Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

ESPA4314 (PEREKONOMIAN INDONESIA)


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila dan sistem 15
ekonomi kerakyatan!

Jawab : Sistem Ekonomi Pancasila dan Sistem Ekonomi Kerakyatan


keduanya sama-sama memihak pada kepentingan ekonomi rakyat
untuk mewujudkan kesejahteraan serta kemakmuran di tengah-tengah
masyarakat. Sistem ekonomi Pancasil berisikan aturan main dalam
perekonomian yang mengacu pada ideologi Bangsa Indonesia yakni
Pancasila yang didalamnya mengandung tujuan untuk mensejahterakan
rakyat dan berkaitan dengan sistem ekonomi kerakyatan yang prinsip
utamanya adalah memihak kehiudpan perekonomian rakyat.

Untuk lebih memahami mengenai sistem ekonomi Pancasila dan sistem


ekonomi Kerakyatan, berikut penjelasannya:

a) Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah sistem ekonomi tradisional


yang dijadikan fondasi bagi kehidupan masyarakat lokal dalam
mempertahankan kehidupannya. Sistem ekonomi rakyat
didasarkan pada ekonomi rakyat sebagai kekuatannya.
b) Sistem Ekonomi Pancasila ialah bentuk yang dijiwai oleh
Pancasila dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila seperti
gotong royong serta kekeluargaan sebagai landasan utamanya.

Kekuatan ekonomi suatu negara sangat dipengarruhi oleh sistem


ekonomi yang diterapkan. Setiap negara dapat memilih sistem ekonomi
mana yang hendak digunakan dan diterapkan ditengah-tengah
masyarakat. Untuk menerapkan sistem ekonomi, berikut beberapa hal
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan:
a) Sistem pemilikan sumber daya.
b) Kadar peranan pemerintah.
c) Keluwesan masyarakat dalam bekompetisi, dan lain
sebagainya.

2 Jelaskan penyebab internal dan eksternal krisis moneter! 15


Jawab : Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tersebut
terjadi karena beberapa hal, baik berasal dari dalam maupun dari luar
negara. Penyebab internal krisis adalah (Rachbini, 2001): pertama, defisit
transaksi berjalan Indonesia yang cenderung membesar dari tahun ke tahun.
Akibatnya, tekanan terhadap rupiah menjadi semakin kuat manakala beban
pembayaran terhadap impor dan kewajiban terhadap perusahaan jasa-jasa
asing semakin besar. Selama ini, defisit transaksi berjalan ditambal dengan
arus modal masuk yang cukup besar dalam bentuk investasi langsung dan
investasi portofolio. Tetapi setelah krisis kepercayaan terjadi, investor asing
tidak ingin menanggung kerugian maka ia membawa modalnya ke luar.
Kedua, tingkat akumulasi inflasi Indonesia yang sangat tinggi. Selama kurun
waktu empat tahun (1992-1996) inflasi kumulatif sebesar 39,1 persen,
sedangkan inflasi Amerika Serikat hanya 14,3 persen. Tetapi pada saat yang
sama depresiasi kumulatif rupiah senantiasa ditahan oleh otoritas moneter
sebesar 15,57 persen. Oleh karena itu rupiah sebenarnya overvaluasi karena
depresiasi ditahan yakni sekitar 9,2 persen. Pemegang otoritas moneter
merasa sangat yakin fundamental ekonomi Indonesia sangat baik sehingga
mereka tidak perlu melakukan kebijakan devaluasi. Ketiga, utang luar negeri
Indonesia yang terlalu banyak. Kebijakan utang luar negeri yang dilakukan
sejak 1965 telah membuat pemerintah terlena dengan risiko yang harus
ditanggung di masa depan. Pada pertengahan tahun 1980-an sesungguhnya
kita telah harus menghentikan utang luar negeri karena outflow negatif.
Utang pokok dan cicilan yang harus dibayarkan setiap tahun lebih besar
daripada utang yang diterima setiap tahun. Kebijakan utang

Pemerintah ini ditiru oleh sektor swasta yang celakanya lagi tidak dikontrol
oleh pemerintah. Mereka berbondong-bondong membuat utang luar negeri
karena banyak modal negara maju yang menganggur. Mereka tidak
membuat perhitungan cara pengembaliannya di kemudian hari. Selain faktor
internal, faktor eksternal juga mendorong terjadinya krisis moneter.
Pertama, pergerakan finansial di tiga kutub dunia (AS, Eropa dan Jepang).
Pada paruh kedua dekade 1990-an terjadi pergerakan finansial dari Jepang
dan Eropa ke AS karena masalah perekonomian yang dialami Jepang dan
proses ekonomi-politik penyatuan mata uang Eropa. Kedua, institusi
finansial berbentuk negara dan lembaga keuangan yang berkembang secara
global mengalami perkembangan luar biasa sehingga memiliki otoritas yang
lebih besar daripada negara berkembang seperti Indonesia. Ketiga, spekulasi
yang mengiringi gejolak finansial global.

http://repository.ut.ac.id/3957/1/ESPA4314-M1.pdf
3 Kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dalam mengatasi 20
permasalahan liberalisasi pertanian di Indonesia sangat diperlukan.
Salah satunya demi kesejahteraan para petani Indonesia. Tentukanlah
kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam upaya
menyejahterakan Petani?
Jawab : Untuk menunjang keberhasilan program peningkatan produksi
pangan untuk mencapai swasembada pangan, pemerintah telah
mengantisipasi melalui beberapa kebijakan, yaitu :
a) Kebijakan bidang pembenihan.
b) Sarana produksi, pupuk dan pestisida.
c) Kebijakan bidang perkreditan.
d) Kebijakan bidang pengairan.
e) Kebijakan diversifikasi usahatani.
4 Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mendorong terjadinya 15
pertumbuhan industrialisasi di Indonesia?
Jawab :
1. Karakter tanah pada lahan
Tanah di sini bukan hanya permukaan yang digunakan untuk bertani
atau mendirikan
pabri. Tetapi juga meliputi kandungan tana, terutama mineral.
Kandungan material
mentah ini membantu industri suatu negara berkembang. Pasokan SDA
seperti minyak dan batubara yang melimpah dapat menjadikan biaya
energi dan transportasi menjadi lebih murah.

2. Kuantitas SDM
Ketersediaan jumlah sumber daya manusia atau tenaga kerja juga
menjadi elemen penting dalam industrialisasi. Pada awal operasional,
pabrik membutuhkan banyak tenaga kerja. Faktor manusia ini juga
meliputi para pelaku usaha, pengelola keuangan. pengelola materi dan
pekerja, operator produksi, dan lain sebagainya. Ketersediaan modal
dan infrastruktur Modal di sini meliputi uang, mesin produksi, dan
perusahaan itu seni Ketersedia modal ini memungkinkan perusahaan
mendapatkan izin untuk mengelola dan memproses bahan mentah
menjadi produk. Selain tu. modal juga penunjang tersedianya fasiitas
usaha yang aman dan nyaman. sehingga dapat memperpanjang umur
perusahaan

3. Kemampuan teknologi dan inovasi


Ribuan penemuan pada abad ke-19 membantu mekanisasi serta
memperbaiki proses produksi manufaktur. Penemuan-penemuan
tersebut membuat operasional perusahaan menjadi lebih efisien.
Teknologi produksi yang canggih memungkinkan produktivitas
perusahaan meningkat dan mampu menghasilkan produk yang lebih
beragam

4. Koneksi
Koneksi adalah prasarana jaringan transportasi dan komunikasi.
Infrastruktur seperti jalan. jalur kereta api. pelabuhan, dan sarana
komunikasi yang memadai dapat menurunkan biaya Logistik serta
memudahikan akses operasional perusahaan. Selai itu, ketersedian
transportasi juga memudahikan proses pembelian bahan baku hingga
pendistribusian produk ke konsumen.

5. Kebijakan pemerintah setempat


Faktor selatjutnya adalah peraturan pemerintah di wilayah setempat.
Kebijakan pemerintah yang ramah investasi akan mampu menarik
lebih banyak investor domestik maupun asing di sektor manufaktur.
Kebijakan terscbut misalnya, dengan member subsidi, menawarkan
keringanan pajak, mengurangi birokrasi guna mempermudah investor
asing, dan mendorong pasar tenaga kerja yang lebin fleksibel. Hal ini
tentu akan memperpanjang umur perusahaan.

https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-industrialisasi-faktor-
pendorong-beserta-dampaknya/
5 15
Jelaskan hubungan lembaga keuangan mikro dengan tingkat
kemiskinan!
Jawab : Lembaga keuangan mikro memiliki hubungan yang erat
dengan tingkat kemiskinan. Lembaga keuangan mikro dapat
membantu mengurangi kemiskinan dengan memberikan akses
keuangan kepada masyarakat yang tidak memiliki akses ke lembaga
keuangan formal. Dengan adanya akses keuangan, masyarakat dapat
memperoleh modal usaha dan meningkatkan pendapatan mereka.
Selain itu, lembaga keuangan mikro juga dapat memberikan
pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengelola
usaha mereka. Dengan demikian, lembaga keuangan mikro dapat
membantu meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat
dalam mengelola usaha mereka sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Oleh karena itu,
lembaga keuangan mikro memiliki peran yang penting dalam
mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
6 Apakah pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan 20
negara secara efektif dan efisien? Jelaskan jawaban anda! 

Jawab : Pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan Negara


secara efektif dan efisien jawabannya Iya, kita dapat lihat bagaimana cara
pemerintah mengelola utang negara yang digunakan untuk pembangunan
infrastruktur bukan untuk konsumsi, dan pembangunan infrastruktur yang
dilakukan oleh pemerintah ini merupakan strategi fiskal, untuk menyerap
banyak tenaga kerja, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat.

* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai