Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanasan global merupakan salah satu isu yang banyak
mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Pemanasan global terjadi
karena adanya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dan
telah menimbulkan dampak yang merugikan bagi manusia. Salah satu gas
rumah kaca yang paling banyak kandungannya di atmosfer adalah karbon
dioksida (CO2). Sektor Industri amoniak merupakan salah satu
penyumbang emisi gas CO2. Industri amoniak menghasilkan emisi CO2
cukup besar dengan faktor emisi 3,273 ton CO2/ton amoniak.
Amonia adalah senyawa kimia berupa gas yang berbau tajam,
tidak berwarna dan larut dalam air. Pabrik amonia PT Petrokimia Gresik
adalah pabrik yang menghasilkan amonia sebagai hasil utama dan karbon
dioksida (CO2) sebagai hasil samping. Adapun katalisator yang dapat
digunakan pada pengurangan emisi gas CO2 untuk proses batubara
adalah unsur-unsur dari golongan alkali dan alkali tanah dalam bentuk
oksida atau karbonatnya dan golongan transisi dalam bentuk oksidanya.
Kalsium hidroksida Ca(OH)2 merupakan salah satu senyawa yang dapat
digunakan sebagai katalisator reaksi gasifikasi batubara dengan gas CO2.
salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi
gas CO2 adalah dengan mengkonversi gas CO2 menjadi gas sintesis (CO)
melalui proses gasifikasi batubara. Gasifikasi batubara adalah proses
konversi batubara yang berwujud padat menjadi campuran gas. Gasifikasi
batubara diawali dengan proses pirolisis kemudian diikuti dengan proses
gasifikasi. Proses pirolisis mulai terjadi pada suhu 400 ℃ (Ismail,1995).
Medium penggasifikasi yang dapat digunakan sebagai penggasifikasi
(gasifying agent) adalah udara, steam, CO2, H2 atau campuran dari
medium tersebut. Gasifikasi dengan medium gas CO 2 menghasilkan
produk utama berupa gas CO.
Gas CO2 yang dihasilkan sebagai hasil samping indutri amoniak
jumlahnya cukup besar yaitu sekitar 1,5-1,6 ton CO 2/ton amoniak
(Wiwoho,2001) dan memiliki kemurnian sekitar 99,8%. Gas CO 2 dengan
kemurnian yang cukup tinggi tersebut dapat digunakan sebagai medium
penggasifikasi. Keuntungan yang diperoleh dari proses gasifikasi tersebut
adalah mengurangi jumlah gas CO2 yang dibuang ke atmosfer,
meningkatkan nilai ekonomis dari CO2 dan batubara, dan menjadi
alternatif untuk memenuhi kebutuhan gas sintesis (gas CO) sebagai bahan
baku industri Petrokimia.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian
tentang pengolahan gas CO2 hasil samping Industri amoniak melalui
gasifikasi batubara yag telah dipirolisis dengan menambahkan Ca(OH) 2.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
pengolahan gas CO2 hasil samping Industri amoniak melalui proses
gasifikasi batubara yang telah dipirolisis dengan penambahan Ca(OH) 2?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka
tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui cara pengolahan gas CO 2
hasil samping Industri amoniak melalui proses gasifikasi batubara yang
telah dipirolisis dengan penambahan Ca(OH)2.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Manfaat penelitian bagi perusahaan yaitu dapat menambah
pengalaman dan wawasan berkenaan dengan pengolahan gas CO 2
hasil samping Industri amoniak melalui proses gasifikasi batubara
yang telah dipirolisis dengan penambahan Ca(OH) 2.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Manfaat penelitian ini bagi penelitian berikutnya yaitu dapat
menambah referensi bahan katalisator yang baik untuk pengurangan
gas CO2 hasil samping industri amoniak melalui proses gasifikasi
batubara yang telah dipirolisis.

Anda mungkin juga menyukai