Sementara itu, ada beberapa perbedaan saham dan obligasi yang harus Anda ketahui.
Berikut adalah perbedaan saham dan obligasi.
Perbedaan saham dan obligasi yang pertama adalah batas masa berlakunya. Antara saham
dan obligasi memiliki batas waktu yang berbeda. Pemilik saham, masih memiliki hak atas
keuntungan dan suara selama perusahaan itu berdiri dan pemilik saham masih memiliki
surat bukti kepemilikan sahamnya. Sedangkan perbedaan saham dan obligasi adalah,
obligasi memiliki masa berlaku yang jelas yang tertera di dalam surat. Sehingga saham
merupakan pilihan yang tepat jika Anda ingin berinvestasi jangka panjang. Namun, yang
harus Anda ingat bahwa saham juga termasuk high risk high return investment yaitu,
saham bisa mendatangkan keuntungan banyak namun juga memiliki risiko yang tinggi.
Perbedaan saham dan obligasi, di lain sisi obligasi memiliki keuntungannya sendiri
karena jangka waktu yang sudah ditentukan. Karena Anda bisa berpindah ke investasi
lainnya apabila jangka waktu perjanjian telah habis. Sehingga, jika perusahaan
mengalami kerugian tetapi jangka waktu perjanjian telah berakhir, Anda tidak terlibat
apa-apa lagi.
1. Tingkat Keuntungan
Perbedaan saham dan obligasi lainnya adalah tingkat keuntungan yang didapat.
Keuntungan dari investasi bersifat fluktuatif, artinya tidak bisa diperkirakan dan bisa
berubah sewaktu-waktu tergantung keuntungan perusahaan.
Berbeda dengan obligasi, perbedaan saham dan obligasi keuntungan dan kepemilikan
obligasi, biasanya bisa didapatkan setiap bulan dengan jumlah yang tetap stabil sampai
masa berlaku surat perjanjian berakhir. Jika Anda suka dan berani dalam mengambil
resiko, mungkin saham menjadi pilihan yang tepat. Tetapi, jika Anda ingin mendapatkan
hasil yang stabil, obligasi menjadi pilihan yang aman.
Perbedaan saham dan obligasi yang ketiga adalah pajak yang dikenakan. Seperti yang
sudah dijelaskan diatas bahwa hasil yang diterima dari saham adalah dividen atau
keuntungan dari saham yang Anda miliki adalah jumlah total setelah dipotong pajak.
Sebaliknya perbedaan saham dan obligasi, bunga obligasi lebih dulu dikeluarkan sebagai
biaya, jadi bisa dianggap tidak kena pajak.
Jika sudah memahami perbedaan saham dan obligasi secara teknis, Anda juga perlu
mengetahui perbedaan saham dan obligasi dari segi resikonya. Untuk Obligasi, Anda
harus memahami beberapa resikonya seperti:
1. Resiko Gagal Bayar, Perputaran uang yang tidak bagus dapat mengakibatkan
sebuah perusahaan gagal bayar surat obligasi yang sudah jatuh tempo. Resiko ini
besar terjadi pada perusahaan swasta. Karena membeli surat obligasi negara
dijamin oleh negara bahwa akan selalu dikembalikan menggunakan dana APBN.
2. Risiko Capital Loss – Capital loss adalah momen dimana investor merugi karena
harga obligasi di bandrol lebih rendah dari harga saat membeli. Perubahan suku
bunga, persoalan politik ekonomi, permasalah global dan kerusuhan dalam negeri
menyebabkan peristiwa capital loss.
3. Risiko Likuiditas – Surat obligasi cukup sulit dijual kembali dalam tempo singkat.
Investasi obligasi dinilai tidak cukup likuid. Jika terpaksa menjual kembali surat
obligasi sebelum jatuh tempo. Maka investor akan mengalami kerugian.
Jawab:
Sistem akuntansi yang efisien dan efektif didasarkan pada prinsip-prinsip dasar tertentu
yaitu :
1. Efektivitas biaya
2. Output yang manfaat
3. Fleksebilitas
Dengan kata lain manfaat dari sistem tersebut lebih besar dari pada biayanya. Output
atau hasil sistem haruslah berguna. Hasil dari sistem akuntansi adalahn informasi,
informasi tersbut berguna kalau memiliki karakteristik
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Andal
4. Tepat waktu
5. Akurat
Pengendalian intern digunakan perusahaan untuk pedoman dalam menjalankan
kegiatan ataun operasi perusahaan.s
sebagai contoh diamsusi Anda memperoleh dan mengelola jasa pelayanan kebersihan
(cleaning service) setiap bulan. Di masa yang mendatanng karyaawan perusahaan Anda
terdiri dari beberapa tim atau kelompok, dan sarana seta peralatan kebersihan disediakan.
Ada beberapa masalah yang Anda hadapi sebagai contoh seorang managaer dalam
mengendalikan operasi perusahaan ini.
Tujuan pengendalian intern adalah untuk menjamin agan manajemen perusahaan :
a. Dapat mencapai tujuan yang ditetapkan
b. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya, dan
c. Mematuhi hukum dan peraturaan yang berlaku.
Pengendalian internal juga dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengelolaan
sumber daya perusahaan. Pengendalian internal dapt menyediakan informasi tentang
bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan, dan menyediakan
informasi yang digunakan sebgai pedoman dala perancangan. Pengemdalian internal
terdiri atas lima elemen utama yaitu :
1) Lingkungan pengendalian (control environment)
2) Penilaian resiko (risk assessment)
3) Imformasi dam komunikasi
4) Aktifitas dan pengendalian (control activities)
5) Pemantauan (monitoring)