TEDC BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Semoga proposal ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca.
Dan penulis berharap makalah ini dapat memberikan banyak informasi dan
berguna bagi semuanya. Saya selaku penulis mengucapkan permintaan maaf
apabila dalam pembuatan makalah ini ini terdapat banyak kekurangan ataupun
kesalahan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................5
2.1 Bank Pekereditan Rakyat...................................................................................5
2.1.1 Visi dan Misi..............................................................................................5
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi........................................................................6
2.2.1 Pengertian Sistem.......................................................................................6
2.2.2 Pengertian Informasi...................................................................................6
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi.......................................................................7
2.2.4 Perancangan Sistem....................................................................................7
2.3 Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD)...............8
2.3.1 Data Flow Diagram (DFD).........................................................................8
2.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)...........................................................9
2.4 Microsoft Office Visio....................................................................................10
BAB III ANALISA DAN HASIL....................................................................................12
3.1 Data Flow Diagram.........................................................................................12
3.1.1` Diagram Konteks (DFD Level 0)............................................................12
3.1.2 Diagram Level Rinci................................................................................14
3.1.3 DFD Level 1.............................................................................................15
3.1.4 DFD Level 2.............................................................................................16
3.1.5 DFD Level 3.............................................................................................17
3.2 Entity Relationship Diagram............................................................................17
3.2.1 Entitas...........................................................................................................17
3.2.2 Hubungan (relasi/relationship)......................................................................18
3.2.3 Atribut...........................................................................................................18
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................21
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................21
4.2 Saran....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menciptakan produk andalan yang intinya memberikan pelayanan yang terbaik
terhadap nasabah dengan tujuan akhir mempertahankan nasabah yang lama dan
menarik nasabah yang baru.
Pada era globalisasi sekarang ini, kualitas dipandang sebagai salah satu alat
untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu
faktor utama yang menentukan pemilihan produk dan jasa bagi konsumen.
Kepuasan konsumen akan tercapai apabila kualitas produk dan jasa yang
diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
Parasuraman (1984:84) mengemukakan ada dua faktor utama yang
memengaruhi kualitas jasa, yaitu layanan yang diharapkan dan layanan yang
dipersepsikan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan oleh konsumen sesuai
dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.
Kondisi yang sangat ideal adalah jika jasa yang dirasakan oleh konsumen
melebihi harapan. Di sisi lain, bila jasa yang dirasakan lebih rendah dari yang
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Persepsi yang buruk akan
menyebabkan pelanggan tidak berminat lagi pada penyedia jasa. Dengan
demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa
dalam memenuhi harapan secara konsisten.
Jenis kualitas yang digunakan untuk menilai kualitas jasa, adalah kualitas
teknik, yaitu kualitas hasil kerja penyampaian jasa itu sendiri, dan kualitas
pelayanan (proses), yaitu kualitas dari cara penyampaian jasa tersebut. Karena
jasa tidak kasat mata serta kualitas teknik jasa tidak selalu dapat dievaluasi secara
akurat, pelanggan berusaha menilai kualitas jasa berdasarkan apa yang dirasakan,
yaitu atribut yang mewakili kualitas proses dan kualitas pelayanan.
Parasuraman dkk. (dalam Fitzsimmons dan Fitzimmons, 1994 ; Zeithhaml
dan Bitner, 1996), menemukan bahwa sepuluh dimensi kualitas jasa dapat
dirangkum menjadi hanya lima dimensi pokok, yakni bukti langsung (Tangibles),
keandalan (Realibility), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance), dan
empati (Emphaty). Bukti langsung (Tangibles), meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi seperti ruang tunggu yang nyaman.
kendala yang dihadapi dalam dimensi ini yaitu masih kurang optimalnya sistem
2
antrian nasabah yang mengalami macet dan sering terjadinya gangguan sistem
(offline), Sehingga mengakibatkan terlambatnya pelayanan terhadap nasabah.
Keandalan (Reability) adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan secara akurat dan memuaskan, kendala yang ada yaitu informasi yang
diberikan customer service kadang kurang jelas hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan tentang produk yang dimiliki oleh Customer Service tersebut. Daya
tanggap (Responsiveness) merupakan keinginan para karyawan untuk membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap misalkan karyawan atau
petugas yang ada di BPR mempunyai kemampuan untuk menanggapi keluhan
dari nasabah.
Jaminan (Assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para karyawan ; bebas dari bahaya, resiko atau keragu-
raguan. Empati ( meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi
yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan, misalkan
kepada satpam membukakan pintu untuk nasabah Perbankan, sebagai bagian dari
dunia usaha, tidak terlepas pula dari aktifitas pemasaran dalam upaya berorientasi
pada kepuasan pelanggan. Dengan demikian untuk mengembangkan sistem
perbankan perlu dikaji sistem pemasarannya yang lebih berorientasi pada
kepuasan pelanggan yakni pada kebutuhan konsumen dan keputusan konsumen
dalam menentukan memilih bank.
Produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk dan jasa yang
sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen pada tingkat yang
cukup. Kepuasan menurut Engel (1990:1996), merupakan evaluasi purnabeli
dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil
yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan.
Nasabah yang tidak puas akan pelayanan suatu bank akan sangat mudah
berpindah ke bank lain sedangkan nasabah yang puas akan loyal dan tidak mudah
berpaling ke bank lain. Namun demikian kepuasan pelanggan tidak dapat dicapai
secara total atau sempurna. Oleh karena itu usaha perbaikan dan penyempurnaan
harus senantiasa dilakukan agar harapan nasabah dan kinerja aktual perusahaan
dapat senantiasa berjalan beriringan.
3
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, di
antaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggan menjadi harmonis,
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas
pelanggan dan memberikan suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang
menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2002:24). Dari berbagai definisi di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan
pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan kinerja atau hasil yang
dirasakan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1 Pengertian Sistem
Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto HM (2005). dalam bukunya yang
berjudul Analisis & Disain, menjelaskan bahwa:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu“.
Dalam Ensiklopedia Manajemen dijelaskan bahwa:
“Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas sejumlah variable
yang berintegrasi. Suatu Sistem pada dasarnya adalah suatu susunan
yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan
prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan
pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi”.
6
harus bermanfaat bagi pemakainya. Informasi yang baik hanya akan
dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat. Di
samping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya.
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
7
b) Maksud dan Tujuan Perancangan Sistem Jogiyanto (2005) pengertian
perancangan sitem adalah pengembangan perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu
kesatuan yang utuh dan berfungsi.
c) Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi Menurut Nugroho (2005)
Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum
melakukan pengkodean (coding). Membuat moel dari sebuah sistem yang
kompleks sangat penting agar dapat memahami sistem secara menyeluruh.
Semakin kompleks sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan
tehnik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan
pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna
dengan lengkap dan tepat.
2.3 Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD)
8
Gambar 2. 1 Komponen DFD
9
Gambar 2. 2 Komponen ERD
10
pengertian Microsoft Visio yang saya terangkan di paragraf sebelumnya, tentu
pengguna telah menyadari bahwa Microsoft Corporation merilis Visio dengan
tujuan serta fungsi tertentu. Fungsi utama tersebut tidak lain adalah sebagai
software diagram dan grafik vektor. Dalam hal ini pengguna dapat membuat
berbagai jenis diagram secara profesional. Berikut beberapa fungsi serta manfaat
yang pengguna dapatkan dari Microsoft Visio. Tampilan dari software Microsoft
Visio.
11
BAB III
ANALISA DAN HASIL
12
Diagram konteks pada layanan nasabah berikut adalah nasabah sebagai
pihak eksternal dan teller, CS, Back Office sebagai pihak internal yang sedang
berjalan.
13
3.1.2 Diagram Level Rinci
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Pada DFD Rinci
proses setoran ini terdapat empat proses utama yaitu pembukaan rekening,
penyetoran uang (menabung), penarikan uang, dan pembuatan laporan dijelaskan
pada gambar diagram dibawah ini :
14
3.1.3 DFD Level 1
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram rinci , Pada DFD ini
proses pembukaan rekening ini terdapat tiga proses utama yaitu validasi data
nasabah, input data nasabah, dan laporan dijelaskan pada gambar diagram
dibawah ini :
15
3.1.4 DFD Level 2
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram rinci, Pada DFD ini
proses setoran ini terdapat dua proses utama yaitu entri jumlah setoran, dan
laporan penyimpanan dijelaskan pada gambar diagram dibawah ini :
16
3.1.5 DFD Level 3
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram rinci, Pada DFD ini
proses penarikan ini terdapat dua proses utama yaitu pengambilan jumlah uang,
dan laporan dijelaskan pada gambar diagram dibawah ini :
3.2.1 Entitas
Entity (entitas) yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang
dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady dan
Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang organisasi yang
dimodelkan hasilnya adalah : Nasabah, Teller, CS, Back Office, Saldo Tabungan,
Data Nasabah.
17
3.2.2 Hubungan (relasi/relationship)
3.2.3 Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut
memiliki struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut terdiri dari:
1) Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan
unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai
yang sama
Hasilnya adalah : KTP, Nomer Rekening, ID Teller, ID CS, ID Back Office.
2) Atribut simple
Atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
Hasilnya adalah :
a. Atribut simple pada teller : nama teller
b. Atribut simple pada cs : nama cs
c. Atribut simple pada back office: nama back office
d. Atribut simple pada saldo tabungan : nomer urut, tanggal setor,
jumlah setoran, jenis
e. Atribut simple pada data nasabah : Nama nasabah, alamat, no. telp,
jenis kelamin, tanggal lahir, status, agama, pendidikan, pekerjaan.
3) Atribut Multivalue
Nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu
(multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan
18
Hasinya adalah : -
4) Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa
atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah
dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.
Hasilnya adalah : -
5) Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau
atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut
ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus
Hasilnya adalah :-
a) Derajat relasi atau kardinalitas rasio Menjelaskan jumlah maksimum
hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya
One to One (1:1)
b) Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota
entitas B, begitu pula sebaliknya.
One to Many (1:M)
c) Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu
anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B
dan demikian pula sebaliknya
19
Berdasarkan data diatas dalam kasus bank sebelumnya, diagram ERDnya dapat
digambarkan sebagai berikut :
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya Sistem antrian
pada BRI di Kiliran Jao maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Pelayanan pada BPR Menggunakan sistem Informasi
dapat memberikan kemudahan dalam untuk nasabah Bank serta
pembuatan laporan secara keseluruhan.
2. Terlayaninya dengan baik, jujur dan terbuka ketika nasabah sedang
melakukan transaksi.
3. Sistem data yang dirancang untuk mengetahui laporan manejemen
perbulan berapa banyak nasabah yang datang melakukan transaksi di
BPR.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada BPR cabang baru sebagai berikut :
1. Diharapkan agar sistem yang baru dibuat dapat diimplementasikan
sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Dengan adanya Sistem Informasi pelayanan pada BPR cabang baru, maka
proses transaksi tidak lagi menyulitkan nasabah.
21
DAFTAR PUSTAKA
22