Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE DI DESA SUKASARI


KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG

Disusun Oleh:
Tria Nur Ikhlas
2020122002

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA
BANDUNG
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. i


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
BAB 2 GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI ..................................................... 5
2.1 Gambaran Umum Kecamatan Sukasari ......................................................... 5
2.2 Gambaran Umum Desa Sukasari.................................................................... 6
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 9
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 9
3.2 Tahapan Penelitian.......................................................................................... 9
3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 11
3.3.1 Data Primer ................................................................................................ 11
3.3.2 Data Sekunder ............................................................................................ 11
3.4 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Sukasari ...................................................... 9


Gambar 2.1 Peta Wilayah Desa Sukasari ............................................................... 11
Gambar 3.1 Alur Penelitian...................................................................................... 13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk yang cepat menimbulkan
tekanan terhadap ruang dan lingkungan untuk kebutuhan kawasan industri,
pemukiman, dan perumahan yang selanjutnya menjadi kawasan terbangun
memerlukan adanya dukungan prasarana dan sarana yang baik yang menjangkau
kepada masyarakat. Kerugian yang ditimbulkan oleh genangan dan luapan air
permukaan tidak hanya berakibat pada aspek kenyamanan lingkungan (terutama
pada pasca banjir) atau terganggunya aktivitas kehidupan penduduk dan perkotaan
secara umum, tetapi juga berpotensi menimbulkan penyakit bagi masyarakat.
Di daerah perkotaan, drainase dibuat untuk mengalirkan air yang berasal dari
hujan maupun air buangan agar tidak terjadi genangan yang berlebih pada suatu
kawasan tertentu. Drainase yang ad aini saling terkait dalam suatu jaringan drainase
dan membentuk satu sistem drainase perkotaan. Hal ini dikarenakan suatu kota
terbagi menjadi beberapa kawasan yang salin berhubungan.
Drainase berasal dari kata drainage yang berarti mengatuskan, mengeringkan,
atau membuang air. Drainase merupakan sebuah sistem yang ditujukan untuk
menangani masalah air berlebih yang tidak diperlukan baik yang mengalir di atas
permukaan tanah maupun yang berada di bawah permukaan tanah. Kelebihan air
ini dapat bersumber dari limpasan akibat hujan (excess rainfall) ataupun berasal
dari air buangan limbah dari pemukiman. Pada dasarnya tujuan dari drainase adalah
menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman dengan cara mengendalikan
kelebihan air yang ada di suatu kawasan. Paradigma lama drainase adalah
membuang kelebihan air tersebut secepatnya menuju saluran atau badan air
penerima terdekat.
Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan
kesadaran akan kebutuhan teknologi yang brwawasan lingkungan, maka konsep

1
membuang air secepatnya ke saluran sudah mulai ditinggalkan. Paradigma baru
dalam penanganan masalah drainase saat ini adalah memberi kesempatan
sebanyak-banyaknya air untuk lebih dahulu meresap ke dalam tanah sebelum
akhirnya kelebihan air dibuang melalui sistem saluran.
Di lingkungan pemukiman, drainase berfungsi sebagai sarana sanitasi untuk
mencegah mengenangnya air yang mengganggu kenyamanan dan Kesehatan
lingkungan, sekaligus sebagai sarana untuk mencegah banjir. Banjir yang terjadi di
wilayah pemukiman sering kali disebabkan oleh gagalnya saluran drainase
membuang kelebihan air tersebut. Dimana curah hujan yang tinggi tidak diimbangi
dengan kapasitas saluran yang memadai atau bahkan tertutup oleh sampah.
Drainase juga diterapkan di bawah permukaan tanah untuk mengeringkan
daerah yang harus bebas genangan seperti lapangan bola. Selain untuk
mengeringkan lapangan bola, drainase bawah permukaan juga digunakan unutk
menurunkan kandungan air pori yang ada dalam tanah guna mencegah gagalnya
dinding penahan tanah. Drainase bawah permukaan juga dapat berfungsi untuk
mengontrol kualitas air tanah khususnya yang terkait dengan masalah salinitas.
Selain membuang air dari wilayah pemukiman, drainase juga diaplikasikan
pada kegiatan untuk mencegah genangan air terlalu lama berada di sawah. Karena
keberadaan genangan air di sawah pada jenis tanaman tertentu dapat mengganggu
pertumbuhan, karena akar tanaman akan sulit bernafas sehingga mengalami busuk
akar akibat tanah yang mengalami kenyang air (waterlogging).
Sistem drainase merupakan suatu komponen yang penting dalam kawasan
perkotaan. Sistem drainase dibangun untuk mengalirkan debit air yang berasal dari
siklus hidrologi maupun air buangan dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan
masyarakat. Sistem drainase yang dibangun dengan baik dapat mencegah
terjadinya banjir ataupun genangan air yang dapat mengganggu aktifitas
masyarakat sekitar dan juga dapat mencegah terjadinya kerusakan pada badan
jalan.
Padatnya populasi dan curah hujan yang tinggi adalah dua faktor utama
penyebab banjir yang menuntut kota memiliki sistem drainase yang baik. Diantara

2
kawasan perkotaan yang harus dilengkapi sarana drainase adalah daerah
pemukiman, kawasan industri, lapangan olahraga, lapangan parkir, jalan raya,
bandar udara serta fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah dan rumah sakit.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12 tahun 2014 menyebutkan definisi
sistem drainase perkotaan adalah satu kesatuan sistem teknis dan non teknis dari
prasarana dan sarana drainase perkotaan. Prasarana drainase adalah saluran air baik
di atas permukaan maupun bawah permukaan tanah dan sarana drainase adalah
bangunan pelengkap yaitu seluruh bangunan yang ikut mengatur dan
mengendalikan sistem aliran air.
Lokasi penelitian yang berada di Jalan Desa Sukasari Kecamatan Sukasari yang
sudah memiliki saluran drainase terdapat lokasi yang sering terjadi genangan air
apabila hujan turun. Di daerah ini sudah dibangun drainase di kiri dan kanan jalan
dengan penampang drainase berbentuk segiempat. Drainase yang tidak berfungsi
dengan baik mengakibatkan banjir di kawasan ini, karena perkembangan kawasan
yang semakin pesat dan dimensi saluran drainase yang tidak dapat lagi mengalirkan
air. Faktor pendukung lainnya terjadinya banjir didaerah tersebut yaitu banyaknya
sampah sehingga terjadi penyumbatan aliran air pada saluran drainase saat hujan
lebat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa dilakukan perencanaan ulang sistem drainase di Desa Sukasari?
2. Bagaimana detail engineering desain (DED) ulang sistem drainase di Desa
Sukasari?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya banjir pada saluran drainase
di Desa Sukasari?
4. Berapa Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk
membangun ulang saluran drainase di Desa Sukasari.

3
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui mengapa dilakukan perencanaan ulang sistem drainase di Desa
Sukasari.
2. Mengetahui detai engineering desain (DED) ulang sistem drainase di Desa
Sukasari.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya banjir pada
saluran drainase di Desa Sukasari.
4. Mengetahui Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan melakukan
perencanaan ulang drainase di Desa Sukasari.

1.4 Batasan Masalah


Dalam hal ini, untuk memfokuskan topik yang dibahas, dan tidak meluasnya
pembahasan, maka dalam Tugas Akhir ini akan diberi batasan dalam pengambilan
data. Adapun batasan topik yang dibahas adalah “Perencanaan Ulang Sistem
Drainase di Desa Sukasari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang”.

1.5 Manfaat Penelitian


a. Sebagai bahan evaluasi sistem drainase di Desa Sukasari Kecamatan Sukasari
Kabupaten Sumedang.
b. Memberikan desain penampang drainase yang baru kepada pemerintahan
Desa Sukasari agar menjadi masukan dan pertimbangan.
c. Menjadi bahan pembelajaran dan referensi untuk penelitian selanutnya
mengenai bidang perencanaan drainase.

4
BAB 2

GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI

2.1 Gambaran Umum Kecamatan Sukasari


Sukasari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Kecamatan Sukasari dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Sumedang nomor 51 Tahun 2000 tentang pembentukan kecamatan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Jumlah penduduk di Kecamatan
Sukasari tercatat sebanyak 30587 jiwa. Secara geografis, Kecamatan Sukasari
terletak di sebelah barat Kabupaten Sumedang, dengan batas-batas wilayah:

• Sebelah Utara : Kecamatan Rancakalong


• Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjungsari
• Sebelah Timur : Kecamatan Tanjungsari
• Sebelah Barat : Kecamatan Jatinangor

Kecamatan Sukasari memiliki luas wilayah ± 1.956.527 Ha dengan kondisi


berbukit-bukit dan kualitas tanahnya relative subur, berada pada ketinggian antara
750-1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara berkisar 18°C - 22°C.
Kondisi geografis tersebut menempatkan Kecamatan Sukasari sebagai wilayah
yang memiliki potensi pertanian dan peternakan dengan didukung oleh aktivitas
jasa dan perdagangan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang tidak kecil
dalam pengembangan agrobisnis sebagai salah satu pilar perwujudan Visi
Kabupaten Sumedang.

Secara administratif, Kecamatan Sukasari terdiri dari 7 Desa yang merupakan


pemekaran dari Kecamatan Tanjungsari, yaitu:

1. Desa Sukarapih
2. Desa Sukasari
3. Desa Mekarsari
4. Desa Sindangsari

5
5. Desa Nanggerang
6. Desa Banyuresmi
7. Desa Genteng

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Sukasari


Sumber: Sumedang Tandang, 2024

2.2 Gambaran Umum Desa Sukasari


Desa Sukasari merupakan sebuah desa yang berada di wilayah kecamatan
bernama sama yaitu Kecamatan Sukasari dan berbatasan langsung dengan
Kecamatan Tanjungsari. Wilayah Desa Sukasari mencakup juga pusat Kecamatan
Sukasari sehingga jarak dari pusak pemerintah kecamatan tidak terlalu jauh, kurang
dari satu kilometer. Jumlah penduduk di Desa Sukasari tercatat sebanyak 5277 jiwa.

Berdasarkan sejarahnya, Desa Sukasari merupakan desa pemekaran yang baru


berdiri sekitar tahun 1981. Sebelumnya, wilayah Desa Sukasari merupakan bagian
dari wilayah Kecamatan Tanjungsari. Dikarenakan luasnya wilayah Desa Genteng,
akhirnya Desa Genteng dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Genteng sebagai
desa induk dan Desa Sukasari sebagai desa pemekaran. Pemekaran Desa Genteng
ini dilakukan berdasar pada Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

6
Jawa Barat tertanggal 2 Juni 1980 Nomor: 993/PM.122-Pem/Sk.1980 tentang
Persetujuan dan Pengesahan Pemekaran/Pemecahan Desa di Kabupaten Daerah
Tingkat II Sumedang. Surat Keputusan ini disusul dengan Surat Keputusan Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Sumedang Nomor: 27/Op.440-Pem/Sk/1981 tertanggal
31 Januari 1981 tentang Penunjukan/Pengangkatan Kepala Desa secara Definitif
dan Pjs. Kepala Desa serta Pamong Praja lainnya bagi Desa-desa yang dimekarkan.

Secara topografi, wilayah Desa Sukasari berada di kawasan dengan bentang


permukaan tanah berupa perbukitan. Ketinggian wilayah desa pada 1.014 meter di
atas permukaan laut. Secara geografis, wilayah Desa Sukasari dikelilingi oleh
wilayah-wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Desa Genteng dan Desa Kadakajaya
• Sebelah Timur : Desa Pasigaran Kecamatan Tanjungsari
• Sebelah Selatan : Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari
• Sebelah Barat : Desa Genteng dan Desa Mekarsari

Secara administrasi wilayah Desa Sukasari terbagi ke dalam 14 wilayah Rukun


Warga (RW) dan 54 wilayah Rukun Tetangga (RT). Untuk luas wilayahnya, Desa
Sukasari memiliki wilayah dengan luas total sebesar 281 hektar. Dari luas wilayah
tersebut, Sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan pertanian yang berupa
lahan pesawahan dan lahan pertanian bukan pesawahan. Luas lahan pertanian di
Desa Sukasari sebesar 212 hektar, dengan masing-masing alokasi sebesar 157
hektar berupa lahan pesawahan dan 55 hektar merupakan lahan pertanian bukan
pesawahan. Sisanya seluas 69 hektar merupakan lahan non pertanian seperti lahan
pemukiman dan lahan lainnya.

7
Gambar 2.2 Peta Wilayah Desa Sukasari
Sumber: Google Earth, 2024

8
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini jenis metode yang digunakan yaitu metode
kuantitatif. Penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai investigasi sistematis terhadap
fenomena dengan mengumpulkan data yang dapat diukur dengan melakukan teknik
statistik, matematika atau komputasi.

3.2 Tahapan Penelitian


1. Pengumpulan data dan survey wilayah studi
Tahapan pertama yaitu mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian, baik data primer maupun data sekunder.
2. Menganalisis pola aliran drainase eksisting
Menganalisis aliran air dari sistem drainase eksisting berdasarkan elevasi
kontur.
3. Merencanakan pola aliran saluran
Merencanakan dan mendesain pola aliran saluran jaringan drainase sesuai
elevasi kontur sehingga air akan mengalir ke hilir.
4. Perhitungan debit rencana
Perhitungan debit rencana didapatkan dari analisis hidrologi yang berupa
pengolahan data curah hujan menjadi debit kala ulang rencana diawali dengan
data curah hujan yang didapat dari data sekunder.
5. Perhitungan kapasitas penampang saluran drainase eksisting
Perhitungan kapasitas penampang saluran drainase eksisting dengan
menggunakan analisis hidrolika.
6. Perhitungan penampang saluran drainase baru
Untuk menghitung penampang saluran drainase menggunakan persamaan
Q = V x A, dan rumus manning pada saluran terbuka yaitu V = 1/n x R2/3 x S1/2.

9
7. Penggambaran detail engineering desain (DED) penampang baru dan
rancangan anggaran biaya (RAB)
Penggambaran detail engginering desain (DED) penampang saluran baru
pada titik genangan di saluran drainase eksisting dengan menggunakan program
AUTOCAD dan membuat Rancangan Anggaran Biaya (RAB).

Mulai

Identifikasi Masalah dan


Rumusan Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


• Data kondisi • Data curah hujan
eksisting drainase • Data tata guna lahan
• Data material dasar • Titik banjir
drainase • Data kontur
• Titik banjir • Data topografi

Analisis Data

Perencanaan Ulang Sistem


Drainase

Selesai

10
Gambar 3.1 Alur Penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data redesain dikumpulkan langsung melalui data-data
dari Jalan Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang dan dari literatur-
literatur tentang penyelesaian penelitian ini. Ada dua data dalam perencanaan sistem
drainase ini, yaitu:

3.3.1 Data Primer


Sumber data penelitian diperoleh berupa wawancara langsung dari
sumber, serta hasil observasi terhadap suatu objek secara langsung. Data primer
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data kondisi eksisting saluran drainase Jalan Desa Sukasari.


b. Data material dasar saluran sebagai pembentuk penampang saluran
drainase untuk mengetahui koefisien manning yang akan digunakan.
c. Titik banjir wilayah studi.

3.3.2 Data Sekunder


Sumber dara penelitian yang diperoleh melalui media langsung atau
tidak langsung berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang
dipublikasi maupun tidak dipublikasikan secara umum. Data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data curah hujan tahun 2024 hingga tahun 2013 yang diperoleh dari
Stasiun Balai Wilayah Sungai Kabupaten Sumedang.
b. Data tata guna lahan diperlukan untuk menghitung debit air buangan
dari bangunan yang berada disekitar drainase, didapat dengan survey
langsung ke lokasi penelitian.
c. Data topografi dan kontur diperlukan untuk mengetahui elevasi saluran.

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data terdiri dari analisis hidrologi dan analisis hidrolika.

11
1. Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi dilakukan untuk mengetahui besaran banjir kala
ulang yang terjadi pada kawasan penelitian wilayah studi.
2. Analisis Hidrolika
Analisis hidrolika yang dilakukan terkait dengan pola aliran dan
dimensi dari saluran drainase itu sendiri, artinya dengan besaran banjir yang
sudah dihitung pada analisis hidrologi, maka dimensi saluran bisa
direncanakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang


Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan, Menteri Pekerjaan Umum.
(2014).
Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Wesli. (2008). Drainase Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

13

Anda mungkin juga menyukai