Disusun oleh:
Kelompok 1
Atina Inayah (14314514)
Ray Kentkhute (14314623)
Tiari Januarita C. (14314645)
Trisya Wahyuni (14314649)
Kelas Sarmag 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan
Perencanaan Saluran Drainase Daerah Kotagede Kelurahan Rejowinangun RW
01 sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyaluran Air
Buangan/Drainase.
Proses pembuatan laporan ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Chafid Fandeli, M.S. selaku rektor Insititut Teknologi
Yogyakarta (STTL YLH).
2. Bapak Ir. Triyono, ST, M.Sc selaku pengajar mata kuliah Penyaluran Air
Buangan/Drainase atas semua saran dan bantuan yang sangat berguna dan
membantu.
3. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa dan dukungan secara
moril dan materil.
4. Pihak-pihak lain yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat di masa yang akan datang serta penulis berharap
laporan ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca, meskipun tulisan ini
masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis
mengharapkan
kritikan
dan
saran
yang
bermanfaat
untuk
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ....... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud & Tujuan ....... 2
1.3 Lingkup Tugas 2
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN
2.1 Kondisi Fisik .......3
2.2 Kondisi Sosial Ekonomi & Budaya 6
2.3 Kondisi Biotis . 6
BAB III KRITERIA DESAIN DRAINASE
3.1 Sistem Drainase ...... 8
3.2 Analisis Hidrologi .......9
3.3 Analisis Hidraulika . 9
3.4 Manajemen DAS .11
BAB IV HASIL PERENCANAAN DRAINASE
4.1 Peta Rencana Manajemen/Pola Aliran ........13
4.2 Rencana Drainase (Perhitungan Desain) 14
4.2.1 Analisis dan Pembahasan Data ... 14
4.2.2 Analisis Frekuensi Curah Hujan...................................... 17
4.2.3 Analisis Intensitas Curah Hujan Harian
Maksimum (XT) ............................................................. 18
4.2.4 Analisis Debit Rencana....................................................19
4.2.5 Analisis Dimensi Saluran Pembuang...............................22
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan . 25
5.2 Saran ... 25
DAFTAR GAMBAR dan TABEL . iv
DAFTAR PUSTAKA .. v
LAMPIRAN
.........
vii
GAMBAR
Gambar 2.1 Klaster Kelurahan Rejowinangun ......... 4
TABEL
Tabel 4.1. Nama dan Panjang Saluran ..
14
20
21
21
23
24
BAB I
PENDAHULUAN
sistem
drainase
di
perkotaan
dan
tujuannya,
serta
bisa
BAB II
DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN
Utara
Timur
Selatan
Barat
: Desa Banguntapan,
: RW 02 Kelurahan Rejowinangun
: RW 03 Kelurahan Rejowinangun
: RW 06 Kelurahan Rejowinangun
Gambar 2.1
Gambar 2.2
BAB III
KRITERIA DESAIN DRAINASE
penyusun
ekosistem
lainnya
termasuk
sumber
daya
darat. Catchment area erat kaitannya dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa penulis membagi luas daerah
tangkapan air hujan menjadi 11 zona dimana 10 zona tersebut berbentuk
C
segitiga sembarang dan 1 zona berbentuk segitaga siku-siku. Untuk
menghitung setiap zona maka digunakanlah rumus sebagai berikut:
b
1. Segitiga Sembarang
tc
A
a
B
L= s ( sa )( sb ) ( sc )
1
Dimana: s= 2 ( a+ b+c )
a, b, dan c adalah panjang sisi segitiga
2. Segitiga Siku-Siku
1
L= x a x t
2
Dimana: a = alas segitiga
t = tinggi segitiga
a
c. Kemiringan Medan
Kemiringan medan (S) bisa kita tentukan dengan mengetahui elevasi tiap
titik saluran. Altitudo (atau elevasi) adalah posisi vertikal (ketinggian) suatu
objek dari suatu titik tertentu (datum). Kemiringan medan bisa ditentukan
dengan rumus sebagai berikut:
elevasi aelevasi b
S=
panjang saluran
2
nd
Dimana rumusnya: t 1 = 3 x 3,28 x Lo x S
0,167
10
11
BAB IV
HASIL PERENCANAAN DRAINASE
12
13
Nama Saluran
1.
P1
74
2.
P2
59
3.
P3
84
4.
P4
106
5.
P5
104
6.
P6
82
7.
P7
137
8.
P8
121
9.
P9
87
10.
P10
121
11.
P11
136
Zona
1.
A1
0,00212
2.
A2
0,00247
3.
A3
0,00235
4.
A4
0,00273
5.
A5
0,00294
6.
A6
0,00280
14
7.
A7
0,00255
8.
A8
0,00267
9.
A9
0,00357
10.
A10
0,00209
11.
A11
0,00420
Nama
Saluran
Kemiringan
(%)
P1
107
105
0,027
P2
105
104
0,017
P3
104
103
0,012
b
102,5
Kemiringan
(%)
0,0047
102
0,0048
102
0,036
Nama
Saluran
P4
P5
P6
103
102,
5
105
P7
106
105
0,007
P8
107
106
0,008
P9
106
105,5
0,0057
10
P10
105
0,004
11
P11
No
105,
5
105,
5
102
15
0,026
D. Curah Hujan
Data klimatologi untuk daerah perencanaan diambil dari
Dinas Pertanian dan Kehewanan Kota Yogyakarta dengan
lamanya waktu pencatatan tahunan curah hujan adalah selama 10
tahun. Data curah hujan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4
dibawah ini.
Tabel 4.4 Data Curah Hujan Harian Maksimum
No
Waktu Kejadian
1.
Maret 2002
296
2.
Februari 2003
244
3.
Desember 2004
271
4.
Januari 2005
180
5.
Maret 2006
388
6.
Desember 2007
524
7.
Februari 2008
211
No
Waktu Kejadian
8.
April 2009
519
9.
Desember 2010
512
10.
Januari 2011
351
Deviasi
Tahun
Xi (mm)
( Xi -
16
( Xi )
)2
2002
296
-53,6
2872,96
2003
244
-105,6
11151,36
2004
271
-78,6
6177,96
2005
180
-169,6
28764,16
2006
388
38,4
1474,56
2007
524
174,4
30415,36
2008
211
-138,6
19209,96
2009
519
169,4
28696,36
2010
512
162,4
26373,76
2011
351
1,4
1,96
Tahun
Deviasi
Xi
( Xi -
n = 10
Xi =3496
(Xi -
( Xi -
)2
)
X
)2 = 155138,4
3496
10
= 349,6
b) Standar Deviasi
SX =
155138,4
10
= 124,55
17
SX
Yt - Yn
Sn
XT = 349,6 +
124,55
0,9496
(0,3665 0,4952)
waktu
konsentrasi
untuk
Lo
(m)
Koefisien
Hambata
n (nd)
P1
74
0,013
Kemiringa
n medan
(S)
0,027
P2
59
0,013
0,017
P3
84
0,013
0,012
0,013
0,0047
0,013
0,0048
0,013
0,036
0,013
0,007
0,013
0,013
P4
P5
P6
P7
P8
P9
10
6
10
4
82
13
7
12
1
87
L
(m
)
V
(m/detik
)
t1
(menit
)
t2
(menit
)
Tc
(menit
)
0
13
3
21
7
32
3
42
7
34
0
25
8
1,5
1,54
1,54
1,5
1,53
1,48
3,01
1,5
1,67
2,41
4,08
1,5
1,88
3,59
5,47
1,5
1,87
4,74
6,61
1,5
1,52
3,78
5,3
1,5
1,29
2,87
4,16
0,008
1,5
1,84
1,84
0,0057
20
8
1,5
1,79
2,31
4,1
18
12
0,013
0,004
1
13
P11
0,013
0,026
6
Sumber: Hasil Perhitungan, 2015
32
9
34
4
P10
1,5
1,95
3,66
5,61
1,5
1,7
3,82
5,52
diketahui
besarnya
waktu
konsentrasi.
Koefisien
Nama
t2
Tc
Saluran
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
(menit)
0
1,48
2,41
3,59
4,74
3,78
2,87
0
2,31
3,66
3,82
(menit)
1,57
3,08
4,11
5,47
6,61
5,33
4,71
1,80
4,12
5,58
5,48
19
Cs
1
0,80
0,77
0,75
0,74
0,74
0,74
1
0,78
0,75
0,74
No
Saluran
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Cs
A (km2)
Qrencana (m3/detik)
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
1
0,81
0,77
0,75
0,74
0,74
0,77
1
0,78
0,75
0,74
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,00212
0,00247
0,00235
0,00273
0,00294
0,00280
0,00255
0,00267
0,00357
0,00209
0,00420
0,035
0,033
0,030
0,034
0,036
0,035
0,031
0,044
0,046
0,026
0,052
E. Debit Kumulatif
Perhitungan debit kumulatif (Qkumulatif) dapat dilakukan
setelah diketahui besarnya debit rencana (Qrenc). Hasil
perhitungan bisa dilihat pada tabel 4.9 ini.
Tabel 4.9 Perhitungan Debit Kumulatif (m3/detik)
No
1
2
3
4
Nama
Qrencana
Qkumulatif
Saluran
(m3/detik)
(m3/detik)
P1
P2
P3
P4
0,035
0,033
0,030
0,034
0,035
0,068
0,098
0,132
20
Keterangan
Q1
Q1 + Q2
Q1 + Q2 + Q3
Q1 + Q2 + Q3 + Q4
5
No
6
7
8
9
10
11
P5
Nama
0,036
Qrencana
0,168
Qkumulatif
Saluran
P6
P7
P8
P9
P10
P11
(m3/detik)
0,035
0,033
0,044
0,046
0,026
0,052
(m3/detik)
0,110
0,075
Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
0,044
0,090
0,116
0,142
Keterangan
Q8 + Q7 + Q6
Q8 + Q7
Q8
Q8 + Q9
Q8 + Q9 + Q10
Q8 + Q9 + Q11
= 1,5 m/detik
21
2
3
( ) xI
1
2
( ( ))
1 h
x
n 2
2
3
h
m
Nama
Qkumulatif
Saluran
(m3/detik)
(m)
(m)
(m)
P1
0.035
0.011
1.5
0.023
0.107
0.214
0.428
P2
0.068
0.011
1.5
0.045
0.105
0.21
0.42
P3
0.098
0.011
1.5
0.065
0.1
0.2
0.4
P4
0.132
0.011
1.5
0.088
0.107
0.214
0.428
P5
0.168
0.011
1.5
0.112
0.109
0.218
0.436
Nama
Qkumulatif
Saluran
(m3/detik)
(m)
(m)
(m)
P6
0.110
0.011
1.5
0.107
0.214
0.428
P7
0.075
0.011
1.5
0.105
0.21
0.42
(m/detik
A (m2)
V
N
(m/detik
A (m2)
)
0.073
0.050
0
22
R (m)
0.054
5
0.107
9
0.163
3
0.205
6
0.256
9
R (m)
0.171
3
0.1190
0,0137
W
0.021
4
0.1284
0,0141
0.021
0.126
0,0151
0.02
0.12
0,0137
0,0134
0,0137
0,0141
0.021
4
0.021
8
W
0.021
4
0.021
0.1284
0.1308
0.1284
0.126
P8
0.011
1.5
P9
0.09
0.011
1.5
10
P10
0.116
0.011
1.5
11
P11
0.142
0.011
1.5
0.044
0.029
3
0.06
0.077
3
0.094
7
0.12
0.24
0.48
0.124
0.248
0.496
0.092
0.184
0.368
0.132
0.264
0.528
0.0611
0.120
9
0.210
1
0.179
3
0,0118
0,0113
0,0168
0,0104
1
2
3
4
Nama
Salura
n
P1
P2
P3
P4
P5
0.168
6
7
8
9
10
11
P6
P7
P8
P9
P10
P11
0.11
0.075
0.044
0.09
0.116
0.142
No
Qkumulati
f (m3/detik)
0.035
0.068
0.098
0.132
Range
Tipe Saluran
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-1
Tipe DU-2
BAB V
PENUTUP
23
0.024
0.024
8
0.018
4
0.026
4
0.144
0.1488
0.1104
0.1584
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan survei dan mengolah data maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem drainase dibuat untuk mengalirkan air buangan atau air hujan
berlebih, yang akhirnya akan diteruskan hingga pembuangan akhir yaitu
sungai atau laut. Pengalirannya bisa melalui resapan ke dalam tanah atau
melalui sistem aliran drainase. Di setiap tempat mempunyai saluran dan
bahan drainase yang berbeda-beda, tergantung dari keadaan dan kondisi fisik
lingkungan tersebut.
2. Di RW 01 Kelurahan Rejowinangun bisa dikatakan bahwa sistem
drainasenya masih bagus. Tetapi, ada beberapa hal yang masih kurang
efektif seperti ada gang yang saluran drainasenya kurang dimana daerah
tersebut mudah terjadi genangan. Masih adanya sampah di saluran drainase
walaupun tidak begitu banyak.
5.2 Saran
Berikut saran yang bisa penulisan berikan yaitu:
1. Dalam perancangan drainase harus memperhatikan setiap komponen
perancangan dengan benar, seperti elevasi maupun kepadatan penduduk di
daerah tersebut juga merencanakan solusi antisipasi apabila nanti saluran
tersebut mengalami masalah.
2. Perlunya dilakukan pembersihan saluran drainase atau mengeluarkan
sedimentasi yang menumpuk didasar lantai saluran.
24
DAFTAR PUSTAKA
Ivan.
2013.
Catchment
Area.
Diunduh
dari
http://ivanmiftahulfikri92.blogspot.co.id/2013/10/catchment-area.html.
Diakses pada Jumat 18 Desember 2015.
Sumardi, Umar. 2015. Drainase Perkotaan. Diunduh dari http://umarcivilenginee
ring.blogspot.co.id/2015/02/drainase-perkotaan.html. Diakses pada Jumat 11
Desember 2015.
LAMPIRAN
0,3665
1,4999
10
2,2502
25
3,1985
50
3,9019
100
4,6001
10
0,4952
0,4996
0,5035
0,5070
0,5070
0,5128
0,5157
0,5181
0,5202
0,5220
20
0,5236
0,5252
0,5268
0,5283
0,5296
0,5309
0,5320
0,5332
0,5343
0,5353
30
0,5362
0,5371
0,5380
0,5388
0,5402
0,5402
0,5410
0,5418
0,5424
0,5432
40
0,5436
0,5422
0,5448
0,5453
0,5458
0,5463
0,5468
0,5473
0,5477
0,5481
50
0,5485
0,5489
0,5493
0,5497
0,5501
0,5504
0,5508
0,5411
0,5519
0,5518
60
0,5521
0,5534
0,5527
0,5530
0,5533
0,5535
0,5538
0,5540
0,5543
0,5545
70
0,5548
0,5552
0,5555
0,5555
0,5557
0,5559
0,5561
0,5563
0,5565
0,5567
80
0,5569
0,5570
0,5572
0,5574
0,5576
0,5578
0,5580
0,5581
0,5583
0,5585
90
0,5586
0,5587
0,5589
0,5591
0,5592
0,5593
0,5595
0,5596
0,5598
0,5599
10
0,9496
0,9676
0,9833
0,9971
1,0095
1,0206
1,0316
1,0411
1.0493
1,0665
20
0,0628
1,0696
1,0696
1,0811
1,0864
1,0915
1,0961
1,1004
1,1047
1,1086
30
0,1124
1,1159
1,1159
1,1226
1,2555
1,1285
1,1313
1,1339
1,1363
1,1388
40
0,1413
1,1436
1,1436
1,1480
1,1499
1,1519
1,1538
1,1557
1,1674
1,1590
50
0,1607
1,1623
1,1623
1,1658
1,1667
1,1681
1,1696
1,1708
1,1721
1,1734
60
0,1747
1,1759
1,1759
1,1782
1,1793
1,1803
1,1814
1,1824
1,1834
1,1844
70
0,1859
1,1863
1,1863
1,1881
1,1890
1,1898
1,1906
1,1945
1,1923
1,1930
80
0,1938
1,1945
1,1945
1,1959
1,1967
1,1973
1,1980
1,1987
1,1993
1,2001
90
0,2007
1,2013
1,2020
1,2026
1,2032
1,2038
1,2044
1,2049
1,2055
1,2066
0,013
0,020
0,100
0,200
0,400
Hutan gundul
0,600
Hutan rimbun
0,80
0,70 0,95
0,40 0,70
Bahu jalan
No
0,40 0,65
0,10 0,20
0,70 0,85
0,60 0,75
Daerah perkotaan
0,70 0,95
0,60 0,70
Daerah industri
0,60 0,90
Pemukiman padat
0,40 0,60
0,20 0,60
0,20 0,40
10
Persawahan
0,45 0,60
11
Perbukitan
0,70 0,80
12
Pegunungan
0,75 0,90
Tipe Saluran
Baik Sekali
Baik
Sedang
Jelek
0,017
0,020
0,023
0,025
0,023
0,028
0,030
0,040
0,020
0,030
0,033
0,035
0,035
0,040
0,045
0,045
0,025
0,030
0,035
0,040
0,028
0,030
0,033
0,035
Baik Sekali
Baik
Sedang
Jelek
0,020
0,025
0,028
0,030
0,025
0,028
0,030
0,033
0,030
0,033
0,035
0,040
0,033
0,035
0,040
0,045
0,040
0,045
0,050
0,055
0,035
0,040
0,045
0,050
0,045
0,050
0,055
0,060
0,050
0,060
0,070
0,080
0,075
0,100
0,125
0,150
0,025
0,030
0,03
0,035
0,017
0,020
0,025
0,030
SALURAN BUATAN
1
2
3
4
5
6
No
7
Tipe Saluran
Saluran lengkung, dengan
kecepatan aliran rendah
SALURAN ALAM
8
9
10
11
12
13
14
15
SALURAN BUATAN,
BETON/BATU KALI
16
17
18
19
20
21
Saluran Beton
Saluran beton halus dan rata
Saluran beton pracetak dengan
acuan baja
Saluran beton pracetak dengan
acuan kayu
Sumber: Subarkah, 1980
10
0,014
0,010
0,016
0,011
0,019
0,012
0,021
0,013
0,013
0,014
0,014
0,015
0,015
0,016
0,016
0,018