Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : Ainil Fitriyah

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042131259

Tanggal Lahir : Tegal, 15 Januari 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/ Manajemen


Kode/Nama Program Studi : 54/ Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 42/ Semarang


Hari/Tanggal UAS THE : Rabu/ 14 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Ainil Fitriyah


NIM : 042131259
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/ Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : Semarang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Tegal, 14Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

Ainil Fitriyah
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A) Hambatan bahasa terjadi ketika orang yang berkomunikasi tidak menggunakan bahasa yang
sama, atau tidak memiliki tingkat kemampuan berbahasa yang sama.
Hambatan komunikasi yang terjadi ketika pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver)
menggunakan bahasa atau kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan sehingga
menimbulkan ketidaksamaan makna
B) Untuk menghindarinya, hal-hal yang harus dilakukan adalah :
• Menyatakan satu ide atau gagasan dalam satu waktu.
• Menyatakan ide atau gagasan dengan singkat.
• Memberikan penjelasan ketika diperlukan.
• Melakukan pengulangan jika diperlukan.
• Menerima dan memberikan umpan balik.
• Melakukan pilihan kata, nada suara dan bahasa tubuh yang tepat.
•Mengembangkan sikap pempati terhadap penerima/ komunikan/ komunikate/ receiver dalam
mengatasi hambatan kultural atau budaya dalam komunikasi.

2. Untuk dapat mengelola konflik menjadi suatu berkah, perusahaan perlu melakukan beberapa
hal sebagai berikut
1. Mengubah budaya, pola pikir: Masalah diangkat untuk diselesaikan, bukan untuk
mendiskreditkan orang. Kita tidak bisa mengubah masa lalu. Masalah sudah terjadi, we can not
undo the story. Masalah diangkat untuk menciptakan solusi, menciptakan masa depan yang lebih
baik. Pemimpin perlu menekankan pentingnya seseorang untuk berani bicara. Berani bicara artinya
peduli, tidak bicara artinya tidak peduli. Hal ini perlu ditekankan karena kita belum terbiasa untuk
bicara dengan alasan klasik “tidak enak, takut menyinggung perasaan teman”. Namun pemimpin
juga perlu cermat dalam melihat ketulusan seseorang dalam mengangkat suatu masalah.
Pemimpin juga perlu melatih seseorang untuk lebih berpikir positif, tidak merasa disalahkan, tidak
terlalu defensif saat masalahnya diangkat. Pemimpin harus mengarahkan supaya diskusi tidak
difokuskan ke Why, tetapi fokus ke HOW, menetapkan solusi atas permasalahan yang terjadi. Awal
dimulainya proses keterbukaan pastinya akan mendatangkan turbulensi karena kita tidak terbiasa.
Pemimpin harus terus mendorong terciptanya budaya ini, jangan mundur, maju terus, hingga
akhirnya perusahaan terbiasa dengan keterbukaan.
2. Mempersiapkan Pemimpin untuk berani dan terbiasa dengan konflik.
Tugas pemimpin adalah melakukan perubahan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik. Dalam
setiap perubahan terdapat potensi konflik yang terjadi karena keengganan orang untuk berubah.
Semakin besar perubahan yang dilakukan, semakin besar hasil yang bisa dicapai, namun semakin
besar pula potensi konflik yang mungkin timbul. Oleh karena itu Pemimpin harus siap dan berani
dalam menghadapi konflik.
3. Konflik harus diselesaikan hingga tuntas, tidak sekadar hanya dibicarakan.
Konflik yang tidak diselesaikan akan menjadi api dalam sekam, yang setiap saat bisa meledak.
Pemimpin perlu fokus untuk menjadi mediator hingga tercipta solusi atas konflik yang terjadi.
Jangan berhenti sebelum tercapai solusi atas konflik. Perusahaan yang baik akan melihat konflik
sebagai bagian dari proses kontrol, proses demokrasi, bukan bagian dari proses perpecahan,
sehingga tidak menjadi over reaktif dengan adanya perbedaan, yang sering kali dianggap sebagai
bentuk dari ketidakharmonisan tim.
3. Dalam persoalan-persoalan sipil, Napoleon mempunyai sebuah pengaruh yang besar dan lama
dengan membawa pembaruan liberal ke negara-negara yang ia taklukkan, terutama ke Negara-
Negara Rendah, Swiss, Italia, dan sebagian besar Jerman. Ia melaksanakan kebijakan-kebijakan
liberal pokok di Prancis dan di seluruh Eropa Barat. Prestasi hukumnya yang kekal adalah Kitab
Undang-undang Napoleon, yang telah digunakan dalam berbagai bentuk oleh seperempat sistem
hukum dunia, dari Jepang sampai Quebec. Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte
menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Diantaranya
adalah Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis Napoleon, Spanyol dengan diangkatnya Joseph
Napoleon, Swedia dengan diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian
melakukan pengkhianatan, sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia
dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia

Anda mungkin juga menyukai