Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : FITRI NUR AMINAH

No Induk Mahasiswa/ NIM : 042131273

Kode/ Nama Mata Kuliah :

Kode/ Nama UPBJJ : UPBJJ SEMARANG

Masa Ujian : 2020/ 21.2 (2021.1)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban:
ٰٓ
ُ ِ‫ض خَ لِيفَةً ۖ قَالُ ٓو ۟ا أَتَجْ َع ُل فِيهَا َمن يُ ْف ِس ُد فِيهَا َويَ ْسف‬
1. ُ‫ك ٱل ِّد َمٓا َء َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِدكَ َونُقَ دِّس‬ ِ ْ‫ك لِ ْل َملَئِ َك ِة إِنِّى َجا ِع ٌل فِى ٱأْل َر‬ َ َ‫َوإِ ْذ ق‬
َ ُّ‫ال َرب‬
٣٠ ‫ك ۖ قَا َل إِنِّ ٓى أَ ْعلَ ُم َما اَل تتَ ْعلَ ُمون‬
َ َ‫ل‬
ٓ
َ ٰ ‫ضهُ ْم َعلَى ْٱل َم ٰلَئِ َك ِة فَقَا َل أَ ۢنبِٔـ ُُٔونِى بِأ َ ْس َمٓا ِء ٰهَٓؤُٓاَل ِء إِن ُكنتُ ْم‬
٣١ َ‫ص ِدقِين‬ َ ‫َو َعلَّ َم َءا َد َم ٱأْل َ ْس َمٓا َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi." mereka berkata:
"Apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui." Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada Para Malaikat lain berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"

Pada ayat 31 pengajaran yang diterima oleh manusia pertama tersebut yaitu Adam dari Allah
SWT adalah tentang nama-nama benda.

Penggalan ayat 31, mengandung arti bahwa salah satu keistimewaan manusia adalah
kemampuannya mengekspresikan apa yang terlintas dalam benaknya serta kemampuanya
menangkap bahasa sehingga ini mengantarnya mengetahui.

Pengertian Etos Kerja Menurut kamus, perkataan “etos” yang berasal dari bahasa Yunani
(ethos) bermakna watak atau karakter. Secara lengkapnya, pengertian etos ialah karakteristik
dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan, dan seterusnya, yang bersifat khusus tentang seorang
individu atau sekelompok manusia. Dari perkataan “etos” terambil pula perkataan “etika” dan
“etis” yang merujuk kepada makna “akhlaq” atau bersifat “akhlaqi”, yaitu kualitas esensial
seseorang atau suatu kelompok, termasuk suatu bangsa.[2] Juga dikatakan bahwa “etos”
berarti jiwa khas suatu kelompok manusia,[3] yang dari jiwa khas itu berkembang pandangan
bangsa tersebut tentang yang baik dan yang buruk, yakni, etikanya. Secara sederhana, etos
dapat didefinisikan sebagai watak dasar dari suatu masyarakat.
Sumber: https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/97155

2. ‫اس أَ ْن تَحْ ُك ُموا بِ ْال َع ْد ِل ۚ ِإ َّن هَّللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم بِ ِه ۗ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َس ِميعًا‬ ِ ‫إِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر ُك ْم أَ ْن تُؤَ ُّدوا اأْل َ َمانَا‬
ِ َّ‫ت إِلَ ٰى أَ ْهلِهَا َوإِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
‫صيرًا‬
ِ َ‫ب‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. An-Nisa’: 58)

َ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا أَ ِطيعُوا هَّللا َ َوأَ ِطيعُوا ال َّرسُو َل َوأُولِي اأْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَإ ِ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِي َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوهُ إِلَى هَّللا ِ َوال َّرسُو ِل إِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ْؤ ِمنُون‬
‫بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۚ ٰ َذلِكَ خَ ْي ٌر َوأَحْ َسنُ تَأْ ِوي ًل‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-
Nisa’: 59)

Sumber : https://www.bacaanmadani.com/2017/10/isi-kandungan-al-quran-surat-nisa-ayat.html

3. Masyarakat yang bercorak pluralitas menyebabkan setiap golongan memiliki cara berkir dan
bertindak sendiri dalam mewujudkan kepentingan menurut loso hidupnya yang dipengaruhi
oleh keyakinan, kultur dan situasi. Menurut para pemikir muslim, seperti Ibn Abi Rabi’, Al-
Mawardi dan Ibn Khaldun menyatakan bahwa untuk mewujudkan masyarakat teratur
diperlukan tercipanya rasa aman, damai, keadilan yang menyeluruh yang didasarkan pada
undang-undang untuk mengatur kerjasama antar kelompok sosial yang menjamin kepentingan
bersama serta didukung oleh pemimpin yang berwibawa untuk melaksanakanya2 Semua
manusia di alam dunia diciptakan dari satu asal yang sama. Tidak ada kelebihan yang satu dari
yang lainya, kecuali yang paling baik dalam menunaikan fungsinya sebagimana khalifah Tuhan
di bumi, yang lebih banyak manfaatnya bagi kemanusiaan, dan yang paling takwa kepada Allah
SWT. Perbedaan ras dan bangsa hanyalah sebagai pertanda dan identitas dalam pergaulan
Internasional. Sebagimana rman Allah dalam Al Qur’an Surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya:
Hai manusia! Sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan
Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa, supaya kamu saling kenal-mengenal dengan baik,
sesungguhnya semulia-mulia kamu pada sisi Allah ialah yang paling takwa(Q.S Al Hujurat:13)3
Islam menegaskan prinsip persamaan seluruh manusia. Atas dasar prinsip persamaan itu, maka
setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Islam tidak memberikan hak-hak
istimewa bagi seseorang atau golongan lainya, baik dalam bidang kerohanian, maupun dalam
bidang politik,sosial dan ekonomi. Jadi setiap orang mempunyai kedudukan atau kewajiban
yang sama atas kesejahtraan anggotanya. Sebab Islam menentang setiap bentuk diskriminasi,
baik diskriminasi karena keturunan, maupun karena warna kulit, kesukuan, kebangsaan dan
kekayaan

Anda mungkin juga menyukai