Anda di halaman 1dari 10

Tugas :

Makalah Drainase Perkotaan

Nama : Andhyka Anugrah K.


Stambuk : 216 – 213 - 271
Kelas :I

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2020
A. Latar Belakang

Kota Rantepao merupakan ibu kota Kabupaten Toraja Utara. Hal


ini menjadikan kota Rantepao sebagai pusat kegiatan pemerintahan,
pendidikan, pariwisata, perdagangan, dan permukiman. Kedudukan kota
Rantepao tersebut menuntut adanya fasilitas memadai yang menunjang
keamanan, kenyaman, dan bebas dari banjir maupun genangan air.
Bertambahnya jumlah penduduk kota Rantepao menyebabkan
pesatnya perkembangan kota, sekaligus menyebabkan bertambahnya
jumlah permukiman. Alih fungsi lahan menjadi permukiman tersebut
mengakibatkan berkurangnya resapan air ke dalam tanah sehingga
limpasan air permukaan meningkat. Selain itu, Peningkatan jumlah
penduduk juga menyebabkan meningkatnya debit limbah, dan
berpotensi besar mengurangi sepadan saluran (eksploitasi lahan untuk
pemukiman).
Rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan dapat
dijumpai dengan dibuangnya sampah ke saluran drainase. Sampah pada
saluran menyebabkan menurunnya efektifitas saluran. Bahkan di
beberapa tempat, saluran terputus akibat ditimbun oleh masyarakat.
Hal – hal tersebut merupakan beberapa penyebab sistem drainase
eksisting tidak berfungsi secara maksimal. Itu ditandai dengan sering
terjadi genangan air di beberapa tempat di wilayah Rantepao.
Untuk menanggulangi masalah tersebut diantaranya dapat
dilakukan dengan menganalisis saluran drainase eksisting mulai dari
fungsi drainase terhadap wilayah kota, Kondisi eksisting drainase,
kedudukan drainase berdasarkan fungsi layanan, ada atau tidaknya
kendala dari drainase tersebut, dan sebagainya yang terkait dengan
efektifitas saluran dan kebutuhan drainase.
Dalam laporan ini, saluran drainase yang diamati yaitu daerah
jalan Pembangunan, Lapangan Bakti.

1
B. Tujuan

Dengan memperhatikan latar belakang dan permasalahan yang


terjadi di ruas Jalan Pembangunan, maka tujuan studi adalah sebagai
berikut :

1) Menganalisis fungsi drainase terhadap wilayah kota


2) Menganalisis kondisi eksisting drainase
3) Menganalisis kedudukan drainase berdasarkan fungsi layanan
4) Menganalisis masalah / kendala dari drainase Jalan Pembangunan
serta mencari solusi untuk permasalahan tersebut.

C. Study Kasus Drainase Jalan Pembangunan di Kota Rantepao

1. Drainase
Drainase berasal dari bahasa inggris drainage yaitu kata kerja to
drain yang artinya mengeringkan, menguras, membuang, mengalirkan atau
mengalihkan. Dalam bidang teknik sipil, drainase secara umum dapat
didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air
yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari
suatu kawasan/lahan, sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu. Air
hujan yang jatuh di suatu kawasan perlu dialirkan atau dibuang, caranya
dengan pembuatan saluran yang dapat menampung air hujan yang
mengalir di permukaan tanah tersebut (Suripin dalam Adi Yusuf M., 2006).
Drainase juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol
kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitasi. Jadi, darainase tidak
hanya menyangkut air permukaan tapi juga air tanah. Untuk drainase
perkotaan berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga
tidak merugikan masyarakat, lahan dapat difungsikan secara optimal yang
dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan tidak merusak
sistem infrastruktur lainnya (Suripin dalam Adi Yusuf M., 2006).

2
Saluran drainase merupakan salah satu bangunan pelengkap pada
ruas jalan dalam memenuhi salah satu persyaratan teknis prasarana jalan.
Saluran drainase jalan raya berfungsi untuk mengalirkan air yang dapat
mengganggu pengguna jalan, sehingga badan jalan tetap kering. Pada
umumnya saluran drainase jalan raya adalah saluran terbuka dengan
menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan air menuju outlet.
Distribusi aliran dalam saluran drainase menuju outlet ini mengikuti kontur
jalan raya, sehingga air permukaan akan lebih mudah mengalir secara
gravitasi. Semakin berkembangnya suatu daerah, lahan kosong untuk
meresapkan air secara alami akan semakin berkurang. Permukaan tanah
tertutup oleh beton dan aspal, hal ini akan menambah kelebihan air yang
tidak terbuang. Kelebihan air ini jika tidak dapat dialirkan akan
menyebabkan genangan. Dalam perencanaan saluran drainase harus
memperhatikan tata guna lahan daerah tangkapan air saluran drainase
yang bertujuan menjaga ruas jalan tetap kering walaupun terjadi kelebihan
air, sehingga air permukaan tetap terkontrol dan tidak mengganggu
pengguna jalan. Genangan di ruas jalan masih sering terjadi di beberapa
kota, khususnya kota padat penduduk. Genangan di ruas jalan akan
mengganggu masyarakat yang menggunakan ruas jalan tersebut untuk
melakukan aktivitas perekonomian. Jika masalah genangan tersebut tidak
teratasi, maka dapat memungkinkan terjadi bencana yang lebih besar
hingga merugikan masyarakat setempat baik harta benda maupun nyawa.
Ruas Jalan Pembangunan adalah salah satu ruas jalan di Kota
Rantepao yang masih sering mengalami genangan akibat saluran drainase
yang tidak dapat menampung ataupun mengalirkan air permukaan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini perlu diidentifikasi
penyebab saluran Jalan Pembangunan yang tidak berfungsi optimal agar
dapat ditentukan solusi penyelesaian masalahnya.

3
2. Fungsi Umum Drainase
a) Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
b) Sebagai pengendali air ke permukaan dengan tindakan untuk
memperbaiki daerah becek, genangan air/banjir.
c) Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
d) Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
e) Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana
banjir.

3. Jenis-jenis drainase

Drainase secara umum dibagi menjdai dua bagian yaitu drainase


permukaan tanah dan drainase bawah tanah. Dalam perencanaan keduanya
memilki konsep dasar yang berbeda, namun daam perencanaan system
drainase tentu perlu direncanakan baik drainase permukaan maupun
drainase bawah permukaan. Secara garis besar dikenal tiga jenis system
drainase, Drainase perkotaan, Drainase lahan dan Drainase jalan.

1) Drainase perkotaan
Semua kota-kota besar mempunyai system drainase untuk
pembuangan air hujan. Aliran permukaan dialirkan melalui saluran
tersier, sekunder, kemudian berkumpul di saluran primer (utama) untuk
kemudian dibuang ke dalam sungai, danau, laut. Pembuangan dapat
mungkin dilakukan dengan cara gravitasi, apabila tak mungkin maka
digunakan system pompa dengan bangunan pendukung. Saluran dapat
berupa saluran tertutup ataupun saluran terbuka yang sesuai dengan
kebutuhan dan system pemeliharaan yang ada. Dilihat dari cara
pemeliharaan saluran terbuka lebih mudah dibandingkan yang tertutup.

4
2) Drainase Lahan
Drainase lahan bertujuan membuang kelebihan air permukaan
dari suatu daerah atau menurunkan taraf muka air tanah sampai
dibawah daerah akar, untuk memperbaiki tumbuhnya tanaman atau
menurunkan akumulasi garam-garam tanah, kondisi ini difungsikan
untuk pertanian dan perkebunan.

3) Drainase jalan
Drainase jalan raya dibedakan untuk perkotaan dan luar kota.
Umumnya di perkotaan dan luar perkotaan drainase jalan raya selalu
mempergunakan drainase muka tanah (Surface drainage). Di perkotaan
saluran muka tanah selalu ditutup sebagai bahu jalan atau trotoar.
Walaupun juga sebagaimana diluar perkotaan, ada juga saluran drainase
muka tanah tidak tertutup (terbuka lebar), dengan sisi atas saluran rata
dengan muka jalan sehingga air dapat masuk dengan bebas. Drainase
jalan raya di perkotaan elevasi sisi atas selalu lebih tinggi dari sisi atas
muka jalan .Air masuk ke saluran melalui inflet. Inflet yang ada dapat
berupa inflet tegak ataupun inflet horizontal. Untuk jalan raya yang
lurus, kemungkinan letak saluran pada sisi kiri dan sisi kanan jalan. Jika
jalan ke arah lebar miring ke arah tepi, maka saluran akan terdapat pada
sisi tepi jalan atau pada bahu jalan, sedangkan jika kemiringan arah
lebar jalan ke arah median jalan maka saluran akan terdapat pada
median jalan tersebut. Jika jalan tidak lurus, menikung, maka kemiringan
jalan satu arah , tidak dua arah seperti jalan yang lurus. Kemiringan satu
arah pada jalan menikung ini menyebabkan saluran hanya pada satu sisi
jalan yaitu sisi yang rendah. Untuk menyalurkan air pada saluran ini
pada jarak tertentu, direncanakan adanya pipa nol yang diposisikan
dibawah badan jalan untuk mengalirkan air dari saluran..

5
D. Gambaran Umum
Berikut beberapa gambaran umum dari drainase Jalan
Pembangunan Kota Rantepao :
1) Berdasarkan survei di lapangan dengan cara bertanya secara
informal kepada penduduk setempat, didapatkan bahwa daerah
rawan genangan air bila terjadi hujan deras hampir di sepanjang
jalan Pembangunan mulai dari Pasar Sore hingga Lapangan Bakti.
Berikut Kondisi saluran eksisting (saluran tepi Jalan
Pembangunan) hasil pengamatan langsung sebagai berikut :

Gambar 1.1 Saluran Drainase Jalan Pembangunan


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020

6
2) Lokasi Drainase yang ditinjau
Drainase ini terletak di Jalan Pembangunan, Kecamatan
Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Gambar 1.2 Lokasi Drainase


Sumber : Google Maps, 2020

3) Jenis Drainase yang Digunakan


Berdasarkan hasil survei dilapangan dengan cara
berkunjung langsung ke lokasi yaitu di Jalan Pembangunan,
didapatkan bahwa jenis drainase yang digunakan adalah
drainase Jalan Raya, yaitu Surface Drainage (drainase muka
tanah), dimana saluran muka tanahnya tidak tertutup (terbuka
lebar), dengan sisi atas saluran rata dengan muka jalan sehingga
air dapat masuk dengan bebas.

7
E. Masalah yang Didapati Pada Drainase Jalan Pembangunan Kota
Rantepao

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang


sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan
komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur
khususnya).

Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang,


atau mengalihkan air. Namun dalam memenuhi kebutuhan tersebut,
drainase seringkali tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Berdasarkan
survey yang dilakukan dilapangan dengan cara bertanya secara informal
kepada penduduk setempat dan berdasarkan pada penelitian yang
dilakukan, ada beberapa masalah yang sering timbul dari drainase di
Jalan Pembangun kota Rantepao. Masalah-masalah tersebut, antara lain:

1. Ukuran saluran drainase yang terlalu kecil, sehingga tidak mampu


menampung kapasitas air hujan yang banyak yang mengakibatkan
genangan pada ruas jalan bahkan menimbulkan banjir.
2. Membuang sampah kedalam saluran drainase.
3. Tumbuhan liar yang tumbuh didalam saluran drainase jarang di
bersihkan.
4. Pembangunan terus-menerus yang menutupi saluran-saluran
drainase.
5. Kurangnya pemahaman dari masyarakat akan pentingnya saluran
drainase.

F. Solusi Permasalahan
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah
yang terjadi pada saluran drainase sepanjang Jalan Pembangunan kota
Rantepao antara lain :

8
1. Melakukan Upaya Perbaikan yaitu pelebaran saluran drainse.
2. Pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan dilarang
membuang sampah sembarangan, terutama yang membuang sampah
pada saluran drainase.
3. Pengerukan atau pembersihan saluran drainase dari sampah maupun
tumbuhan liar.
4. Penataan kembali saluran drainase yang sudah tertutupi oleh
pembangunan-pembangunan rumah dan lain sebagainya.
5. Sosialisasi mengenai pentingnya saluran drainase kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai