Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL TEKNIS TAHAP KONSTRUKSI PADA

PERBAIKAN DAN REKONSTRUKSI DRAINASE DI JALAN


RAYA BARAT KOTA CIMAHI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Konstruksi Jembatan
program studi Diploma 3 Teknik Konstruksi Sipil semester III

Oleh :

Christine 181121044

Dio Reka 181121048

Farhan Fauzan 181121050

Maurin Salsabila S. 181121055

2B-KSI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permasalahan banjir atau genangan sering terjadi pada jalan raya di Kota
Cimahi saat musim hujan. Genangan yang terjadi pada jalan raya mengakibatkan
terganggunya arus lalu lintas oleh pengguna jalan, serta menyebabkan kerusakan
pada perkerasan jalan. Genangan yang terjadi diakibatkan oleh saluran drainase
yang tidak berfungsi secara optimal dan intensitas hujan yang tinggi dalam waktu
cukup lama.
Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan
kelebihan air. Baik kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah maupun air
yang berada di bawah permukaan tanah. “Kelebihan air dapat disebabkan oleh
intensitas hujan yang tinggi atau akibat dari durasi hujan yang lama. Secara umum
drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk
mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan” (Wesli, 2008:1). Sistem
drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi
untuk mengurangi atau membuang kelebihan air (banjir) dari suatu kawasan atau
lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal (Suripin, 2004:8).
Dalam pembangunan maupun pemeliharaan jalan raya, drainase salah satu
hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kondisi drainase yang buruk,
umumnya dapat menjadi penyebab kerusakan perkerasan jalan. Drainase jalan yang
baik harus mampu menghindarkan masalah kerusakan jalan yang diakibatkan oleh
pengaruh air dan beban lalu lintas kendaraan. Pembangunan drainase jalan raya
sudah semestinya dirancang untuk menampung debit aliran yang normal, terutama
pada saat musim hujan. Artinya kapasitas saluran drainase sudah diperhitungkan
untuk dapat menampung kelebihan debit air yang terjadi. Sehingga jalan raya yang
dimaksud tidak mengalami genangan atau banjir. Jembatan program studi Diploma
3 Teknik Konstruksi Sipil semester III Politeknik Negeri Bandung.
Pada Jalan Raya Barat Setiamanah, Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi, terjadi
genangan di beberapa titik pada saat musim hujan. Genangan yang terjadi pada jalan
tersebut mengakibatkan aktivitas masyarakat sekitar terganggu dan menyababkan
kerusakan pada jalan tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya: menurunnya kapasitas saluran drainase, banyak terdapat endapan,
terjadi kerusakan fisik pada saluran drainase jalan tersebut, dan meningkatnya debit
aliran air akibat curah hujan yang tinggi. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan
perbaikan saluran drainase pada Pada Jalan Raya Barat Setiamanah, Kec. Cimahi
Tengah Kota Cimahi. Untuk mengetahui kondisi eksisting, kapasitas saluran drinase
dan perencanaan dimensi yang sesuai untuk saluran drinase tersebut. Hasil dari
perencanaan itu dapat digunakan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi genangan
yang terjadi di jalan tersebut pada saat musim hujan.

1.2 Ruang lingkup


Dalam penelitian ini perlu dilakukan batasan masalah yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh cakupan dari pembahasan penelitian, sehingga dapat
memudahkan dalam penulisan penelitian.
1. Saluran Drainase yang diteliti adalah saluran drainase Jalan Raya Barat Setiamanah,
Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi sepanjang ± 2 km.
2. Dalam penelitian ini membahas tentang kondisi eksisting, kapasitas eksisting,
dimensi saluran dan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki saluran
drainase yang tepat digunakan pada Jalan Raya Barat Setiamanah, Kec. Cimahi
Tengah Kota Cimahi.
3. Dalam penelitian ini tidak jenis tanah, dan sedimentasi yang ada pada saluran
drainase Jalan Raya Barat Setiamanah, Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi.
4. Dalam penelitian ini tidak membahas klasifikasi jalan dan kerusakan jalan yang ada
pada Jalan Raya Barat Setiamanah, Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Drainase


Menurut Suripin (2004:7-8) mengatakan bahwa drainase berasal dari bahasa
Inggris yaitu drainage mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau
mengalihkan air. Secara umum,drainase dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan
teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan,
maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau lahan. sehingga fungsi
kawasan atau lahan tidak terganggu. Sistem drainase dapat didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan
secara optimal.
Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan
kelebiahan air, baik kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah maupun air
yang berada di bawah permukaan tanah. Kelebihan air dapat disebabkan oleh
intensitas hujan yang tinggi atau akibat dari durasi hujan yang lama. Secara umum
drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk
mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan (Wesli, 2008:1).
Drainase secara umum didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks
pemanfaatan tertentu. Drainase perkotaan atau terapan adalah ilmu drainase yang
diterapkan mengkhususkan pengakjian pada kawasan perkotaan yang erat
kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial budaya yang ada di kawasan kota (H.
A. Halim Hasmar, 2011:1).
Drainase perkotaan atau terapan merupakan sistem pengeringan dan
pengeringan air dari wilayah perkotaan yang meliputi:
1. Permukiman
2. Kawasan industri dan perdagangan
3. Kampus dan sekolah
4. Rumah sakit dan fasilitas umum
5. Lapangan olahraga
6. Lapangan parkir
7. Instalasi militer, listrik, telekomunikasi
8. Pelabuhan
Kriteria desain drainase perkotaan memiliki kekhususan, sebab untuk
perkotaan ada tambahan variable desain, seperti:

1. Keterkaitan dengan tata guna lahan


2. Keterkaitan dengan masterplan drainase kota
3. Keterkaitan dengan masalah sosial budaya.
2.1.1 Jenis Drainase
Menurut Wesli (2008:3) untuk lebih memudahkan dalam memahami tentang
drainase, saluran drainase dapat dikelompokkan berdasarkan:

1. Cara terbentuknya
2. Sistem pengalirannya
3. Tujuan atau sasaran pembuatannya
4. Tata letaknya
5. Fungsinya
6. Konstruksinya.

2.1.1.1 Drainase Berdasarkan Cara Terbentuknya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari cara terbentuknya, dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Drainase alamiah (natural drainage)


Drainase alamiah terbentuk melalui proses alamiah yang berlangsung lama,
dengan kata lain tidak ada unsur campur tangan manusia. Saluran drainase
terbentuk akibat gerusan air sesuai dengan kontur tanah. Drainase alamiah ini
terbentuk pada kondisi tanah yang cukup kemiringannya, sehingga air akan
mengalir dengan sendirinya, kemudian masuk ke sungai-sungai. Umumnya
drainase alamiah ini berupa sungai beserta anak-anak sungainya yang
membentuk suatu jaringan alur sungai.

2. Drainase buatan (artifical drainage)

Drainase buatan adalah sistem yang dibuat dengan maksud tertentu dan
merupakan hasil rekayasa berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan
sebagai upaya penyempurnaan atau melengkapi kekurangan sistem drainase
alamiah. Pada sistem drainase buatan memerlukan biaya, baik biaya pada
perencanaannya maupun pada pembuatannya.

2.1.1.2 Drainase Berdasarkan Sistem Pengalirannya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari sistem pengalirannya, dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Drainase dengan sistem jaringan


Drainase dengan sistem jaringan adalah suatu sistem pengeringan atau
pengaliran air pada suatu kawasan yang dilakukan dengan mengalirkan air melalui
sistem tata saluran dengan bangunan-bangunan pelengkapnya.

2. Drainase dengan sistem resapan


Drainase dengan sistem resapan adalah sistem pengeringan atau pengaliran
air yang dilakukan langsung terhadap genangan air di permukan tanah ke dalam
tanah melalui sumuran atau saluran resapan.

2.1.1.3 Drainase Berdasarkan Tujuan Atau Sasaran Pembuatannya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan tujuan atau sasaran pembuatannya, dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Drainase perkotaan
Drainase perkotaan adalah pengeringan atau pengaliran air dari wilayah
perkotaan ke sungai yang melintasi wilayah perkotaan tersebut sehingga wilayah
perkotaan tidak digenangi air.

Drainase daerah pertanian

Drainase daerah pertanian adalah pengeringan atau pengaliran air di daerah


pertanian baik di persawahan maupun daerah sekitarnya yang bertujuan untuk
mencegah kelebihan air agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.

3. Drainase lapangan terbang

Drainase lapangan terbang adalah pengeringan atau pengaliran air di


kawasan lapangan terbang terutama pada runway (landasan pacu) dan taxiway
sehingga kegiatan penerbangan baik takeoff, landing maupun taxing tidak
terhambat. Pada lapangan terbang drainase juga bertujuan untuk keselamatan
terutrama pada saat landing dan takeoff yang apabila tergenang air dapat
mengakibatkan tergelincirnya pesawat terbang.

4. Drainase jalan raya


Drainase jalan raya adalah pengeringan atau pengaliran air di permukaan
jalan yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada jalan dan menghindari
kecelakaan lalu lintas. Drainse jalan raya biasanya berupa saluran di kiri-kanan
jalan serta gorong-gorong yang melintas dibawah badan jalan
5. Drainase jalan kereta api
Drainase jalan kereta api adalah pengeringan atau pengaliran air sepanjang
jalur kereta api yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada jalur rel kereta
api

6. Drainase pada tanggul dan dam


Drainase pada tanggul dan dam adalah pengaliran air di daerah sisi luar
tanggul dan dam yang bertujuan untuk mencegah keruntuhan tunggul dan dam
akibat erosi rembesan aliran air

7. Drainase lapangan olahraga


Drainase lapangan olahraga adalah pengeringan atau pengaliran air pada
suatu lapangan olahraga seperti lapangan sepak bola dan lainnya, yang bertujuan
agar kegiatan olahraga tidak terganggu meskipun dalam kondisi hujan.

. Drainase untuk keindahan kota


Drainase untuk keindahan kota adalah bagian dari drainase perkotaan,
namun pembuatan drainase ini lebih ditujukan pada sisi estetika seperti tempat
rekreasi dan lainnya

9. Drainase untuk kesehatan lingkungan


Drainase untuk kesehatan lingkuangan merupakan bagian dari drainase
perkotaan, dimana pengeringan dan pengaliran air bertujuan untuk mencegah
genangan yang dapat menimbulkan wabah penyakit.

10. Drainase unutk penambahan areal


Drainase untuk penambahan areal adalah pengeringan atau pengaliran air
pada daerah rawa ataupun laut yang tujuannya sebagai upaya untuk menambah
areal.

2.1.1.4 Drainase Berdasarkan Tata Letaknya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari tata letaknya, dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Drainase permukaan tanah (surface drainage)


Drainase permukaan tanah adalah sistem drainase yang salurannya berada di
atas permukaan tanah. Pengaliran air terjadi karena adanya beda tinggi permukaan
saluran (slope)
2. Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)
Drainase bawah permukaan tanah adalah sistem drainase yang dialirkan di
bawah tanah (ditanam) biasanya karena sisi artistik atau pada suatu areal yang
tidak memungkinkan untuk mengalirkan air diatas permukaan tanah seperti pada
lapangan olahraga, lapangan terbang, taman dan lainnya.

2.1.1.5 Drainase Berdasarkan Fungsinya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari fungsinya, dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Drainase single-purpose

Drainase single purpose adalah saluran drainase yang berfungsi mengalirkan


satu jenis air buangan, misalnya air hujan atau air limbah atau lainnya.

2. Drainase multi-purpose
Drainase multi-purpose adalah saluran drainase yang berfungsi mengalirakan
lebih dari satu air buangan baik secara bercampur maupun bergantian mislanya
campuran air hujan dan air limbah.

2.1.1.6 Drainase Berdasarkan Konstruksinya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari konstruksinya, dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Drainase saluran terbuka


Drainase saluran terbuka adalah sistem saluran yang permukaan airnya
terpengaruh dengan udara luar (atmosfer). Drainase saluran terbuka biasanya
mempengaruhi luasan yang cukup dan digunakan untuk mengalirkan air hujan atau
air limbah yang tidak membahayakan kesehatan lingkungan dan tidak
mengganggu keindahan.

2. Drainase saluran tertutup


Drainase saluran tertutup adalah sistem saluran yang permukaan airnya tidak
terpengaruh dengan udara luar (atmosfer). Saluran drainase tertutup sering digunakan
untuk mengalirkan air limbah atau air kotor yang mengganggu kesehatan lingkungan
dan mengganggu keindahan untuk saluran yang terletak di tengah kota.

2.1.2 Pola Jaringan Drainase


Menurut Wesli (2008:9) pada sistem jaringan drainase terdiri dari beberapa
saluran yang saling berhubungan, sehingga membentuk suatu pola jaringan. Dari
bentuk pola jaringan dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Pola siku

Pola siku adalah suatu pola dimana saluran cabang membentuk siku-siku
pada saluran utama. Pola saluran siku biasanya dibuat pada daerah yang
mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada daerah yang dimana sungai
merupakan saluran pembuang utama berada di tengah kota.

Gambar 2.1 Pola Jaringan Siku (Sumber: Wesli, 2008:10)


2. Pola Pararel

Pola pararel adalah suatu pola dimana saluran utama terletak sejajar dengan
saluran cabang yang pada bagian akhir saluran cabang dibelokkan menuju saluran
utama. Pada pola pararel saluran cabang cukup banyak dan pendek-pendek.

Gambar 2.2 Pola Jaringan Pararel (Sumber: Wesli, 2008:11)


3. Pola Grid Iron

Pola grid iron merupakan pola jaringan drainase dimana sungai terletak di
pinggiran kota. Sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran
pengumpul kemudian dialirkan pada sungai.
Gambar 2.3 Pola Jaringan Grid Iron (Sumber: Wesli, 2008:11)
4. Pola alamiah

Pola alamiah adalah suatu pola jaringan drainase yang hampir sama dengan
pola siku, dimana sungai sebagai saluran utama berada di tengah kota namun
jaringan saluran cabang tidak selalu berbuntuk siku terhadap saluran utama.

Gambar 2.4 Pola Jaringan Alamiah (Sumber: Wesli, 2008:12)


5. Pola Radial

Pola radial adalah pola jaringan drainase yang mengalirkan air dari pusat
sumber air memencar ke berbagai arah, pola ini sangat cocok digunakan pada

6. Pola Jaring-Jaring

Pola jaring-jaring adalah pola drainase yang mempunyai saluran-saluran


pembuang mengikuti arah jalan raya. Pola ini sangat cocok untuk daerah yang
topografinya datar.

Gambar 2.6 Pola Jaringan Jaring-Jaring (Sumber: H.A. Halim Hasmar, 2012:5)
2.1.3 Fungsi Saluran Drainase

Menurut Wesli (2008:13) dalam sebuah sistem drainase digunakan saluran


sebagai sarana pengaliran air yang terdiri dari saluran interseptor, saluran kolektor,
dan saluran konveyor. Masing-masing saluran mempunyai fungsi yang berbeda-
beda yaitu:

1. Saluran Interseptor
Saluran interseptor adalah saluran yang berfungsi sebagai pencegah
terjadinya pembebanan aliran dari sutau daerah terhadap daerah lain di bawahnya.
Saluran ini biasanya dibangun dan diletakkan pada bagian sejajar dengan kontur
atau garis ketinggian topografi.

Gambar 2.7 Posisi Saluran Interceptor (Sumber: Wesli, 2008:14)


2. Saluran kolektor
Saluran kolektor berfungsi sebagai pengumpul aliran dari saluran drainase
yang lebih kecil, misalnya saluran interseptor. Letak saluran kolektor dibagian
terendah lembah dari suatu daerah sehingga secara efektif dapat berfungsi sebagai
daerah pengumpul dari anak cabang saluran yang ada.

Gambar 2.8 Posisi Saluran Kolektor (Sumber: Wesli, 2008:14)


3. Saluran konveyor
Saluran konveyor adalah saluran yang berfungsi sebagai saluran pembawa
seluruh air buangan dari suatu daerah ke lokasi pembuang, misalnya ke sungai
tanpa membahayakan daerah yang dilalui.

Gambar 2.9a Posisi Saluran Konveyor (Sumber: Wesli, 2008:15)

Gambar 2.10b Posisi Saluran Konveyor (Sumber: Wesli, 2008:15)


Beberapa permasalahan pada saluran drainase perkotaan yang sering terjadi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Permasalahan drainase karena ulah manusia, seperti :


a. Perubahan tata guna lahan di daerah aliran sungai (DAS)
b. Perubahan fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase
c. Pembuangan sampah ke saluran drainase
d. Kawasan kumuh di sepanjang sungai atau saluran drainase
e. Infrastruktur drainase kurang berfungsi (bendungan dan bangunan air).
f. Permasalahan drainase karena alam, seperti :
g. Erosi dan sedimentasi
h. Curah hujan
i. Kondisi fisiografi atau geofisik sungai
j. Kapasitas sungai atau saluran drainase yang kurang memenuhi
k. Pengaruh pasang naik air laut (back water).
Selain permasalahan di atas, salah satu permasalahan yang selalu timbul
setiap tahun pada musim hujan adalah banjir dan genangan air. Banjir dan
genangan air disebabkan oleh fungsi drainase yang belum tertangani secara
menyeluruh, kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memelihara
saluran drainase yang ada di sekitarnya menyebabkan penyumbatan saluran
drainase oleh sampah industri maupun sampah rumah tangga.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang beberapa aspek yang terkait dengan
metode penelitian, yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini.
Beberapa aspek tersebut meliputi: tempat penelitian, metode penelitian, sumber
data, dan teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan data. Data-data
tersebut diolah dengan tahapan pengloahan data yang telah ditentukan. Dari hasil
pengolahan data nantinya akan menghasilkan suatu kesimpulan akhir dari
penelitian ini.

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.1.1 Waktu Konstruksi
Pengambilan waktu penelitian dalam proyek akhir ini dilakukan pada bulan
Desember 2019 sampai Januari 2020. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:

HARI
NO TAHAP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Alat Bantu Kerja
2 Pemeriksaan Kondisi Lingkungan
3 Pembersihan Lingkungan
4 Pekerjaan Pengukuran Elevasi
5 Pembuatan Bench Mark Baru
6 Pemasangan Patok Untuk Batas Galian
7 Penggalian dan Penimbunan Tanah
8 Perataan Tanah
9 Pengantaran U Ditch dan Capping Beam
10 Pembuatan Lantai Kerja
11 Pemasangan Beton Pracrtak U Ditch
12 Pemasangan Capping Beam
13 Pengelasan Plat Penyambung
14 Pemasangan Pelat Penutup
Pengankutan Tanah Timbunan dan
15
Pemadatan dengan Menggunakan TR
3.1.2 Tempat
Penelitian ini dilakukan di Jalan Raya Barat, Setiamanah, Kec. Cimahi
Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat yang dapat dilihat pada gambar berikut dengan
garis warna merah.

3.2 Sumber Data


Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersumber dari
instansi terkait yang ada di kabupaten jember dan data dari hasil survei di tempat
penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil survei secara langsung di tempat penelitian. Data
tersebut dapat berupa kondisi eksisting saluran drainase, dimensi saluran drainase,
dan elevasi saluran drainase.
2. Data Sekunder
Data sekunder bersumber dan dihimpun oleh instansi-instansi terkait, seperti Dinas
Perairan dan Pekerjaan Umum. Data sekunder yang digunkan adalah:

a. Data curah hujan


Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan yang
mendekati tempat penelitian.

b. Peta Topografi
Peta tempat penelitian diperoleh dari Google Earth, yang
kemudian digambar pada Autocad dengan panjang dan luasan
yang telah ditentukan.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data Khusus

4.1.1. Deskripsi Proyek

Proyek pekerjaan drainase yang berlokasi di Jalan Raya Barat dimulai pada
bulan Desember 2019 yang mengbutuhkan waktu untuk pengerjaannya selama 12 hari
kerja.

4.1.2. Time Schedule Proyek Pelebaran Gerbang Tol

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan Alat Bantu Kerja 0.137261
Pemeriksaan Kondisi Lingkungan 0.028596
Pembersihan Lingkungan 0.549042
Pekerjaan Pengukuran Elevasi 1.647126
Pembuatan Bench Mark Baru 0.205891
Pemasangan Patok Untuk Batas Galian 1.029454 1.029454
Penggalian dan Penimbunan Tanah 1.492708 1.492708 1.492708
Perataan Tanah 0.274521 0.274521
Pengantaran U Ditch dan Capping Beam 4.386617
Pembuatan Lantai Kerja 2.407778 2.407778
Pemasangan Beton Pracrtak U Ditch 36.00515 36.00515
Pemasangan Capping Beam 0.228768 0.228768
Pengelasan Plat Penyambung 2.848156 2.848156

Pemasangan Pelat Penutup


0.274521 0.274521

2.430655
4.1.3. Gantt Chart Proyek Pekerjaan Drainase
DURASI HARI KE
KEGIATAN SESUDAH KEGIATAN KEGIATAN SEBELUM Biaya (Rp) BOBOT KEGIATAN
(jam) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemeriksaan Kondisi Lingkungan Persiapan Alat Bantu Kerja - 2 26400 0.137261 0.06863 Persiapan Alat Bantu Kerja 0.137261
Pembersihan Lingkungan Pemeriksaan Kondisi Lingkungan Persiapan Alat Bantu Kerja 0.5 5500 0.028596 0.057192 Pemeriksaan Kondisi Lingkungan 0.028596
Pekerjaan Pengukuran Elevasi Pembersihan Lingkungan Pemeriksaan Kondisi Lingkungan 24 105600 0.549042 0.022877 Pembersihan Lingkungan 0.549042
Pembuatan Bench Mark Baru Pekerjaan Pengukuran Elevasi Pembersihan Lingkungan 2 316800 1.647126 0.823563 Pekerjaan Pengukuran Elevasi 1.647126
Pemasangan Patok Untuk Batas Galian Pembuatan Bench Mark Baru Pekerjaan Pengukuran Elevasi 3 39600 0.205891 0.06863 Pembuatan Bench Mark Baru 0.205891
Penggalian dan Penimbunan Tanah Pemasangan Patok Untuk Batas Galian Pembuatan Bench Mark Baru 24 396000 2.058908 0.085788 Pemasangan Patok Untuk Batas Galian 1.029454 1.029454
Perataan Tanah Penggalian dan Penimbunan Tanah Pemasangan Patok Untuk Batas Galian 72 861300 4.478124 0.062196 Penggalian dan Penimbunan Tanah 1.492708 1.492708 1.492708
Pengantaran U Ditch dan Capping Beam Perataan Tanah Penggalian dan Penimbunan Tanah 24 105600 0.549042 0.022877 Perataan Tanah 0.274521 0.274521
Pembuatan Lantai Kerja Pengantaran U Ditch dan Capping Beam Perataan Tanah 3 843700 4.386617 1.462206 Pengantaran U Ditch dan Capping Beam 4.386617

4.1.4. Rencana Anggaran Biaya Proyek


Pemasangan Beton Pracrtak U Ditch Pembuatan Lantai Kerja Pengantaran U Ditch dan Capping Beam 6 926200 4.815556 0.802593 Pembuatan Lantai Kerja 2.407778 2.407778
Pemasangan Capping Beam Pemasangan Beton Pracrtak U Ditch Pembuatan Lantai Kerja 24 13850100 72.01029 3.000429 Pemasangan Beton Pracrtak U Ditch 36.00515 36.00515
Pengelasan Plat Penyambung Pemasangan Capping Beam Pemasangan Beton Pracrtak U Ditch 24 88000 0.457535 0.019064 Pemasangan Capping Beam 0.228768 0.228768
Pemasangan Pelat Penutup Pengelasan Plat Penyambung Pemasangan Capping Beam 24 1095600 5.696311 0.237346 Pengelasan Plat Penyambung 2.848156 2.848156
Pengankutan Tanah Timbunan dan
Pemasangan Pelat Penutup Pengelasan Plat Penyambung 24 Pemasangan Pelat Penutup
Pemadatan dengan Menggunakan TR 105600 0.549042 0.022877 0.274521 0.274521
Pengankutan Tanah Timbunan dan Pengankutan Tanah Timbunan dan
- Pemasangan Pelat Penutup 10
Pemadatan dengan Menggunakan TR 467500 2.430655 0.243065 Pemadatan dengan Menggunakan
TR
2.430655
0.714898 2.882471 2.522162 1.492708 1.767229 0.274521 6.794395 38.41293 36.23391 3.076923 3.122677 2.705176
TOTAL
19233500 100 0.714898 3.597369 6.119531 7.612239 9.379468 9.653989 16.44838 54.86131 91.09522 94.17215 97.29482 100
Dibawah ini merupakan anggaran biaya proyek pekerjaan drainase, berdasarkan
Rencana Anggaran Biaya (RAB).

PROYEK PEMBUATAN DRAINASE PRACETAK

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Jumlah Harga


I Persiapan
persiapan alat bantu kerja Ls 1 26400 IDR 26,400.00
pemeriksaan kondisi lingkungan Ls 1 5500 IDR 5,500.00
pembersihan lingkungan Ls 1 105600 IDR 105,600.00
II Pemasangan Patok dan Tali Ukur
Pekerjaan Pengukuran elevasi Ls 1 316800 IDR 316,800.00
Pembuatan Bench Mark Baru Ls 1 39600 IDR 39,600.00
Pemasangan Patok Untuk Batas Galian
Ls 1 396000 IDR 396,000.00
III Galian Tanah
Penggalian dan Penimbunan Tanah Ls 1 861300 IDR 861,300.00
Perataan Tanah Ls 1 105600 IDR 105,600.00
IV Mobilisasi
Pengantaran U Ditch dan Capping
Beam Ls 1 843700 IDR 843,700.00
V Pemasangan U Ditch
Pembuatan Lantai kerja Ls 1 926200 IDR 926,200.00
Pemasangan Beton Pracetak U Ditch Ls 1 13850100 IDR 13,850,100.00
Pemasangan Capping Beam Ls 1 88000 IDR 88,000.00
Pengelasan Plat Penyambung Ls 1 1095600 IDR 1,095,600.00
VI Pemasangan Plat Penutup Beton
Pemasangan Plat Penutup Beton Ls 1 105600 IDR 105,600.00
VII Pemadatan Tanah Pada Sisi Jalur
Pengangkutan Tanah Timbunan dan
Pemadatan dengan Menggunakan TR Ls 1 467500 IDR 467,500.00
SELESAI Ls 1
Jumlah Harga IDR 19,233,500.00

Rincian Anggaran Biaya


Kegiatan : PEKERJAAN PERSIAPAN
Jenis Pekerjaan : Persiapan Alat Bantu Kerja

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
1-
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
1-
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

1 Pekerja OJ 2 12000 IDR 24,000.00


Jumlah Harga Tenaga IDR 24,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 24,000.00
Overhead and Profit IDR 2,400.00
HSP Pekerjaan IDR 26,400.00
Kegiatan : PEKERJAAN PERSIAPAN
Jenis Pekerjaan : Pemeriksaan Kondisi Lingkungan

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
1-
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat

1-
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

C Tenaga
1 Pekerja OJ 0.5 10000 IDR 5,000.00
Jumlah Harga Tenaga IDR 5,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 5,000.00
Overhead and Profit IDR 500.00
HSP Pekerjaan IDR 5,500.00

Kegiatan : PEKERJAAN PERSIAPAN


Jenis Pekerjaan :Pembersihan Lingkungan

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
IDR 0.00
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
IDR 0.00
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 8 12000 IDR 96,000.00
Jumlah Harga Tenaga IDR 96,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 96,000.00
Overhead and Profit IDR 9,600.00
HSP Pekerjaan IDR 105,600.00
Kegiatan : Pemasangan Patok dan Tali Ukur
Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Pengukuran Elevasi

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
IDR 0.00
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
IDR 0.00
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 24 12000 IDR 288,000.00

Jumlah Harga Tenaga IDR 288,000.00


Jumlah Total Biaya IDR 288,000.00
Overhead and Profit IDR 28,800.00
HSP Pekerjaan IDR 316,800.00

Kegiatan : Pemasangan Patok dan Tali Ukur


Jenis Pekerjaan : Pembuatan Bench Mark baru

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
IDR 0.00
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
IDR 0.00
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 3 12000 IDR 36,000.00

Jumlah Harga Tenaga IDR 36,000.00


Jumlah Total Biaya IDR 36,000.00
Overhead and Profit IDR 3,600.00
HSP Pekerjaan IDR 39,600.00
Kegiatan : Pemasangan Patok dan Tali Ukur
Jenis Pekerjaan : Pemasangan Patok untuk Batas Galian

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
1 Patok Kayu buah 1 22000 IDR 22,000.00
Jumlah Harga Bahan IDR 22,000.00

B. Alat
1 gergaji buah 1 50000 IDR 50,000.00
Jumlah Harga Alat IDR 50,000.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 24 12000 IDR 288,000.00
Jumlah Harga Tenaga IDR 288,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 360,000.00
Overhead and Profit IDR 36,000.00
HSP Pekerjaan IDR 396,000.00

Kegiatan : Galian Tanah


Jenis Pekerjaan Penggalian dan Penimbunan Tanah

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
IDR 0.00

Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
1 Water Tank buah 1 15000 IDR 15,000.00
2 Dump Truck buah 2 85000 IDR 170,000.00
3 Excavator buah 2 155000 IDR 310,000.00
Jumlah Harga Alat IDR 495,000.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 24 12000 IDR 288,000.00
Jumlah Harga Tenaga IDR 288,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 783,000.00
Overhead and Profit IDR 78,300.00
HSP Pekerjaan IDR 861,300.00
Kegiatan : Galian Tanah
Jenis Pekerjaan Perataaan Tanah

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
IDR 0.00
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
IDR 0.00
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang jam 8 12000 IDR 96,000.00
Jumlah Harga Tenaga IDR 96,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 96,000.00
Overhead and Profit IDR 9,600.00
HSP Pekerjaan IDR 105,600.00

Kegiatan Mobilisasi
Jenis Pekerjaan Pengantaran U Ditch dan Capping beam

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
1-
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
1 Mobile Crane buah 1 731000 IDR 731,000.00
Jumlah Harga Alat IDR 731,000.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang jam 3 12000 IDR 36,000.00
Jumlah Harga Tenaga IDR 767,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 767,000.00
Overhead and Profit IDR 76,700.00
HSP Pekerjaan IDR 843,700.00
Kegiatan Pemasangan U Ditch
Jenis Pekerjaan Pembuatan Lantai Kerja

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan

1 Beton K125 1 770000 IDR 770,000.00


Jumlah Harga Bahan IDR 770,000.00

B. Alat
IDR 0.00
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 6 12000 IDR 72,000.00
Jumlah Harga Tenaga IDR 72,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 842,000.00
Overhead and Profit IDR 84,200.00
HSP Pekerjaan IDR 926,200.00

Kegiatan Pemasangan U Ditch


Jenis Pekerjaan Pemasangan Beton Pracetak U Ditch

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
1 U Ditch buah 17 735000 IDR 12,495,000.00
Jumlah Harga Bahan IDR 12,495,000.00

B. Alat
IDR 0.00
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 8 12000 IDR 96,000.00

Jumlah Harga Tenaga IDR 96,000.00


Jumlah Total Biaya IDR 12,591,000.00
Overhead and Profit IDR 1,259,100.00
HSP Pekerjaan IDR 13,850,100.00
Kegiatan Pemasangan U Ditch
Jenis Pekerjaan Pemasangan Capping Beam

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
IDR 0.00
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
-
Jumlah Harga Alat

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 8 10000 IDR 80,000.00

Jumlah Harga Tenaga IDR 80,000.00


Jumlah Total Biaya IDR 80,000.00
Overhead and Profit IDR 8,000.00
HSP Pekerjaan IDR 88,000.00

Kegiatan Pemasangan U Ditch


Jenis Pekerjaan Pengelasan Plat Penyambung

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
1 plat baja lembar 1 820000 IDR 820,000.00
Jumlah Harga Bahan IDR 820,000.00

B. Alat
1 las gas buah 1 80000 IDR 80,000.00
Jumlah Harga Alat IDR 80,000.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang Jam 8 12000 IDR 96,000.00

Jumlah Harga Tenaga IDR 96,000.00


Jumlah Total Biaya IDR 996,000.00
Overhead and Profit IDR 99,600.00
HSP Pekerjaan IDR 1,095,600.00
Kegiatan : Pemasangan Plat Penutup Beton
Jenis Pekerjaan Pemasangan Pelat Penutup

No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga


A. Bahan
IDR 0.00
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
IDR 0.00
Jumlah Harga Alat IDR 0.00

1 Pekerja Orang jam 8 12000 IDR 96,000.00


Jumlah Harga Tenaga IDR 96,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 96,000.00
Overhead and Profit IDR 9,600.00
HSP Pekerjaan IDR 105,600.00

Kegiatan : Pemadattan Tanah Pada Sisi Jalur


Jenis Pekerjaan : Pengangkutan Tanah Timbunan dan Pemadatan
dengan Menggunakan TR
No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga
A. Bahan
IDR 0.00
Jumlah Harga Bahan IDR 0.00

B. Alat
1 Tandem Roller buah 1 150000 IDR 150,000.00
2 Excavator buah 2 155000 IDR 155,000.00
Jumlah Harga Alat IDR 305,000.00

C Tenaga
1 Pekerja Orang jam 10 12000 IDR 120,000.00
Jumlah Harga Tenaga IDR 425,000.00
Jumlah Total Biaya IDR 425,000.00
Overhead and Profit IDR 42,500.00
HSP Pekerjaan IDR 467,500.00
4.1.5. Harga Satuan Upah, Alat Dan Bahan

Material Max.
Resource Name Type Initials Group Std. Rate Ovt. Rate Accrue At Base Calendar
Label Units
Dump truck Work D 200% Rp85,000/hr Rp0/hr Prorated Standard
Excavator Work E 200% Rp155,000/hr Rp0/hr Prorated Standard
Bulldozer Work B 100% Rp150,000/hr Rp0/hr Prorated Standard
Water Tank Work W 100% Rp15,000/hr Rp0/hr Prorated Standard
U Ditch Material buah U Rp735,000 Prorated
Pekerja Work Pek 800% Rp12,000/hr Rp0/hr Prorated Standard
Beton K125 Material BK Rp770,000 Prorated
Patok Kayu Material buah K Rp22,000 Prorated
Pelat Baja Material buah PB Rp820,000 Prorated

Capping Beam Material buah C Rp360,000 Prorated

mobile crane Work m 100% Rp731,000/hr Rp0/hr Prorated Standard


Gergaji Material g Rp50,000 Prorated
las gas Work l 100% Rp80,000/hr Rp0/hr Prorated Standard
TR Work T 100% Rp150,000/hr Rp0/hr Prorated Standard
4.1.6. WBS (Work Breakdown Structure)

I Persiapan
  persiapan alat bantu kerja
  pemeriksaan kondisi lingkungan
  pembersihan lingkungan
II Pemasangan Patok dan Tali Ukur
  Pekerjaan Pengukuran elevasi
  Pembuatan Bench Mark Baru
Pemasangan Patok Untuk Batas
  Galian
III Galian Tanah
  Penggalian dan Penimbunan Tanah
  Perataan Tanah
IV Mobilisasi
Pengantaran U Ditch dan Capping
  Beam
V Pemasangan U Ditch
  Pembuatan Lantai kerja
  Pemasangan Beton Pracetak U Ditch
  Pemasangan Capping Beam
  Pengelasan Plat Penyambung
VI Pemasangan Plat Penutup Beton
  Pemasangan Plat Penutup Beton
VII Pemadatan Tanah Pada Sisi Jalur
Pengangkutan Tanah Timbunan dan
  Pemadatan dengan Menggunakan TR

4.2. Pengolahan Data

Unsur yang dibutuhkan untuk membuat jaringan kerja proyek adalah jenis
pekerjaan proyek, perkiraan waktunya, logika ketergantungan kegiatan proyek, dan
metode pelaksanaan konstruksi. Jika hal-hal tersebut diketahui, kita dapat menghitung
untuk setiap pekerjaan yaitu waktu mulai paling cepat, waktu paling lambat, waktu
total dan waktu bebas.penghitungan ini juga menghasilkan perkiraan waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan, dan yang terpenting adalah perhitungan
tersebut akan memutuskan perhatian pada pekerja yang paling penting yaitu lintsan
kritis untuk proyek tersebut. Hal ini merupakan satu konsep yang tepat untuk
membantu manajemen sehingga dapat menentukan prioritas pengalokasian
sumberdaya untuk oprasi-oprasi itu, sedangkan keuntungan dari jaringan kerja ini
adalah sebagai berikut:
1. Dapat menjelaskan lebih jelas ketergantungan antar kegiatan, serta pengaruh suatu
kegiatan terhadap kegiatan lainnya.

2. Dapat menghitung waktu proyek dan tenggang waktu dari masing-masing


kegiatan.

3. Dapat menunjukkan letak dari lintasan kritis.

4. Merupakan dasar untuk mengendalikan proyek.

4.2.1. Rekap Kegiatan, WBS dan Hubungan Antar Kegiatan


Di bawah ini menjelaskan spesifikasi dan waktu aktual proyek yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan proyek, waktu yang ada dihitung
dalam jumlah hari.

Task Mode Task Name Duration Start Finish Resource Names


Auto 11.81 Mon
START Tue 1/14/20
Scheduled days 12/30/19
Auto PEKERJAAN Mon Tue
1.31 days
Scheduled PERSIAPAN 12/30/19 12/31/19
Manually Persiapan Alat Mon Mon
2 hrs Pekerja
Scheduled Bantu Kerja 12/30/19 12/30/19
Pemeriksaan
Manually Mon Mon
Kondisi 30 mins Pekerja
Scheduled 12/30/19 12/30/19
Lingkungan
Manually Pembersihan Mon Tue
1 day Pekerja
Scheduled Lingkungan 12/30/19 12/31/19
PEMASANG
Auto AN PATOK Tue
1.63 days Wed 1/1/20
Scheduled DAN TALI 12/31/19
UKUR
Pek.
Manually Tue Tue
Pengukuran 2 hrs Pekerja[300%]
Scheduled 12/31/19 12/31/19
Elevasi
Pembuatan
Manually Tue Tue
Bench Mark 3 hrs Pekerja
Scheduled 12/31/19 12/31/19
baru
Pemasangan Patok Kayu[1
Manually Tue
Patok untuk 1 day Wed 1/1/20 buah],Pekerja[300%]
Scheduled 12/31/19
Batas Galian ,gergaji[1]
Auto GALIAN
4 days Wed 1/1/20 Tue 1/7/20
Scheduled TANAH
Penggalian dan
Manually Excavator[200%],Pe
Penimbunan 3 days Wed 1/1/20 Mon 1/6/20
Scheduled kerja,Water Tank
Tanah
Manually
Perataan Tanah 1 day Mon 1/6/20 Tue 1/7/20 Pekerja
Scheduled
Auto
MOBILISASI 0.38 days Mon 1/6/20 Tue 1/7/20
Scheduled
Pengantaran U
Manually
Ditch dan 3 hrs Mon 1/6/20 Tue 1/7/20 mobile crane,Pekerja
Scheduled
capping beam
Auto PEMASANG
2.63 days Tue 1/7/20 Fri 1/10/20
Scheduled AN U DITCH
Manually Pembuatan Beton
6 hrs Tue 1/7/20 Wed 1/8/20
Scheduled Lantai Kerja K125[1],Pekerja
Pemasangan
Manually Pekerja,U Ditch[17
Beton Pracetak 1 day Wed 1/8/20 Thu 1/9/20
Scheduled buah],Beton K125[1]
U Ditch
Manually Pemasangan
1 day Wed 1/8/20 Thu 1/9/20 Pekerja
Scheduled Caping Beam
Manually Pengelasan Plat Pekerja,Pelat Baja[1
1 day Thu 1/9/20 Fri 1/10/20
Scheduled Penyambung buah],las gas
PEMASANG
Auto AN PELAT Mon
1 day Fri 1/10/20
Scheduled PENUTUP 1/13/20
BETON
Manually Pemasangan Mon
1 day Fri 1/10/20 Pekerja
Scheduled Pelat Penutup 1/13/20
PEMADATA
Auto N TANAH Mon
1.25 days Tue 1/14/20
Scheduled PADA SISI 1/13/20
JALUR
Pengangkutan
Tanah
Timbunan dan Excavator[200%],Pe
Manually Mon
Pemadatan 10 hrs Tue 1/14/20 kerja,TR,Dump truck
Scheduled 1/13/20
dengan [200%]
Menggunakan
Tandem Roller
Manually
FINISH 0 days Tue 1/14/20 Tue 1/14/20
Scheduled
BAB IV
PENUTUP

1. Apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan, peraturan, pedoman


dan kebijakan pemerintah yang berlaku maka segala sesuatu yang termaksud
di dalam Dokumen proposal teknis ini diteliti dan ditinjau kembali.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam dokumen proposal teknis ini, jika dianggap
perlu akan ditetapkan kemudian.
Demikian dokumen proposal teknis ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Anda mungkin juga menyukai