Anda di halaman 1dari 50

ANALISIS STATEGI TARGET PAR 0% PADA PT

PERMODALAN NASIONAL MADANI (persero)


CABANG TEGAL TIMUR

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

OLEH :

AINIL FITRIYAH

NIM. 111819015

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI EKSTENSI

POLITEKNIK MUHAMMADIYAH TEGAL


2

2020

2
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan tema “ANALISIS STATEGI TARGET

PAR 0% PADA PT PERMODALAN NASIONAL MEKAAR CABANG TEGAL

TIMUR”, karya;

Nama : Ainil Fitriyah

NIM : 111819015

Program Studi : DIII Akuntansi Ekstensi

Telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke uji laporan

Tegal, 07
September 2020
Pembimbing

Tuti Alawiyah,SE., M. Si
NIDN : 621086801

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan tema “ANALISIS STATEGI TARGET

PAR 0% PADA PT PERMODALAN NASIONAL MEKAAR CABANG TEGAL

TIMUR”, karya;

Nama : Ainil Fitriyah

NIM : 111819015

Program Studi : DIII Akuntansi Ekstensi

Telah dipertahankan dalam uji Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Politeknik

Muhammadiyah Tegal.

Tegal, 07 September 2020


Mengetahui,
Ketua Program Studi Pembimbing

Nurhadi Kamaludin, SE., M.AK Tuti Alawiyah, SE., M. Si


NIDN : 612018401 NIDN : 621086801

iv
PERNYATAAN PELAKSANAAN PKL

yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ainil Fitriyah

NIM : 111819015

Program Studi : DIII Akuntansi Ekstensi

Menerangkan bahwa saya telah menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

di PT. PNM Mekaar Tegal Timur dari tanggal 01 Agustus 2020 sampai 31 Agustus 2020.

Demikian pernyataan pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) saya buat untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Tegal, 07 September 2020

Yang membuat pernyataan,

Ainil Fitriyah

v
MOTTO & PERSEMBAHAN

MOTTO
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram (Q.S. AR
RA’D : 28)
Keep Smiling And Be Happy
Hidup adalah Ibadah
Ati Bagus Allah Qobul
Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat untuk orang lain

PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur pada Allah SWT, laporan praktik kerja lapangan (PKL) ini saya
persembahkan untuk almamater tercinta Politeknik Muhammadiyah Tegal.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugerahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini tepat waktu. Adapun penulisan laporan PKL ini dilakukan adalah
sebagai persyaratan didalam menyelesaikan perkuliahan program D3 (Diploma Tiga)
Akuntansi Politeknik Muhammadiyah Tegal.
Penulis memahami dan menyadari tersusunnya laporan PKL ini tidak pernah lepas
dari bantuan, bimbingan, dorongan, dukungan dan perhatian dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Teguh Rimbawan, SE.,M. Selaku Direktur Politeknik Muhammadiyah Tegal.
2. Nurhadi Kamaludin, SE., M. AK. selaku Ka.Prodi Akuntansi Politeknik
Muhammadiyah Tegal.
3. Tuti Alawiyah, SE., M. Si. yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan
petunjuk hingga laporan PKL ini terselesaikan.
4. Siti Ullyati Selaku kepala cabang PT. PNM MEKAR Tegal Timur yang telah banyak
memberikan informasi yang lengkap, penyertaan saat bimbingan kerja di Perusahaan,
serta waktu dan kesabaran dalam penyusunan laporan ini dari awal hingga akhir.
5. Semua staff PT. PNM MEKAR Tegal Timur yang sangat baik dalam membimbing,
mengarahkan serta memberikan bantuan baik secara tertulis maupun lisan saat penulis
berada di Perusahaan.
6. Dan kepada keluarga, teman-teman kuliah dan semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu yang telah memberikan banyak dukungan moral dan material
sehingga laporan PKL ini terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Penulisan Laporan PKL ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca laporan PKL ini.

vii
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Tegal, 07 September 2020

Penulis,

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM.....................Error: Reference source not foundi


HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................Error:
Reference source not foundii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
PERNYATAAN PELAKSANAAN PKL............................................................iv
MOTTO & PERSEMBAHAN..............................................................................v
HALAMAN KATA PENGANTAR.....................................................................vi
HALAMAN DAFTAR ISI...................................................................................viii
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN................................ Error: Reference source not found1
1.1 Latar Belakang PKL...................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup dan Batasan PKL..............................................................3
1.3 Tujuan & Manfaat PKL.............................................................................4
1.4 Waktu & Tempat Pelaksanaan...................................................................5
1.5 Sistem Penulisan........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 8
2.1 Landasan Teori...........................................................................................8
2.2 Telaah Kegiatan PKL...............................................................................15
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 19
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan.....................................................................19
3.2 Bidang Usaha Perusahaan........................................................................21
3.3 Visi & Misi Perusahaan........................................................................... 22
3.4 Lokasi Perusahaan....................................................................................22
3.5 Struktur Organisasi..................................................................................22
BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN............................................. 26
4.1 Pelaksanaan PKL..................................................................................... 26
4.2 Kegiatan PKL...........................................................................................27
4.2.1 Kegiatan Umum & Khusus...............................................................27
4.2.2 Permasalahan & Solusi.....................................................................27
4.3 Hasil PKL.................................................................................................32
BAB V PENUTUP.................................................................................................36
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 36
5.2 Saran.........................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 38
LAMPIRAN...........................................................................................................39

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).........................................36

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PNM Mekaar Tegal Timur..........................23

x
DAFTAR LAMPIRAN

xi
xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL

Perkembangan perekonomian di era globalisasi semakin meningkat,

dengan banyaknya perputaran roda keuangan yang sekarang menjadi

kebutuhan untuk memenuhi kehidupan setiap manusia. Semakin

bertambahnya penduduk akan membuat manusia untuk semakin berjuang

mendapatkan uang hasil kerja kerasnya. Namun, apabila hasil kerja keras

dianggap belum mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, maka

perusahan perbankan dianggap perusahaan yang bisa membantu untuk

memberikan fasilitas pinjaman/kredit kepada masyarakat demi kelangsungan

hidup yang dianggap kurang.

Menurut pasal 1 angka 11 Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998

tentang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan atas kesepakatan pinjam meminjam

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk

melunasi utangnya setelah waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Lembaga keuangan mempunyai peran sebagai penyalur kredit kepada

masyarakat. Selain bank, lembaga keuangan yang juga memiliki peran

dalam pemberian fasilitas kredit adalah Lembaga Pembiayaan, yaitu

lembaga yang menyediakan dana atau barang modal sebagai bentuk

pembiayaan yang diberikan kepada konsumen. Seperti halnya lembaga

pembiayaan yang diusung oleh pemerintah melalui kementrian BUMN yaitu

1
2

PT Permodalan Nasional Madani (PERSERO) yang didirikan pada 1 Juni

1999, sebagai BUMN yang mengemban tugas khusus memberdayakan

usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK). Dalam

perwujudannya keberpihakan pemerintah bagi masyarakat kecil dalam

rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka PT Permodalan

Nasional Madani mengembangkan sayapnya dengan membuat Program PT

PNM Unit Mekaar dimana kiblat dari program ini dengan mengadopsi

model Grameen Bank.

Model Grameen Bank sebenarnya sudah dikenal dan diterapkan di

Indonesia pada awal tahun 90an. Sejak itu implementasi model Grameen

Bank merebak di beberapa kawasan di tanah air baik dalam bentuk program

penanggulangan kemiskinan dibawah kendali pemerintah maupun aktivitas

pemberdayaan ekonomi rumah tangga miskin yang diselenggarakan oleh

lembaga swadaya masyarakat. Program-program penanggulangan

kemiskinan yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia sebagian besar

telah menerapkan beberapa elemen dari sistem Grameen Bank seperti

pembentukan kelompok nasabah dan kredit tanpa agunan.

Dengan pemberian kredit tanpa agunan tersebut maka resiko peluang

Portofolio at Risk sangat tinggi. Portofolio at Risk atau disingkat dan

dikenal secara luas dalam gerakan koperasi kredit atau Credit Union sejagad

termasuk di Indonesia adalah PAR merupakan suatu persoalan atau masalah

serta tantangan yang dihadapi berkenaan dengan risiko kredit atau pinjaman

lalai. Gerakan perbankan lebih dikenal dengan istilah atau term "NPL" Non-

Performing Loan yaitu indikasi kredit bermasalah pada sebuah bank baik
3

bank pemerintah maupun swasta. Apa pun istilah yang digunakan tetap

menunjukan adanya potensi pinjaman bermasalah yang apabila tidak segera

ditangani secara bijak akan mendatangkan kerugian bagi lembaga perbankan

maupun non perbankan atau boleh kita katakan sebagai lembaga keuangan

yang menerapkan simpan-pinjam dengan produk utamanya uang.

PT PNM (PERSERO) Unit Mekaar dalam menjalankan target dari

pemerintah di tahun 2019 yaitu, 5.7000.000 nasabah, Zero PAR atau PAR

0%, dan Zero Fraud, untuk mengetahui bagaimana upaya perusahaan dalam

pencapaian target dari pemerintah khususnya target Zero PAR atau PAR 0%

maka penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian dengan

judul “ANALISIS STATEGI TARGET PAR 0% PADA PT

PERMODALAN NASIONAL MEKAAR CABANG TEGAL TIMUR”

1.2 Ruang Lingkup dan Batasan PKL

1.2.1. Ruang Lingkup PKL

Adapun ruang lingkup dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu

menganalisis kelemahan atau permasalahan yang ada di PNM

Mekaar Tegal Timur

1.2.2. Batasan PKL

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini dapat

membatasi permasalah di PNM Mekaar Tegal Timur sebagai berikut :

Bagaimanakah strategi yang diterapkan dalam mencapai target PAR

0% pada PT PNM Mekaar Cabang Tegal Timur ?


4

1.3 Tujuan dan Manfaat PKL

1.3.1 Tujuan

Kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan dengan tujuan

agar mahasiswa memiliki kemampuan secara profesional untuk

menyelesaikan masalah-masalah pada bidang kompetensinya yang ada

dalam dunia kerja, dengan bekal ilmu yang diperoleh selama masa kuliah.

Adapun tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah : Untuk mengetahui

Bagaimanakah strategi yang diterapkan dalam mencapai target PAR 0% pada

PT PNM Mekaar Cabang Tegal Timur.

1.3.2 Manfaat

Adapun manfaat dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah

sebagai berikut:

1. Bagi penulis

a. Diharapkan penelitian ini dapat menambah dan memperluas

pengetahuan di bidang akutansi untuk masa yang akan datang.

b. Sebagai studi pembanding antara teori yang diberikan di

bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

c. Menambah wawasan yang berkaitan dengan resiko kedit

macet dan akan mengetahui strtegi apa saja yang dilakukan

dalam mencapai target PAR 0% pada PT. PNM Mekaar

Cabang Tegal Timur


5

2. Bagi Politeknik Muhammadiyah Tegal

Untuk menambah perbendaharaan pustaka sehingga bermanfaat

bagi pembaca sebagai tambahan informasi dan pengetahuan di

bidang akuntansi.

3. Bagi PT. PNM Mekaar Cabang Tegal Timur

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan Sebagai

bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan untuk membuat dan

menentukan strategi yang efektif dan efisien, khususnya yang

berkaitan dengan Portofolio at Risk.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bentuk

kegiatan yang berlandaskan pada setiap semester genap (awal semester 4)

mulai tanggal 01 Agustus 2020 sampai tanggal 31 Agustus 2020 dan

berlangsung kurang lebih satu bulan, dengan jadwal efektif dua puluh hari

dalam satu sebulan.

Adapun tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah di PT

PNM Mekaar Cabang Tegal Timur yang beralamat di Jln. Abimanyu No. 10

Rt 006 Rw 002 Kel. Slerok Kec. Tegal Timur Kota Tegal.

1.5 Sistematika Penulisan

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN SAMPUL DALAM


6

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN PELAKSANAAN PKL

MOTTO& PERSEMBAHAN

HALAMAN KATA PENGANTAR

HALAMAN DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang PKL

1.2. Ruang Lingkup dan Batasan PKL

1.3. Tujuan & Manfaat PKL

1.4. Waktu & Tempat Pelaksanaan

1.5. Sistematika Penulisan

BAB II. TINAJUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.2. Telaah Kegiatan PKL

BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat Perusahaan

3.2. Bidang Usaha Perusahaan

3.3. Visi & Misi Perusahaan

3.4. Lokasi Perusahaan

3.5. Struktur Organisasi


7

BAB IV. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Pelaksanaan PKL

4.2. Kegiatan PKL

4.2.1. Kegiatan Umum & Khusus

4.2.2. Permasalahan & Solusi

4.3. Hasil PKL

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Landasan teori membahas berbagai konsep dasar teori yang berkaitan

dengan topik yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-

hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap

penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.

2.1.1. Teori Pembiayaan Modal dan Manajemen Kredit

Teori pembiayaan modal dan manajemen kredit merupakan hal-hal

yang berhubungan dengan pengertian, metode, fungsi, dan tujuan dari

pembiayaan modal serta manajemen kredit tersebut. Teori pembiayaan modal

dan manajemen kredit akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Badan Usaha Pembiayaan dan Kualitas Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha pembiayaan yang

melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau

barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha pembiayaan yang didirikan

khusus untuk melakukan kegiatan termasuk dalam bidang usaha

pembiayaan. Kegiatan usaha perusahaan pembiayaan dengan perbankan

pada dasarnya memiliki hubungan yang sangat erat, karena itu banyak

dimanfaatkan oleh pemilik bank untuk membiayai pemberian kredit

kepada debitur melalui lembaga pembiayaan. Dengan demikian

perusahaan pembiayaan merupakan alternatif sumber pembiayaan bagi

8
9

debitur dan alternatif penyaluran dan bagi perbankan. Kualitas pembiayaan

adalah salah satu parameter untuk mendapatkan informasi produk

pembiayaan modal yang baik, sehingga proses bisnis perusahaan dapat

berkembang dan bejalan dengan baik.

2. Pengertian DPD (Due Payment Date)

DPD (Due Payment Date) adalah batas waktu yang terbentuk

dalam satu range tertentu (populasi/jumlah nasabah berdasarkan frekuensi

tunggakan/jumlah hari menunggak. Fungsi pergerakan DPD (Due

Payment Date) angsuran nasabah adalah untuk mengetahui nasabah yang

macet angsurannya sehingga dapat mengambil tindakan terhadap nasabah

itu. Penetapan kolektibilitas kredit berdasarkan peraturan Bank Indonesia

No. 8/9/PB I/2009 tentang Kualitas Aktiva Produktif (KAP) adalah:

a. Lancar (L)

Kredit yang tidak terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga

tidak lebih dari tiga kali angsuran dan kredit belum jatuh tempo.

b. Kurang lancar (KL)

Kredit yang terdapat tunggakan pokok dan atau bunga lebih dari tiga

kali angsuran tetapi tidak lebih darii enam kali angsuran, kredi telah

jatuh tempo tidak lebih dari satu bulan.

c. Diragukan (D)

Kredit yang terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga lebih

dari enam kali angsuran tetapi tidak lebih dari 12 angsuran, kredit

telah jatuh tempo lebih dari satu bulan tetapi tidak lebih dari dua

bulan.
10

d. Macet (M)

Kredit yang terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga lebih

dari 12 kali angsuran, kredit telah jatuh tempo lebih dari dua bulan,

kredit telah diserahkan kepada Badan Urusan piutang Negara

(BUPN), kredit telah diajukan pengganti rugi kepada perusahaan

asuransi kredit.

2.1.2. Pengertian Analisis

Definisi analisis secara umum menurut Anoniml (Sumber:

http://www.investorwords.com/208/analysis.html,30/08/2020 adalah

memeriksa dan mengevaluasi informasi-informasi yang relevan untuk

memilih tindakan yang terbaik dari berbagai macam alternatif.

Analisis dapat berarti tindakan dengan mengambil suatu bagian untuk

kemudian dipelajari.

2.1.3. Pengertian Strategi

Menurut David (2004:15) strategi adalah cara untuk mencapai

tujuan-tujuan jangka panjang. Strategi adalah bakal tindakan yang

menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan

yang banyak untuk merealisasikannya. Menurut Kotler dan Amstrong

(2001:76) strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunkan

perusahaan dengan harapan unit bisnis dapat mencapai tujuan

perusahaan.

Menurut Rangkuti (2006:3) strategi merupakan alat untuk

mencapai tujuan. Konsep strategi berkembang, mulai dari sekedar alat

untuk mencapai tujuan (Chandler) kemudian berkembang menjadi alat


11

menciptakan keunggulan bersaing (Porter, Larned, Christensen), dan

selanjutnya menjadi tindakan dinamis untuk memberi respons alat untuk

memberikan kekuatan motivasi kepada stakeholder agar perusahaan

tersebut dapat memberikan kontribusi secara optimal.

2.1.4. Pengertian PAR

Participatory Action Research (PAR) adalah metode riset yang

dilaksanakan secara partisipatif diantara warga masyarakat dalam suatu

komunitas aras bawah yang semangatnya untuk mendorong terjadinya

aksi-aksi transformatif melakukan pembebasan masyarakat dari

belenggu ideologi dan relasi kekuasaan (perubahan kondisi hidup yang

lebih baik). dengan demikian, sesuai istilahnya PAR memilki tiga pilar

utama, yakni metodelogi riset, dimnsi aksi, dan dimensi partisipasi.

Artinya PAR dilaksanakan dengan mengacu metodelogi riset tertentu,

harus bertujuan untuk mendorong aksi tranformatif, dan harus

melibatkan sebanyak mungkin masyrakat warga atau anggota komunitas

sebagai pelaksana PAR-nya sendiri.

Didalam kegiatan PAR, peneliti/praktisi PAR tidak memisahkan

diri dari situasi masyarakat yang diteliti, melainkan melebur

kedalamnya dan bekerja bersama warga dalam melakukan PAR. PAR

membalas kondisi masyarakat berdasarkan sistem makna yang berlaku

disitu, bukan menurut disiplin ilmu tertentudiluar budaya masyarakat

tersebut. PAR tidak bisa lagi berposisi “bebas nilai” dan tidak memihak

seperti yang dituntut ilmu pengetahuan sebagai syarat obyektivitas,

melainkan harus memihak pada kelompok yang lemah, miskin,


12

dirugikan, dan menjadi korban. Selain itu, PAR tidak berhenti pada

publikasi hasil riset (laporan) dan rekomendasi untuk riset berikutnya,

melainkan berorientasi pada perubahan situasi, peningkatan

pengetahuan dan kemampuan masyarakat warga untuk memahami dan

mengubah situasi mereka menjadi lebih baik.

2.1.5. Tujuan PAR

a. Untuk membangun kesadaran masyarakat atau memberdayakan

masyarakat aras bawah melalui pendidikan kritis, pembelajaran orang

dewasa, dialog publik, dll.

b. Untuk merubah cara pandang tentang penelitian dengn menjadikan

penelitian sebuah proses partisipasi

c. Untuk menggeser padarigma:masyarakat sebagai objek, subjek

penelitian

d. Untuk membawa perubahan (transformation) nilai sosial di

masyarakat.

2.1.6. Prinsip-prinsip PAR

Pertama, prinsip partisipasi. Prinsip ini mengahruskan PAR

dilaksanakan separtisipatif mungkin, melibatkan siapa saja yang

berkepntingan dengan situuasi yang sedang diteliti dan perubahan kondisi

yang lebih baik. Dengan prinsip ini, PAR dilakukan bersama diantara

warga masyarakat melalui proses berbagi dan belajar bersama, untuk

memperjelas dan memahmi kondisi dan permasalahan mereka sendiri.

Prinsip ini juga menuntut penghargaan pada setiap perbedaan yang

melatarbelakangi warga saat terlibat dalam PAR, termasuk penghargaa


13

pada kesetaraan jender (terlebih jika dalam suatu komunitas warga

perempuan belum memperoleh kesempatan yang setara dengan laki-laki

untuk berpartisipasi sosial). berbeda dengan riset konvensional, tim

peneliti dalam PAR bertindak sebagai fasilitator terjadinya proses riset

yang partisipatif diantara warga, bukan tim peneliti yang meneliti kondisi

komunitas dari luar sebagai pihak asing.

Kedua, prinsip Orientasi Aksi. Prinsip ini menuntut seluruh kegiatan

dalam PAR harus mengarahkan masyarakat warga untuk melakukan aksi-

aksi transformatif yang mengubah kondisi sosial mereka agar menjadi

semakin baik. Oleh karena itu, PAR harus memuat agenda aksi perubahan

yang jelas, terjawal, dan konkret.

Ketiga, prisip Triangulasi. PAR harus dilakukan dengan

menggunakan berbagai sudut pandang, metode, alat kerja yang berbeda

untuk memahami situasi yang sama, agar pemahaman tim peneliti bersama

warga terhadap situasi tersebut semakin lengkap dan sesuai dengan fakta.

Setiap informasi yang diperoleh harus diperiksa ulang lintas kelompok

warga/elemen masyarakat (crosscheck). prinsip ini menuntut PAR

mengandalkan data-data primer yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

bersama warga dilapangan. Sedangkan data-data sekunder (riset lai,

keputusan, statistik formal) dimanfaatkan sebagai pembanding.

Keempat, prinsip Luwes atau Fleksibel. Meskipun PAR dilakukan

dengan perencanaan sangat matang dan pelaksanaan yang cermat atau

hati-hati, peneliti bersama warga harus tetap bersikap luwes menghadapi

perubahan situasi yang mendadak, agar mampu menyesuaikan rencana


14

semula dengan perubahan tersebut. Bukan situasinya yang dipaksa sesuai

dengan desain riset, melainkan desain riset yang menyesuaikan diri dengan

perubahan situasi.

2.1.7. Metode dan Alat Kerja PAR

Secara umum, metode PAR terbagi dalam dua tipe, yakni

Eksplanatif dan Tematik. PAR Eksplanatif memfasilitasi

komunitas/masyarakat untuk berpartisipasi dalam menganalisis kebutuhan,

permasalahan, dan solusinya sebelum merencanakan aksi transformatif.

Sedangkan PAR Tematik menganalisis program aksi transforrmatif yang

sudah berjalan, sebagai alat evaluasi dan pengamatan (monitoring).

Dengan memanfaatkan kekayaan riset-riset konvensional yang

masih terus berkembang, PAR melengkapi diri dengan banyak metode dan

alat kerja. Untuk mengumpulkan data lapangan dan menganalisisnya, PAR

memiliki metode berbagi cerita (sharing), wawancara mendalam (in-depth

interview) dan diskusi kelompok terfokus (focus group discussion/FGD).

Dalam FGD misalnya, partisipan atau informan tidak sebatas berdiskusi

dalam posisi duduk, melainkan bisa berdiskusi dalam dinamika tertentu

dengan menggunakan alat kerja tertentu, misalnyaa pemetaan gagasan

(mind mapping), diagram pohon masalah (problem tree), grafik

kecenderungan (trend lines), matriks peringkat atau skala prioritas

(ranking), dsb. Bahkan penggalian informasi dari partisipan bisa dilakukan

melalui permainan peran (role-play). Dalam dinamika tersebut,

partisipan/informan berpeluang lebih besar terbuka karena terbantu dengan

sejumlah alat kerja yang memudahkan pengamatan (visual) dan kegiatan


15

yang dinamis/tidak kaku. Dinamika tersebut juga memudahkan fasilitator

untuk mendorong sebanyak mungkin partisipan/informan berpartisipasi

lebih aktif karena menggunakan kegiatan dan alat kerja yang bisa dipilih

atas dasar keseuaiannya dengan latar belakang budaya, pendidikan, dan

pekerjaan partisipan/informan.

2.2. Telaah Kegiatan PKL

Kegiatan perusahaan merupakan aktifitas sehari-hari yang dilakukan

oleh perusahaan untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Kegiatan

yang dilakukan PT PNM Mekaar Cabang Tegal Timur, yaitu :

1. Sosialisasi

Proses sosialisasi merupakan tahan pertama dari proses pembiayaan

Mekaar. Dalam kegiatan sosialisasi dilakukan pula penentuan target

yang sangat berperan penting untuk mengidentifikasi perempuan yang

memenuhi ketentuan dan syarat sebagai target pembiayaan Mekaar.

Harus dipastikan bahwa perempuan tersebut benar-benar dari pra-

sejahtera, wilayah yang terpilih hanya yang benar-benar memiliki angka

keluarga pra-sejahtera/miskin yang tinggi. Dengan menggunakan profil

perusahaan dan Surat Pemberitahuan, petugas Mekaar datang ke :

a. Kotamadya/Kabupaten;

b. Kecamatan;

c. Kelurahan/Kepala Desa/Kepala Dusun;

d. RT/RW dan tokoh masyarakat.


16

2. Uji kelayakan (UK)

Uji kelayakan adalah kegiatan untuk “memotret” kondisi sosial ekonomi

calon nasabah, yang meliputi :

1. Kondisi rumah dan tingkat pendapatannya;

2. Informasi diperoleh melalui kunjungan ke tempat calon nasabah dan

wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan;

3. Wawncara dilakukan oleh AO (Account Officer) di rumah calon

nasabah dan sebaiknya dihadiri oleh pasangan calon nasabah bagi

yang sudah menikah, serta kepala keluarga dan istri agar dapat

diperoleh data yang lebih akurat dan menghindari wawancara ulang

yang dapat membuang-buang waktu.

Seleksi nasabah yang tepat dan sesuai dengan kriteria-kriteria

yang sudah ditentukan akan memudahkan menciptakan disiplin kredit

dan disiplin nasabah serta mempertahankan disiplin kelompok. AO

menyiapkan Form Aplikasi/Uji Kelayakan berupa kertas kerja yang

digunakan AO dalam melakukan UK. Form Aplikasi/Uji Kelayakan

dan alat tulis yang memadai harus dipersiapkan AO agar dapat

digunakan dalam pelaksanaan UK calon nasabah dengan melakukan 2

(dua) tahap berikut :

1. Mengisi data kondisi rumah dan memastikan kondisi rumah layak;

2. Mengisi data usaha dan tingkat pendapatan (di bawah garis

kemiskinan)

3. Persiapan Pembiayaan (PP)


17

Persiapan Pembiayaan (PP) adalah suatu aktivitas yang wajib diikuti

oleh setiap calon nasabah Mekaar yang sudah dinyatakan lulus dari

Tahap Uji Kelayakan (UK), setelah ditentukan waktu dan tempat

pelaksanaan PP maka semua calon nasabah hasrus hadir dan mengikuti

PP. Pelatihan dilakukan secara formal, mulai sesi pelatihan satu jam per

hari paling sedikit empat hari berturut-turut dan hari kelima persetujuan

pembiayaan. Tempat dan waktu pelatihan dipilih dan ditentukan oleh

calon nasabah.

PP bertujuan untuk menciptakan landasan disiplin kredit yang kuat

dan memastikan seluruh calon nasabah mengerti prosedur dan aturan

Mekaar. AO menerangkan beberapa hal dalam PP, diantaranya mengenai :

a. Peraturan pembiayaan Mekaar;

b. Tatcara dan persyaratn pengajuan modal usaha;

c. Tujuan pembentukan kelompok dan sub kelompok;

d. Hak dan kewajiban calon nasabah;

e. Tatacara Pertemuan Kolektif Mingguan (PKM);

4. Pencairan Pembiayaan

Pencairan Pembiayaan merupakan proses pemberian modal kerja secara

tunai kepada nasabah yang dinyatakan lulus di tahan Persiapan

Pembiayan yang telah disetujui oleh Kepala Cabang. Pencairan nasabah

baru harus disaksikan oleh seluruh nasabah anggota kelompok.

5. Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM)

Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) merupakan maintenance

kelompok nasabah yang telah menerima pencairan pembiayaan dari


18

Mekaar, dilakukan seminggu sekali oleh AO. Kegiatan yang dilakukan

di PKM diantaranya adalah :

a. Kesepakatan dan janji;

b. Tugas ketua sub kelompok dan ketua kelompok;

c. Angsuran dan titipan

d. Tanya jawab, pengumuman, doa

e. Kunjungan nasabah
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, didirikan sebagai

bagian dari solusi strategis pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan

dan pemerataan ekonomi masyarakat melalui pengembangan akses

permodalan dan program peningkatan kapasitas bagi para pelaku Usaha

Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK). PNM didirikan oleh

pemerintah melalui Peraturan Pemerintah RI No 38/99 tanggal 29 Mei 1999

yang kemudian disahkan oleh peraturan Menteri Kehakiman RI No C-

11.609.HT.01.TH.99 tanggal 23 Juni 1999. Pendirian PNM kemudian

dikukuhkan lewat SK Menteri Keuangan RI No 487/KMK.017/1999,

tanggal 13 Oktober 1999, yang menunjuk PNM sebagai BUMN

Koordinator Penyalur Kredit Program eks Kredit Likuiditas Bank Indonesia

(KLBI).

Sebelumnya, PNM menyalurkan pembiayaan ke UMKMK secara

tidak langsung atau melalui bank-bank maupun BPR/S. Pada tahun 2008,

PNM melakukan transformasi bisnis berupa penyaluran pembiayaan

secara langsung ke UMKMK dengan mendirikan ULaMM (Unit Layanan

Modal Mikro). Hingga kini, bisnis ULaMM tumbuh pesat. Sejak tahun

2009, PNM mendiversifikasi sumber pendanaannya melalui kerjasama

dengan pihak ketiga yaitu perbankan dan pasar modal. Hal ini sekaligus

19
20

juga membuktikan bahwa dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai

penggerak sektor UMKMK, PNM menerapkan prinsip-prinsip

akuntabilitas dan best practices dari sebuah perseroan terbatas yang

memiliki komitmen nyata untuk mencapai kemandirian dan martabat yang

lebih baik bagi bangsa.

Untuk mengoptimalkan tugas pengembangan UMKM, PNM

memperluas sumber pendanaan. Sejak 2009, PNM mampu meraih

kepercayaan dari perbankan dan sejak 2012 PNM juga berhasil

memperoleh pendanaan dari pasar modal melalui penerbitan obligasi.

Solusi non finansial yang diberikan PNM kepada para pelaku UMKM

telah memberikan positioning yang unik bagi PNM dalam industri

pembiayaan di Indonesia. Solusi non finansial berupa peningkatan

kapasitas (capacity building) kewirausahaan para pelaku usaha mampu

menjaga tingkat pengembalian penyaluran modal pada tingkat yang

diharapkan. Selain itu, solusi ini juga membuat para pelaku UMKMK

dapat memperoleh manfaat maksimal dari bantuan permodalan yang

diterimanya. Jasa manajemen dan capacity building bagi koperasi simpan

pinjam, BPR/S, maupun lembaga keuangan mikro/syariah lainnya di

seluruh Indonesia adalah beberapa solusi non finansial yang diberikan

PNM kepada para mitra usahanya.

Pra sejahtera di Indonesia tidak dapat dihindari, namun dihadapi.

Salah satu cara menghadapi pra sejahtera di Indonesia hadir melalui PNM

pada tahun 2015 melalui Mekaar. Mekaar memberikan layanan bagi wanita
21

pra sejahtera yang tidak memiliki modal untuk membuka usaha maupun

modal untuk mengembangkan usaha mereka Dalam tercapainya

keberhasilan suatu usaha maka dibutuhkan kebiasaan sederhana namun

memiliki dampak yang cukup besar yaitu kejujuran, kedisiplinan dan kerja

keras. Mekaar memberikan peminjaman modal serta penanaman nilai

penting bagi setiap nasabah untuk jujur dalam melakukan usahanya, disiplin

dalam kehadiran disetiap pertemuan dengan kelompok dan juga mengangsur

pinjaman serta kerja keras untuk terus mengembangkan usahanya.

Nasabah yang tergabung tak hanya nasabah yang sudah memiliki

usaha, namun bagi nasabah yang ingin memulai usahanya kembali setelah

mengalami kegagalan juga akan dibantu. Mekaar juga akan membantu untuk

memberikan pinjaman modal bagi nasabah yang ingin membuka usaha.

Tentu saja bantuan yang diberikan tidak hanya pinjaman modal saja tetapi

juga pendampingan, sehingga nasabah yang tergabung dalam Mekaar

merupakan nasabah yang berkomitmen untuk terus meningkatkan dan

menumbuhkan keinginan untuk berwirausaha.

3.2. Bidang Usaha Perusahaan

PT Permodalan Nasional Mandiri (Persero) atau disingkat PNM

adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang jasa

keuangan.
22

3.3. Visi dan Misi Perusahaan

 Visi :

Menjadi lembaga pembiayaan terkemuka dalam meningkatkan nilai tambah

secara berkelanjutan bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi

(UMKMK)

MISI :

 Meningkatkan kelayakan usaha dan kemampuan wirausaha UMKMK

 Meningkatkan akses pembiayaan UMKMK kepada lembaga keuangan

baik bank maupun non-bank dalam rangka perluasan lapangan kerja dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 Meningkatkan kreativitas dan produktivitas karyawan untuk mencapai

kinerja terbaik dalam mengembangkan UMKMK.

3.4. Lokasi Perusahaan

PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera Tegal Timur berada di

jalan Abimanyu No. 10 Rt 006 Rw 002 Kelurahan Slerok Kecamatan Tegal

Timur Kota Tegal

3.5. Struktur Organisasi

Dalam rangka untuk melaksanakan tugas perusahaan diperlukan

adanya struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan kerangka dan

susunan perwujudan pola hubungan diantara bagian-bagian, fungsi-fungsi,

dan orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, tanggung jawab dan

wewenang yang berbeda-beda dalam suatu organisasi atau perusahaan.


23

Struktur ini mengandung unsur-unsur desentralisasi kerja atau sentralisasi

dalam pembuatan keputusan kerja. Melalui bagan organisasi akan terlihat

bagaimana informasi mengalir dari satu bagian ke bagian lainnya.

Juga memberikan petujuk-petunjuk tentang pembagian tugas, luasnya

rentangan kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab. Oleh karena itu,

setiap karyawan harus wajib memahami struktur organisasi di tempat kerja.

Melihat struktur organisasi di PT PNM Mekaar Cabang Tegal Timur, dapat

dilihat bahwa struktur organisasi yang digunakan merupakan bentuk

organisasi garis (line), pelimpahan tanggung jawab dan tugas disusun dalam

aliran kerja yang teratur dari level atas hingga pada tingkat karyawan.

Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi di PT PNM Mekaar Cabang

Tegal Timur :

Berikut ini adalah uraian tanggung jawab dan wewenang dari masing –

masing bagian:
24

1. Regional Manager

Bertanggung jawab membawahi beberapa orang Area Manager

unit pembiayaan usaha produktif dengan system tanggung renteng

untuk masyarakat pedesaan ataupun perkotaan.

Wewenang Regional Manager, yaitu : (i) Menyusun program kerja

Regional management; (ii) Melaksanakan Program Kerja; (iii)

Mengkatifkan kerjasama antardaerah; (iv) Melakukan promosi dan

pemasaran wilayah

2. Area Manager

Bertanggung jawab membawahi beberapa orang Kepala Cabang

unit pembiayaan usaha produktif dengan system tanggung renteng

untuk masyarakat pedesaan ataupun perkotaan.

Wewenang Area Manager, yaitu : Membantu semua proses

pencapaian target cabang, Penilaian PA tahunan Kepala Cabang

yang akan menentukan tidak lanjutnya kontrak kerja, Bekerja

sama dengan pengawas dalam kedisiplinan team cabang dalam

menjalankan proses kerja sesuai SOP.

3. Kepala Cabang

Bertanggung jawab engelola dan mengawasi semua kegiatan yang

dilakukan oleh staffnya pada ruang lingkup operasional maupun

non operasional pembiayaan di kantor cabang bersangkutan.

Wewenang Kepala Cabang, yaitu : Mengawasi serta melakukan

koordinasi kegiatan operasional, Memimpin kegiatan pemasaran


25

dalam pembiayaan, Memonitor kegiatan operasional perusahaan,

Memantau prosedur operasional manajemen resiko, Melakukan

pengembangan kegiatan operasional, Observasi atas kinerja

karyawan, Memberikan solusi terhadap semua masalah, Memberi

penilaian terhadap kinerja karyawan.

4. Senior Account Officer (SAO)

Bertanggung jawab dalam membantu kepala cabang dalam

pencapaian target.

Wewenang Senior Account Officer, yaitu : Melakukan beberapa

tugas kepala cabang yang telah di delegasikan, Ikut andil dalan

pengambilan keputusan strategi pembiayaan.

5. Finance Account Officer (FAO)

Bertanggung jawab dalam penginputan data operasional maupun

pembiayaan, pengamanan brankas, dan penerimaan uang angsuran

dari Account Officer.

6. Account Officer (AO)

Bertanggung jawab dalam mengelola kredit, mencari dan

kemudian mempertemukan antara pihak yang membutuhkan

dana / uang dengan pihak perusahaan.


BAB IV

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Pelaksanaan PKL

Tabel 4.1.

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

NO HARI/ URAIAN JAM MASUK -


TANGGAL JAM KELUAR
1 Senin, Sosialisasi kepada masyarakat 08.00 - 16.45
03 Agustus 2020 tentang mekaar.
2 Selasa, Uji kelayakan nasabah minat 08.00 - 16.45
04 Agustus 2020 mekaar
3 Rabu, Verifikasi nasabah minat mekaar 08.00 - 16.45
05 Agustus 2020
4 Kamis, Pengarahan hari 1 kepada nasabah 08.00 - 16.45
06 Agustus 2020 minat mekaar
5 Jum’at, Pengarahan hari 2 kepada nasabah 08.00 - 16.45
07 Agustus 2020 minat mekaar
6 Senin, Persetujuan nasabah minat mekaar 08.00 - 16.45
10 Agustus 2020
7 Selasa, Pencairan nasabah minat mekaar 08.00 - 16.45
11 Agustus 2020
8 Rabu, Membedakan nasabah mekaar 08.00 - 16.45
12 Agustus 2020 reguler dan MP
9 Kamis, Mengidentifikasi nasabah MP 08.00 - 16.45
13 Agustus 2020
10 Jum’at, Membuat laporan mingguan 08.00 - 16.45
14 Agustus 2020
11 Selasa, Uji kelayakan nasabah MP oleh 08.00 - 16.45
18 Agustus 2020 SAO
12 Rabu, Mengidentifikasi PMU 08.00 - 16.45
19 Agustus 2020
13 Kamis, Uji kelayakan nasabah PMU oleh 08.00 - 16.45

26
27

20 Agustus 2020 AO
14 Jum’at, Rapat Mingguan 08.00 - 16.45
21 Agustus 2020
15 Senin, Mengidentifikasi nasabah layak 08.00 - 16.45
24 Agustus 2020 rekstruktur
16 Selasa, Uji kelayakan nasabah rekstruktur 08.00 - 16.45
25 Agustus 2020 oleh SAO
17 Rabu, Mencari kelompok baru 7 nasabah 08.00 - 16.45
26 Agustus 2020
18 Kamis, Membagiikan sembako kepada 08.00 - 16.45
27 Agustus 2020 nasabah
19 Jum’at, Rapat mingguan dan laporan 08.00 - 16.45
28 Agustus 2020 bulanan
20 Senin, Pencairan nasabah baru dan PMU 08.00 - 16.45
31 Agustus 2020

4.2. Kegiatan PKL

4.2.1. Kegiatan Umum & Khusus

Magang kerja dilaksamakan di PT PNM Mekaar Cabang Tegal

Timur yang tepatnya di jalan abimanyu No.10 Rt 006 Rw 002

Kelurahan Slerok Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Peneliti

melakukan penelitian di perusahaan tersebut selama satu bulan yang

dimulai pada tanggal 01 Agustus 2020 sampai 31 Agustus 2020. Selama

menjalani program magang, penulis melakukan input atas transaksi

harian perusahaan, penginputan pengajuan kredit dari nasabah pada

sistem ,pengisian form pengajuan kredit nasabah, mengatur pengelolaan

keuangan operasional cabang, prosedur -prosedur pengajuan yang

dibutuhkan nasabah baik kantor cabang kepada pusat, dan melakukan

penutupan laporan pencapain target per account officer pada setiap akhir

bulan. Aktivitas yang dilakukan penulis selama melaksanakan magang


28

yaitu membantu manajemen dalam menyusun laporan keuangan

perusahaan. Secara spesifik, yang dilakukan penulis adalah: 1.

Membaca dan memahami standar operasional yang menjadi pedoman

bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya. 2. Melakukan

input atas transaksi harian perusahaan. 3. Menyusun laporan harian

transaksi kantor dan saldo operasional kantor 4. Mengecek kelengkapan

data nasabah yang akan pengajuan permohonan kredit 5. Tata cara

pengajuan dana pembiayaan Mekaar 6. Melakukan proses input di

sistem diantaranya, penerimaan angsuran dari nasabah, titipan sukarela,

uang pertanggung jawaban, pelunasan dini, pencairan ke nasabah dan

pengajuan permohonan kredit dari nasabah 7. Menyusun rekap bulanan

pencapaian target account officer 8. Pengarsipan data nasabah dan data

keuangan perusahaan 9. Pengajuan dana kas operasinal cabang ke pusat.

4.2.2. Permasalahan & Solusi

4.2.2.1.Pengertian Kredit Bermasalah

Pemberian suatu fasilitas kredit mengansung resiko kemacetan.

Akibatnya, kredit tidak dapat ditagih, sehingga menimbulkan kerugian.

Sebaiknya apapun analisis kredit yang dilakukan dalam mempertimbangkan

permohonan kredit, kemungkinan terjadinya kredit bermasalah tetap ada.

Kredit bermasalah menurut As Mahmoeddin (2002:2) adalah kredit dimana

debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang telah diperjanjinkan

sebelumnya, misalnya persyartan mengenai pembayaran bunga, pengambilan

pokok pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan


29

agunan dan sebagainya. Kredit bermasalah menurut S.Mantayborbir, et al

(2002:23) suatu kredit dikatakan bermasalah karena debitur wanprestasi atau

ingkar janji atau tidak menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan perjanjian

baik jumlah maupun waktu, misalnya pembayaran atas perhitungan bunga

maupun utang pokok.

4.2.2.2. Faktor penyebab kredit bermasalah

Faktor penyebab kredit bermasalah menurut W.Reed Edward,

K.Gill Edward (1995:120) terdapat 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

a. Faktor internal yang menjadi penyebab timbulnya kredit

bermasalah yaitu :

1) Kebijakan kredit yang ekspansif

2) Penyimpanan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan

3) Itikad kurang baik dari pemilik, pengurus atau pegawai

Lembaga Pembiayaan

4) Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit serta

lemahnya sistem informasi kredit bermasalah.

b. Faktor eksternal penyebab timbulnya kredit bermasalah adalah :

1) Kegagalan usaha debitur.

2) Musibah terhadap debitur atau terhadap kegiatan usaha

debitur.

3) Pemanfaatan iklinm persaingan perbankan yang tidak sehat

oleh debitur.
30

4) Menurunnya kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga

kredit.

4.2.2.3. Strategi Penyelesaian kredit bermasalah

Kredit bermasalah atau macet memaksa Bank atau lembaga

keuangan lainnya untuk melakukan strategi penyelesaian kredit

bermasalah dapat dilakukan dengan memberikan keringan berupa jangka

waktu atau jumlah angsuran terutama bagi kredit yang sengaja lalai untuk

membayar. Strategi penyelesaian kredit bermasalah atau macet menurut

Kasmir (2005:116-117) dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

a. Rescheduling

1) Memperpanjang Jangka Waktu Kredit

Memperpanjang jangka waktu kredit dilakukan dengan cara

debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu

kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6

bulan menjadi satu tahun sehingga debitur mempunyai

waktu yang kebih lama untuk mengembalikannya.

2) Memperpanjang Jangka Waktu Angsuran

Memperpanjang angsuran dilakukan dengan cara jangka

waktu angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya

misalnya dari 36 kali menjadi 48 kali dan jumlah

angsurannya menjadi mengecil dengan penambahan jumlah

angsuran.

b. Reconditioning
31

Reconditioning dilakukan dengan cara mengubai berbagai cara

persyaratan yang ada seperti :

1) Kapitalisasi bunga yaitu bunga dijadikan hutang pokok.

2) Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu

Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu adalah

penundaan pembayaran bunga sedangkan pokok pinjamannya

tetap harus dibayar seperti biasa

3) Penurunan Suku Bunga

Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lenih meringankan

beban debitur

4) Pembebasan Bungan

Pembebasan bunga diberikan kepada debitur dengan

pertimbangan debitur mampu lagi membayar kredit tersebut

dengan catatan debitur tetap mempunyai kewajiban untuk

membayar pokok pinjamannya sampai lunas.

c. Restsucturing

Dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Dengan menambah jumlah kredit.

2) Dengan menambah equity

a) Dengan menyetor uang tunai

b) Tambahan uang dari pemilik

3) Kombinasi

Kombinasi merupakan gabungan dari kedua jenis diatas.

4) Penyitaan jaminan
32

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila debitur

suda benar-benar tidak mampu lagi membayar semua hutang-

hutangnya.

4.3. Hasil PKL

Strategi Pencapain Target Zero PAR PT. PNM Mekaar memiliki badan

hukum BUMN dan pelaksanaannya berdasar pada aturan Kementrian BUMN,

tetapi kegiatan usahanya berupa microfinance karena ingin mengedepankan misi

sosial. PT. PNM Mekaar menerapkan sistem penyaluran kredit yang terintegrasi

dan terkendali, sehingga seluruh tahapan dan prosesnya harus dilakukan dengan

seksama. Berikut tahapan penyaluran kredit yang dilakukan oleh PT PNM.

Mekaar:

1. Survei wilayah cabang baru

Survei wilayah pada cabang baru dilakukan untuk mengetahui situasi dan

kondisi sebenarnya dari wilayah tersebut. Jumlah LKM dan ketersediaan bank

pada wilayah tersebut juga menjadi pertimbangan apakah pembukaan cabang

baru berpotensi baik dilakukan di wilayah tersebut.

2. Proses pembentukan kelompok dan majelis yang dilakukan sendiri oleh

anggota Proses pembentukan kelompok ini dilakukan sendiri oleh anggota

dengan memilih teman sekelompok yang dirasa baik dan dapat diandalkan.

3. Uji kelayakan

Uji kelayakan dilakukan dengan wawancara mendalam dengan calon anggota

dan pengisian formulir uji kelayakan, kemudian melakukan survei tempat


33

tinggal atau rumah, dan survei mengenai kepribadian dari orang tersebut

melalui tetangga tetangga yang mengenal orang tersebut.

4. Latihan wajib kumpulan

Ketika uji kelayakan telah selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah dengan

latihan wajib kumpulan yang dilakukan selama 5 hari berturut-turut. Latihan

tersebut menjelaskan lebih lanjut kepada anggota apa saja kewajiban yang

harus dilakukan oleh anggota selama menjadi anggota dari PNM Mekaar

5. Pelayanan majelis

Pelayanan majelis pada PNM Mekaar dilakukan setiap seminggu sekali oleh

pendamping lapang. Setiap pelayanan majelis, harus selalu mengedepankan

disiplin kehadiran dan angsuran. Pelayanan majelis ini memiliki 5 kegiatan

utama, yaitu pengajuan pinjaman, pencairan pinjaman, angsuran dan tabungan,

pembinaan serta pelaksanaan tanggung renteng.

6. Home visit Kunjungan rumah dilakukan kepada seluruh anggota

Kunjungan ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat gagal bayar dan untuk

mempererat silaturahmi antara pendamping lapang atau karyawan PNM

Mekaar dengan anggota PNM Mekaar itu sendiri.

7. Penyelesaian tunggakan

Penyelesaian tunggakan dilakukan untuk anggota yang bermasalah ketika

melakukan kredit di PNM Mekaar. Bermasalah dalam hal ini didefinisikan

dengan tidak pernah hadir pada saat pelayanan majelis, tidak pernah membayar

angsuran atau kabur, dan berbagai macam hal lain yang merugikan anggota

majelisnya serta merugikan Amartha Microfinance.


34

Terdapat 3 poin penting sebagai kunci utama dalam pengelolaan

penyaluran kredit sehingga PAR > 30 hari 0%.

Pertama yaitu proses pembentukan kelompok dan majelis yang dilakukan

sendiri oleh anggota, pembentukan kelompok yang dilakukan sendiri oleh anggota

mendorong anggota untuk memilih teman sekelompok yang menurut mereka

nyaman dan baik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin akrab satu anggota

kelompok dengan anggota yang lain, semakin kecil kemungkinan tanggung

renteng. Ketika tidak ada anggota yang melakukan tanggung renteng, maka PAR

> 30 hari akan tetap bertahan pada angka nol persen karena tidak ada anggota

yang macet pembiayaannya atau bahkan gagal bayar.

Poin kedua terletak pada sistem tanggung renteng yang harus terus

berjalan setiap kali ada anggota yang tidak dapat membayar angsuran, karena hal

ini salah satu cara untuk menghindari risiko gagal bayar terkait dengan sistem

kredit di PNM Mekaar yang sama sekali tidak meminta jaminan dari anggotanya.

Tanggung renteng merupakan kunci utama dari PNM Mekaar, karena jaminan

dari pembiayaannya bergantung pada tanggung renteng. Tidak menjadi masalah

ketika terdapat tanggung renteng, tetapi anggota yang lain mau menanggung

angsuran anggota yang tanggung renteng tersebut. Sedangkan bila terdapat

anggota yang tanggung renteng, tetapi anggota yang lain tidak mau

menanggungnya, maka akan muncul angka adanya tunggakan atau kredit macet

pada laporan keuangan PNM Mekaar. Oleh karena itu, kunci dari pertahanan PAR

> 30 hari tetap pada angka nol persen selama ini adalah tanggung renteng yang

selalu berjalan pada setiap kelompok dan juga majelis.


35

Poin ketiga ada pada disiplin kehadiran dan angsuran zero tolerant.

Kedisiplinan dimulai dari pendamping lapang yang memberikan contoh kepada

para anggota untuk tidak terlambat dan hadir maksimal 15 menit sebelum

pelayanan dimulai. Hal ini akan mendorong anggota untuk ikut menjadi disiplin.

Ketika ketidakhadiran menjadi sesuatu yang dibiasakan, maka peluang gagal

bayar juga akan semakin tinggi, karena ketidakhadiran mengindikasikan bahwa

anggota tersebut bisa saja kabur dan tidak mau membayar angsuran. Oleh karena

itu, tidak ada toleransi untuk tidak hadir pada pelayanan dan pembayaran

angsuran. Jika anggota tidak hadir, maka pendamping lapang harus segera

menindaklanjuti dengan mendatangi rumah anggota yang tidak hadir dan

memberikan efek jera agar selanjutnya hadir, dan hal ini berhasil membuat

disiplin anggota berjalan dengan baik.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT PNM

Mekar Cabang Tegal Timur, penulis mendapatkan pengalaman yang baru

pertama kali dan juga mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana strategi

dalam pencapaian target Zero PAR.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang

penulis dapatkan dari PT PNM Mekar Cabang Tegal Timur, khususnya

penyelesaian target Zero PAR, yaitu :

1) Kredit bermasalah atau macet memaksa Bank atau lembaga keuangan

lainnya untuk melakukan strategi penyelesaian kredit bermasalah dapat

dilakukan dengan memberikan keringan berupa jangka waktu atau

jumlah angsuran terutama bagi kredit yang sengaja lalai untuk

membayar.

2) PNM Mekaar memiliki 7 langkah dalam proses penyaluran kreditnya,

tetapi ada 3 kunci utama yang digunakan untuk pencegahan dan

meminimalisir dadal bayar. Pertama proses pembentukan kelompok dan

majelis yang dilakukan sendiri oleh anggota. Kedua, tanggung renteng

harus terus berjalan setiap ada anggota yang tidak dapat membayar

angsuran. Ketiga, disiplin kehadiran dan angsuran Zero tolerant.

36
37

5.2. Saran

Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT PNM

Mekar Cabang Tegal Timur, penulis mendapatkan pengalaman yang baru

pertama kali dan juga mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana strategi

dalam pencapaian target Zero PAR. Saran untuk PT. PNM Mekar Cabang

Tegal Timur yaitu meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai target

Zero PAR 0%.


DAFTAR PUSTAKA

 Buku Pedoman PKL Politeknik Muhammadiyah Tegal

 https://www.kompasiana.com/agustanto.imam52/5aa97169cf01b42cca19

3a25/kredit-super-mikro-grameen-bank-versi-indonesia

 https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga-keuangan

 http://riskandita.blogspot.co.id/2015/12/makalah-perbankan-mengenai-

kredit.html

 http://www.pnm.co.id/main-product.html/2/Mekaar#

 Sari, Cesilia Dian Astika.2016.Analisis Kredit Bermasalah.Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

 Pranomo,Puteri Nurani NS dkk.2016.Analisis Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Kelancaran Kredit dan Penilaian Kesehatan Keuangan

Pada Amartha Microfinance.Bogor: Institut Pertanian Bogor

38

Anda mungkin juga menyukai