi
COVID19 yang menyebabkan beberapa karyawan dirumahkan termasuk Maulana.
Maulana berpikir untuk menghapuskan NPWP yang telah dimilikinya. Bagaimana
tanggapan Anda, apakah Anda setuju dengan keputusan Maulana? Berikan alasan
Anda!
Jawaban : tidak setuju, karena NPWP dapat di non efektifkan terlebih
dahulu, hingga perusahaan mulai bangkit dan bisa berkembang dimasa pandemi. NPWP yang

dihapus maka akan menngurangi pendapatan negara

2. PT. Good Food Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan baku
makanan cepat saji yang berkantor pusat di Jakarta dan memiliki pabrik di kawasan industri Cikarang.

Saat ini, Perusahaan baru saja menerima SKPKB dari hasil pemeriksaan PPh Badan tahun 2016.
SKPKB tersebut tertanggal 1 Oktober 2018. Jumlah yang tertulis dalam SKPKB tersebut senilai
Rp150.000.000,00. Dari nilai tersebut, Rp 30.000.000,00 berasal dari koreksi penjualan dan

Rp120.000.000,00 berasal dari koreksi pembelian. PT Good Food Indonesia menyetujui adanya koreksi
penjualan namun atas koreksi pembelian tidak disetujui. Pak Sura selaku Direktur PT. Good Food
Indonesia mengajukan permohonan keberatan dan telah membayar Rp30.000.000,00 yang telah

disetujuinya. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya SK Keberatan terbit pada tanggal 20
Agustus 2019 dan keputusannya adalah menerima sebagian permohonan PT. Good Food Indonesia
dengan nilai Kurang Bayar menjadi berkurang yang awalnya Rp150.000.000,00 menjadi Rp

130.000.000,00.
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Pertanyaan:
1. Jika PT. Good Food Indonesia tidak mengajukan banding, berapa pokok pajak dan sanksi yang harus
dibayar oleh PT. Good Food Indonesia? Kapan jatuh tempo pembayaran pokok pajak dan sanksi jika
STP diterbitkan pada tanggal 3 November 2019?
2. Jika PT. Good Food Indonesia mengajukan banding, syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh PT.
Good Food Indonesia? Berikan penjelasan!
3. Apabila putusan banding diterima tanggal 10 Juli 2020 yang menerima sebagian permohonan Pak
Sura sehingga Kurang Bayar berkurang yang awalnya Rp130.000.000,00 menjadi Rp100.000.000,00.
Berapa pokok pajak dan sanksi yang harus dibayar oleh PT Good Food Indonesia? Kapan jatuh tempo
pembayaran pokok pajak dan sanksi jika STP diterbitkan pada tanggal 2 November 2020?

Jawaban :
1. PT. GOOD FOOD memiliki pokok pajak sebesar 130.000.000 – 30.000.000 = 100.000.000
Keterlambatan 2% x 100.000.000 = 2.000.000, jatuh tempo pembayaran pokok dan sanksi pajak adalah 1

bulan setelah penerbitan STP Yaitu 3 Desember 2019


2. Tiap 1 keputusan, diajukan 1 surat banding.Permohonan banding harus diajukan secara tertulis dalam

Bahasa Indonesia. Jangka waktu permohonan surat banding adalah 3 bulan sejak keputusan keberatan
diterima, kecuali ada aturan lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Surat banding juga
harus dilampiri surat keputusan keberatan tersebut. Banding hanya bisa diajukan jika besarnya jumlah

pajak terutang yang dimaksud sudah dibayar 50%. Atau 50% x 100.000.000 = 50.000.000 harus
dibayarkan PT. GOOD FOOD Lampirkan Surat Setoran Pajak (SSP) atau Pemindah Bukuan (Pbk).
3. maka sanksi yang ditetapkan adalah karena pokok pajak telah dibayar sebesar 50% maka sisa pokk
pajak 50.000.000 dan sanksi pajak 2% x 4 x 50.000.000 = 4.000.000 dan jatuh tempo pembayaran
pajak adalah 2 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai