Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ainil Fitriyah

NIM : 042131259

PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Pemikiran yang menjadi dasar filsafah ekonomi kapitalis

System ekonomi kapitalis muncul pada abad ke 17 ketika dominasi gereja dieropa mulai
runtuh. Dominasi gereja yang mendoktrinkan kepentingan gereja diatas segala kepentingan
diruntukan oleh pandangan yang menekankan pada liberalism,e, rasionalisme, intelektualisme,
materialisme, dan humanism. Pemikiran-pemikiran inilah yang menjadi dasar system ekonomi
kapitalis.

Pemikiran liberalisme meletakan kebebasan individu sebagai hal yang paling utama.
Rasionalisme mengajarkan bahwa peranan rasio lebih penting daripada perasaan. Materialisme
merupakan paham yang menyatakan bahwa hakikat kebenaran adalah sesuatu yang dapat
dibuktikan secara empiris, yaitu diraba, didengar dan dirasa. Sedangkan humanisme merupakan
paham yang menyatakan bahwa bagi manusia yang paling penting adalah kehidupan didunia
ini, dan kehidupan setelahnya merupakan hal yang berada diluar jangkauan manusia sehingga
tidak perlu dipikirkan.

( BMP ESPA4314 modul 1 halaman 1.2 – 1.3 )

2. Sistem ekonomi pancasila sebagai system ekonomi khas Indonesia

Konsep system pancasila mulai dikembangkan lebih serius sejak SEMNAS di UGM tahun
1980. Ekonomi pancasila yang dikembangan olej pakar-pakar ekonomi terutama di UGM pada
waktu itu merupakan reflex kritis terhadap system dan ilmu ekonomi yang keliru dan juga mulai
menyimpang dari jati diri dan realitas social ekonomi rakyat Indonesia. Sistem gagasan ekonomi
pancasila makin melemah karena tidak didukung oleh rezim orde baru yang ditopang oleh
taknotrat ekonomi yang berhaluan neo liberal.

Sistem ekonomi pancasila digali berdasarkan pemikiran bahwa system ekonomi sangat
terkait dengan ideology, system nilai dan social budaya masyarakat dimana system itu
dikembangkan. Sistem ekonomi pancasila merupakan system ekonomi yang berjati diri
Indonesia. Karena system ekonomi ini digali dan dikembangkan berdasarkan kehidupan
ekonomi rill yang ada pada akyat Indonesia.
Ekonnomi pancasila berpijak pada kombinasi antara gagasan-gagasan normative dan fakta-
fakta empiric yang telah dirumuskan olehbapak penemu bangsa dalam wijud sila-sila dalam
pancasila, pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal ekonomi dala UUD.

Ekonomi pancasila adalah system ekonomi yang mengacu pada sila-sila pancasila yang
terwujud dala lima landasan ekonomi, yaitu ekonomi moralistic, kemanusiaan, nasionalisme
ekonomi, demokrasi ekonomi, dan diarahkan untuk mencapai keadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Secara khusus tterdapat lima prinsip penerapan system ejonomi pancasila, yaitu

1. Kegiatan ekonomi bangsa digerakan oleh rangsangan ekonomi, social dan moral.
2. Ada kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan kemerataan
3. Semangat nasionalisme ekonomi dalam era globalisasi makin jelas adanya urgensi
terwujudnya perekonomian nasional yang kuat tangguh dan mandiri
4. Demokrasi ekonomi berdasar kerakyatan dan kekeluargaan koperasi dan usaha-usaha
kooperatif menjiwai perilaku ekonomi perorangan dan masyarakat.
5. Keseimbangan yang harmonis efisien dan adil antara perencanaan nasional dengan
desentralisasi ekonomi dan otonomi yang lunas bebas dan bertanggung jawab menuju
perwujudan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
( BMPESPA4314 modul 1 halaman 1.15 – 1.16)

3. Penyebab internal krisis moneter


Secara sederhana krisis moneter yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh
meningkatnya valuta asing terutama dari dolar AS yang melebihi penawaran. Ketidak
seimbangan antara permintaan dan penawaran terjadi karena beberapa hal, baik dari
factor internal Indonesia maupun dari factor eksternal :
1. Defisit transaksi berjalan Indonesia yang cenderung membesar dari tahun ketahun
sehingga tekanan terhadap rupiah semakin kuat manakala beban pembayaran
terhadap impor dan kewajiban terhadap perusahaan jasa jasa asing semakin besar.
Defisit transksi berjalan ditambal dengan modal masuk yang cukup besar dalam
bentuk investasi langsung dan investasi portofolio
2. Tingkat akumulasi inflasi diindonesia sangat tinggi. Dari tahun 1992-1996 inflasi
komulatif sebessar 39.1% Sedangkan inflansi di US hanya sebesar 14.3% tapi pada
saat yang sama depresiasi komulatif rupiah senantiasa ditahan oleh otoritas
moneter sebesar 15.7% sebab itu, rupiah mengalami overvaluasi akibat depresiasi
ditahan yaitu sebanyak 9.2% pemegang otoritas moneter merasa sangat yakin
fundamental ekonomi indinesia sangat baik sehingga mereka tidak perlu kebijakan
devaluasi
3. Hutang luar negeri indinesia terlalu banyak. Kebijakan hutang luar negeri yang sudah
diterapkan sejak 1965 telah membuat pemerintah terlena dengan resiko yang harus
ditanggunng dimasa depan. Sebenarnya pada tahun 1980 indonesia sudah harus
menghentikan hutang luar negeri karena outflownya negative. Utang pokok dan
cicilan yang harus dibayarkan setiap tahun lebih besar dari utang yang diterima.
Kebijakan hutang pemerintah ini ditiru oleh swasta yang tidak dikontrol oleh
pemerintah sector swasta berbondong bondong membuat hutang luar negeri karena
banyak modal dari Negara maju yang menggangur tanpa mempertimbangkan dan
memperhitungkan cara pengebaliannya dimasa depan.

4. Masalah structural pertanian diindonesia


a. Menurut setiawan (2003) masalah structural pertanian adalah bagaimana
mentransformasikan puluhan juta kaum tani miskin marjinal kedalam dunia pertanian
yang lebiih modern dan memungkinkan para petani untuk memiliki kehidupan yang
lebih layak
b. Menurut prof mubyarto (1989) permasalahan structural pertanian Indonesia
diantaranya :
1. Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan dalam
pertan ian
Pendapatan petani hanya pada musim panen sedangkan pengeluarannya dilakukan
setiap hari. Dalam musim panen terdapat harga pasar yang rendah dan pada musim
paceklik harganya tinggi. Yang sering merugikan petani adalah adanya pengeluaran
yang tidap diatur dan tidak dapat di tunggu sampai masa panen tiba. Sehingga
petani sering menjual tanamannya yang masih hijau disawah dengan harga penuh
atau berupa pinjaman sebagian.
2. Pembiayaan pertanian
Denga titik tolak adanya kemelaratan yang luas dikalangan petani dan keterlibatan
mereka dengan hutang maka dapat disimpulkan bahwa persoalan yang paling sulit
dalam ekonomi pertanian Indonesia adalah persoalan pembiayaan pertanian.
Jatuhnya petani dalam system ijon karena tidak adanya system kedit alternative
yang lebih baik untuk petani padahal petani memerlukan kredit murah untuk
meningkatkan produksi dan pendapatannya.
3. Tekanan peduduk
Selain peduduk Indonesia yang sangat padat dan pertambahan jumlah penduduk
pertahunnya tinggi, tetapi persebarannya juga tidak merata antar daerah
4. Pertanian subsistem
Merupakan system bertani dimana tujuan utama dari petani adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.

5. 5 faktor yang dapat mendorong pertumbuhan industry


1. Peningkatan kemampuan SDM
Mutlak diperlukan untuk menyiapkan pelaku industry yang berpendidikan dan
berekeahlian
2. Pembangunan infranstuktur yang memadai
Untuk memacu perkembangan industry diperlukan infrastruktur yang mencukupi
kebutuhan industri
3. Foreign direct investment
Dapat meningkatkan perkembangan industry bahwa pertumbuhan ekonomi
4. Pembayaran yang dihasilkan dari investasi menarik
Return yang tinggi dari hasil investasi akan menarik investor untuk meningkatkan
modalnya diindonesia
5. Peningkatan riset serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai
Adanya peningkatan riset dibidang iptek dapat meningkatkan daya asing produk
dipasar internasional baik dari segi harga maupun kuwalitas

6. Isi pakjun 1983


1. Penghapusan pagu kredit sehingga perbankan dapat memberikan kredit secara lebih
fleksibel sesuai dengan kemampuan
2. Bank diberi kebebasan dan menentukan suku bunga baik deposito tabungan maupun
kredit dalam meningkatkan mobilisasi dana dari dan kepada masyarakat
3. Pengaturan volume kredit likuiditas dapat mengurangi ketergantungan bank-bank
kepada bank sentral dengan mengenalkan alat kebijakan moneter berupa sertifikat bank
Indonesia dan fasilitas diskonto
7. Cara menyehatkan perbankan Indonesia
1. Likuidasi bank
Pemerintah melikuidasi 16 bank pada bulan November 1997 dan
memerlukan biaya social yang besar yaitu anjloknya kepercayaan masyarakat
terhadap perbankan
2. Penggabungan bank
Merger atau penggabungan bank akan meningkatkan efisiensi yang berasal
dari penghematan biaya operasional bank
3. Restrukturisasi perbankan
Merupakan upaya untuk merubah bank yang tidak sehat menjadi lebih sehat
dengan berbagai strategi

Anda mungkin juga menyukai