Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama : penerimaan kas dari penjualan tunai
dan penerimaan kas dari piutang. Dalam bab ini diuraikan penerimaan kas dari penjualan Over-
the Counter Sale, dari Cash-on-Deliverry Sale , dan dari Credit Card Sale. Di samping itu,
diuraikan pula penerimaan kas dari piutang melalui penagihan perusahaan, kantor pos dan lock-
box-collection plan.( Mulyadi , 2001 : 455 )
Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan
kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada
pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahan.
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, seperti toko buku, berasal dari
transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian internal yang baik, sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :( Mulyadi , 2001 : 455 )
a. Penerimaan kas dalam bentuk harus segera disetor ke Bank dalam jumlah penuh dengan
melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan
bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga (3) prosedur antara lain:(
Mulyadi , 2001 : 456 )
Jika lokasi pembeli berada di kota yang sama dengan lokasi perusahaan, penyerahan barang
baiasanya dilaksanakan sendiri oleh fungsi pengiriman perusahaan. Pencatatatan COD Sale
dilakukan dua jurnal sebagai berikut :
Jurnal penjualan. Pasa saat barang dikirim. Bagian jurnal membuat jurnal sebagai berikut :
Pendapatan tunai xxx
Pendapatan Penjualan COD xxx
PPN Keluaran xxx
Jurnal penerimaan kas. Pada saat kas diterima oleh Bagian Kasa, Bagian Jurnal membuat jurnal
membuat jurnal dalam jurnal peneimaan kas sebagai berikut :
Kas xxx
Penjualan Tunai xxx
Jika COD sale dilakukan oleh perusahaan kepada pembeli luar kota atau luar pulau,
pengiriman dan penagihan harga barang dapat dilakukan lewat kantor pos atau perusahaan
angkutan umum. Pencatatan COS sale dilakukan pada saat barang diserahkan kepada kantor pos
atau perusahaan angutan umum, dengan jurnal sebagi berikut :
Piutang COD xxx
PPN Keluaran xxx
Penjualan COD xxx
Biaya Angkutan xxx
Pada saat kas diterima dari pembeli melalui kantor pos atau perusahaan angkutan umum,
jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah :
Kas xxx
Piutang COD xxx
3). Penerimaan Kas dari Credit Card Sale
Sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan namun merupakan salah
satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan
kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Credit card merupakan sarana pembayaran
bagi pembeli, baik dalam over the counter sale maupun dalam penjualan yang pengiriman
barangnya dilaksanakan melalui jasa kantor pos atau angkutan umum. Dalam Over the Countre
sale , pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli ,
melakukan pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu kredit. Dalam penjualan tunai yang
melibatkan pos atau perusahaan angkutan umum, pembeli tidak perlu datang ke perusahaan ke
perusahaan penjual. Pembeli memberi persetujuan tertulis penggunaan kartu kredit dalam
pembayaran harga barang, sehingga memungkinkan perusahaan penjual melakukan penagihan
kepada bank atau perusahaan penerbit kartu kredit.
Kartu kredit digolongkan dalam tiga ( 3 ) kelompok :( Mulyadi , 2001 : 459 )
a. Kartu Kredit Bank ( Bank Cards )
Kartu Kredit Bank ( Bank Card) diterbitkan oleh Bank atau lembaga keuangan yang lain. Kartu
Kredit yang beredar adalah Visa dan Master Card. Dengan menggunakan kartu kredit ini,
pembeli sebenarnya memperoleh kredit dari Bank. Perusahaan yang menerima pembayaran
melalui kartu kredit dapat memperoleh uang tunai segera dari bank dengan menukarkan Copy
Credit Card Sales Slip ke Bank yang menerbitkan kartu kredit biasanya menagih pemegang kartu
kredit sebulan sekali, untuk transaksi pembelian dengan menggunakan kartu kredit yang
dilakukan oleh pemegang kartu kredit dalam jangka waktu sebulan sebelumnya. Rerangka
hubungan antara Bank penerbit kartu kredit , penerbit kartu kredit , dan penjual barang ( disebut
dengan istilah Merchant ) , memberikan manfaat kepada semua pihak yang berkaitan tersebut.
Penjual barang dijamin dapat menerima uang tunai dengan segera dari bank penerbit kartu kredit
, pemegang kartu kredit dapat melakukan pembelian secara kredit satu bulan , dan bank penerbit
kartu kredit menerima credit card fee dari penjual.
Gambar 3.3 penjualan dengan Kartu Kredit Bank