KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan berkat
dan rahmat karunianya sehingga penyusunan laporan ini dapat selesai.
Tidak lupa kita kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua.
1. Bapak Ramlan Sultan, S.T., M.T. dan Bapak Ir. Sugiarto, S.T., M.T.,
Ph.D. selaku dosen pembimbing selama praktikum pipa dilakukan.
2. Kepala dan staff bengkel yang telah membantu selama praktikum
dilakukan.
3. Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan secara moral.
4. Kepada teman kelompok yang telah berkontribusi selama praktikum
dilakukan.
Asmaul Husna
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iv
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................ 1
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM........................................................... 2
BAB IV PENUTUP.............................................................................. 42
4.1. KESIMPULAN......................................................................42
4.2. SARAN.................................................................................43
LEMBAR ASISTENSI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Saat ini sistem perpipaan (plumbing) sudah sangat maju sebagai contoh
sistem perpipaan (plumbing) yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu
negara ke negara lain melalui sistem perpipaan (plumbing) bawah laut
(offshore) sehingga dengan sistem ini akan mengefisienkan waktu lebih baik.
Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa
yang disusun secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belum
begitu rumit, akan tetapi banyak juga jalur pipa yang sangat kompleks sehingga
memerlukan ketelitian dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, laporan
laboratorium konstruksi pipa ini dibuat agar dapat memperluas wawasan kita
mengenai pipa.
Digunakan untuk
membersihkan dan
7. Boring Reamer
menghaluskan bram
pipa.
dipotong, dibersihkan
bramnya, maupun yang
ingin diulir.
Digunakan untuk
mengulir pipa dengan
9. Sney Langsung hanya mengganti mata
sney sesuai dengan
diameter ukuran pipa.
Digunakan untuk
Sney Tak mengulir pipa bagian
10.
Langsung luarnya.
Digunakan untuk
11. Kunci Pipa
membuka dan
mengencangkan
sambungan pipa.
Digunakan untuk
memotong pipa dengan
arah gerak maju dan
12. Gergaji Besi
mundur hingga uliran
pipa mencapai batas
yang diinginkan.
Untuk mengukur
14 Meteran panjang pipa yang akan
dipotong, diulir, dll
2.2 BAHAN
b. Pipa Tembaga
Salah satu jenis pipa air yang satu ini umumnya dipakai untuk
instalasi refrigeran karena sifatnya yang tahan terhadap suhu panas
dan dingin.
Terlebih, instalasi pipa tembaga juga bisa diaplikasikan di dalam
atau atas tanah.
Jika hendak memasangnya di bawah tanah, lapisi pipa dengan
pengaman agar terhindar dari pengaruh keasamaan tanah.
c. Pipa PVC
Pipa PVC yang umumnya kita jumpai pada pasaran ada tiga tipe:
AW
D, dan
C
Tipe-tipe ini terbagi berdasarkan ketebalan dari pipa tersebut.
Produk pipa AW adalah pipa PVC yang paling tebal dan kuat.
Pipa ini mampu menahan tekanan air hingga 10 kg/cm². Produk pipa
ini cocok untuk saluran air bersih karena menahan tekanan dari
pompa air serta gravitasi karena ketinggian tendon air.
Selanjutnya, tipe D memiliki ketebalan sedang yang mampu
menahan tekanan hingga 5 kg/cm². Produk pipa ini cocok untuk
pembungkus kabel-kabel instalasi listrik atau jaringan komunikasi.
d. Pipa CPVC
Pipa CPVC atau dikenal juga dengan Chloride memiliki ketahanan
suhu hingga 1800°C.
Ketahanan ini disebabkan oleh ketebalan pipa (Scheduel) yang
menjadi keunggulan dari pipa yang satu ini.
Pipa CPVC disarankan untuk instalasi air panas dan dingin
karena sifatnya yang tahan terhadap perubahan suhu.
e. Pipa PEX
PEX (Cross-linked Poyle Ethylene) adalah jenis pipa lainnya yang
bisa digunakan untuk instalasi air dingin dan panas serta hidrolik
karena sifatnya yang bisa menoleransi suhu dingin dan panas.
Harganya yang sangat bersaing dan sistem penyambung yang
sederhana membuat banyak orang memilih pipa yang satu ini dari
pada pipa yang lain
f. Pipa HDPE
Pipa HDPE (High Density Polyethylene) merupakan Pipa dengan
material plastik non- Toxic yang memiliki elastisitas tinggi.
Selain itu, pipa Ini aman Untuk mengalirkan air yang dibutuhkan
untuk konsumsi rumah tangga Dengan karakternya yang elastis dan
kuat pipa yang satu ini cocok digunakan di area dengan tanah yang
tidak stabil, curam, dan rawan bencana.
g. Pipa PP-R
Pipa dengan material polypropylene random ini diberkati dengan
karakter unik karena sifatnya yang bisa menyalurkan air dengan
tekanan dan suhu tinggi. Dengan warna hijau yang mencolok
umumnya pipa ini digunakan untuk tujuan sanitasi di rumah.
Terlebih, dipakai ini juga memiliki keunggulan lain meliputi tahan
gempa, lentur, berbobot ringan, dan proses instalasinya mudah.
sudut 90°.
Menambah sambungan
3. Tee atau membuat jalur baru ke
bagian samping pipa.
Menghubungkan pipa
14. Watermur
dengan drat.
Menghubungkan pipa
15. Union Thread
secara langsung.
Menghubungkan pipa
16. Reducing Socket dengan ukuran yang
berbeda.
2.2.3 Saniter
Saniter ialah alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya
dengan kebutuhan air dan pembuangan sehingga manusia dapat terjamin
kesehatannya. bahan yang banyak digunakan untuk saniter adalah keramik
besi dan baja yang dilapisi email berbagai plastik, fiber glass, dan stainless
steal. Saniter seperti closet, bidet dan hand basin pada umumnya terbuat dari
keramik. Selain keramik bahan lain yang sering digunakan di Indonesia adalah
teraso bahan ini memiliki kekurangan pada saat pembersihan yang sulit.
Alat-alat memiliki banyak macam berdasarkan kegunaan dan fungsinya titik.
berikut adalah pengelompokan saniter;
a. Ablutionary Fixtures
Digunakan untuk menampung air kotor bekas mandi atau mencuci
anggota badan titik biasanya ditemukan di kantor-kantor, industri,
sekolah, dan sebagainya berupa tempat cuci tangan, shower dan bak
mandi.
b. Waster Water Fixture
pipa, karena jika tidak Seal tapi akan lepas saat proses penyambungan
jika arah pemasangannya searah dengan uliran pipa.
Seal tape biasanya digunakan untuk menyambungkan pipa
berbahan besi atau baja yang berulir untuk mencegah cairan merembes
dari uliran pipa
b. Lem Pipa
Merupakan lem yang berbahan dasar campuran zat kimia dan
resin yang kental, penggunaan lem ini biasanya digunakan saat
penyambungan pipa paralon agar sambungan terpasang dengan kuat
serta untuk mencegah kebocoran
c. Oli atau Minyak Pelumas
Bahan ini digunakan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
mesin dan mencegah timbulnya percikkan api saat proses pemotongan,
penguliran dan sebagainya.
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari laporan praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemotongan pipa dilakukan menggunakan alat-alat seperti gergaji pipa
dan pipe cutter. Saat memotong pipa menggunakan gergaji
membutuhkan ketelitian karena apabila kurang teliti pipa yang kita
potong bisa saja tidak rapi dan dapat melukai tangan. Oleh karena itu,
pekerja plumbing biasanya menggunakan pipe cutter karena
pemotongan yang dihasilkan rapi dan penggunaannya yang efisien.
4. Selain memotong dan mengulir pipa secara manual hal tersebut dapat
dilakukan lebih mudah dan efisien menggunakan threading machine. Di
alat threading machine sudah terdapat pipe cutter, sney, dan boring
reamer sehingga pekerjaan lebih efisien.
4.2 SARAN
Dari kesimpulan diatas, dapat disarankan bahwa:
1. Dalam melakukan praktikum terlebih dahulu membaca doa.
2. Sebaiknya alat-alat yang digunakan haruslah dalam keadaan yang baik
dan utuh serta sesuai fungsinya.
3. Mengutamakan keselamatan kerja.
4. Menjaga keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang
telah kita gunakan.
5. Pipa dapat memuai pada saat penguliran sebaiknya diiringi dengan
menyiramkan oli, agar hasil ulirannya baik.
6. Gunakan APD lengkap selama praktikum.
7. Pada saat penguliran sebaiknya K3 tetap dilaksanakan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.