Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Perancangan Teknik Prasarana

MAKALAH
“Perancangan Teknis Drainase Perkotaan “

Disusun Oleh :

Muhammad Afdal (03120200164)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“PERANCANGAN TEKNIS DRAINASE PERKOTAAN ”, penulisan makalah banyak
mendapat bantuan, bimbingan serta do’a dari berbagai pihak oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada teman-teman.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum wr,wb.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

A. Pengertian Drainase ..............................................................................


B. jenis jenis drainase ................................................................................
C. System drainase…………………………………………………………
D. Komponen system drainase…………………………………………….
E. Tujuan serta fungsi drainase perkotaan…………………………………
F. Permasalahan drainase perkotaan………………………………………
G. Penanganan drainase perkotaan…………………………………………
H. Tata cara perencanaan umum drainase perkotaan………………………

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Drainase berasal dari kata drain (mengeringkan) adalah prasarana yang berfungsi

mengalirkan air permukaan akibat hujan ke badan penerima air dan atau ke bangunan resapan

buatan. Drainase perkotaan adalah drainase di wilayah kota yang berfungsi mengendalikan air

permukaan akibat hujan, sehingga tidak mengganggu baik aktifitas serta harta benda milik

Negara maupun masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

Rencana Detail Teknik adalah rencana detail suatu prasarana pada suatu daerah perkotaan.

Badan penerima air adalah sumber air di permukaan tanah berupa sungai, laut dan danau, dan

dibawah permukaan tanah berupa air tanah didalam akifer.

Bangunan pelengkap adalah bangunan yang ikut mengatur dan mengendalikan sistem

aliran air hujan agar aman dan mudah melewati jalan, belokan, daerah curam, bangunan

tersebut seperti gorong-gorong, perternuan saluran. bangunan terjunan, jembatan, street inlet,

pompa, pintu air. Daerah genangan adalah daerah kawasan yang tergenang air akibat tidak

berfungsinya sistem drainase. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah tangkapan air yang

mengalirkan air kedalam saluran. Kala ulang adalah selang waktu pengulangan kejadian hujan

atau debit banjir rencana yang mungkin terjadi. Rencana induk sistem drainase perkotaan

adalah perencanaan dasar yang menyeluruh pada suatu daerah perkotaan untuk jangka

panjang. Kelayakan adalah rencana kegiatan yang diusulkan telah memenuhi kriteria tertentu

yang ditetapkan. Studi kelayakan sistem drainase adalah rencana kegiatan yang diusulkan

yang memenuhi kriteria kelayakan teknis, ekonomi, lingkungan.


B. Rumusan Masalah

1. Ap aitu drainase?

2. Sebutkan jenis jenis drainase

3. Bagaimana system drainase

4. Komponen system drainase

5. Apa tujuan serta fungsi dari drainase perkotaan?

6. Jelaskan permasalahan drainase perkotaan!

7. Bagaimana penanganan drainasee perkotaan?

8. Bagaimana tata cara perencanaan umum drainase perkotaan?

C. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui perancangan teknis drainase perkotaan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pngertian Drainase

Drainase dapat diartikan sebagai pembuangan massa air secara alamiah maupun

buatan dari permukaan maupun bawah permukaan suatu tempat. Menurut pengertian para ahli,

drainase secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari usaha untuk mengalirkan

air yang berlebihan.

Drainase dalam arti bahasa berasal dari kata Drain yang berarti

mengeringkan, menyalurkan, sehingga diartikan sebagai bangunan berbentuk

saluran yang difungsikan untuk mengalirkan air buangan baik limpasan air

permukaan akibat hujan maupun limbah atau air buangan rumah tangga, menuju

pada tempat tertentu. Air hujan yang jatuh disuatu daerah perlu dialirkan atau

dibuang dengan jalan membuat saluran yang dapat menampung air hujan yang

mengalir dipermukaan tanah tersebut. Adapun konfigurasi system drainase

perkotaan adalah hirarki pengaliran yang dimulai dari sumber buangan pada

jaringan drainase kecil, sedang sampai dengan yang berdimensi besar, bahwa

dimensi saluran semakin awal semakin kecil dan menuju kesaluran selanjutnya

yang sedang dan terakhir pada saluran yang lebih besar atau saluran induk

B. Jenis jenis drainase

i. menurut sejarah terbentuknya, drainase terbagi atas :


1. Drainase Alamiah, Natural Drainage, yaitu terbentuk secara alami akibat

kondisi alam dan tidak ada kelengkapan bangunan pendukung

2. Drainase Buatan atau Artificial drainage, dibuat dan direncanakan

sesuai dengan data dan kebutuhan serta dilengkapi dengan bangunan

penunjang
ii. Menurut Letak Bangunan, drainase terdiri atas :

1. Drainase Permukaan Tanah, Surface Drainage, yaitu suatu system

pembuangan air untuk menyalurkan air permukaan tanah. Hal ini berguna

untuk mencegah adanya genangan

2. Drainase Bawah Permukaan Subsurface drainage, yaitu suatu system

pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dibawah tanah. Pada tanaman

tetentu drainage juga difungsikan sebagai pengatur kebutuhan air bagi

tanaman.

iii. Menurut Fungsi, drainase terdiri atas :

1. Fungsi Tunggal, Single Purpose Drainage jenis air buangan, misal air hujan,

limbah domestic, limbah industry

2. Fungsi Ganda, Multi Purpose, dibuat untuk melayani berbagai jenis air

buangan tercampur

iv. Menurut Konstruksi, drainase terdiri atas :

1. Saluran Terbuka dan

2. Saluran Tertutup : untuk air kotor pada saluran yang terbentuk diperkotaan

C. Sistem Drainase

Sistem drainase sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi antara satu saluran
dengan saluran lainnya, secara sistimatis, adapun system drainase terdiri atas
:
a. Tersier Drainage, yaitu bagian dari system saluran yang menyalurkan air dari
sumber menuju kesaluran berikutnya
b. Secondary Drainage, yaitu saluran yang mengalirkan air yang dibawah oleh
saluran tersier dan dialirkan menuju saluran primer
c. Primerly Drainage, yaitu saluran yang mengalirkan air dari berbagai drainase
sekunder, untuk dilakukan pembuangan

d.Sea Drainage, Drainese Pasang Surut, yaitu saluran yangmelayani pengaliran


akibat adanya pasang surut air laut.
Secara sitimatis, Pengaliran air buangan diawali dengan pengumpulan air
buangan dari sumber ke saluran tersier yang memiliki dimensi yang lebih kecil
dan akan mengalirkan air sampai pada kondisi tertentu, dan selanjutnya air
tersebut akan dilayani oleh drainase sekunder yang dimensinya lebih besar sesuai
dengan jumlah saluran tersier yang dilayani, sedangkan saluran primer merupakan
saluran induk dengan dimensi yang lebih besar, untuk melayani seluruh jaringan
air dari saluran sekunder.
D. Komponen Sistem Drainase

1. Saluran penerima (interceptor drain), yaitu jenis saluran tersier


2. Saluran pengumpul (collector drain), yaitu jenis saluran sekunder
3. Saluran pembawa (conveyor drain), yaitu jenis saluran primer
4. Saluran induk (main drain), yaitu jenis saluran untuk menerina,
mengumpul dan membawa air buangan ketempat akhir atau Badan air
penerima
5. Badan air penerima (receiving waters), misal sungai, muara laut dsb.
Disepanjang sistem sering dijumpai bangunan lainnya, seperti gorong-gorong,
siphon, jembatan air (aquaduct), talang, pelimpah, pintu-pintu air, bangunan
terjun, dan stasiun pompa. Pada system yang lengkap, sebelum masuk ke
badan air penerima, air diolah dahulu pada Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL), khususnya untuk system tercampur. Hanya air yang telah memenuhi
baku mutu tertentu yang dimasukkan ke badan air pene rima, sehingga tidak
merusak lingkungan.
E. Tujuan serta Fungsi drainase perkotaan
Tujuan dibangunnya prsarana saluran drainase perkotaan
adalah untuk :
1. Menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
2. Melindungi lingkungan seperti tanah, kualitas udara dan kualitas air.
3. Menghindari bahaya, kerusakan materil, kerugian dan beban lainnya yang
disebabkan oleh limpasan banjir
4. Memperbaiki kualitas lingkungan

5. Konservasi sumber daya air


Fungsi dari drainase perkotaan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengeringkan daerah genangan air
2. Mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan
3. Mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan- bangunan umumnya
F. Permasalahan drainase perkotaan
Masalah umum drainase perkotaan, adalah tidak terjadinya keseimbangan
antara Kapasitas drainase terhadap besarnya limpasan air buangan, perlu
diketahui bahwa munculnya masalah ini, akibat pihak pengelolan perkotaan
tidak konsisten dengan keberadaan infrastruktur, dalam hal drainase, dimana
setiap tahun pemerintah kota melakukan penutupan ruang terbuka melalui
pembangunan fasilitas perkotaan, disatu sisi volume air yang ada dipermukaan
saat hujan tidak dapat terinfiltrasi dengan cepat karena semakin sempitnya
lahan terbuka, sehingga pada intensitas hujan tertentu, dipastikan akan menjadi
air genangan permukaan yang disebut sebagai banjir. Idealnya antara penutupan
luas permukaan setiap tahun harus diiringi dengan pengembangan kapasitas
drainase untuk pembuangan keluar.

Beberapa masalaha drainase diperkotaan, antara lain :


1. Jumlah kapasitas pengaliran drainase tidak sebanding dengan besarnya
volume debit air yang akan dialirkan
2. Pada sistim jaringan drainase tidak terhubung dengan baik antara satu dengan
lainnya, misal antara saluran tersier dengan sekunder, atau sekunder dengan
primer
3. Terputusnya sistim jaringan drainase akibat control terhadap pembangunan
yang buruk dan tidak ada upaya untuk melakukan perbaikan akibat
terputusnya sistim jaringan
4. Drainase secara umum terjadi endapan sedimen dan sampah jalan tanpa
dilakukan pengurasan secara rutin.
5. Perencanaan dan pembangunan drainase tidak memperhatikan faktor
kemiringan saluran, akibatnya kecepatan air menjadi kecil dan mudah terjadi
sedimentasi atau pengendapan
6. Kesadaran masyarakat terhadap drainase kurang, bahkan sampah kadang
dibuang pada saluran dengan harapan akan terbuang melalui pengaliran saat
hujan.
7. Kualitas pembangunan drainase tidak memnuhi standar, sehingga mengalami
kerusakan dan tidak segera dperbaiki.
8. Banyak hasil perencanaan drainase dibuat tanpa mengacu pada dasar
perhitungan yang akurat, misal besarnya sumber air buangan dan luas
daerah limpasan atau Chatsmen area
9. Operasional dan maintenance atau pemeliharaan dari instansi terkait tidak
berlangsung sebagaimana mestinya
10. Sektor penelitian dan pengembangan infrastruktur tidak pernah dilakukan
baik oleh pihak pengelola maupun pihak lainnya
11. Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari
pertumbuhan maupun urbanisasi. Peningkatan jumlah penduduk selalu
diikuti oleh penambahan infrastruktur perkotaan, disamping itu peningkatan
penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair
maupun pada sampah.
12. Amblesan tanah, Disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan,
mengakibatkan beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasan.
13. Reklamasi

G. Penanganan drainasi perkotaan

1. Diadakan penyuluhan akan pentingnya kesadaran membuang sampah


2. Dibuat bak pengontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke drainase
dapat dibuang dengan cepat agar tidak mengendap
3. Pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan terutama
pembuangan sampah sembarangan agar masyarakat mengetahui pentingnya
masalah drainase
4. Peningkatan daya guna air, meminimalkan kerugian serta memperbaiki
konservasi lingkungan.
5. Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan
air hujan, menyimpan air hujan maupun pembuatan fasilitas resapan.
H. Tata cara perencanaan umum drainase perkotaan

Standar ini menetapkan tata cara perencanaan umum drainase perkotaan yang
dapat digunakan untuk memperoleh hasil perencanaan drainase perkotaan yang
dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan (SNI
: 02-2406-1991)
1. Faktor-faktor umum :
 Sosial ekonomi : pertumbuhan penduduk, urbanisasi, angkatan kerja,
kebutuhan nyata dan prioritas daerah, keseimbangan pembangunan antar kota
dan dalam kota, ketersediaan tataguna tanah, pertumbuhan fisik kota dan
ekonomi pedesaan.
 Lingkungan : topografi, eksisting jaringan drainase jalan, sawah,
perkampungan, laut, pantai, tataguna tanah, pencemaran lingkungan,
estetika yang mempengaruhi sistem drainase kota, kondisi lereng dan
kemungkinan longsor, untuk daerah datar diperhitungkan pengelontoran,
pengendapan dan pencemaran, untuk daerah yang terkena pengempangan
dari laut, danau atau sungai diperhitungkan masalah pembendungan dan
pengempangan.
2. Perencanaan
 Landasan : didasarkan pada konsep kelestarian lingkungan dan konservasi
sumberdaya air yaitu pengendalian air hujan agar lebih banyak meresap ke
dalam tanah dan mengurangi aliran permukaan
 Tahapan : pembuatan rencana induk, studi kelayakan, perencanaan detail,
didasarkan pada pertimbangan teknik, sosial ekonomi. Finansial dan
lingkungan : dilakukan dengan survey lokasi, topografi, hidrologi,
geoteknik tataguna tanah, sosial ekonomi, institusi, peran serta masyarakat,
kependudukan, lingkungan dan pembiayaan, penyelidikan terhadap parameter
desain, penyiapan tanah, pelaksanaan drainase, operasi dan pemeliharaan.
 Data dan persyaratan; data primer mencakup data banjir meliputi luas, durasi,
kedalaman rata-rata, frekuensi genangan, keadaan fungsi, system, geometri
dan dimensi saluran, daerah pengaliran sungai; prasarana dan fasilitas kota
yang ada dan yang direncanakan; data sekunder meliputi rencana
pembangunan kota, geoteknik
foto udara, pembiayaan, kependudukan, institusi, sosial ekonomi, peran serta
masyarakat, kesehatan lingkungan; persyaratan kualitas dan kuantitas data,
peralatan, metode perhitungan dan asumsi yang digunakan.
 Sistem drainase perkotan : sistem drainase terpisah dan gabungan;
 Kriteria : pertimbangan teknik meliputi aspek hidrologi, hidraulik dan
struktur; pertimbangan lain meliputi biaya dan pemeliharaan. Koordinasi dan
tanggung jawab : seluruh penyelenggara teknis pekerjaan dilaksanakan
dibawah seorang ahli yang berkompoten dalam tim terpadu; masalah yang
tidak dapat diselesaikan oleh instansi yang berwenang harus diajukan kepada
pihak yang berwenang diatasnya.
DAFTAR PUSTAKA

-KALAM UMI

- https://www.mustikaland.co.id/news/drainase-pengertian-tujuan-jenis-hingga-
contoh/

Anda mungkin juga menyukai