PENDAHULUAN
Jika membicarakan suatu kota, pasti tidak lepas dari prasarana dan sarana yang
dapat disimpulkan bahwa salah satu unsur terpenting dalam suatu kota adalah
jalan, drainase, persampahan, air limbah, dan air minum atau air bersih. Dapat
dibayangkan jika suatu kota tidak memiliki salah satu prasarana di atas,
perkotaan jika tidak ada tempat bagi air tersebut untuk dialirkan dan dibuang.
Saluran drainase yang menjadi studi kasus kami yaitu berada di lingkungan jalan
serang sekitaran rantepao. Dimana kita ketahui bersama bahwa daerah ini merupakan
pemukiman padat penduduk oleh karena sarana dan prasarana itu harus diperhatikan,
dengan baik apakah sudah sesuai dengan standar optimumnya atau berbanding terbalik
dengan itu. Saluran drainase ini merupakan saluran yang berfungsi sebagai drainase lokal
atau saluran yang melayani daerah pemukiman penduduk diwilayah jalan serang ini
sehingga ada beberapa hal akan ditinjau sekaitan dengan drainase ini. Jalur yang dilalui
saluran ini yaitu berada di tengah-tengah pemukiman penduduk oleh sebab itu banyak
permasalahan yang di alami oleh saluran ini yang akan menjadi bahan kajian nantinya.
1
Permasalahann atau kendala-kendala yang dihadapi pada saluran drainase
tersebut yaitu salurannya tidak terawat sehingga jika kita mengamati secara detail saluran
ini seperti saluran alamiah pada saluran ini terbuat dari beton. Banyak tumbuhan yang
tumbuh seperti rumput yang penuhi saluran ini sehingga hal itu menghalangi saluran air
yang mengalir, selain itu saluran drainase yang sempit dan terjadi pendangkalan sehingga
pada waktu musim kemarau saluran ini tidak mampu mengalirkan kapasitas air yang
tinggi, Dan juga masyarakat yang semrawut membuang sampah langsung ke saluran
drainase. Hal- hal ini yang harus diperhatikan agar kita bisa meminimalisir masalah
drainase yang ada di jalan serang ini.
1.3 Tujuan
BAB II
KAJIAN TEORI
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai system
guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting
dalamperencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). drainase mempunyai arti
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkanair. Secara umum, drainase
didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan
atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk
mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Drainase yaitu suatu
cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara
penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Dari sudut
pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang
dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman,
2
nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air
permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permukaan tanah) dan
atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air
permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.
banjir.
drainase yang ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan. Berikut
pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial-
budaya yang ada di kawasan kota.
a) Permukiman
e) Lapangan olahraga
f) Lapangan parkir
h) Pelabuhan udara.
3
Jenis – jenis drainase dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
terbentuk secara alami dan tidak ada unsur campur tangan manusia.
analisis ilmu drainase, untuk menentukan debit akibat hujan, dan dimensi
saluran.
tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman, dan lain-lain.
3. Menurut Konstruksi
campuran. Pada pinggiran kota, saluran terbuka ini biasanya tidak diberi
4
kesehatan lingkungan. Sistem ini cukup bagus digunakan di daerah
4. Menurut Fungsi
Pada saluran air terbuka ini jika ada sampah yang menyumbat dapat dengan
5
b) Saluran Buatan (artificial), seperti saluran pelayaran, irigasi, parit
drainase tertutup.
Pola jaringan drainase menurut Sidharta Karmawan (1997) terdiri dari enam
1. Siku
kota.
2. Paralel
3. Grid Iron
pengumpul.
4. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih
besar.
5. Radial
segala arah.
6. Jaring-Jaring
6
BAB III
Lokasi yang menjadi study kasus tinjauan kami yaitu berada di daerah Rantepao.
Tepatnya di Jalan Serang, Kelurahan Tampo Tallunglipu, Kecamatan Tallunglipu Kabupaten
Toraja Utara. Dimana saluran drainase ini berfungsi sebagai sismten drainase Lokal
yang melayani kepentingan pembuangan air limbah rumah tangga khususnya di Jalan Serang
ini.
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan kami untuk melakukan study kasus di daerah
ini yaitu karena daerah padat pemukiman penduduk sehingga optimalisasi sistem drainase
harus betul-betul diterapkan di daerah ini dan juga banyak masalah drainase yang harus
dibenahi sehingga system drainase ini dapat digunakan sebagimana mestinya. Karena jika
tidak maka akan menimbulkan berbagai banyak masalah seperti tersumbatnya saluran sampai
pada terjadinya banjir.
7
Gambar 3.2. Saluran terbuka
Inilah kondisi eksisting pada drainase perkotaan yang ada di wilayah Rantepao yang
berada di tengah-tengah pemukiman penduduk yang di jalan serang ini. Dimana kondisinya
yang tidak terawat, tumbuh rumput dan juga terjadi pendangkalan akibat lumpur yang
menumpuk di dalam saluran drainase. Oleh sebab itu perlu kita analisa bagaimana supaya
drainase ini bisa berfungsi secara maksimal dan juga bisa memberikan dampak yang baik
kepada masyarakat yang ada disekitar. Pada saluran ini jika musim hujan datang maka debit
airnya sangat tinggi dan sewaktu-waktu juga bisa mengakibatkan banjir di daerah tersebut.
8
Saluran Tersier
Salurann tersier ini merupakan tempat pembuangan air limbah rumah tangga yang ada di
jalan serang ini yang kemudian akan di teruskan ke saluran drainase lalu ke saluran utama.
Panjang Saluran drainase yang kami survey itu sekitar 430 meter dari hulu sampai pada
saluran utama tetapi kami hanya titik fokus kami terdapat pada titik sekitar 200 m- 300m.
9
Sketsa Saluran Drainase Yang Di Survei
10
BAB IV
ANALISIS PEMBAHASAN
Mengingat fungsi layanan drainase Lokal ini sangat penting bagi masyarakat di
daerah jalan serang / rantepao ini maka kita harus mengoptimalkan fungsinya karena Sebuah
kota yang layak dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal harus mempunyai beberapa
prasarana pendukung kehidupan salah satunya adalah prasarana sistem drainase. Sistem
drainase perkotaan menjadi suatu prasarana untuk menciptakan kehidupan yang bersih sehat
dan menyenangkan bagi penghuninya.
Sistem drainase ini yaitu system drainase Lokal dimana Sistem drainase di perkotaan ini
melayani kepentingan sebagian kecil warga masyarakat di jalan serang ini. Seperti sebagai
saluran pembuangan air limbah perumahan dari warga-warga maupun sebagai penadah dari
air genangan di sawah-sawah warga sekitar yang kemudian akan diteruskan ke saluran utama.
Oleh seba itu mengingat saluran drainase ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat
khususnya d wilayah Jalan Serang maka perlu kita melakukan peninjauan lebih mendalam
dengan system drainase ini. Ada beberapa macam masalah yang dihadapi di daerah tersebut
yaitu saluran yang tidak pernah dibersihkan dan terjadi pendangkalan saluran akibat endapan
lumpur di dalam saluran yang tidak pernah di normalisasikan.
11
Gambar : Tumpukan Sampah di dalam Saluran
Dari sini lah kita melihat bahwa kesadaran hampir masyarakat di dalam kota
khusunya yang ada di jalan serang ini tidak prihatin kepada lingkungan mereka hanya
memikirkan kesenagangan karena hanya tahu membuang sampah di saluran drainase pada hal
mereka sudah sadar akan dampak negatif yang ditimbulkann dari ulah manusia itu sendiri
sangat fatal. Masyarakat sekitar membuang sampah paling banyak pada musim hujan karena
mereka berpendapat bahwa sampah yang mereka buang itu langsung dibawah air karena debit
air yang sangat banyak
12
Pengendapan lumpur dalam saluran ini berasal dari daerah persawahan masyarakat sekitar
khusunya yang ada di hulu karena jika musim datang air limpasan dari sawah tersebut
membawah lumpur akibatnya terjadilah pengendapan. Kemudian juga tidak adanya niat dari
masyarakat untuk mau membersihkan endapan lumpur tersebut akibatnya saluran hanya
memiliki sedikit kapasitas air yang di alirkan. Saluran yang dulunya ini memiliki kedalaman
1,3 meter tetapi jika di bandingkan dengan kondisi sekarang maka kedalamanya hanya sekitar
90 cm artinya sudah sangat memprihatikan.
Akibat dari semakin banyaknya rumput yang tumbuh di dinding saluran maka itu
akan berpengaruh kepada kecepatan air yang mengalir. Seandainya masyarakat memiliki
kesadaran untuk mau membersihkannya maka itu akan memberikan optimalisasi saluran
semakin baik.
sungai.
13
b. Jaringan sekunder merupakan saluran yang menghubungkan saluran tersier
dengan saluran primer (dibangun dengan beton/plesteran semen).
Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehigga lahan dapat
difungsikan secara optimal.
Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah
becek, genangan air/banjir.
Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.
Fungsi layanan pada drainase ini yaitu sebagai pengendali air yang berlebihan agar
tidak terjadi banjir dan juga sebagai penyaluran limbah air kotor dari warga setempat. Di
daerah ini terjadi peningkatan debit air yang sangat tinggi yang bisa menggenangi daerah
sekitar dan bahkan menimbulkan banjir. Oleh karena sistim drainasenya yang tidak baik
dan juga diperhatikannya saluran ini hingga memberikan dampak negatif kepada
masyarakat sekitar.
cepat . Pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana dan sarana
Pemanfaatan lahan yang tidak tertib inilah yang menyebabkan persoalan drainase di
perkotaan menjadi sangat kompleks. Hal ini barangkali juga disebabkan oleh tingkat
14
kesadaran masyarakat yang masih rendah dan tidak peduli terhadap permasalahan yang
Dari gambar maupun penjelasan tentang masalah yang timbul di Jalan serang tersebut
dapat di dapat disimpulkan bahwa sistim drainase Lokal di daerah tersebut sangat tidak
berfungsi secara optimal akibat dari banyaknya permasalahan yang terjadi akibat ulah dari
masyarakatnya sendiri dan juga ketidaksadaran akan lingkungan yang bersih sehingga
mengakibatkan dampak bagi masyarakat sekitar maupun dari pihak terkait.
Solusi untuk permasalahan diatas terutama sampah yaitu dari kesadaran masing masing
warganya untuk memiliki pola pikir bersih dan sehat maka akan tercipta lingkungan yang
bersih dan sehat pula. Lahan yang kurang memang sulit untuk membuat system drainase yang
baik, namun pada era global ini banyak sekali para pakar Teknik Sipil mengembangkan
15
Tekhnologi Sistem Drainase pada lingkungan yang padat penduduk sehingga dapat
meminimalisir terjadinya banjir. Dari bebepa salusi yang ditawarkan maka itu di rasa cukup
untu meminimalisir masalah drainase itu dan tidak akan mengenal lagi yang namanya banjir.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan perkotaan dan permasalahan banjir yang makin
meningkat pula maka pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara
menyeluruh dimulai dari tahap perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan yang
ditunjang peningkatan kelembagaan dan partisipasi masyarakat khususnya yang di
perkotaan perkotaan. Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan harus memperhatikan
fungsi drainase perkotaan sebagai prasarana kota yang didasarkan pada konsep
berwawasan lingkungan. Konsep ini berkaitan dengan upaya konservasi sumber daya air
yang pada prinsipnya adalah pengendalian air hujan. Dengan memaksimalkan peresapan
ke dalam tanah dan meminimalkan aliran permukaan (limpasan) agar permasalah
drainase yang ada di wilayah rantepao khusunya di Jalan serang ini bisa di atasi dan juga
drainase bisa berfungsi secara optimal.
5.2 Saran
Semua pihak harus bekersama dengan baik agar permasalahan seperti ini bisa
diselesaikan kemudian kita juga harus menyadarkan masyarakat umum untuk tidak
membuang sampah lagi ke saluran drainase dan juga pemerintah terus melakukan sosialisasi
agar masyarakat betul-betul sadar akan kebersihan lingkungan sehingga harapan kita bersama
bisa tercapai.
Daftar Pustaka
OFFSET
17