DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Pengertian Drainase......................................................................................1
2.1.3 Bahan...................................................................................................16
2.2.1 Pipa.......................................................................................................24
2.2.2 Saluran..................................................................................................27
2.2.3 Turap.....................................................................................................31
Boning Rod...................................................................................................42
3.5 Tes Perkolasi dan Perancanaan Septick Tank serta Bak Peresapan...........78
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................89
4.2 Saran............................................................................................................ 90
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan berkat dan
rahmat karunianya sehingga penyusunan laporan ini dapat selesai. Tidak lupa kita
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua.
1. Ibu Nur Aisyah Jalali, SST., M.Eng dan Bapak Ir. Sarif S.T., M.T.selaku
dosen pembimbing selama praktikum drainase dilakukan.
2. Kepala dan staff bengkel yang telah membantu selama praktikum
dilakukan.
3. Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan secara moral.
4. Kepada teman kelompok yang telah berkontribusi selama praktikum
dilakukan.
Saya menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca agar dapat menjadi pelajaran bagi saya untuk lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Drainase
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah
tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat manusia. Dalam Bahasa
Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan atau gorong-gorong di
bawah tanah.
Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir.
Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan
air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air
yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase
juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan sanitasi. (Dr. Ir. Suripin, M.Eng.2004)
3. Menurut Konstruksi
a. Saluran Terbuka
Saluran terbuka adalah sistem saluran yang biasanya direncanakan
hanya untuk menampung dan mengalirkan air hujan (sistem terpisah),
namun kebanyakan sistem saluran ini berfungsi sebagai saluran campuran.
Pada pinggiran kota, saluran terbuka ini biasanya tidak diberi lining (lapisan
pelindung). Akan tetapi saluran terbuka di dalam kota harus diberi lining
dengan beton, pasangan batu (masonry) ataupun dengan pasangan bata.
b. Saluran Tertutup
Saluran Tertutup adalah saluran untuk air kotor yang mengganggu
kesehatan lingkungan. Sistem ini cukup bagus digunakan di daerah
perkotaan terutama dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi seperti
kota Metropolitan dan kota-kota besar lainnya.
4. Menurut Fungsinya
a. Single Purpose
Single Purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis
air buangan saja.
b. Multy Purpose
Multy Purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa
jenis buangan, baik secara bercampur maupun bergantian.
BAB II
DASAR TEORI
b. Waterpass
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau
menetukan suatu benda atau garis dalam posisi rata baik
pengukuran secara vertikal maupun secara horizontal.Waterpass
biasanya terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan atau
aluminium
c. Selang Timbangan
Selang timbangan biasanya ,terbuat dari plastic bening yang
berdiameter 8 mm,yang digunakan untuk mengukur kedalaman dan
kesamatinggian suatu benda. Dengan panjang tergantung
kebutuhan.
3. Alat Pemotong
a. Gergaji Besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong atau membelah
material bahan keras seperti besi dan pipa.
d. Tang
Tang adalah salah satu alat perkakas untuk memotong,
melepas, dan memasang bahan kerja. Biasanya digunakan pada
bidang kelistrikan, kawat dan otomotif.
5. Alat Pengangkut
a. Ember
Ember digunakan sebagai wadah untuk mengambil air, menakar
pasir, kapur, semen dan membawa adukan spesi serta yang
lainnya. Ember biasanya terbuat dari plat baja dan plastik
b. Sekop
Sekop adalah alat yang digunakan untuk menggali tanah,
menggali dan mencampur campuran spesi dan sebagainya
b. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu.
3. Helm
Helm berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai secara langsung
6. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan saat bekerja di
tempat. Bahan dari sarung tangan disesuaikan dengan fungsi dari masing-
masing pekerjaan.
b. Tee
Tee sebagai sambungan 3 pipa atau membuat 3 aliran.
4. Kertas Amplas
Digunakan untuk mengkasarkan pipa.
7. Paku
Digunakan untuk merekatkan papan dengan balok.
10. Pasir
Pasir digunakan dalam pembuatan bak kontrol dan juga dalam
campuran spesi.
13. Semen
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata,
batako, maupun bahan bagunan lainnya. Semen digunakan dalam
pembuatan bak kontrol.
4. Ukuran Pipa
Standar ukuran pipa di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Sistem perairan rumah tangga atau lainnya adalah standar JIS
(Japanese Industrial Standard).
b. Untuk PDAM biasanya memakai Standar Nasional Indonesia (SNI).
PVC atau Polyvinyl Chloride adalah pipa yang terbuat dari plastik
dan beberapa kombinasi Vinyl lainnya. Memiliki sifat yang tahan
lama dan tidak gampang dirusak. Pipa PVC juga tidak berkarat
dan membusuk.
Berikut macam-macam ukuran pipa PVC dengan standar JIS
(satuan inch).
3. Sistem Penurapan
2.2.5 Tes Perkolasi dan Perencanaan Septic Tank Serta Bak Peresapan
Perkolasi merupakan cara penyaringan yang dilakukan dengan
mengalirkan cairan penyaring melalui serbuk simplisia yang telah basah.
Kekuatan yang berperan pada perkolasi di antaranya gaya berat,
kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya
kapiler, dan gaya geseran. Air kotor yang keluar dari tangki septick melalui
pipa penyaluran atau pelimpah masih mengandung bakteri dan kotoran
yang berbahaya. Untuk menghindari penyebaran penyakit dan
pencemaran lingkungan sekitar tangki septick tersebut masih diperlukan
suatu proses lebih lanjut.
Tes perkolasi ini bertujuan untuk menentukan besarnya luas medan
resapan yang diperlukan untuk suatu jenis tanah dari tempat percobaan.
Semakin besar daya resap tanah, maka semakin kecil luas daerah
peresapan yang diperlukan untuk sejumlah air tertentu. Karena setiap
daerah memiliki jenis tanah yang berbeda, maka dilakukanlah tes perkolasi
ini.
Septick tank merupakan sebuah bak yang bersekat. sehingga terbagi
dalam beberapa ruang yang biasanya terdapat di bawah tanah. Septick
tank merupakan tempat pembuangan yang kedap air. Tanki ini bertujuan
untuk pembuangan kotoran, tinja, dan sebagainya. Dalam septick tank air
pembuangan dan bahan padat yang ikut membusuk dan musnah secara
alamiah. Air yang keluar karena berlebih dibuang ke sumur septick yang
dapat meneruskannya ke air tanah tanpa mengganggu kebersihan air
tanah.
Tangki septick digunakan untuk mengolah limbah cair rumah tangga
skala individual. Tangki ini terdiri atas dari bak pengendap, ditambah
dengan filter yang diisi kerikil atau pecahan batu untuk menguraikan
limbah. Bak pengendap biasanya terdiri atas dua ruangan, di mana
ruangan pertama berfungsi sebagai bak pengendap pertama, pengurai
lumpur dan penampung lumpur. Sedangkan ruang kedua berfungsi
sebagai pengendap kedua dan penampung lumpur yang tidak
terendapkan di ruang pertama.
Sistem resapan adalah galian atau sumuran tanpa lapisan material
kedap air, yang berfungsi menerima air limbah dari septick tank dan
meresapkannya ke tanah. Luas bidang resapan ditentukan oleh besarnya
aliran dari tangki septick dan kecepatan perkolasi/peresapan tanah yang
besarnya tergantung jenis tanah.
Berikut adalah petunjuk pengolahan septick tank untuk air limbah untuk
rumah tangga, kantor dan lain-lain :
1. Manfaat menggunakan septick tank
A. Kotoran yang sudah masuk, jika dikeluarkan dari tangki
bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.
B. Air yang keluar dari septick tank tidak mengandung
kotoran lagi.
2. Persyaratan dimensi septick tank
Lebar : Panjang =1:2
Tinggi (H) = 1,0 – 1,5 m
Lebar (L) = 0,8 m
Panjang (P) = 1,6 m
Tinggi Gas = 0,3 m
Waktu Pengurasan = 2 – 5 tahun
3. Kapasitas air
Rumah tangga = 120 liter / orang / hari
Rumah sakit = 150 liter / orang / hari
Asrama = 120 liter / orang / hari
Hotel = 200 liter / orang / hari
Sekolah = 40 liter / orang / hari
Restoran = 55 liter / orang / hari
Kantor = 40 liter / orang / hari
Kapasitas Lumpur = 10 liter / orang / tahun
VL (Volume Lumpur)
VT (Volume Total)
VT = VAB + VL
Q = 204/(√t)
Dimana :
t = Angka Perkolasi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum drainase yang telah dilakukan, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Drainase dapat di artikan sebagai saluran yang digunakan untuk
pengairan air maupun membuang limbah rumah tangga. Selain itu
dalam perancangannya drainase berfungsi untuk mengoptimalkan
peresapan air apabila terjadi hujan.
2. Dalam pengerjaannya saluran drainase ada beberapa hal yang
harus di perhatikan seperti proses penyambungan pipa saat akan
melakukan pembuatan saluran. Kedua, kita harus mengetahui
tingkat kejenuhan tanah dimana nantinya akan digunakan untuk
pembuatan drainase. Tingkat kemiringan drainase juga harus di
perhatikan. Kemudian, ketelitian dalam pengukuran dalam
pembuatan bak kontrol dan pembuatan septick tank juga sangat
penting. Karena semuanya berpengaruh penting dalam proses
pembuatan saluran drainase.
3. Perkolasi didefinisikan sebagai proses masuk atau menembusnya
air pada lapisan permukaan tanah secara gravitasi hingga mencapai
lapisan tanah yang dalam keadaan jenuh air. Tes perkolasi ini
dimaksudkan untuk menentukan seberapa besar luas area
meresapnya air untuk jenis tanah tertentu. Salah satu fungsi
dilaksanakannya uji perkolasi ini adalah untuk menentukan panjang
pipa resapan pada septick tank, agar air dapat terserap oleh tanah
disekitarnya dan tidak akan mempengaruhi muka air tanah.
4. T-Rod atau boning rod adalah suatu alat yang dibuat 2 buah papan
yang dipasang menyilang diatas dan dibawah pada sebuah kayu. T-
Rod berfungsi untuk mengecek lebar, kedalaman dan kemiringan
memanjang saluran sesuai rencana penggalian.
5. Bak kontrol adalah sebuah wadah besar atau bak besar dengan
tutup di atasnya. Bak kontrol air memiliki berbagai fungsi dalam
kehidupan manusia, salah satu fungsi bak kontrol adalah sebagai
saluran drainase. Bak kontrol drainase harus ditempatkan pada
belokan saluran air yang tertutup dengan panjang dan kedalaman
yang disesuaikan.
4.2 Saran
Dalam hal melakukan praktikum di Laboratorium Konstruksi ada
beberapa hal yang harus di perhatikan di antaranya:
1) Memahami dan bertanya jika ada yang belum jelas terkait job yang
akan dipraktikkan.
2) Bekerja sama dengan baik sesame teman agar praktikum dapat
berjalan dengan baik.
3) Ketelitian sangat diperlukan dalam mengambil pengukuran.
4) Menggunakan alat sesuai fungsinya.
5) Tetap memperhatikan keselamatan kerja selama praktikum.