Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Riyonaldi Afwu

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044021344

Tanggal Lahir : 18 Agustus 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/Manajemen

Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu/29 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Riyonaldi Afwu


NIM : 044021344
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : Palembang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Tanjung Enim, 29 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Riyonaldi Afwu
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Kasus di sebuah PT XYZ Seorang pimpinan di perusahaan ”XYZ” memutuskan ingin memproduksi dan
mengembangkan satu produk yang baru ke pasar tanpa menunggu persetujuan manajer lain. Produk
tersebut dianggap sangat ”uptodate” dengan kondisi saat ini. Perusahaan ini bergerak di bidang farmasi
berskala nasional. Ketika wabah virus covid-19 melanda manajer perusahaan memutuskan memproduksi
vitamin yang diklaim mampu menangkal virus tersebut. Dari laporan pasar diperoleh informasi bahwa
produk tersebut tidak akan sukses di pasar. Kenyataannya produk vitamin itu mengalami masalah dan
tidak terlalu sukses, sehingga produksi dihentikan. Berbagai laporan dari manajer keuangan, manajer
operasi dan produksi, dan manajer pemasaran menunjukkan laporan yg berbeda-beda.
Pertanyaan :
a. Pada kasus di atas apakah ada indikasi hambatan komunikasi yang efektif ditinjau dari
persepsi?
b. Coba Anda analisis bagaimana caranya meningkatkan komunikasi yang efektif berdasarkan
kasus tersebut
Jawaban :
a. Ada. Karena presepsi adalah satu set proses saat manusia menggunakannya untuk menerima dan
menginterprestasikan informasi dari lingkungannya. Informasi yang diterima manajer sangat banyak
(overload) sehingga tidak mungkin bagi manajer untuk mengolah semua informasi yang diterima tersebut.
Presepsi bermanfaat untuk menyeleksi dan mengartikan (selective perception) serta mengorganisasi
(perceptual organization) informasi yang datang.

b. Cara meningkatkan komunikasi yang efektif adalah dengan menghapuskan atau meminimalkan halangan-
halangan komunikasi seperti dalam table sebelumnya. Langkah pertama, mengenali karakteristik
pengirim. Jika manajer ingin menyebarkan informasi mengenai organisasi, pesan dikirim secara tertulis
disertai dengan cap resmi. Pengirim harus menjaga konsistensi antara Gerakan tubuh dan kata yang ia
ucapkan agar penerima dapat menangkap pesan sebenarnya. Apabila ingin memperingatkan bawahan,
manajer dapat meenggunakan mimic muka yang serius. Apabila manajer menggunakan senyuman,
bawahan akan menganggapnya bercanda. Kadang-kadang pengirim enggan untuk berkomunikasi karena
beberapa hal. Manajer enggan menyampaikan pemotongan anggaran karena pemotongan penganggaran
merupakan hal yang tidak baik. Bawahan enggan memberikan saran kepada manajer karena khawatir
dianggap tidak loyal. Hambatan semacam itu perlu dihilangkan untuk meningkatkan efektifitas
komunikasi. Langkah kedua adalah mengenali karakteristik penerima. Seringkali penerima mempunyai
kebiasaan buruk dalam hal menddengarkan orang lain. Mereka tidak mau mendengarkan dengan serius
atau mendengarkan sambal mengerjakan pekerjaan lain atau sambal membaca. Karena itu, mereka tidak
menganggap hal penting dalam proses komunikasi. Beberapa perusahaan besar memberikan pelatihan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

dalam mendengarkan orang lain ke manajer-manajer mereka. Persepsi atau prekonsepsi pemerima juga

dapat mengacaukan proses komunikasi. Untuk itu, penerima harus berusaha subjektif mungkin dalam
menangkap pesan yang sampai kepadanya. Langkah ketiga adalah menjalin hubungan antara pengirim
dam penerima. Perbedaan Bahasa atau istilah yang digunakan dalam komunikasi perlu dihilangkan atau
dikurangi. Kata-kata yang terlalu teknis perlu diterjemahkan ke dalam kata yang lebih popular. Pengirim
dapat meminta umpan balik yang cepat untuk memastikan apakah ada pertanyaan atau suatu hal yang
kurang jelas. Cara lain adalah mengulangi pesan yang disampaikan dengan kalimat yang berbeda. Dengan
car aitu, penerima dapat memperoleh kesempatan untuk memastikan arti dari pesan yang ia terima.
Langkah keempat adalah beradaptasi dengan lingkungan. Apabila suara mesin mengganggu komunikasi
antara manajer dan karyawan, komunikasi dilakukan di ruangan yang cukup tenang. Apabila
memungkinkan, manajer harus memperjelas pesan atau memperluas suara.

2. Kasus di sebuah ”Global Co” Sebuah perusahaan fashion di Jepang melakukan kerja sama dengan brand
dari Perancis. Seorang perwakilan dari Jepang ditunjuk menjadi manajer pemasaran di Perancis. Tanpa
bekal bahasa Perancis sang wakil Jepang berusaha ”masuk” dan menjadi ”lokal” di Perancis. Dengan
stereotype masyarakat Perancis yang lebih individualis awalnya ia mengalami kesulitan hidup di Perancis,
negara yang menjadi pusat mode dunia. Dalam hal pekerjaan sering terjadi masalah komunikasi ketika
manajer pemasaran dari Jepang mempresentasikan idenya untuk memasarkan produk pada warga lokal.
Karena Jepang adalah negara yang lebih konservatif dari Perancis, maka sang manajer melakukan strategi
pemasaran dengan nilai-nilai dari Jepang, sehingga sering terjadi konflik di tim tersebut.

Pertanyaan :

Bagaimana pimpinan dapat menciptakan tim yang handal dan mengelola konflik yang terjadi, jelaskan
dan uraikan.

Jawaban :

Hubungan antar individu dalam organisasi bisa menyebabkan timbulnya konflik. Konflik adalah
ketidaksepakatan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok. Biasanya, konflik dipandang
sebagai sesuatu yang harus dihindari. Akan tetapi, pandangan baru menganggap konflik adalah sesuatu
yang harus dikelola. Konflik yang sehat dapat meningkatkan produktivitas. Tidak ada konflik justru tidak
baik karena akan mematikan kreativitas, sementara koflik yang berlebihan dan juga tidak sehat karena
cenderung destruktif.

STRATEGI MENGELOLA KONFLIK : Fokus Pada Individu Dan Organisasi

Jika pihak-pihak konflik bisa bekerjasama untuk menyelesaikan konflik, organisasi mempunyai
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

kesempatan yang lebuh besar untuk memperoleh manfaat dari penyelesaian konflik tersebut dan bisa mencapai
tujuan organisasi lebih efektif lagi. Strategi penanganan konflik bisa dikembangkan untuk memaksimumkan
kemungkinan masingmasing pihak yang berkonflik bersedia bekerjasama. Strategi tersebut meliputi strategi
penanganan berfokus pada individu dan strategi penanganan berfokus pada organisasi.
1) Strategi Berfokus pada Individu

Strategi penanganan konflik berfokus pada individu bisa dilakukan melalui (1) meningkatkan
kesadaran mengeni sunder konflik, (2) meningkatkan kesadaran adanya keberagaman dan
meningkatkan keterampilan mengelola keberagaman, (3) memberikan rotasi pekerjaan penugasan
sementara.

a. Meningkatkan kesadaran mengenai sunber konflik. Kadang-kadang penyebab konflik berasal


dari hal yang sepele, seperti salah paham Bahasa atau istilah dan perbedaan gaya manajemen.
Sebagai contoh, manajer keuangan pada waaktu berkomunikasi mungkin akan menggunakan
istilah-istilah teknis keuangan yang tidak mudah dipahami oleh manajer pemasaran. Karena
perbedaan istilah tersebut, terjadi kesalahpahaman. Jika dilakukan konfirmasi, sangat mungkin
kesalahpahaman bisa dihilangkan dan konflik bisa dihilangkan. Jika anggota organisasi
mempunyai kesadaran sumber konflik yang baik, anggota organisasi tersebut akan menyadari
potensi kesalahpahaman semacam itu. Karena itu, anggota organisasi akan selalu melakukan
konfirmasi atau menyamakan persepsi sebelum menyimpulkan sesuatu.

b. Meningkatkan kesadaran adanya keberagaman dan meningkatkan keterampilan mengelola


keberagaman. Keberagaman juga memunculkan potensi konflik. Sebagai contoh, manajer dari
Amerika Serikat yang bersuara keran dan suka berbicara akan kelihatan dibandingkan dengan
manajer dari Indonesia yang suaranya yang lebih pelan dan tidak suka bicara. Perbedaan gaya
tersebut sangat mungkin memunculkan potensi konflik. Manajer Amerika Serikat suka pergi ke
bar untuk merayakan kinerja perusahaan, sementara manajer Indonesia tidak suka pergi ke bar.
Kelompok manajemen puncak mungkin didominasi oleh pria. Misalkan ada satu wanita dalam
kelompok tersebut. Manajer wanita tersebut mungkin akan merasa tidak nyaman sehingga akan
memunculkan potensi konflik. Sebagai contoh, manajer wanita tersebut mungkin akan merasa
tidak nyaman dengan gurauan manajer pria yang menyinggung wanita. Untuk mengatasi hal
tersebut, manajer perlu lebih banyak memilikinketerampilan keberagaman. Sebagi contoh, jika
manajer pemasaran memahami adanya istilah asing yang digunakan oleh manajer keuangan, dia
tidak akan langsung menganggap manajer keuangan sebgai sumber atau ancaman konflik.
Manajer pemasaran akan melakukan klarifikasi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Misalkan suatu organisasi menggunakan manajer Indonesian dan Amerika Serikat yang
menpunyai gaya yang berbeda. Manajer Indonesia mungkin akan belajar budaya Amerika serikat
sehingga bisa memahami perilaku manajer Amerika Serikat. Manajer Amerika serikat juga akan
melakukan hal yang sama sehingga sensitivitas terhadap budaya local atau keberagaman antar
masyarakat menjadi semakin baik.
c. Memberikan rotasi pekerjaan dan penugasan sementara Rotasi pekerjaan diharapkan dapat
membuat anggota organisasi mempunyai pengalaman dan sudut pandang dari perspektif yang
berbeda-beda. Sebagai ilustrasi, misalkan perusahaan Indonesia mempunyai cabang di hutan
Kalimantan, yaitu tempat kondisi jalan dan insfrastuktur yang masih sangat kurang. Pengiriman
barang dari cabang tersebut ke Jakarta biasanya selalu terlambat. Manajer Jakarta selalu
mengkritik keterlambatan tersebut. Melalui rotasi pekerjaan, manajer Jakarta tersebut bisa di
tugaskan ke hutan Kalimantan. Setelah bertugas di sana dan mengenal betul kondisinya, dia bisa
menyadari bahwa kondisi di lapangan memang sangat berat sehingga sering terjadi
keterlambatan. Melalui rotasi pekerjaan, manajer diharapkan bisa mempunyai empati sehingga
sumber konflik bisa dikurangi.
2) Strategi Berfokus Pada Organisasi
a. Sumber konflik bisa berasal dari struktur organisasi. Atau bisa dikatakan, konflik bisa memberi
kemungkinan sinyal bahwa struktuk organisasi yang lama sudah tidak optimal dan struktur
organisasi yang baru perlu dibuat. Sebagai contoh, suatu perusahaan disusun berdasarkanfungsi
perusahaan. Di perusahaan tersebut, ada departemen pemasaran, departemen keuangan,
departemen produksi, dan departemen SDM. Dalam perkembangannya, sering terjadi konflik
antar departemen. Departemen pemasaran meminta dana lebih ke departemen keuangan, dan
meminta system produksi yang bisa menghasilkan variasi produk yang lebih beragam ke
departemen produksi. Departemen keuangan enggan memberikan tambahan dana. Departemen
prodiksi lebih menyukai variasi yang lebih sedikit dan meningkatkan standarisasi. Kinflik
tersebut mungkin bisa diatasi dengan jalan mengubah struktur organisasi dari fungsional menjadi
produk. Perusahaan dikelompokkan menjadi divisi produk konsumsi dan produk industry.
Masingmasing divisi mempunyai empat departemen tersebut. Melalui struktur ini, departemen-
departemen tersebut akan dipaksa untuk berkomunikasi dan memfokuskan pada tujuan yang
sama.
b. Mengubah Budaya
Perbedaan budaya antar anggota organisasi bisa menyebabkan konflik. Organisasi bisa
mendesain struktur yang bisa mengurangi konflik karena perbedaan budaya tersebut. Di suatu
perusahaan yang mempunyai manajer asing dengan manajer local, organisasi bisa membentuk
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

tim kerja yang terdiri atas manajer asing dan manajer local. Para manajer tersebut akan dipaksa
berkomunikasi dan memfokuskan pada tujuan Bersama.
c. Mengubah Sumber Konflik
Organisasi bisa mengurangi konflik dengan jalam mengubah sumber konflik dalam organsasi.
Organisasi bisa mengurangi konflik dengan jalan merumuskan Kembali struktur organisasi dan
rantai komando sehingga bawahan tersebut mempunyai tugas dan atasan yang jelas.

3. Kasus Salah seorang pemilik bisnis minyak dunia yang juga seorang filantropis yang masih terkenal
hingga sekarang memberikan banyak inspirasi kepada pebisnis lain tentang bagaimana memimpin sebuah
perusahaan. Siapa tidak kenal dengan John D. Rockefeller. John D. Rockefeller merupakan founder dari
Standard Oil. Dalam memimpin para karyawannya selalu mampu memberikan inspirasi untuk bekerja dan
mencapai hasil yang maksimal. Melalui penggunaan visi yang jelas mampu menyatukan karyawan untuk
mencapai tujuan perusahaan secara bertanggung jawab. Rockefeller adalah seorang pemimpin yang
menghargai para eksefutif dengan kemampuan social. Salah satu ucapan yang tekenal dari John D.
Rockefeller: “Good leadership consists of showing average people how to do the work of superior people
Pertanyaan :
Berdasarkan kasus di atas, coba analisa bagaimana kepemimpinan John D. Rockefeller berdasarkan teori
kontemporer.
Jawaban :
Berdasarkan kepemimpinan transformasional, kepemimpinan ini mampu membuat bawahan menyadari
perspektif yang lebih luas sehingga kepentingan individu akan disubordinasikan terhadap kepentingan
tim, organisasi, atau kepentingan lain yang lebih luas. Pemimpin semacam itu juga mampu meningkatkan
kebutuhan bawahan menuju kebutuhan yang paling tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Berdasarkan
kepemimpinan psikoanalisis, perilaku manusia sangat kompleks. Penampilan luar tidan dapat menjadikan
pegangan. Berdasarkan kepemimpinan romantis, adanya seorang pemimpin dapat membantu karyawan
dalam mencapai tujuannya atau memperbaiki hidup mereka. Teori ini mencoba menyeimbangkan antara
sisi atasan dan sisi bawahan sehingga porsi keduanya menjadi kurang lebih seimbang.

Anda mungkin juga menyukai