Dosen Pengampu :
Yus Aktiva Prasetya Mardianika S.T, M.T
Disusun Oleh :
Dadang Nur Aldiansyah 1794094016
Kerugian yang ditimbulkan oleh genangan dan luapan air permukaan tidak hanya berakibat
pada aspek kenyamanan lingkungan (terutama pada pasca banjir) atau terganggunya aktifitas
kehidupan penduduk dan perkotaan secara umum, tetapi juga berpotensi menimbulkan
penyakit bagi masyarakat.
Masalah genangan dan luapan yang terjadi di sebelah utara dari jalan hayamwuruk kota
Jambi Kelurahan Jelutung dan sekitarnya lebih didominasi oleh faktor penyebab yang alamiah,
meskipun demikian kontribusi aktifitas masyarakat juga ikut mempengaruhi seperti adanya
kegiatan pemukiman, pembuangan sampah yang bermuara didalam saluran drainase dan lain-
lain.
Selain itu, genangan dan luapan juga bisa disebabkan belum terciptanya sistem irigasi yang
tertata dengan baik atau desain drainase yang ada dan yang tidak lagi sesuai dengan kondisi
dan potensi luapan dan genangan yang terjadi (volume air genangan dan luapan sudah lebih
besar dibandingkan dengan kapasitas saluran drainase).
Permasalahan Drainase Perkotaan yaitu banjir. Banjir merupakan kata yang sangat popular
di kota-kota besar, khususnya pada musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia
mengalami bencana banjir.
Peristiwa banjir hampir setiap tahun berulang, namun permasalahan ini sampai sekarang
belum terselesaikan bahkan cenderung meningkat, baik frekuensinya, kedalamannya maupun
durasinya.
1. Sistem drainase adalah suatu bentuk jaringan saluran berikut bangunan pelengkapnya yang
berfungsi menyalurkan air hujan pada suatu kawasan hingga kebadan air penerima.
2. Drainase perkotaan adalah suatu bentuk jaringan saluran yang mengaliri air hujan dan air
buangan masyarakat dikawasan perkotaan.
3. Genangan adalah istilah praktis dilapangan untuk mengambarkan air hujan pada suatu
kawasan yang melimpah dari saluran yang tidak dapat menampung dan menggenangi
areal-areal tertentu.
4. Banjir adalah air yang melimpah dari badan air / sarana pengendali banjir yang tidak
mampu mengalirkannya sehingga menggenangi kawasan tertentu.
Menurut Chay Asdak(1995)banjir dalam bahasa populernya adalah sebagai aliran atau
genangan air yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi bahkan menyebabkan kehilangan
korban jiwa. Sedangkandalam istilah teknis banjir adalah aliran air sungai yang mengalir
melampaui kapasitas tampungan air sungai dan menggenangi daerah sekitarnya, drainase
Pemukiman merupakan sarana dan prasarana di pemukiman untuk mengalirkan air hujan, dari
suatu tempat ke tempat lain.
yaitu sistem saluran/badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah
tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada umumnya sistem drainase mayor ini disebut
juga sebagai sistem saluran pembuangan utama (major system) atau drainase primer.
Sistem jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase
primer, kanal-kanal atau sungai-sungai. Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai
dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun dan pengukuran topografi yang detail
mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini.
yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan mengalirkan
air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase
mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan,
gorong-gorong, saluran drainasekota dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat
ditampungnya tidak terlalu besar. Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk
hujan dengan masa ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada.
Sistem drainase untuk lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase
mikro.
b. Trapesium
Pada umumnya saluran terbuat dari tanah akan tetapi tidak menutup kemungkinan
dibuat dari pasangan batu dan coram beton. Saluran ini memerlukan cukup ruang.
Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan, air rumah tangga
maupun air irigasi dengan debit yang besar.
c. Segitiga
d. Lingkaran
Biasanya digunakan untuk gorong – gorong dimana salurannya tertanam di dalam
tanah.
BAB III
METODE DAN SOAL
keterangan:
XT = besarnya curah hujan yang terjadi dengan kala ulang T tahun
X = rata-rata x maksimum dari seri data Xi
k = faktor frekuensi
𝑌𝑡 − 𝑌𝑛
𝐾=
𝑆𝑛
Yn, Sn = besaran yang mempunyai fungsi dari jumlah pengamatan
Yt = reduksi sebagai fungsi dari probabilitas
n = jumlah data
𝑛 ∑𝑛1(log 𝑋 − log 𝑋𝑟 )3
𝐶𝑠 =
(𝑛 − 1) (𝑛 − 2) 𝑆13
Nilai X bagi setiap probabilitas dihitung dari persamaan
log 𝑋 = log 𝑋̅ + 𝑘 . 𝑆log 𝑋
keterangan:
log X = logaritma rata-rata
Slog X = standart deviasi dari logaritma
Cs = koefisien kemencengan
k = faktor frekuensi
n = jumlah data