Anda di halaman 1dari 3

Nama : Deby Rizki Safitri

Nim : 042400806

DISKUSI 5 PENGANTAR AKUNTANSI

Laba yang diperoleh oleh perusahaan pada satu periode, tidak semuanya didistribusikan pada
pemilik saham dalam bentuk dividen. Tidak menutup kemungkinan laba tersebut digunakan kembali
sebagai modal ekspansi usaha. Silakan jelaskan terkait laba ditahan dan apa yang menjadi
pertimbangan manajemen untuk memberikan dividen pada pemegang saham, serta bagaimana
prosedurnya.

Jawab :

 Silahkan jelaskan terkait laba ditahan :

Laba yang ditahan adalah milik pemegang saham dan merupakan bagian laba yang belum
dibagikan. Untuk tujuan tertentu ( misalnya, untuk mencegah dibagikan sebagai dividen guna tujuan
ekspansi) sering kali ada sebagian laba ditahan yang disisihkan. Jumlah yang disisikan masih
merupakan bagian laba yang ditahan biarpun penggunaannya dibatasi. Untuk membedakan laba
yang ditahan yang bebas digunakan dan yang dibatasi pengunaannya perlu buat akun khusus untuk
membedakannya.

Laba ditahan adalah laba bersih yang ditahan perseorangan laba bersih ini dicatat sebagai
laba yang ditahan. Dala jurnal penutup dicatat iktishar R/L di debet dan laba ditahan di kredit.

Laba ditahan merupakan kumpulan laba bersih yang diperoleh dari tahun – tahun yang lalu,
yang ditanamkan lagi dalam perusahaan.

Laba ditahan ( retained earnings ) adalah jenis laba hasil penjualan barang dan jasa yang
kemudian dibagikan sehingga juga menjadi tambahan bagi para pemegang saham. Laba ditahan
adalah jumlah nominal uang yang dapat dipakai untuk membagikan dividen.

Laba tahan ( retained earnings ) umumnya dipengaruhi oleh jenis – jenis transaksi seperti :

 Pembagian dividen
 Laba/rugi bersih penjualan
 Koreksi pembukuan dari laporan laba / rugi periode sebelumnya.

Karakteristik Laba Ditahan

Laba ditahan terdiri dari unsur – unsur yang lantas di debitkan atu dikreditkan ke dalam laporan laba
ditahan. Unsur – unsur tersebut meliputi :

 Penutupan saldo rekening ikhtisar laba / rugi.


 Distribusi yang ditujukan untuk para pemegang saham.
 Koreksi laporan periode sebelumnya.
 Penyisihan laba ditahan.
 Transaksi saham treasury.
 Qurasi reorganisasi.

Kaitan Laba Ditahan dengan Dividen


Laba ditahan (R/E) memiliki keterkaitan yang kuat dengan dividen. Dividen adalah hak pemegang
saham atas raihan laba yang dihasilkan perusahaan. Laba ditahan sesungguhnya merupakan hak
milik pemegang saham yang masih dipegang perusahaan untuk ekspansi bisnis. Ketika laba ditahan
tersebut diputuskan untuk didistribusikan ke pemegang saham, barulah disebut sebagai pembagian
dividen. Pembagian dividen berdasarkan jumlah lembar saham yang dimiliki tiap-tiap pemegang
saham.

Dividen sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Dividen Kas, adalah jenis dividen yang lazim diberikan oleh perusahaan kepada para
pemegang saham
2. Dividen Aktiva selain Kas, adalah jenis dividen yang berupa surat-surat berharga maupun
aktiva lainnya. Pada kasus ini, pemegang saham akan menerima dividen sesuai dengan nilai dari
pasar aktiva
3. Dividen Utang, adalah jenis dividen yang muncul ketika laba yang tidak dibagikan memiliki
cukup saldo untuk pembagian dividen, namun saldo kas tidak mencukupi. Pada kondisi ini, pihak
perusahaan akan menerbitkan dividen utang yang akan dibayarkan pada saat saldo sudah
mencukupi
4. Dividen Saham, adalah jenis dividen di mana perusahaan membagikan saham tambahan
tanpa adanya pembayaran yang dibebankan kepada para pemegang saham
5. Dividen Likuidasi, adalah jenis dividen yang sebagian dari total pembagian tersebut
merupakan pembagian modal. Penting sekali disini untuk para pemegang saham dapat mengetahui
mana yang merupakan pembagian laba dan mana yang merupakan pembagian modal. Dengan
begitu, para pemegang saham dimungkinkan untuk dapat menurunkan nilai investasi

 Apa yang menjadi pertimbangan manajemen untuk memberikan dividen pada pemegang
saham , serta bagaimana prosedurnya :

Hal yang dijadikan pertimbangan manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan


pemberian dividen kepada pemegang saham. Hal – hal yang dipertimbangkan manajemen dalam
kebijakan dividen adalah pertimbangan jumlah laba yang dihasilkan perusahaan, posisi perusahaan,
divident payout ratio dan pajak atas dividen. Namun pertimbangan yang paling mempengaruhi
manajemen perusahaan dalam menentukan dividen adalah jumlah laba.

Akan tetapi kita harus mengetahui bahwa jumlah laba ditahan yang cukup besar, tidak selalu
berarti perusahaan mamapu membayara dividen. Sebab laba yang diperoleh perusahaan tidak
berupa kas tetapi dapat berupa aktiva tetap dan sebagainya. Unttuk dapat membayar dividen,
perusahaan harus memiliki kelebihan kas diatas kebutuhan rutinnya.

Dividen adalah bagian laba yang didistribusikan oleh direksi perusahaan kepada para
pemegang sahamnya. Hampir dalam setiap kasus dividen merupakan pembagian dari saldo laba atau
retained earnings ( laba yang ditahan ) Besarnya dividen umumnya tergantung pada sisa keuntungan
setelah dikurangi dengan potongan – potongan yang ditentukan dalam akta pendirian, dan juga
tergantung kepada keputusan rapat pemegang saham. Namun sekerang dividen dibagikan melalu
registrar office, kemudian dari registrar office baru didistribusikan ke pemegang saham melalui
pemindahbukuan lewat sistem perbankan. Registrar Oficce adalah pihak ketiga yang ditunjuk oleh
perusahaan melakukan administrasi saham – saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan,
terutama perusahaan publik yang jumlah sahamnya dapat mencapai jumlah lembar.

Pembagian dividen dapat dalam bentuk berikut ini :


1. Kas dividen tunai ( cash dividen )
2. Saham perusahaan sendiri atau saham bonus ( stock dividen )
3. Aktiva lain selain kas ( property dividen).

Pada umumnya perusahaan baru dapat membagikan dividen kalau memenuhi tiga syarat
sebagai berikut :

1. Perusahaan mempunyai laba yang ditahan ( yang tidak disisihkan ) cukup jumlahnya ;
2. Perusahaan memilki cukup kas atau aktiva lain yang akan dibagikan;
3. Ada keputusan resmi dari direksi.

Ada beberapa hal yang mesti diketahui soal jadwal pembagian dividen, yaitu :

 Tanggal pengumuman dividen ( declaration date ), yaitu tanggal yang diumumkan secara
resmi pembagian dividen oleh emiten, meliputi tanggal pencatatan, tanggal pembayaran,
serta besarnya dividen kas per lembar yang akan dibagikan.
 Tanggal pencatatan ( date of record ), yaitu tanggal dilakukannya pencatatan pemegang
saham yang berhak atas pembagian dividen yang direncanakan.
 Tanggal cum – dividend, yaitu tanggal terakhir aktivitas perdagangan saham untuk ikut
dihitung haknya untuk mendaoatkan dividen.
 Tanggal ex- dividend, yaitu tanggal ketika sudah tidak hak perhitungan pembagian dividen.
 Tanggal pembayaran ( payment date ), yaitu hari pembayaran dividen oleh emiten kepada
investor yang sudah dicatat.

Setiap ada jadwal pembagian dividen, prosedur yang mengacu pada jadwal pembagian dividen
seperti yang berikut ini:

 Pemegang nama – nama pemegang saham yang berhak menerima dividen yang dibagikan.
 Menentukan distribusi dividen yang dibagikan, bisa melalui KSEI ataupun broker tempat
investor menanamkan dananya.
 Menentukan waktu, kapan dividen bisa mulai dibagikan ke rekening – rekening investor,
sesuai daftar yang sudah dibuat.
 Penghitungan pajak atas dividen 10% ( pada RUU Omnibus Law pajak jenis ini akan
dihapuskan).

Sebagai contohnya :

Laba yang ditahan


Digunakan untuk tunggakan dividen saham prioritas Rp 40 juta
Sisa, tidak dibatasi penggunaannya Rp 60 juta
Jumlah laba yang ditahan Rp 100 juta

Referensi :

BMP/EKMA4115/PENGANTAR AKUNTANSI/4SKS

https://kamus.tokopedia.com/l/laba-ditahan/

Anda mungkin juga menyukai