Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN BENGKEL PIPA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan berkat
dan rahmat karunianya sehingga penyusunan laporan ini dapat selesai.
Tidak lupa kita kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum selama melakukan


praktek kerja laboratorium pipa. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada:

1. Bapak Ramlan Sultan, S.T., M.T. dan Bapak Ir. Sugiarto, S.T., M.T.,
Ph.D. selaku dosen pembimbing selama praktikum pipa dilakukan.
2. Kepala dan staff bengkel yang telah membantu selama praktikum
dilakukan.
3. Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan secara moral.
4. Kepada teman kelompok yang telah berkontribusi selama praktikum
dilakukan.

Saya menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat


kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca agar dapat menjadi pelajaran bagi saya untuk
lebih baik lagi.

Semoga dengan adanya laporan ini bisa menambah wawasan serta


pengetahuan kita dalam bidang pendidikan khususnya dalam ilmu
pengetahuan Teknik Sipil.

Makassar, Juni 2022

Asmaul Husna

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iv
DAFTAR TABEL.................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................ 1
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM........................................................... 2

BAB II DASAR TEORI......................................................................... 3


2.1. PERALATAN......................................................................... 3
2.2. BAHAN................................................................................... 7
2.3. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)............................................16

BAB III JOB PRAKTIKUM................................................................. 18


3.1. JOB 1. MEMOTONG PIPA GALVANIS...............................18
3.2. JOB 2. MENGULIR PIPA GALVANIS..................................24
3.3. JOB 3. MEMOTONG DAN MENGULIR PIPA DENGAN
THREADING MACHINE......................................................30
3.4. JOB 4. MEMBUAT INSTALASI PIPA TERTUTUP..............36

BAB IV PENUTUP.............................................................................. 42
4.1. KESIMPULAN......................................................................42
4.2. SARAN.................................................................................43

LEMBAR ASISTENSI

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Memotong Pipa dengan Gergaji Besi.............................22


Gambar 2 Memotong Pipa Menggunakan Pipa Cutter.....................22
Gambar 3 Membersihkan Bram Pipa Menggunakan
Boring Reamer.................................................................22
Gambar 4 Mengikir Pipa...................................................................22
Gambar 5 Memotong Pipa Menggunakan Pipa Cutter.....................28
Gambar 6 Membersihkan Bram Pipa Menggunakan
Boring Reamer................................................................28
Gambar 7 Mengikir Pipa....................................................................28
Gambar 8 Mengulir Pipa Menggunakan Sney Langsung..................28
Gambar 9 Mengulir Pipa dengan Threading Machine.......................34
Gambar 10 Membersihkan Bram Pipa dengan
Threading Machine..........................................................34
Gambar 11 Memotong Pipa dengan Threading Machine..................34
Gambar 13 Memasang Seal Tape pada Pipa....................................40
Gambar 14 Menyambung Pipa..........................................................40
Gambar 15 Instalasi Tertutup.............................................................40

DAFTAR TABEL

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 1 Peralatan Teknik Plumbing ................................................... 3


Tabel 2 Bahan Teknik Plumbing ...................................................... 10
Tabel 3 Alat Pelindung Diri................................................................ 16
Tabel 4 Analisa Kebutuhan Job I.......................................................20
Tabel 5 Analisa Kebutuhan Job II......................................................26
Tabel 6 Analisa Kebutuhan Job III.....................................................32
Tabel 7 Analisa Kebutuhan Job IV.....................................................38

BAB I PENDAHULUAN

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

1.1 Latar Belakang


Sistem perpipaan (plumbing) terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Pada mulanya manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan
menggunakan ember, lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang
yang berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui
analogi sederhana ini manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan waktu dan
tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan (plumbing).

Saat ini sistem perpipaan (plumbing) sudah sangat maju sebagai contoh
sistem perpipaan (plumbing) yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu
negara ke negara lain melalui sistem perpipaan (plumbing) bawah laut
(offshore) sehingga dengan sistem ini akan mengefisienkan waktu lebih baik.

Sistem perpipaan (plumbing) identik dengan saluran pembuluh darah yang


mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh. Sistem perpipaan (plumbing)
digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air bersih, pembuangan
limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain itu,
sistem perpipaan (plumbing) digunakan untuk mentransformasikan minyak
mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses
selanjutnya, mengtransportasikan, dan mendistribusikan gas alam dari sumber
gas menuju tangki penyimpanan. Sistem perpipaan (plumbing) juga
diaplikasikan dalam pendistribusian minyak atau gas untuk menyuplai
kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga, dan keperluan komersial lainnya.
Sistem perpipaan (plumbing) juga digunakan untuk mengangkut cairan, bahan
kimia, campuran kimia, dan uap pada industri makanan, pabrik kimia, dan
industri lainnya. Sistem perpipaan (plumbing) juga digunakan untuk keperluan
mesin-mesin lainnya.

Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa
yang disusun secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belum
begitu rumit, akan tetapi banyak juga jalur pipa yang sangat kompleks sehingga
memerlukan ketelitian dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, laporan
laboratorium konstruksi pipa ini dibuat agar dapat memperluas wawasan kita
mengenai pipa.

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dibuatnya laporan ini sebagai salah satu syarat kelulusan pada
semester 2 (dua) untuk program studi D4-Perancangan Bangunan Gedung
yaitu Laboratorium konstruksi pipa dan drainase (kerja pipa). Sekaligus untuk
menambah wawasan perlu pengetahuan dan pemahaman mahasiswa serta
pembaca sekalian dalam hal perpipaan, di antaranya yaitu:
1. Mengetahui alat-alat pemotong pipa yang sering digunakan dan
menentukan alat yang lebih efisien.
2. Mengetahui teknik menyambung pipa dan alat yang digunakan untuk
mengulir pipa.
3. Mengetahui cara membersihkan pipa menggunakan alat boring reamer
dan kikir.
4. Mengetahui cara menggunakan alat threading machine agar pekerjaan
lebih mudah dan efisien.
5. Mengetahui proses pembuatan instalasi air dan sambungan yang
digunakan.
6. Mengetahui bahan-bahan penunjang untuk mencegah kebocoran pipa.

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB II DASAR TEORI


2.1 Peralatan
Pengenalan alat serta pengenalan cara menggunakan peralatan kerja pipa
merupakan dasar pengetahuan dalam bidang teknik plumbing. Banyak dari kita
yang belum mengenal alat yang digunakan pada saat praktik dan kegunaan
dari alat tersebut. Salah memilih atau menggunakan alat bisa menimbulkan
dampak negatif, mulai dari merusak bahan yang dikerjakan hingga dapat
melukai diri kita sendiri. Oleh karena itu, sangat perlu mengenal nama alat dan
kegunaannya.

Berikut adalah peralatan yang digunakan untuk teknik plumbing:

Tabel 2.1. Peralatan teknik plumbing

No. Nama Alat Gambar Keterangan

Menjepit pipa yang


siap, dipotong,
1. Ragum Meja dibersihkan bramnya,
dikikir, maupun pipa
yang akan diulir.

Sebagai alat pemotong


2. Pipa Cutter
pipa.

3. Mistar Baja Mengukur panjang

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

uliran, panjang pipa,


dan sebagainya.

Sebagai alat penanda


4. Kraspen
pipa yang telah diukur.

Sebagai alat untuk


5. Kikir merapikan dan
meratakan ujung pipa.

Sebagai alat untuk


membersihkan sisa-sisa
6. Sikat Baja
bram pada lantai dan
sebagainya.

Digunakan untuk
membersihkan dan
7. Boring Reamer
menghaluskan bram
pipa.

8. Three Stand Tempat untuk menjepit


pipa yang siap

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

dipotong, dibersihkan
bramnya, maupun yang
ingin diulir.

Digunakan untuk
mengulir pipa dengan
9. Sney Langsung hanya mengganti mata
sney sesuai dengan
diameter ukuran pipa.

Digunakan untuk
Sney Tak mengulir pipa bagian
10.
Langsung luarnya.

Digunakan untuk
11. Kunci Pipa
membuka dan
mengencangkan

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

sambungan pipa.

Digunakan untuk
memotong pipa dengan
arah gerak maju dan
12. Gergaji Besi
mundur hingga uliran
pipa mencapai batas
yang diinginkan.

Alat yang digunakan


Threading untuk memotong,
13.
Machine membersihkan, dan
mengulir pipa.

Untuk mengukur
14 Meteran panjang pipa yang akan
dipotong, diulir, dll

2.2 BAHAN

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Bahan seorang pekerja pipa selain mempunyai pengetahuan dan


keterampilan menggunakan peralatan yang aman dia harus tahu bahan-bahan
yang digunakan dalam pekerjaan pipa, suatu hasil pekerjaan tidak ada artinya
bila menggunakan bahan yang salah untuk pengetahuan tentang bahan-bahan
yang akan digunakan pada suatu pekerjaan menjadi sangat penting
pengetahuan mengenai bahan-bahan yang digunakan pada saat melakukan
pipa termasuk jenis pipa dan fungsinya, alat sambung, dan alat saniter.

2.2.1. Jenis Pipa


a. Pipa Galvanis
Pipa galvanis adalah pipa air besi seng lapis yang
pemasangannya membutuhkan proses yang lebih rumit.
Pasalnya, instalasi pipa ini membutuhkan akurasi yang lebih tinggi
daripada pemasangan pipa kebanyakan yang pemotongnya lebih
mudah dilakukan.
Meskipun memiliki bahan yang aman untuk dipakai di dalam dan
di luar tanah, memasang pengaman pada instalasi dalam tanah masih
dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk menambah ketahanan pipa
galvanis.

b. Pipa Tembaga
Salah satu jenis pipa air yang satu ini umumnya dipakai untuk
instalasi refrigeran karena sifatnya yang tahan terhadap suhu panas
dan dingin.
Terlebih, instalasi pipa tembaga juga bisa diaplikasikan di dalam
atau atas tanah.
Jika hendak memasangnya di bawah tanah, lapisi pipa dengan
pengaman agar terhindar dari pengaruh keasamaan tanah.

c. Pipa PVC
Pipa PVC yang umumnya kita jumpai pada pasaran ada tiga tipe:
 AW

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

 D, dan
 C
Tipe-tipe ini terbagi berdasarkan ketebalan dari pipa tersebut.
Produk pipa AW adalah pipa PVC yang paling tebal dan kuat.
Pipa ini mampu menahan tekanan air hingga 10 kg/cm². Produk pipa
ini cocok untuk saluran air bersih karena menahan tekanan dari
pompa air serta gravitasi karena ketinggian tendon air.
Selanjutnya, tipe D memiliki ketebalan sedang yang mampu
menahan tekanan hingga 5 kg/cm². Produk pipa ini cocok untuk
pembungkus kabel-kabel instalasi listrik atau jaringan komunikasi.

d. Pipa CPVC
Pipa CPVC atau dikenal juga dengan Chloride memiliki ketahanan
suhu hingga 1800°C.
Ketahanan ini disebabkan oleh ketebalan pipa (Scheduel) yang
menjadi keunggulan dari pipa yang satu ini.
Pipa CPVC disarankan untuk instalasi air panas dan dingin
karena sifatnya yang tahan terhadap perubahan suhu.

e. Pipa PEX
PEX (Cross-linked Poyle Ethylene) adalah jenis pipa lainnya yang
bisa digunakan untuk instalasi air dingin dan panas serta hidrolik
karena sifatnya yang bisa menoleransi suhu dingin dan panas.
Harganya yang sangat bersaing dan sistem penyambung yang
sederhana membuat banyak orang memilih pipa yang satu ini dari
pada pipa yang lain

f. Pipa HDPE
Pipa HDPE (High Density Polyethylene) merupakan Pipa dengan
material plastik non- Toxic yang memiliki elastisitas tinggi.
Selain itu, pipa Ini aman Untuk mengalirkan air yang dibutuhkan
untuk konsumsi rumah tangga Dengan karakternya yang elastis dan

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

kuat pipa yang satu ini cocok digunakan di area dengan tanah yang
tidak stabil, curam, dan rawan bencana.

g. Pipa PP-R
Pipa dengan material polypropylene random ini diberkati dengan
karakter unik karena sifatnya yang bisa menyalurkan air dengan
tekanan dan suhu tinggi. Dengan warna hijau yang mencolok
umumnya pipa ini digunakan untuk tujuan sanitasi di rumah.
Terlebih, dipakai ini juga memiliki keunggulan lain meliputi tahan
gempa, lentur, berbobot ringan, dan proses instalasinya mudah.

2.2.2 Sambungan pipa


Ukuran panjang standar pipa di pasaran umumnya adalah 6 m. pada
instalasi pipa baik instalasi untuk air bersih maupun limbahnya banyak dijumpai
berbagai jenis sambungan pipa, sambungan tersebut pula memiliki berbagai
macam bentuk dan fungsi yang disesuaikan sesual dengan keperluannya.
berikut adalah jenis-jenis sambungan pipa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

Berikut adalah bahan yang digunakan untuk teknik plumbing:

Tabel 2.2 Bahan Teknik Plumbing

No. Nama Bahan Gambar Keterangan

Menyambungkan pipa lurus


1. Socket dengan diameter yang
sama.

2. Elbow Membelokkan aliran dengan

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

sudut 90°.

Menambah sambungan
3. Tee atau membuat jalur baru ke
bagian samping pipa.

Alat sambung pipa yang


digunakan untuk
4. Barrel Union menyambung pipa yang
dilakukan pada akhir
sambungan.

Menghubungkan pipa kecil


pada pipa yang lebih besar
5. Clamp Sanddle di bagian samping tanpa
harus memotong pipa
ukuran besar tersebut.

Jenis tee yang


sambungannya
6. Tee Flange
menggunakan baut bukan
drat.

7. Meteran Air Untuk mencatat pemakaian


air yang digunakan dalam

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

jangka waktu tertentu.

Sarana yang digunakan


8. Kran Air untuk mengeluarkan air dari
sistem instalasi.

Menghubungkan pipa pada


bagiam sok dan
menyambungkan pada
9. Valve Socket bagian fitting lain di bagian
drat, biasanya dipasang
pada bagian plenes di
pompa air.

Sambungan yang satu


bagiannya terhubung pada
pipa (sok) dan bagian lain di
10. Fauce Socket
bagian drat yang berlokasi
di dalam seperti di
pasangkan untuk drat luar.

11. End Cap Menutup bagian ujung pipa.

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Biasanya digunakan untuk


12. Faucet Elbow menyambung pipa dan
keran air.

Membelokkan aliran air


13. Elbow 45
dengan sudut 45°

Menghubungkan pipa
14. Watermur
dengan drat.

Menghubungkan pipa
15. Union Thread
secara langsung.

Menghubungkan pipa
16. Reducing Socket dengan ukuran yang
berbeda.

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Jenis sambungan pipa


dengan menggunakan
media baut sebagai alat
17. Socket Flange sambungan. Biasanya
digunakan pada
sambungan pipa logam
besar.

Large Radius Membagi aliran menjadi


18.
Double Tee Sok empat.

2.2.3 Saniter
Saniter ialah alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya
dengan kebutuhan air dan pembuangan sehingga manusia dapat terjamin
kesehatannya. bahan yang banyak digunakan untuk saniter adalah keramik
besi dan baja yang dilapisi email berbagai plastik, fiber glass, dan stainless
steal. Saniter seperti closet, bidet dan hand basin pada umumnya terbuat dari
keramik. Selain keramik bahan lain yang sering digunakan di Indonesia adalah
teraso bahan ini memiliki kekurangan pada saat pembersihan yang sulit.
Alat-alat memiliki banyak macam berdasarkan kegunaan dan fungsinya titik.
berikut adalah pengelompokan saniter;
a. Ablutionary Fixtures
Digunakan untuk menampung air kotor bekas mandi atau mencuci
anggota badan titik biasanya ditemukan di kantor-kantor, industri,
sekolah, dan sebagainya berupa tempat cuci tangan, shower dan bak
mandi.
b. Waster Water Fixture

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Digunakan untuk menampung air kotor yang terdapat pada toko


cuci pakaian hotel dan kantor seperti mesin cuci, bak cuci dan bak
minum.
c. Gresy Water Fixtures
Air limbah yang biasanya digunakan untuk menampung
mengandung lemak. Biasanya dipasang pada rumah makan, hotel,
rumah sakit, dan sebagainya
d. Soil Fixtures
Digunakan untuk melayani kotoran manusia berupa closed bid
petilasan urinal dan lainnva.

2.2.4 Bahan Penunjang


Dalam menyambung pipa yang satu dengan yang lainnya tentu saja kita
memerlukan bahan yang dapat membuat pipa terhindar dari berbagai
kebocoran. Kebocoran ini dapat ditimbulkan dari berbagai hal yang mungkin
tidak dapat diprediksi, namun salah satu penyebab kebocoran yang umum
adalah sambungan pipa yang bercela atau tidak pas dengan pipa sehingga
memungkinkan bagi cairan untuk merembes keluar. Cairan yang merembes
keluar dari pipa ini tentu saja dapat menimbulkan berbagai kerugian.
Selain bahan penunjang untuk mencegah kebocoran pipa, ada bahan
yang tak kalah pentingnya kita butuhkan dalam hal bengkel perpipaan. Titik
bahan ini digunakan sebagai pelumas mesin yang berfungsi untuk merawat dan
menjaga kondisi alat atau mesin yang kita gunakan agar tidak aus. Selain untuk
mencegah hal tersebut bahan ini juga mampu mencegah timbulnya percikkan
api maupun asap yang keluar ketika kita memotong, mengulir pipa dan
sebagainya.
Bahan-bahan penunjang yang dapat kita gunakan dalam bengkel plumbing
diantaranya yaitu:
a. Seal Tape atau Selotip Pipa
Merupakan salah satu jenis tape yang tidak memiliki bahan
perekat mampu menempel pada pipa dan mencegah kebocoran.
Pemasangan Seal tape haruslah berlawanan arah dengan arah uliran

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

pipa, karena jika tidak Seal tapi akan lepas saat proses penyambungan
jika arah pemasangannya searah dengan uliran pipa.
Seal tape biasanya digunakan untuk menyambungkan pipa
berbahan besi atau baja yang berulir untuk mencegah cairan merembes
dari uliran pipa
b. Lem Pipa
Merupakan lem yang berbahan dasar campuran zat kimia dan
resin yang kental, penggunaan lem ini biasanya digunakan saat
penyambungan pipa paralon agar sambungan terpasang dengan kuat
serta untuk mencegah kebocoran
c. Oli atau Minyak Pelumas
Bahan ini digunakan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
mesin dan mencegah timbulnya percikkan api saat proses pemotongan,
penguliran dan sebagainya.

2.3 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


Dalam lingkup pekerjaan plumbing tentu banyak resiko bahaya yang
mungkin pekerja dapat alami. Resiko-resiko ini bisa saja menimpa tanpa kita
sadari sebelumnya. Olehnya itu, untuk mengurangi resiko tersebut, seorang
pekerja plumbing harus menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan
standar bengkel plumbing.

Adapun Alat Pelindung Diri (APD) yang wajib digunakan, yaitu:

Tabel 2.3 Alat Pelindung Diri


NO
Nama Alat Gambar Keterangan
.

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Digunakan untuk melindungi


kepala pekerja dari benturan
serta kejatuhan benda keras.
Selain itu, helm juga digunakan
1. Helm Safety
untuk menandai kedudukan
atau jabatan seorang pekerja
dalam lingkungan proyek
konstruksi.

Merupakan luaran yang tidak


berlengan dan memiliki warna
yang mencolok, biasanya hijau,
kuning, atau stabilo serta
mempunyai garis yang akan
bercahaya saat terkena sinar.
2. Rompi Rompi ini memiliki fungsi agar
pekerja dapat tetap terlihat
dengan jelas dalam keadaan
gelap dan juga sebagai
pelindung tubuh dari debu,
pasir, atau serpihan batu yang
berada di ruang konstruksi.

Merupakan baju yang bagian


atas dan bawahnya menyatu
serta difungsikan sebagai baju
3. Baju Bengkel untuk melindungi pekerja dari
kotoran dan bahaya lain yang
dapat menimpa anggota badan
pekerja.

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Merupakan alat keselamatan


kerja yang memiliki fungsi
untuk melindungi tangan
4. Kaos Tangan
termasuk jari-jari dan telapak
tangan dari berbagai risiko
yang dihadapi oleh pekerja.

Sepatu ini didesain khusus


memiliki pelat besi di atas jari-
jari kaki untuk melindungi kaki
dari material-material yang
5. Sepatu Safety dapat menganai atau
menjatuhi kaki. Alasnya pun
keras agar bahan tajam seperti
paku tidak tembus dan
menusuk kaki.

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari laporan praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemotongan pipa dilakukan menggunakan alat-alat seperti gergaji pipa
dan pipe cutter. Saat memotong pipa menggunakan gergaji
membutuhkan ketelitian karena apabila kurang teliti pipa yang kita
potong bisa saja tidak rapi dan dapat melukai tangan. Oleh karena itu,
pekerja plumbing biasanya menggunakan pipe cutter karena
pemotongan yang dihasilkan rapi dan penggunaannya yang efisien.

2. Untuk menyambungkan pipa dengan sambungan diperlukan penguliran


terlebih dahulu. Alat yang digunakan untuk mengulir pipa yaitu sney.
Sney terbagi dua yaitu sney langsung dan sney tidak langsung.
Penggunaan sney langsung cukup memilih dan memasang mata sney
yang sesuai dengan diameter pipa, sedangkan sney tidak langsung
diatur secara manual sesuai dengan ukuran diameter pipa.

3. Setelah pipa dipotong, pipa dibersihkan mulai dari bram pipa


menggunakan boring reamer, setelah bram pipa selesai dibersihkan
selanjutnya ujung pipa dibersihkan menggunakan kikir agar ujung pipa
menjadi halus.

4. Selain memotong dan mengulir pipa secara manual hal tersebut dapat
dilakukan lebih mudah dan efisien menggunakan threading machine. Di
alat threading machine sudah terdapat pipe cutter, sney, dan boring
reamer sehingga pekerjaan lebih efisien.

5. Pekerjaan bengkel plumbing yang paling umum ditemukan adalah


proses pembuatan instalasi air. Dalam proses pembuatan
membutuhkan sambungan yang paling umum digunakan yaitu: socket,
barrel union, elbow, tee, keran air, dan masih banyak sambungan

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung
LAPORAN BENGKEL PIPA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

lainnya yang dapat digunakan.


6. Dalam proses penyambungan pipa tentu saja membutuhkan bahan-
bahan penunjang untuk mencegah kebocoran terjadi, yaitu seal tape
dan lem pipa. Lem pipa secara umum digunakan pada proses
penyambungan pipa PVC. Sementara seal tape digunakan pada sat
penyambungan pipa berbahan baja yang berulir. Pada saat
pemasangan seal tape, cara penggunaannya memastikan bahwa seal
tape dililitkan berlawanan dengan arah uliran pipa, agar pada saat
penyambungan seal tape tidak terlepas.

4.2 SARAN
Dari kesimpulan diatas, dapat disarankan bahwa:
1. Dalam melakukan praktikum terlebih dahulu membaca doa.
2. Sebaiknya alat-alat yang digunakan haruslah dalam keadaan yang baik
dan utuh serta sesuai fungsinya.
3. Mengutamakan keselamatan kerja.
4. Menjaga keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang
telah kita gunakan.
5. Pipa dapat memuai pada saat penguliran sebaiknya diiringi dengan
menyiramkan oli, agar hasil ulirannya baik.
6. Gunakan APD lengkap selama praktikum.
7. Pada saat penguliran sebaiknya K3 tetap dilaksanakan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.

Jurusan Teknik Sipil


D4-Perancangan Bangunan Gedung

Anda mungkin juga menyukai