Anda di halaman 1dari 5

DRAINASE PERKOTAAN

A. Pengertian Drainase Pekotaan


Kata drainase berasal dari bahasa Inggris yaitu Drainage yang berarti sarana
pembuangan kelebihan air atau limbah. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, drainase mempunyai arti pengatusan atau penyaluran air. Dalam ilmu teknik
sipil sendiri drainase didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi
kelebihan air pada suatu kawasan sehingga kawasan tersebut dapat berfungsi dengan
baik. Kelebihan air tersebut dapat berasal dari air hujan, rembesan maupun kelebihan
air irigasi. Cara pembuangan kelebihan air tersebut dapat berupa saluran di permukaan
tanah maupun saluran di bawah permukaan tanah.
Drainase perkotaan merupakan suatu bidang ilmu yang mengkhususkan
pengkajian drainase pada kawasan perkotaan, dimana kawasan perkotaan merupakan
kawasan yang kompleks secara lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi. Saat ini
sistem drainase perkotaan merupakan salah satu infrastruktur penting bagi suatu
kawasan perkota-an. Sistem drianse yang baik akan dapat menunjang peningkatan
kualitas lingkungan karena masyarakat akan terhindar dari kerugian akibat genangan.
Dalam perencanaan drainase perkotaan tidak bisa lepas dari tata guna lahan,
rencana induk sistem drainase dan kondisi sosial budaya masyarakat. Perencanaan
sistem drainase seringkali dianggap pekerjaan yang mudah, padahal kenyataannya
perencanaan sistem drainase pada suatu kota merupakan pekerjaan yang rumit
sehingga membutuhkan banyak biaya, tenaga dan waktu. Beberapa kasus penyelesaian
masalah banjir atau genangan suatu kota, peran serta masyarakat mempunyai arti yang
sangat penting dalam memelihara jaringan drainase yang ada.

B. Jenis-Jenis Draenase Perkotaan


Jenis drainase perkotaan dapat dibedakan berdasarkan sejarah terbentuknya,
tempat pengaliran, fungsi dan jenis salurannya. Menurut sejarah terbentuknya drainase
dibagi menjadi dua macam yaitu:
1.) Drainase alami adalah drainase yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan
manusia. Contoh dari drainase alami ini adalah sungai-sungai yang mengalir di
tengah perkotaan. Pada daerah perkotaan seringkali sungai sungai alami ini
dimanfaatkan sebagai saluran pembuangan (pematusan). Material pembentuk
saluran alami ini masih berupa tanah asli yang dilapisi oleh rumput atau semak
serta bentuk saluran yang tidak beraturan membuat sifat aliran pada saluran ini
sulit untuk dipelajari.
2.) Drainase Buatan adalah drainase yang didesain sesuai dengan kaidah teknis
untuk mengalirkan limpasan air hujan maupun air limbah perkotaan.
Perencanaan drainase buatan didasarkan pada ilmu hidrologi dan hidrolika. Ilmu
hidrologi dijadikan dasar dalam penentuan besarnya debit yang masuk kesaluran
sedangkan ilmu hidrolika digunakan sebagai dasar perencanaan saluran.
Berdasarkan tempat pengalirannya drainase dibagi menjadi dua yaitu :
1) Drainase permukaan (surface drainage) yaitu drainase yang berada di permukaan
tanah dan berfungsi untuk membuang kelebihan air di permukaan air secepat
mungkin agar tidak menjadi masalah. Drainase permukaan inilah biasanya yang
kita temukan pada daerah perkotaan.
2) Drainase bawah permukaan (subsurface drainage) yaitu drainase yang dibuat di
bawah permukaan tanah dengan tujuan untuk menurunkan air di bawah
permukaan sampai dibawah zona perakaran. Tipe drainase seperti ini banyak
digunakan pada lapangan sepak bola dan lapangan golf. Tujuan penggunaan
drainase bawah permukaan pada area tersebut adalah menjaga lapangan tetap
kering.
Menurut fungsinya saluran drainase dibagi menjadi:
1) Single purpose yaitu drainase yang digunakan untuk mengalirkan satu jenis
buangan saja. Contoh dari saluran drainase ini adalah saluran yang hanya
menyalurkan air hujan saja atau air limbah saja.
2) Multipurpose yaitu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan beberapa jenis
buangan baik secara bercampur maupun secara bergantian.
Drainase berdasarkan konstruksinya dibagi menjadi:
1) Saluran terbuka yaitu saluran drainase yang mengalirkan air hujan maupun air
buangan lainnya yang dibangun tanpa penutup saluran. Saluran drainase seperti
ini dapat digunakan pada daerah yang tidak terlalu padat penduduk. Kelebihan
dari konstruksi saluran drainase seperti inia adalah mudah dalam pemeliharaan
saluran. Kekurangan konstruksi saluran drainase ini adalah mudahnya limpah
padat (sampah) mengotori saluran. Bentuk konstruksi saluran terbuka ini dapat
berupa saluran trapesium, saluran persegi, setengah lingkaran maupun saluran
segitiga.
2) Saluran tidak terbuka yaitu saluran yang dibangun dengan tujuan untuk
mengalirkan air kotor yang mengganggu Kesehatan lingkungan. Saluran
semacam ini biasanya terdapat di area pusat kota, perdagangan dan jalan utama
kota. Penutupan saluran juga berfungsi untuk keselamatan pengguna jalan dan
estetika kota.

C. Mendeskripsikan Draenase Perkotaan


Berikut adalah hasil deskripsi lebih rinci tentang drainase perkotaan di
Kelurahan Anaiwoi Kecamatan Kadia Jalan Tanukila.
Jenis draenase yang ada di daerah Kelurahan Anaiwoi Kecamatan Kadia Jalan
Tanukila merupakan draenase buatan, dengan lebar bentangan 50 cm, dan kedalan 1
m.

Fungsi dari draenase tersebut adalah:


1) Menghindari Banjir, Sistem drainase perkotaan mengalirkan air hujan dari
permukaan jalan dan bangunan, mencegah genangan air dan banjir
2) Pengendalian Erosi, Mencegah erosi tanah dan kerusakan infrastruktur akibat
air hujan yang berlebihan.
3) Pengelolaan Kualitas Air, Menyaring air hujan dan limbah untuk mengurangi
pencemaran air sebelum dibuang ke saluran air alami atau sistem pengolahan.
4) Pengisian Air Tanah Beberapa sistem drainase memungkinkan air hujan untuk
meresap ke dalam tanah, memperbarui sumber air tanah.
Kemudian untuk air draenase di daerah ini terus mengalir dan tidak terlalu banya
sampahnya sehingga selama musim hujan, draenase tersebut tidak pernah meluap atau
mengalami banjir.
Selain itu, draenase pada daerah ini terdapat juga gorong-gorong, dengan lebar
bentang 1 m, dan kedalaman 1m.

Gorong-gorong dalam sistem drainase perkotaan memiliki beberapa fungsi


utama yang sangat penting dalam mengelola air hujan dan air limbah di lingkungan
perkotaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari gorong-gorong dalam drainase
perkotaan.
1) Mengarahkan aliran air, fungsi utama gorong-gorong adalah mengarahkan aliran
air hujan dari permukaan jalan, trotoar, bangunan, dan area perkotaan lainnya ke
tempat yang sesuai. Ini membantu mencegah genangan air di jalan-jalan dan area
perkotaan, yang dapat menyebabkan gangguan lalu lintas dan bahkan banjir
kecil.
2) Pengendalian Banjir, Gorong-gorong dirancang untuk mengendalikan volume
air hujan yang masuk ke sistem drainase. Mereka dapat menahan air hujan
sementara sebelum mengalirkannya ke sistem pengolahan atau sungai alami,
yang membantu mencegah banjir.
3) Pengurangan Erosi, Gorong-gorong membantu mencegah erosi permukaan
tanah di lingkungan perkotaan. Mereka mengalirkan air hujan dengan cepat
sehingga tidak merusak permukaan tanah atau menggerus tanah di sekitarnya.
4) Pengelolaan Kualitas Air, Gorong-gorong dapat memiliki fasilitas penangkap
sampah dan pengendalian polusi yang membantu menyaring air hujan dan
limbah sebelum dibuang ke sistem perairan alami. Ini membantu menjaga
kualitas air yang lebih baik dan mengurangi pencemaran air.
5) Pengisian Air Tanah, Beberapa sistem drainase perkotaan dirancang untuk
memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah. Ini dapat membantu mengisi
ulang sumber air tanah yang penting bagi suplai air bawah tanah.
6) Pengendalian Aliran Air, Gorong-gorong juga digunakan untuk mengendalikan
aliran air hujan. Mereka dapat diatur untuk mengarahkan aliran air ke arah yang
diinginkan dan mencegah kerusakan akibat aliran air yang terlalu kuat.
7) Pemeliharaan Akses, Manhole atau lubang akses pada gorong-gorong
memungkinkan untuk pemeliharaan dan perbaikan yang lebih mudah. Ini
memungkinkan petugas pemeliharaan untuk membersihkan gorong-gorong,
memeriksa kondisinya, dan memperbaikinya jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai