Dosen pembimbing;
Amri Syakban ST.MT
Disusun oleh:
RD. Chairurroziqin (1500822201081)
Abdullah Muizzu (1500822201084)
Muhammad Ali A.M (1500822201083)
Maidita Ajizah Prastika (1500822201047)
Bertha Cahya Caroline (15008222010)
Mirna Novriani (1500822201102)
Dodi Irawan (15008222010)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI
TAHUN AJARAN
2016/2017
DAFTAR ISI
Lembar Keterangan Selesai Tugas……………………………………………………………………………………………..
Lembar Asistensi………………………….................................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................................
BAB I . Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………………….
I.4 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………….
Kesimpulan...................................................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga study kasus Drainase perkotaan ini dapat kami selesaikan.
Laporan ini Kami susun berdasarkan hasil surve yang dilakukan sebanyak 2 kali,
Survei Drainase perkotaan ini lakukan di JL. HOS Cokroaminoto, Simpang Kawat, Payo
Lebar, Jelutung, Kota Jambi, Jambi. untuk pengambilan data yang dibutuhkan seperti
Dimensi saluran, aspek tataguna lahan, ekologi, topografi, lingkungan, dan data yang
mendukung lainnya juga pengambilan gambar secara objektif.
Dengan selesainya penyusunan laporan Study kasus Drainase perkotaan ini
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dosen
matakuliah Drainase perkotaan Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Batanghari.
Atas segala bantuan, petunjuk, bimbingan, koreksi serta sarannya sehingga
menjadi amal disisi ALLAH SWT hendaknya. Kami menyadari bahwa pada laporan ini
masih banyak kekurangan-kekurangannya, dan untuk itu Kami masih mengharapkan koreksi
dan saran dari pada pembaca agar laporan ini lebih sempurna, demi kemajuan Ilmu dan
Teknologi dimasa datang.
Jambi,
Kelompok III
BAB I
PENDAHULUAN
Penyelesain :
Agar pembahasan lebih terarah dan tidak terlalu meluas, maka diberikan batasan
masalah, yaitu hanya menganalisa debit dari data hujan (yang terjadi ) dengan debit yang
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah di atas maka kami membatasi permasalahan
sebagai berikut:
1. Area yang menjadi konsentrasi dari penelitian memiliki luas lebih kurang 10 km2, di
satu titik lokasi yang tentukan.
2. Analisa debit yang terjadi di area tangkapan hujan ( rain fall ) dari data curah hujan
dan topografi lokasi tersebut.
3. Analisa unsur geometrik penampang saluran, jenis saluran, dan pola aliran dari
drainase di lokasi penelitian.
4. Perhitingan debit dari saluran eksisting dengan metode yang umum.
5. Sosusi dari permasalahan yang terjadi.
1.4 TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Siklus ketersediaan / keberadaan air, terjadi ketersediaan air secara berlebih sehingga
mengganggu kehidupan manusia itu sendiri. Berangkat dari kesadaran akan arti kenyamanan
hidup sangat bergantung pada kondisi lingkungan, maka manusia mulai mengatur
lingkungan.
Saluran drainase yang berada diatas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air
limpasan permukaan. Analisa alirannya ialah analisa open chanel flow.
Drainase Bawah Permukaan Tanah ( sub surface drainage )
Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media
dibawah permukaan tanah ( pipa – pipa ).
2.3.3 Menurut Fungsi
Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan.
Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan
baik secara tercampur ataupun bergantian.
2.3.4 Menurut Konstruksi
Saluran Terbuka, yaitu saluran yang memiliki permukaan bebas atau kontak langsung
dengan atmosfer.
Saluran Tertutup, yaitu saluran yang memiliku penampang penuh atau tidak kontak
langsung dengan atmosfer, Contoh (per-pipaan).
2.4 POLA JARINGAN DRAINASE
SIKU
Dibuat pada daerah yang mempunyai daerah topografi sedikit lebih tinggi dari sungai.
Sungai yang menjadi saluran utama (primer).
PARALEL
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang (sekunder). Dengan saluran
sekunder yang cukup banyak dan pendek – pendek, apabila terjadi perkembangan
kota, saluran akan dapat menyesuaikan diri.
GRID IRON
Untuk daerah yang sungainya terletak dipinggir kota, sehingga saluran-saluran
sekunder dikumpulkan dulu pada saluran penumpul.
ALAMIAH
Sama seperti pola siku, hanya beban pada sungai lebih besar.
RADIAL
Pada daerah berbukit, sehinga pola saluran memencar ke segala arah.
JARING – JARING
Mempunyai saluran-saluran pembuang yang mengikuti jalan raya, dan cocok untuk
daerah dengan topografi datar.
dari atmosfer ke permukaan tanah yang akhirnya kembali kelaut. Adapun siklus hidrologi
(evaporasi) pada permukaan laut, permukaan tanah, permukaan sungai dan permukaan
danau.
2) Energi panas matahari juga merupakan sumber tenaga untuk penguapan pada tumbuh -
3) Selanjutnya uap air pada ketinggian tertentu akan diubah menjadi awan.
4) Dengan proses meteorologi selanjutnya akan diubah menjadi awan hujan atau mendung.
5) Setelah mengalami proses kondensasi di atmosfer dan proses selanjutnya akan terjadilah
hujan.
7) Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagian mengalir sebagai aliran permukaan
8) Sedangkan sebagian lainnya meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi dan perkolasi.
9) Air tanah yang mengalami infiltrasi pada kondisi tanah yang memungkinkan mengalir
10) Sebagian air tanah akan tinggal dalam masa tanah sebagai soil moisture content dan
sisanya mengalir vertikal ke bawah secara perkolasi, hingga mencapai air tanah.
11) Selanjutnya air tanah sebagian mengalir ke danau dan sungai (effluen stream) kemudian
mengalir kelaut.
B. Data Hujan
Tabel 4.1.Data Curah Hujan Kota Jambi
JUMLA
Bulan H
No Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
1 2007 211 92 234 293 218 104 211 199 86 238 101 239 2226
2 2008 185 98 331 258 82 27 69 245 104 202 304 322 2227
3 2009 117 342 194 178 122 117 60 155 163 171 345 334 2298
4 2010 112 290 204 220 279 168 389 346 262 373 334 230 3207
5 2011 323 164 227 268 279 86 146 30 36 248 286 242 2305
6 2012 136 143 222 244 266 53 108 55 53 277 150 223 1930
7 2013 150 177 326 125 183 83 209 73 235 325 174 291 2349
8 2014 92 26 101 338 109 102 195 185 67 101 228 238 1782
TT 1719
9 2015 150 111 178 304 134 35 73 37 36 354 298
U
10 2016 104 195 70 234 80 76 127 199 109 130 209 140 1673
Sumber :Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabuten Bangko 2015
a) Metode Gumbel
Persamaam yang digunakan dalam analisis statistik Gumbel dapat di lihat berikut ini :
X = x́+ KT.S…................…………….....................…..
Keterangan :
Faktor KT untuk harga rata - rata ekstrim gumbel dapat dinyatakan dalam persamaan :
Y t −Y n
KT = x́+ ( Sn ).S …................……..................…....
Keterangan :
XTr = besar aliran/curah hujan maksimum yang di harapkan periode selama ulang T
(mm)
T −1
Yt = Ln – ln ( T }). Ln …................……...........…....
{
Menghitung standardeviasi : (Suripin, 2004 : 64)
∑ ( X − X́ )2 …................……………................…....
S=
√ n−1
Menghitung Curah hujan rata - rata :
X́ =
∑ Xi …................……………...............................…....
N
Keterangan :
Rt
I = …................……………...............................…....
t
Keterangan :
Untuk hujan yang terjadi selama 5 menit sampai 2 jam, persamaan intensitas
hujannya mengggunakan menggunakan Rumus Talbot, Ishiguro, dan Sherman.
4. Debit Rencana Dengan Metode Rasional
Asumsi dasar yang ada selama ini adalah bahwa kala ulang debit ekivalen dengan
kala ulang. Debit rencana untuk daerah perkotaan umumnya dikehendaki pembuangan
air yang secepatnya, agar jangan ada genangan air yang berarti. Maka dari itu
dibutuhkan debit rencana.
Rumus Metode Rasional :
Q = 0,00278 . C . Cs . I . A ( Ha )
= 0,278 . C . Cs . I . A ( Km2 )
Keterangan :
C = Koefisien run off / pengaliran
Cs = Koefisien tampungan
I = Intensitas curah hujan
A = Luas caetment area (Ha) / (Km2)
Koefisien Pengaliran ( C )
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Penjadwalan Penelitian
Objek penelitian ini adalah Danau Sipin dengan cakupan penelitian meliputi debit aliran
danau, keadaan danau serta bangunan air yang berada di sekitar danau tersebut.
- Wawancara
Wawancara pada penelitian ini menggunakan interview tidak berstruktur
karena peneliti memandang model ini adalah paling luwes, dimana subyek diberi
kebebasan untuk menguraikan jawabannya dan ungkapan – ungkapan
pandangannya secara santai namun serius dan sesuai faktanya. Interview ini
digunakan untuk mendapatkan data tentang pendapat mengenai keadaan-keadaan
kondisi daerah danau setempat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 PENGUKURAN DEBIT AIR
Debit air (Q) merupakan hasil perkalian antara luas penampang (A) saluran/aliran
dengan kecepatan (v) aliran air.
Dikarenakan lokasi yang menjadi objek penelitian kami bukan lah sungai melainkan danau,
yang memiliki debit sangat kecil serta sulit untuk menghitung kecepatan alirannya yang
cenderung tenang, maka dalam perhitungan debitnya menggunakan rumus empiris, yang
dikenal dengan rumus Manning.
1 23 12
V= R S
n
UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI
2015
Drainase perkotaan Kelompok
Dimana:
Maka:
1 2 1 A
Q = A× R 3 S 2 R=
n P
dengan,
Dimana:
Harga n
No. Tipe saluran dan jenis bahan
Minimum Normal Maksimum
1. Beton
Gorong-gorong lurus dan bebas dari 0,010 0,011 0,013
kotoran
Gorong-gorong dengan lengkungan dan 0,011 0,013 0,014
sedikit kotoran/gangguan
Beton dipoles 0,011 0,012 0,014
Saluran pembuang dengan bak kontrol 0,013 0,015 0,017
2. Tanah, lurus dan seragam
Bersih baru 0,016 0,018 0,020
Bersih telah melapuk 0,018 0,022 0,025
Berkerikil 0,022 0,025 0,030
Berumput pendek, sedikit tanaman 0,022 0,027 0,033
pengganggu
3. Saluran alam
Bersih lurus 0,025 0,030 0,033
Bersih, berkelok-kelok 0,033 0,040 0,045
Banyak tanaman pengganggu 0,050 0,070 0,08
Dataran banjir berumput pendek – 0,025 0,030 0,035
Harga n
No. Tipe saluran dan jenis bahan
Minimum Normal Maksimum
Dari data BLHD Provinsi Jambi Tahun 2015 didapatkan data spesifikasi danau sipin sebagai
berikut :
Untuk memudahkan dalam perhituhan, bentuk dari penampang yang ada kita sederhanakan
dengan bentuk trapezium. Maka dengan bentuk geometris penampang trapezium, rumus
matematis yang digunakan adalah :
A= ( B+mh ) h
P=B+2 h √ m2 +1
B=P−2h √ m2 +1
Luas penampang melintang (A), dan keliling basah (P), saluran dengan penampang melintang
yang berbentuk trapesium dengan lebar dasar (B), kedalaman aliran (h), dan kemiringan
dinding (1 : m).
T = 150m
y
1 H = 3m
m
10m UNIVERSITAS BATANGHARIBJAMBI
= 2×65m X 333 ===
2015
Drainase perkotaan Kelompok
PERHITUNGAN :
1. LUAS PENAMPANG (A)
150+130
A= 2
×3 = 420m2
4. DEBIT ALIRAN
1 23 12
Q = A× R S t 1−t 2
n S= ×100 %
L
dengan,
dimana :
t1= elevasi awal (mdpl)
t2 = elevasi akhir (mdpl)
L = jarak (m)
Diketahui : A = 420m 2 t1 = 2m
R = 2,784m t2 = 5m
L = 4500m
−2−(−5 )
S= ×100 %=0,000667
4500
n = 0,030 (saluran alam)
maka :
2 1
1
Q =420× ×2 , 7843 ×0 , 0006672
0 , 030
1
Q=420× ×1 , 979×0 , 025826
0 , 030
3
Q=715 , 535 m /det
4.2 BANGUNAN AIR
Bangunan air yang berada di daerah penelitian adalah turab.
Turap adalah dinding vertical yang relative tipis yang berfungsi untuk menahan tanah juga untuk
menahan masuknya air ke dalam lubang galian. Karena pemasangan yang mudah dan biaya yang
murah, turap banyak digunakan pada pekerjaan-pekerjaan seperti, penahan tebing galian
sementara, penahan longsong, stabilitas lereng, bangunan-bangunan pelabuhan, bendungan serta
bangunan lainnya.Jenis turap yang ditemui di lokasi (danau sipin) adalah turap bronjong.
Turap bronjong adalah rangkaian kawat galvanis atau kawat pvc yang dianyam menjadi suatu
bangun ruang dengan ukuran volume dan lubang anyaman tertentu, sehingga menjadi media atau
alat pengikat batu kali pengganti turap atau pondasi batu kali. Bronjong terbuat dari 2 bahan, yaitu:
kawat galvanis dan kawat pvc. Kawat galvanis adalah kawat yang dilapisi lapisan anti karat (krom),
dan Kawat pvc adalah kawat galvanis yang dilapisi dengan bahan karet semi plastic pada bagian luar.
Kegunaan bronjong adalah sebagai penahan tanah pada tanah yang curam, sebagai penahan tanah
urugan, sebagai penahan tanah pada pinggiran sungai maupun laut/pantai untuk mencegah erosi
dan abrasi.
4.2.1 Dampak Positif Bagi Masyarakat dan Danau itu Sendiri Dengan Adanya Bangunan
Pengairan Tersebut.
Dampak positif dengan didirikannya turap - bronjong sebagai penahan tanah pada tanah curam
seperti tebing agar tidak longsor. sebagai penahan tanah urugan. sebagai penahan tanah pada
pinggiran sungai untuk mencegah erosi. sebagai pelindung pelabuhan,dermaga atau areal pantai
dari ombak dan mencegah abrasi.