DRAINASE PERKOTAAN
DRAINASE GEDUNG O (FARMASI)
DOSEN PENGAMPU :
Ir. Teguh Marhendi, S.T., M.T., ASEAN.Eng., ACPE., IPM
DISUSUN OLEH :
1. WAFIQ ZAKLI PRATAMA 2103010032
1. Ir. Teguh Marhendi, S.T., M.T., ASEAN.Eng., ACPE., IPM. Selaku dosen
pembimbing,
2. Semua pihak yang telah membantu.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
4.2. Saran ....................................................................................................... 21
LAMPIRAN ......................................................................................................... 23
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II STUDI PUSTAKA
2
2.3 Fungsi Drainase
3
dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan itu antara lain : tuntutan artistik,
tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran
di permukaan tanah seperti lapangan sepakbola, lapangan terbang, taman
dan lain-lain.
Pada umumnya saluran ini terbuat dari tanah akan tetapi tidak
menutup kemungkinan dibuat dari pasangan batu dan beton. Saluran ini
memerlukan cukup ruang. Berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan domestik dengan
debit yang besar.
4
Gambar 1 Penampang Trapesium
2. Persegi
Saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton. Bentuk saluran ini
tidak memerlukan banyak ruang dan areal. Berfungsi untuk
menampung dan menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan
domestik dengan debit yang besar.
5
4. Setengah Lingkaran
Saluran ini terbuat dari pasangan batu atau dari beton dengan
cetakan yang telah tersedia. Berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan domestik dengan
debit yang besar.
Inlet time (t0), adalah waktu yang diperlukan oleh air untuk
mengalir di atas permukaan tanah menuju saluran drainase.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai Inlet time ada
beberapa yakni:
to = 56,7 x L(t0)1,156 x D0,385 (menit)
Dimana:
L(t0) : jarak titik terjauh dari daerah hulu sampai titik yang ditinjau,
D: beda tinggititik elevasi terjauh dengan elevasi titik yang ditinjau.
b. Conduit time (td)
6
Conduit time (td), adalah waktu yang diperlukan oleh air untuk
mengalir disepanjang saluran sampai titik control yang ditentukan
dibagian hilir. Conduit time dirumuskan dengan persamaan:
td= L/(60 x V)
Dimana:
td: conduit time
L: Panjang sungai
V: Kecepatan minimum aliran sungai
Sehingga waktu konsentrasi dapat di rumuskan dengan persamaan:
tc=t0+td
Dimana:
tc: waktu konsentrasi
t0: inlet time
td: conduit time
2. Analisa Koefisien Pengaliran / run off
Adapun nilai koefisien run off untuk beberapa kondisi area dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut.
7
Tabel 1 Koefisien Run Off
8
3. Metode rasional
9
Rumusnya adalah:
𝑻𝒄 = 𝒕₁ + 𝒕₂
𝟐 𝒏𝒅 𝟎,𝟏𝟔𝟕
𝒕₁ = ( 𝒙 𝟑, 𝟐𝟖 𝒙 𝑳𝒐. )
𝟑 √𝒔
𝑳
𝒕₂ =
𝟔𝟎. 𝑽
Dimana:
Tc = Waktu konsentrasi (menit).
t1 = Waktu inlet (menit).
t2 = Waktu aliran (menit).
Lo = Jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m).
L = Panjang saluran (m).
nd = Koefisien hambatan (Tabel 5).
s = Kemiringan daerah pengaliran.
V = Kecepatan air rata-rata diselokan (m/det).
10
Kerkil kasar 1.20
Batu-batu besar 1.50
Pasangan Batu 1.50
Beton 1.50
Beton bertulang 1.50
*A = b x h
* P = b + 2h
𝑨
*𝑹 = 𝑷
*T = b
Dimana:
A: Luas penampang saluran (m2)
b: Lebar dasar saluran
h: tinggi saluran
P: Keliling penampamng basah (m)
R: Jari-jari hidrolis (m)
T: Lebar atas saluran (m)
b. Dimensi saluran berpenampang trapesium
Untuk saluran berpenampang trapezium, dimensinya dapat
direncanakan dengan persamaan dibawah ini:
* A = (b + (m.h))h
* P = b + 2h√m2+1
𝑨
*𝑹 = 𝑷
* T = b + 2mh
11
Nilai b dan h pada persamaan diatas di ambil berdasark asumsi dari
kebutuhan perencanaan. Apa bila bentuk dimensinya telah kita peroleh
maka kita menghitung nilai debit yang berada di saluran dengan
menggunakan persamaan:
1
𝑄= 𝑥 𝐴 𝑥 𝑅2/3 𝑥 𝑆 1/2
𝑛
Jika nilai debit disaluran lebih besar dari nilai debit yang
direncanakan maka dimensi yang kita rencanakan sudah benar, akan
tetapi jika nilai debit disaluran lebih kecil dari debit yang direncanakan,
maka kita harus menghulang perhitungan dimensi saluran dengan
asumsi nilai b dan h yang baru.
12
BAB III PEMBAHASAN
• Meteran
• Kalkulator
• Alat tulis
13
Gambar 6 Denah Gedung O Fakultas Farmasi
3.4. Perhitungan
1. Diketahui:
Composit (c) Batako = 0,9
Intensitas hujan asumsi = 80 mm/jam
14
Tentukan dimensi saluran drainase tersebut!
Penyelesaian:
1
𝐴 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 = (𝑎 + 𝑏) 𝑥 𝑡
2
1
= 2 (5070 + 4870) 𝑥 316
= 1570520 𝑐𝑚²
= 157,052 𝑚²
= 0,01570 ℎ𝑎
𝑄𝐴 = 0,00278 𝑥 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴
= 0,00278 𝑥 0,9 𝑥 80 𝑥 0,01570
= 0,003142 𝑚²/𝑑𝑡
2⁄
1 1 3 1⁄
𝑄=𝑣𝑥𝐴 = 𝑥 ( (ℎ)) 𝑥 (0,001) 2 𝑥 (ℎ2 )
0,012 3
2⁄
1 1 3 1⁄
0,003142 = 𝑥 ( (ℎ)) 𝑥 (0,001) 2 𝑥 (ℎ2 )
0,012 3
8⁄
1 3
0,003142 = 2,635 𝑥 ( (ℎ))
3
8⁄
0,003142 = 0,8785 𝑥 (ℎ) 3
8⁄ 0,003142
(ℎ) 3 =
0,8785
8⁄
(ℎ) 3 = 0,003576
ℎ = 0,120 𝑚 = 12 𝑐𝑚
𝑏 = 12 𝑐𝑚
2. Diketahui:
Composit (c) Batako = 0,9
Intensitas hujan asumsi = 80 mm/jam
15
Gambar 8 Daerah B Pada Saluran Drainase Gedung O
Tentukan dimensi saluran drainase tersebut!
Penyelesaian:
1
𝐴 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝑥𝑎𝑥𝑡
2
1
= 2 𝑥 2140 𝑥 316
= 338120 𝑐𝑚²
= 33,812 𝑚²
= 0,003381 ℎ𝑎
𝑄𝐴 = 0,00278 𝑥 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴
= 0,00278 𝑥 0,9 𝑥 80 𝑥 0,003381
= 0,000676 𝑚²/𝑑𝑡
2⁄
1 1 3 1⁄
𝑄=𝑣𝑥𝐴 = 𝑥 ( (ℎ)) 𝑥 (0,001) 2 𝑥 (ℎ2 )
0,012 3
2⁄
1 1 3 1⁄
0,000676 = 𝑥 ( (ℎ)) 𝑥 (0,001) 2 𝑥 (ℎ2 )
0,012 3
16
8⁄
1 3
0,000676 = 2,635 𝑥 ( (ℎ))
3
8⁄
0,000676 = 0,8785 𝑥 (ℎ) 3
8⁄ 0,000676
(ℎ) 3 =
0,8785
8⁄
(ℎ) 3 = 0,000679
ℎ = 0,0679 𝑚 = 6,79 𝑐𝑚
𝑏 = 6,79 𝑐𝑚
3. Diketahui:
Composit (c) Batako = 0,9
Intensitas hujan asumsi = 80 mm/jam
= 966000 + 157520
17
= 2536520 𝑐𝑚² = 253,652 𝑚²
= 0,0253 ℎ𝑎
𝑄𝐴 = 0,00278 𝑥 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴
= 0,00278 𝑥 0,9 𝑥 80 𝑥 0,0253
= 0,00506 𝑚³/𝑑𝑡
2⁄
1 1 3 1⁄
𝑄=𝑣𝑥𝐴 = 𝑥 ( (ℎ)) 𝑥 (0,001) 2 𝑥 (ℎ2 )
0,012 3
2⁄
1 1 3 1⁄
0,00506 = 𝑥 ( (ℎ)) 𝑥 (0,001) 2 𝑥 (ℎ2 )
0,012 3
8⁄
1 3
0,00506 = 2,635 𝑥 ( (ℎ))
3
8⁄
0,00506 = 0,8785 𝑥 (ℎ) 3
8⁄ 0,00506
(ℎ) 3 =
0,8785
8⁄
(ℎ) 3 = 0,00575
ℎ = 0,144 𝑚 = 14,4 𝑐𝑚
𝑏 = 14,4 𝑐𝑚
4. Diketahui:
Composit (c) Batako = 0,9
Intensitas hujan asumsi = 80 mm/jam
18
Gambar 10 Daerah D Pada Saluran Drainase Gedung O
Tentukan dimensi saluran drainase tersebut!
Penyelesaian:
1
𝐴 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 = (𝑃 𝑥 𝐿) + ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡)
2
1
= (3010 𝑥 280) + (2 𝑥 2140 𝑥 316)
= 842800 + 338120
= 1180920 𝑐𝑚² = 118,092 𝑚²
= 0,01180 ℎ𝑎
𝑄𝐴 = 0,00278 𝑥 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴
= 0,00278 𝑥 0,9 𝑥 80 𝑥 0,01180
= 0,002361 𝑚³/𝑑𝑡
2⁄
1 1 3 1⁄
𝑄=𝑣𝑥𝐴 = 𝑥 ( (ℎ)) 𝑥 (0,001) 2 𝑥 (ℎ2 )
0,012 3
19
2⁄
1 1 3 1⁄
0,002361 = 𝑥 ( (ℎ)) 𝑥 (0,001) 2 𝑥 (ℎ2 )
0,012 3
8⁄
1 3
0,002361 = 2,635 𝑥 ( (ℎ))
3
8⁄
0,002361 = 0,8785 𝑥 (ℎ) 3
8⁄ 0,002361
(ℎ) 3 =
0,8785
8⁄
(ℎ) 3 = 0,0026875
ℎ = 0,1086 𝑚 = 10,86 𝑐𝑚
𝑏 = 10,86 𝑐𝑚
20
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Dari hasil survey pengamatan, drainase yang terdapat di Gedung O
Universitas Muhammadiyah Purwokerto dapat digolongkan dalam jenis
drainase buatan, berdasarkan cara terbentuknya drainase, dikategorikan
sebagai saluran terbuka berdasarkan konstruksi bangunan.
2. Berdasarkan letak saluran dikategorikan kedalam drainase muka tanah
(Surface Drainage).
3. Kondisi saluran masih baik dan terawat.
4.2. Saran
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi
dalam tugas ini dan pembuatan laporan ini sehingga bisa diselesaikan tepat
pada waktunya. Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
laporan ini masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera memperbaiki susunan dari laporan ini dengan
menggunakan pedoman dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8728287/Analisis_Dimensi_Saluran
*diakses 29/05/2023
https://www.atobasahona.com/Pengertian,tujuan,fungsi,jenisdanbentuksaluran/
*diakses 29/05/2023
22
LAMPIRAN
23
24