Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar akutansi
Di tugaskan oleh:
Disusun oleh :
044347977
1. Berikan penjelasan mengenai perbedaan antara badan usaha persekutuan, perorangan, dan perseroan terbatas.
-Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi hanya oleh satu orang. Pengelola dari perusahaan akan
memperoleh seluruh keuntungan perusahaan. Akan tetapi, pengelola dari PT perorangan juga harus menanggung semua risiko yang
akan terjadi dalam perusahaan tersebut.
Di dalam peraturan perundang-undangan tidak dijumpai adanya pengaturan khusus mengenai perusahaan perseorangan sebagaimana
halnya bentuk badan usaha lainnya seperti Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV), atau juga Koperasi. Menurut
H.M.N. Purwosutjipto, bentuk perusahaan perseorangan secara resmi tidak ada. Di dalam dunia bisnis, masyarakat telah mengenal dan
menerima bentuk badan usaha perseorangan yang disebut Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD). Misalnya "PD Lautan
Mas" dan "PD Jin Lung".37 Tidak berarti kalau ada nama "PD" atau "UD" selalu bermakna bisnis tersebut dilaksanakan oleh badan
usaha perseorangan. Ada juga bisnis yang dijalankan dengan bentuk persekutuan perdata memakai nama "UD" atau "PD"
-Perusahaan persekutuan adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dengan maksud kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama. Kerjasama dapat dilakukan dari segi modal, pengelolaan, dan lain-lain. Sehingga pada akhirnya menjadi sebuah
organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha. Sementara persekutuan menurut KBBI adalah hal bersekutu,
persatuan, perhimpunan, ikatan, perseroan dagangan, kongsi, maskapai, dan perserikatan.
Karakteristik Persekutuan
a. Merupakan usaha bersama-bersama, maksudnya apabila seorang anggota bertindak secara bisinis, berarti ia telah bertindak untuk
seluruh anggota persekutuan.
b. Jangka waktunya terbatas, maksudnya apabila salah seorang anggota mengundurkan diri/meninggal, maka persekutuan tersebut
secara otomatis bubar.
c. Tanggung jawabnya tidak terbatas, maksudnya setiap anggota persekutuan mempunyai tanggung jawab keuangan yang tidak
terbatas hanya pada modal yang disetorkan, melainkan sampai harta pribadinya.
f. Bebas dalam menjual atau memindahkan haknya, maksudnya bahwa masing-masing sekutu berhak untuk menjual atau
memindahkan haknya atas modal dan atau hak atas laba/rugi kepada orang Iain, baik kepada anggota maupun kepada bukan anggota
sekutu.
1. Persekutuan Firma (General Partnership), merupakan persekutuan dimana semua sekutu umumnya aktif dalam mengelola usahanya
dan bertanggung jawab tidak terbatas pada modal yang disetorkan, melainkan meliputi seluruh harta pribadinya.
2. Persekutuan Komanditer (Limited Partnership), merupakan persekutuan dimana salah satu atau lebih sekutunya bertanggung jawab
terbatas. Sehingga ada sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah sekutu yang aktif mengelola perusahaan, sehingga ia
bertanggung jawab tidak terbatas pada modal yang disetorkan melainkan sampai harta pribadinya. Sedangkan sekutu pasif adalah
sekutu yang tidak ikut mengelola perusahaan, ia hanya menyetorkan modal saja sehingga bertanggung jawab terbatas pada modal
yang disetorkan.
-Perusahaan Perseroan (Persero) merupakan perusahaan milik negara yang berbentuk perseroan terbatas, contohnya PT Pertamina,
PT PLN, PT KAI, PT Telkom. Oleh karena persero adalah perserian terbatas, semua ketentuan mengenai perseroan terbatas
sebagaimana yang diatur dalam KUHD diberlakukan persero. Akan tetapi, karena seluruh atau sebagian modalnya adalah milik negara,
pengelolaan persero harus sesuai dengan peraturan pemerintah.
Oleh karena persero merupakan kerja sama yang melibatkan paling sedikit dua pihak, dalam akta pendirian persero dinyatakan bahwa
sebagian saham-sahamnya (minimal 51%) dimiliki oleh menteri keuangan dan sebagian lainnya (maksimal 49%) dimiliki oleh pihak
swasta. Saham persero dibagi atas saham prioritas dan saham biasa yang diterbitkan atas nama. Hal ini dimaksudkan agar sekutu yang
menjadi pemegang saham betul-betul pihak yang sudah dikenal pemerintah.
Persero dipimpin oleh seorang direksi yang diangkat oleh menteri. Persero dalam menjalankan aktivitasnya tidak memperoleh fasilitas
dari negara dan status pegawainya adalah pegawai swasta
Modal perseroan, disebut juga modal saham atau modal sero adalah jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian dan merupakan
suatu jumlah maksimum, sejauh perseroan dapat mengeluarkan sertifikat saham. Dalam neraca, modal perseroan ini disebut juga
modal statutair, mempunyai jumlah tetap, dan jumlahnya terbagi-bagi atas saham-saham. Masyarakat yang ingin memiliki perseroan
ini dapat melakukannya dengan cara membeli saham-saham (sertifikat saham) ini. Modal perseroan menurut kebiasaan tidak
ditempatkan seluruhnya sekaligus, tetapi ada sebagian yang ditempatkan dan ada sebagian yang masih disimpan dalam portepel
(portofolio). Saham dalam portofolio ini baru akan dikeluarkan lagi bila perseroan membutuhkan tambahan modal. Menurut undang-
undang Perseroan paling sedikit seperlima dari modal perseroan harus ditempatkan. Selanjutnya harus ditentukan kapan modal saham
yang ada dalam portofolio harus ditempatkan. Modal yang ditempatkan terdiri atas modal yang telah disetor (dibayar oleh pemegang
saham) dan modal yang belum disetor. Modal Setoran (modal yang telah disetor) adalah modal perseroan yang telah diwujudkan
dalam bentuk aktiva. Menurut undang-undang dinyatakan bahwa agar perseroan mendapatkan pengesahan dari pihak yang
berwenang, maka paling sedikit sepersepuluh dari modal yang ditempatkan harus sudah disetorkan. Modal bayar inilah yang
mempunyai hak dalam pembagian keuntungan.
Dengan demikian dalam suatu perseroan terbatas akan Anda jumpai akun modal yang menggambarkan jumlah nominal modal yang
telah disetor dan akun agio saham yang menunjukkan kelebihan jumlah yang disetor di atas nominal saham. Kedua akun ini
menunjukkan jumlah keseluruhan modal yang disetorkan oleh para pemegang saham. Saldo akun ini akan selalu tetap selama tidak
terjadi transaksi emisi (penambahan) atau penebusan modal. Selain itu juga akan Anda jumpai akun laba yang ditahan. Akun ini
mempunyai fungsi untuk menampung laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Dengan demikian jumlah akun ini dalam penutupan
buku akun laba yang ditahan akan menerima saldo dari akun ikhtisar rugi-laba. Bila perusahaan membagikan dividen, maka akan di
debet pada akun laba yang ditahan dan di kredit pada akun kas. Alternatif lain, perusahaan dapat menyelenggarakan akun dividen.
Pada saat diumumkan akun dividen di kredit, akun laba yang ditahan di debet dan pada saat uangnya dibagikan akun dividen di debet
dan akun kasnya di kredit.
3.