Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROYEK EMBEDED SYSTEM

FIRE WARNING SYSTEM

Muhamad Ramdan
D412021068
TOI – 5 K

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI


POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, nikmat serta karunianya kepada penulis karena telah dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik Makalah ini dibuat sebatas dengan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki. Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat berguna
untuk menambah pengetahuan kita. Saya selaku penulis sangat menyadari banyaknya kekurangan dan
keterbatasan dalam membuat proposal penelitian ini. Sehingga saya sangat berharap agar bisa
mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar nantinya pembuatan proposal lainnya akan
menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Semoga proposal ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca. Dan penulis berharap
makalah ini dapat memberikan banyak informasi dan berguna bagi semuanya. Saya selaku penulis
mengucapkan permintaan maaf apabila dalam pembuatan makalah ini ini terdapat banyak kekurangan
ataupun kesalahan

Cimahi, Januari 2023

Hormat Saya,

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
I. PENDAHULUAN...................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Batasan Masalah....................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................................5
II. LANDASAN TEORI..............................................................................................................................6
2.1 Arduino..................................................................................................................................6
2.1.1 Jenis Arduino..................................................................................................................6
2.2 Sensor Ultrasonic HC SR04...................................................................................................11
2.2.1 Ultrasonik.....................................................................................................................11
2.2.2 Sensor Ultrasonik.............................................................Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Fungsi Gelombang Ultrasonik......................................................................................12
2.2.4 Cara Kerja Sensor Ultrasonik........................................................................................12
2.3 Sensor LDR...........................................................................................................................13
2.3.1 Definisi.........................................................................................................................13
2.3.2 Cara Kerja.....................................................................................................................13
2.4 LCD I2C.................................................................................................................................15
III. PEMBAHASAN.................................................................................................................................16
3.1 Diagram Blok.......................................................................................................................16
3.2 Skematik..............................................................................................................................16
3.3 Source Code Arduino...........................................................................................................18
3.4 Daftar Komponen................................................................................................................18
3.4 Langkah Kerja.......................................................................................................................19
3.5 Prinsip Kerja.............................................................................Error! Bookmark not defined.
IV. KESIMPULAN..................................................................................................................................20
V. REFERENSI.......................................................................................................................................21

2
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak pemerintah mencanangkan konversi dari minyak tanah ke gas tahun 2005
masyarakat mulai menggunakan Gas yang selama ini menggunakan minyak tanah tetapi pada
pelaksanaan banyak mengalami hambatan mulai dari banyaknya tabung gas yang bocor hingga
menyebabkan kebakaran dan kecelakaan yang di sebabkan oleh kebocoran dan meledaknya
tabung gas elpiji ( LPG = Liquid Petroleum Gas ) akhir-akhir ini, menjadi hal yang
menakutkan bagi sebagian besar masyarakat pengguna gas tersebut. Sekarang ini banyak orang
mengenal gas LPG (Liquid Petroleum Gas) pada saat ini bukan merupakan barang mewah yang
hanya dimiliki oleh kalangan masyarakat perkotaan saja, akan tetapi sampai masyarakat pelosok
desa pun saat ini telah beralih menggunakan gas LPG.
Dengan banyaknya penggunaan gas LPG oleh masyarakat, maka produsen tabung gas pun
mengalami penurunan kualitas yang dapat menimbulkan bahaya yang disebabkan kurangnya
pengawasan produksi tabung gas tersebut. Hal yang sama juga dikarenakan import tabung gas
yang ditenggarai dengan kualitas yang rendah.
Semenjak pemerintah melakukan konversi minyak tanah kekompor gas, banyak sekali
kejadian meledaknya tabung gas, sering terjadi kebocoran tabung gas yang berbahaya bagi
pengguna maupun masyarakat sekitar. Berita kebakaran pun sering terdengar sebagai akibat tabung
gas LPG meledak. Penyebab meledaknya tabung gas ini karena kebocoran pada selang,
tabung atau pada regulatornya yang tidak terpasang dengan baik. Pada saat terjadi
kebocoran akan tercium gas yang
menyengat, Gas inilah yang nantinya akan meledak apabila ada sulutan atau percikan
api, atau adanya nyala rokok.
Pada intinya ledakan dapat dihindarkan apabila adanya pencegahan dini, saat gas keluar
atau pada saat kebocoran gas terjadi. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka
dikembangkanlah sebuah sistem keamanan dengan cara memberikan sistem peringatan ( Early
Warning System ) untuk memberikan sebuah tanda jika ada tercium bau gas disekitar rumah. Jika
sistem ini mentedeksi adanya bau gas LPG maka sistem akan memberikan sebuah tanda berupa
alarm/buzzer. Dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk membuat suatu penelitian
dengan judul RANCANG BANGUN ALAT DETEKSI KEBOCORAN GAS LPG
BERBASIS ARDUINO

3
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana merancang sistem keamanan dapur berbasis
Arduino Mega menggunakan , MQ-2, dan Sensor Api.
a. Bagaimana merancang serta membangun sistem peringatan kebakaran menggunakan
Arduino ?
b. Bagaimana mengetahui alaram kebakaran atau kebocoran gas yang berfungsi ?
c. Bagaimana menyalakan buzzer secara otomatis?
1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah disebutkan, maka diperlukan adanya pembatasan
masalah untuk mempersempit ruang lingkup dalam pengerjaan proyek akhir ini, sehingga akan
terfokus pada inti dari permasalahan. Permasalahan yang akan dibahas hanya:
a. Pembuatan sistem peringatan kebakaran hanya berupa prototype.
b. Sensor yang digunakan adalah sensor MQ-2 dan sensor Api.
c. Arduino sebagai pemroses data dan pengatur dari seluruh kegiatan sistem yang dibuat.
d. Informasi kebocoran gas dan kebakaran akan disampaikan oleh buzzer dan LCD i2c
dengan berupa keterangan bahwa ada keterangan gas bocor dan ada Api. .
1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti : diharapkan dengan adanya tugas ini dapat menjadi pembelajaran dan dapat
menambah pengalaman di bidang studi keilmuan terkait. Serta dapat membuat suatu alat
yang dapat bermanfaat bagi manusia.
b. Bagi Masyarakat: diharapkan alat ini dapat menjadi sarana informasi untuk membantu
dalam menginformasikan peringatan adanya kebocoran dan kebakaran di lingkungan
sekitar, menghindari jatuhnya korban akibat dari kebakaran dan juga Kerusakan
lingkungan sekitar akibat kebakaran .
c. Bagi Pembaca: diaharapkan pembuatan alat ini dapat menambah referensi terhadap
penelitian baru dengan bidang studi terkait.
d. Bagi Universitas: diharapkan perancangan alat ini dapat membantu universitas, khususnya
pada fakultas Otomasi Industri dalam meningkatkan akreditasi.

4
1.4 Tujuan Penelitian

Di dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Perancangan dan Pembuatan Alat
Pendeteksi Kebakaran Berbasis Arduino Mega dengan tujuan sebagai berikut:
a. Merancang dan membangun sistem peringatan kebakaran yang dapat bekerja dengan
baik dan menginformasikan pada layar Lcd mematikan dan menghidupkan buzzer secara
otomatis.
b. Menguji sistem peringatan Kebakaran yang telah dibangun.

5
II. LANDASAN TEORI

2.1 Arduino

Arduino adalah mikrokontroller / pengendali mikro papan tunggal(single board) yang


bersifat sumber terbuka dan menjadi salah satu proyek Open Source Hardware yang paling populer.
Dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya
memiliki prosesor Atmel AVR . Softwarenya terdiri dari beberapa alat yakni Integrated Development
Environment(IDE), Text-Editor, Compiler, Serial Monitor, dan Serial ISP Programmer.[1]

Arduino juga merupakan senarai perangkat keras terbuka yang ditujukan kepada siapa saja


yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software
yang fleksibel dan mudah digunakan. Pada aplikasi Arduino, Mikrokontroler diprogram
menggunakan bahasa pemrograman C atau C++, dengan pustaka khas arduino. Karena sifatnya yang
terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan membangunnya.

Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai


basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat clone arduino dengan menggunakan
mikrokontroler lain dan tetap kompatibel dengan arduino pada level hardware. Untuk fleksibilitas,
program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi untuk mem-bypass bootloader dan
menggunakan pengunduh untuk memprogram mikrokontroler secara langsung melalui port ISP.
2.1.1 Jenis Arduino
Seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang,
kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:

a. Arduino Uno

Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula
sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Banyak sekali referensi yang
membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3),
menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital
dan 6 pin input analog. Untuk pemprograman cukup menggunakan koneksi USB type
A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.

6
b. Arduino Due

Berbeda dengan saudaranya, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA,


melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin
digital dan 12 pin input analog. Untuk pemprogramannya menggunakan Micro USB,
terdapat pada beberapa handphone.

c. Arduino Mega

Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB type A to B untuk


pemprogramannya. Tetapi Arduino Mega, menggunakan Chip yang lebih tinggi
ATMEGA2560. Dan tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih
banyak dari Uno.

d. Arduino Leonardo

7
Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Namun banyaknya pin
I/O digital, pin input Analog, dan input output PWM berbeda dari Arduino Uno. Hal
ini dikarenakan Arduino Leonardo menggunakan microcontroller ATmega32u4.

ATMega32u4 ini telah memiliki fitur komunikasi USB yang terintegrasi, sehingga
pada Arduino Leonardo tidak memerlukan tambahan microcontroller pengatur
komunikasi USB ke TTL Serial seperti yang terdapat pada board Arduino Uno yang
menggunakan tambahan ATMEGA16U2 disamping ATMEGA328P . Dengan
ATMega32u4, memungkinkan Arduino Leonardo untuk berkomunikasi sebagai
Keyboard/Mouse dengan protokol USB-HID menggunakan pustaka Keyboard.

e. Arduino Fio

Bentuknya lebih unik, terutama untuk socketnya. Walau jumlah pin I/O digital
dan input analognya sama dengan uno dan leonardo, tapi Fio memiliki Socket XBee.
XBee membuat Fio dapat dipakai untuk keperluan projek yang berhubungan dengan
wireless.

f. Arduino Lilypad

Bentuknya yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk membuat


projek unik. Seperti membuat amor iron man misalkan. Hanya versi lamanya

8
menggunakan ATMEGA168, tapi masih cukup untuk membuat satu projek keren.
Dengan 14 pin I/O digital, dan 6 pin input analognya.

g. Arduino Nano

Sepertinya namanya, Nano yang berukulan kecil dan sangat sederhana ini,
menyimpan banyak fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk pemograman
lewat Micro USB. 14 Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog (lebih banyak dari
Uno). Dan ada yang menggunakan ATMEGA168, atau ATMEGA328.

h. Arduino Mini

Fasilitasnya sama dengan yang dimiliki Nano. Hanya tidak dilengkapi dengan
Micro USB untuk pemograman. Dan ukurannya hanya 30 mm x 18 mm saja.

9
i. Arduino Micro

Ukurannya lebih panjang dari Nano dan Mini. Karena memang fasilitasnya lebih
banyak yaitu; memiliki 20 pin I/O digital dan 12 pin input analog.

j. Arduino Ethernet

Ini arduino yang sudah dilengkapi dengan fasilitas ethernet. Membuat Arduino
kamu dapat berhubungan melalui jaringan LAN pada komputer. Untuk fasilitas pada
Pin I/O Digital dan Input Analognya sama dengan Uno.

k. Arduino Esplora

Rekomendasi bagi kamu yang mau membuat gadget sepeti Smartphone, karena
sudah dilengkapi dengan Joystick, button, dan sebagainya. Kamu hanya perlu
tambahkan LCD, untuk lebih mempercantik Esplora

10
.

l. Arduino Robot

Ini adalah paket komplet dari Arduino yang sudah berbentuk robot. Sudah
dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor Infrared, dan semua yang kamu
butuhkan untuk robot sudah ada pada Arduino ini.

2.2 Sensor MQ-2


2.2.1 MQ-2

Sensor MQ-2 adalah salah satu sensor yang sensitif terhadap asap rokok. Bahan
utama sensor ini adalah SnO2 dengan konduktifitas rendah pada udara bersih. Jika terdapat
kebocoran gas konduktifitas sensor menjadi lebih tinggi, setiap kenaikan konsentrasi gas
maka konduktifitas sensor juga naik. MQ-2 sensitif terhadap gas LPG, Propana, Hidrogen,
Karbon Monoksida, Metana, dan Alkohol serta gas mudah terbakar diudara lainnya Sensor ini
menggunakan alat pemanas kecil dengan sensor elektro kimiawi yang bereaksi dengan
beberapa jenis gas, yang kemudian mengeluarkan output 15 berupa tingkat densitas gas yang
dideteksi. Sangat cocok untuk sejumlah aplikasi yang mengharuskan untuk melakukan
pendeteksian kadar gas.

11
Sensor MQ-2 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH digunakan untuk
tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vc merupakan tegangan sumber. Catu daya
yang dibutuhkan pada sensor MQ-2 adalah Vc < 24VDC dan VH = 5V ± 0,2V tegangan AC
atau DC. Sensor gas dan asap ini mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara
serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi
gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20
sampai 50 ° C dan mengkonsumsi kurang dari 150 mA pada 5V.ensor
Ultrasonik merupakan sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan dari gelombang suara
dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu obyek tertentu yang ada di depannya,
frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang suara dari 40 KHz hingga 400 KHz.
2.2.2 Konfigurasi Sensor MQ-2
Berikut konfigurasi dari sensor MQ-S: 1 Pin 1 merupakan heater internal yang
terhubung dengan ground. 2 Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC. 3
Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC. 4
Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog

2.2.3 Prinsip Kerja Sensor MQ-2


Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas
mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang
dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada
element pemanasnya. Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga
SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron
dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai elektroda maka output sensor MQ-2 akan
menghasilkan tegangan analog. Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan terdiri dari tiga
buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater, sensor, Vss (Ground),
dan pin keluaran dari sensor tersebut.

12
2.3 Sensor Api
2.3.1 Definisi Sensor Api
Flame Sensor merupakan alat optik yang digunakan untuk mendeteksi nyala api
dengan menggunakan sensor optik untuk mendeteksinya. Di sini ditegaskan bahwa flame
sensor digunakan untuk mendeteksi keberadaan api, bukan panas. Api akan bisa dideteksi
oleh keberadaan spektrum cahaya infra red maupun ultraviolet, dan dari situ semacam
microprocessor dalam flame sensor akan bekerja untuk membedakan spektrum cahaya yang
terdapat pada api yang terdeteksi tersebut. Prinsip kerja dari alat ini adalah mendeteksi radiasi
infra-red atau ultraviolet dari api yang menyala. Flame sensor bekerja mendeteksi Infra-red
pada area yang diproteksi. Flame sensor umumnya akan merespon jauh lebih cepat misalnya
terjadi kebakaran yang diakibatkan oleh gas dan cairan yang mudah dibakar

Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api yang memiliki panjang gelombang 760
nm ~ 1100 nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi salah satu
aturan umum perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu sensor ini sangat
berguna, yang dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat mendeteksi sumber nyala api,
atau mencari bola. Cocok digunakan pada robot fire-fighting dan soccer robot. Sensor nyala
api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi pada suhu 25-85oC, dan tentu
saja untuk diperhatikan, bahwa jarak pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi tidak
boleh terlalu dekat, untuk menghindari kerusakan sensor
2.3.2 Cara Kerja
Cara kerja flame sensor abad ini dirancang dengan sistem delay selama 2-3 detik pada
detektor ini sehingga mampu mendeteksi sumber kebakaran lebih dini dan memungkinkan
tidak terjadi sumber alarm palsu. Semakin berkembangnya teknologi tentunya semakin
banyak bahan bakar yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk mendukung perkembangan

13
teknologi abad ini. Oleh karena itu cara kerja flame detector juga semakin canggih dibuat
untuk mendeteksi bahan bakar supaya mampu mendeteksi percikan api agar terhindar dari
kebakaran. Industri yang paling umum dipasang dengan flame sensor antara lain: alcohol,
diesel, ethylene, bensin, hydrogen, jet fuels, minyak tanah, LNG/LPG, kertas, solvents
(pelarut), sulfur, dan tekstil. Cara Kerja flame sensor harus diketahui oleh operator atau
pengguna yang akan menggunakan flame sensor. Dalam rangka untuk memilih peralatan
deteksi tersebut, pengguna harus memahami prinsip-prinsip deteksi api dan meninjau jenis
detector yang tersedia abad ini. Berbekal pengetahuan ini diharapkan pengguna lebih optimal
dalam memilih flame detector yang sesuai untuk mencegah bahaya kebakaran. Hal ini jadi
catatan penting untuk engineer yang akan merencanakan pemasangan flame sensor di industri
minyak, gas dan industri manufaktur lainnya yang memerlukan peralatan yang mampu
melakukan pemantauan api terus menerus supaya mencegah bencana kebakaran.

14
2.4 LCD I2C

Modul I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang
didesain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial
Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya.

2.5 Buzzer

Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran
suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan
sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer
elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena
penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika
akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.
Pada dasarnya, setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa tegangan listrik yang
kemudian diubah menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang memiliki frekuensi berkisar
antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika yang sering digunakan dan ditemukan dalam rangkaian
adalah buzzer yang berjenis Piezoelectric (Piezoelectric Buzzer). Hal itu karena Piezoelectric Buzzer
memiliki berbagai kelebihan diantaranya yaitu lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah
penggunaannya ketika diaplikasikan dalam rangkaian elektronika.

15
III. PEMBAHASAN

3.1 Diagram Blok

Sensor Api Sensor MQ2

Arduino

Limit Switch
Arduino
Buzzer

3.2 Skematik

3.3 Flowchat sistem

16
17
3.3 Source Code Arduino

3.4 Daftar Komponen

No. Nama Item Qty


1 Arduino 1
2 Modul Relay 1
3 Power suplay 1
4 Buzzer 1
5 LCD with I2C module 1
6 Sensor MQ-2 1
7 Sensor Api 1
8 Jumper Male Female 15
3.4 9 Jumper Male Male 11 Hasil dan Pembahasan

18
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam membuat program. Dengan melakukan
percobaan program dimana file yang menggunakan Bahasa C dirubah kedalam Bahasa yang
dimengerti oleh mikrokontroler yang kemudian akanUntuk mengaktifkan fungsi pada sistem
kebocoran gas ini hal pertama kali yang harus dilakukan adalah menghubungkan Arduino dengan
Adaptor 12 volt yang dihungkan ke terminal agar Sistem Arduino berfungsi. Ketika terjadi kebocoran
gas dan sensor api mendeteksi, lalu memberitahu dengan mengirimkan pesan ke LCD display bahwa
terjadi kebocoran gas. Kemudian Buzzer (alarm) berbunyi. Berikut adalah Tabel Kondisi Hasil Kerja
Alat.
Berikut adalah hasil tabel alat kerja :

KONDIS OUTPUT
SENSOR MQ2 SENSOR API
I BUZZER LAYAR LCD
Tidak mendeteksi adanya Tidak mendeteksi adanya Tidak APIAMAN/
1
gas Api Berbunyi GASAMAN
Tidak mendeteksi adanya GASBOCOR/
2 Mendeteksi adanya gas Berbunyi
Api APIAMAN
Tidak mendeteksi adanya
3 Mendeteksi adanya Api Berbunyi
gas GASAMAN/ADAAPI
4 Mendeteksi adanya gas Mendeteksi adanya Api Berbunyi
GASBOCOR/ADAAPI

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan korek gas yang dibuka. Tujuannya adalah
untuk mengetahui kadar dan kosentrasi gas oleh sensor MQ2 yang digunakan untuk mendeteksi gas
karbon monoksida di ruangan. MQ2 berjalan dengan baik ketika sensor mendeteksi adanya bau gas
sensor langsung mendeteksi danmengirimkan data ke LCD bahwa asap terdeteksi. Sensor Api
digunakan untuk mendeteksi adanya api yang menyulut kearah sensor. Pengujiannya dilakukan
dengan cara pengukuran dengan perangkat input sensor api bekerja dengan baik, ketika api yang
menyala sensor lansung mendeteksi adanya api dan langsung mengirim data ke LCD bahwa api
terdeteksi.

IV. KESIMPULAN

19
Berdasarkan hasil penelitian “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kebocoran Gas dan Api Berbasis
Arduino dengan Sensor MQ-2 dan Sensor Api Sederhana dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut
1. Dengan adanya alat pendeteksi gas ini MQ-2 dapat mendeteksi kebocoran gas dan mengirim
informasi data pada layar LCD
2. Dengan adanya alat pendeteksi ini Flame Detector/pendeteksi api maka dapat mendeteksi
dan mengirim informasi data pada layar LCD.
3. Saat sebelum kebakaran terjadi, Buzzer akan lansung berbunyi untuk memperingati bahwa
adanya kebocoran gas dan adanya api di area sekitar.
4. Apabila semua sistem berjalan maka akan memudahkan petugas untuk mengetahui
kebakaran yang terjadi dan juga dapat mengurangi kerugian akibat kebakaran.ampu akan
menyala otomatis jika sensor sudah membaca kegelapan.
Pembuatan proyek akhir ini masih memiliki beberapa kekurangan sehingga masih perlu
dikembangkan lebih lanjut. Saran yang membangun dibutuhkan untuk menyempurnakan proyek akhir
ini, antara lain adalah :
1. Perlu ditambahkan pengisian terhadap sumber tegangan (charger).
2. Alat ini bisa ditambahkan komponen untuk mengakses online.

20
V. REFERENSI

Erricson Zet Kafiar, Elia Kendek Allo, D.J.M. 2018. “Rancang Bangun Penyiram Tanaman Berbasis
Arduino Uno MenggunakaErricson Zet Kafiar, Elia Kendek Allo, D.J.M. 2018. “Rancang Bangun
Penyiram Tanaman Berbasis Arduino Uno MenggunakaBelajar Mikrokontroler AT89S8252. Moh.
Ibnu Malik. PT.Gava Media. Tahun2003. Belajar Mikrokontroler 16F84 Oleh Moh.Ibnu Malik,ST
Penerbit : Gava Media Mikrokontroler MCS-51.
Sensor Kelembaban Yl-39 Dan Yl-69.” J. Tek. Elektro Dan Komput. Vol.7 No.3, 267–276. Yophyana
Firman Hidayat1* , Ade Hendri Hendrawan1 , Ritzkal1, “Purwarupa Alat Penyiram Tanaman
Otomatis menggunakan Sensor Kelembaban Tanah dengan Notifikasi Whatsapp,” Bogor, Subhan
Apryandi, “RANCANG BANGUN SISTEM DETEKTOR KEBAKARAN VIA HANDPHONE
BERBASIS MIKROKONTROLER,” Pontianak, 2013.Widyanto1 , Deni Erlansyah2, “ALAT
DETEKSI KEBOCORAN TABUNG GAS ELPIJI BERBASIS MIKROKONTROLER,” Palembang,
2015. Harrizki Arie Pradana, Harrizki Arie Pradana, “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring
Penggunaan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno.” Kepulauan Bangka Belitung, Jurnal
SISFOKOM, Volume 03, Nomor 01, Maret

21

Anda mungkin juga menyukai