Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES


“PENGAPLIKASIAN MATLAB MENGGUNAKAN SIMULINK
DALAM PENGENDALIAN PROSES”

DISUSUN OLEH:

ISMAYASARI
19TKM412
3B

JURUSAN TEKNIK KIMIA MINERAL


KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN RI
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini, perkembangan teknologi yang semakain cepat
menuntut individu untuk menguasai teknologi. Dampak dari perkembangan
teknologi tidak hanya terjadi dalam lingkup tersebut tetapi juga terjadi dalam
lingkup atau dunia industri, dimana perkembangan teknologi mendorong
industri memiliki sistem atau program yang memudahkan dalam
pengoperasian dan produksi suatu barang. Dalam bidang penerapan
teknologi, perhitungan akurat sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
yang optimal dan tepat. Cara sederhana atau dengan menghitung manual
adalah cara yang dapat menghasilkan hasil yang akurat, tetapi cara ini
membutuhkan ketelitian tinggi dan waktu lama. Salah satu software yang
dimaksud adalah Matlab yang merupakan software pemprograman
matematika yang dapat dimanfaatkan untuk membantu penerapan teknologi.
Matlab juga dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan
matematika dan membantu dalam proses perhitungan, sehingga perhitungan
dapat diselesaikan dengan cepat dan hasil yang akurat.
Untuk membuat sistem atau program yang memudahkan dalam
pengoperasian dan produksi suatu barang diperlukan suatu perhitungan yang
cepat dan akurat dalam komputasi teknis, visualisasi dam pemograman
seperti komputasi matematik, analisis data, pengembangan algoritma,
simulasi dan pemodelan dan grafik-grafik perhitungan. Untuk mewujudkan
sistem yang sedemikian rupa dapat digunakan suatu software yakni Matlab
(Matrix Laboratory).
Berdasarkan uraian akan penting dan manfaat dari software digital
tersebut, maka dilakukan percobaan ini agar praktikkan dapat menguasai
software khususnya untuk Matlab (Matrix Laboratory).
B. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui pada detik ke berapa, sistem mencapai keadaan steady
state berdasarkan temperatur setpoint yang telah diatur
2. Untuk mengetahui pada detik ke berapa tangki 1 dan tangki 2 mulai
mencapai keadaan steady state berdasarkan setpoint ketinggian fluida
tang telah diatur
3. Untuk mengetahui pada menit ke berapa volume fluida dalam tangki
mencapai keadaan steady state berdasarkan dengan setpoint ketinggian
fluida yang telah diatur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Matlab (Matrix Laboratory) merupakan bahasa canggih untuk komputasi


teknik. Matlab merupakan integrasi dari komputasi, visualisasi dan pemrograman
dalam suatu lingkungan yang mudah digunakan, karena permasalahan dan
pemecahannya dinyatakan dalam notasi matematika biasa. Keguanaan Matlab
secara umum adalah untuk matematika dan komputasi, pengembangan dan
algoritma, pemodelan, simulasi dan pembuatan prototype, analisa data,
eksplorasi dan visualisasi dan untuk pembuatan aplikasi termasuk pembuatan
graphical user interface. Matlab adalah sistem interaktif yang elemen data
dasarnya berbentuk array yang tidak memerlukan dimensi (Suparno, 2014).
Banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan bantuan matlab terutama
yang bisa diformulasikan dalam bentuk matriks dan vektor. Dalam hal penulisan
program, dengan matlab kita bisa menghemat banyak waktu jika dibanding
penulisan dalam C atau Fortran. Dalam Matlab ada banyak toolbox. Tolbox
memungkinkan kita mempelajari dan mengaplikasikan teknologi tertentu.
Toolbox adalah kumpulan fungsi dalam matlab (M-file) yang komprehensif yang
digunakan untuk menyelesaikan kelas problem di bidang tertentu. Berbagai
toolbox dalam matlab antara lain signal processing, control system, neural
networks, fuzzy logic, wavelets, simulation, statistics, optimization, bioinformatics,
genetic algorithm dan lain-lain (Santosa, 2017).
Simulink library adalah paket sofware untuk pemodelan, simulasi dan
analisis sistem dinamis. Software ini mendukung sistem linear dan nonlinear,
model waktu kontinyu, waktu tersample (diskrit) atau gabungan keduanya. Sistem
juga dapat berupa multirate, yaitu memiliki bagian yang berbeda antara yang
tersample atau ter-update pada laju yang berbeda. Pemodelan simulink
menyediakan Graphical User Interface (GUI) untuk membuat model seperti blok
diagram, mengguankan operasi clik dan drag mouse. Hal ini jauh dari paket
simulasi sebelumnya dimana kita perlu memformulasikan persamaan differensial
dan persamaan yang berbeda dalam suatu bahasa atau program. Simulink
memiliki block library of sinks, sources, linear and nonlinear components, and
connectors yang lengkap (Hery, 2017).
Adapun kelengkapan pada sistem Matlab sebagai sebuah system tersusun
dari 5 bagian utama yaitu (Santosa, 2017):
A. Development Environment merupakan sekumpulan perangkat dan fasilitas
yang membantu untuk mengguanakan fungsi-fungsi dan file-file Matlab.
Beberapa perangkat ini merupakan sebuah graphical user interfaces (GUI).
Termasuk didalamnya adalah Matlab dekstop dan command window,
commond history, sebuah editor dan debugger, dan browser untuk melihat
help, workspace, files dan search path.
B. Matlab Mathematical Function Library merupakan sekumpulan algoritma
komputasi mulai dari fungsi-fungsi dasar seperti: sum, sin, cos dan complex
arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih kompleks seperti matrix
inverse, matrix eigenvalues, bessel functions, dan fast fourier transforms.
C. Matlab Language merupakan suatu high level matrix /array language dengan
control flow statements, functions, data structures, input/output, dan fitur-
fitur object-oriented pragramming. Ini memungkinkan untuk melakaukan
kedua hal baik “pemrograman dalam lingkup sederhana” untuk mendapatkan
hasil yang cepat, dan “pemrograman dalam lingkup yang lebih besar” untuk
memperoleh hasil-hasil dan aplikasi yang komplek.
D. Graphics Matlab memiliki fasilitas untuk menampilkan vektor dan matriks
sebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-level functions (fungsi-
fungsi level tinggi) untuk visualisasi data dua dimensi dan data tiga dimensi,
image processing, animation dan presentation graphics.
E. Matlab Application Program Interface (API) merupakan suatu library yang
memungkinkan program yang telah ditulis dalam bahasa C dan Fortran
mampu berinteraksi dengan Matlab.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat
1. Laptop yang telh terinstall aplikasi Matlab
B. Bahan
-
C. PROSEDUR KERJA
1. Kasus 1: Temperature control menggunakan simulink
a) Disiapkan laptop yang akan digunakan yang telah terinstall aplikasi
Matlab di dalamnya
b) Dibuka aplikasi Matlab kemudian diketik simulink pada Command
Window sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini:

c) Diklik Create a new model pada simulink library model (pojok kiri
dibawah file) sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini:

d) Digunakan transfer function pada simulink yang ada pada bagian


continous seperti tampilan dibawah ini:
e) Ditambahkan PID Controller disamping kiri transfer fcn seperti
tampilan berikut ini:

f) Ditambahkan set point constant disamping kiri PID Controller


seperti tampilan berikutt ini:

g) Ditambahkan kembali transfer fcn seperti tampilan berikut ini:

h) Diatur set point sebesar 50 seperti tampilan berikut ini:


i) Diatur transfer fcn pada Numerator sebesar 90 dan denominator
sebesar [20 1] seperti tampilan berikut ini:

j) Diatur transfer fcn pada Numerator sebesar 1 dan denominator


sebesar [0.5 1] seperti tampilan berikut ini:

k) Ditambahkan sum pada pertengahan antara set point dan PID


controller dan diatur sign-nya menjadi +- seperti tampilan berikut
ini:
l) Disambungkan antara set point dengan sum +, actuator dengan
sum – dan output pada PID Controller seperti tampilan berikut ini:

m) Ditambahkan scope untuk menampilkan hasilnya dan merubah


stop pointnya menjadi 50 seperti tampilan berikut ini:

n) Ditambahkan output berupa xy graph dan ditambahkan clock dan


disambungkan antara clock dan xy graph beserta ouput pada proses
seperti tampilan berikut ini:

o) Dijalankan proses tersebut sehingga diperoleh tampilan berikut ini:


2. Kasus 2: Pengendalian tinggi fluida pada 2 tangki yang tersambung seri
a) Disiapkan laptop yang akan digunakan yang telah terinstall aplikasi
Matlab di dalamnya
b) Dibuka aplikasi Matlab kemudian diketik simulink pada Command
Window sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini:

c) Diklik Create a new model pada simulink library model (pojok kiri
dibawah file) sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini:

d) Dimasukkan integrator pada commonly used dan mendefinisikan ruas


kiri dh1/dt dan ruas kanan h1 seperti tampilan berikut ini:
e) Ditambahkan gain yang ada pada commonly used dan ditempatkan
disebelah kiri integrator dan diatur gain yaitu 1/A1 seperti tampilan
berikut ini:

f) Ditambahkan add yang ada pada math operation dan di setting gain-
nya menjadi -+ seperti tampilan berikut:

g) Ditambahkan gain tepat disebalh kiri add dan di setting menjadi 1/R1
kemudian disambungkan outputnya ke add + seperti tampilan berikut:
h) Ditambahkan add disebelah kiri gain seeperti tampilan berikut ini:

i) Ditambahkan Step function dan mengubah final value-nya menjadi 12


seperti tampilan berikut:

j) Ditambahkan lagi gain dan di setting menjadi 1/R2 seperti tampilan


berikut:
k) Dihubungkan gain3 ke add- dan output h1 seperti tampilan berikut:

l) Ditambahkan scope pada output h2 untuk tangki 1 seperti tampilan


berikut:

m) Pada tangki 2 ditambahkan integrator dengan ruas kiri dh2/dt dan ruas
kanan adalah h2 seperti tampilan berikut:

n) Ditambahkan gain pada ruas kiri dan dirubah namanya menjadi 1/A2
seperti tampilan berikut:
o) Ditambahkan add yang berada pada math operation dan di setting
sign-nya menjadi +- kemudian dihubungkan add+ ke output tangki 1
seperti tampilan berikut:

p) Kemudian ditambahkan gain disamping ruas kiri add dan diubah


menjadi 1/R3 dan dihubungkan h2 dengan 1/R3 dan output ain ke add-
seperti tampilan berikut:
q) Ditambahkan scope untuk tangki 2 seperti tampilan berikut:

r) Ditambahkan parameter-parameter seperti A1=2; A2=3; R1=40;


R2=R1; R3=R1 seperti tampilan berikut:

s) Ditambahkan clock, mux dan out pada kedua tangki tersebut seperti
tampilan berikut:

t) Dijalankan proses tersebut, dan untuk memunculkan grafik maka


harus mengetik di command window seperti ini :
• plot(yout(:,1),yout(:,2),'g-',yout(:,1),yout(:,3),'b--')
• legend('tinggi fluida pada tangki 1','tinggi fluida pada tangki
2')
• xlabel('waktu(s)')
• ylabel ('ketinggian fluida (m)')

seperti tampilan dibawah ini:

3. kasus 3: Pengendalian tinggi fluida pada tangki (pada kasus aliran fluida
gravitasional)
a) Disiapkan laptop yang akan digunakan yang telah terinstal aplikasi
Matlab
b) Dibuka aplikasi Matlab kemudian diketik simulink pada Command
Window sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini:

c) Diklik Create a new model pada simulink Library Model sehingga


muncul tampilan seperti dibawah ini:
d) Diklik User-Defined Function pada simulink kemudian dipilih
Embedded MATLAB function dan diletakkan pada simulink library
model

e) Kemudian fungsi tersebut diklik dua kali untuk memasukkan


parameter-parameter yang telah ditentukan sehingga diperoleh
seperti berikut:

f) Ditambahkan step function disebelah kiri Embedde matlab dan


disetting step time 120, initial value 8 dan final value 10 seperti
tampilan berikut:
g) Ditambahkan integrator di ruas kanan Embedded matlab kemudian
disambungkan dengan output dVdt dan output integrator
disambungkan dengan input Embedded matlab yang V seperti
tampilan berikut:

h) Ditambahkan 3 scope, scope untuk outout V, scope untuk output h


dan scope untuk output Qout seperti tampilan berikut:

i) Diubah stop time menjadi 240 dan dijalankan matlab tersebut


sehingga didapatkan hasil tampilan berikut:
j) Ditambahkan clock, mux dan out dan disambungkan antara clock
dengan mux atas dan outout V dengan mux bawah serta output
mux pada out seperti tampilan berikut:

k) Untuk menampilkan grafik keseluruhan maka ditambahkan


perintah pada command window yaitu:
• plot(yout(:,1),yout(:,2),'.')
• legend('volume fluida dakam tangki')
• xlabel('waktu(min)')
• ylabel('volume fluida dalam tangki (m3)')

sehingga muncul tampilan seperti berikut:


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Grafik
1. Grafik kasus 1 (pengendalian temperatur)

2. Grafik kasus 2 (pengendalian tinggi fluida pada 2 tangki tersambung


seri
Grafik ketinggian fluida pada tangki 1 Grafik ketinggian fluida pada tangki 2

3. Grafik kasus 3 (pengendalian tinggi fluida pada tangki (aliran fluida


gravitasional)
Grafik ketinggian fluida pada output V Grafik ketinggian fluida pada output h

Grafik ketinggian fluida pada output Qout


B. Pembahasan

Pada percobaan ini yaitu pengaplikasian matlab dengan


menggunakan simulink dalam pengendalian proses. Matlab (Matrix
Laboratory) merupakan salah satu pemrograman tinggi, tertutup serta
case sensitive di dalam lingkungan komputasi numerik dan MathWorks.
Salah satu hal yang menjadi kelebihan dari matlab adalah kemampuannya
didalam membuat grafik dengan visualisasi yang terbaik

Percobaan ini bertujuan untuk menguji 3 kasus, kasus pertama


bertujuan untuk dapat mengetahui berapa lama waktu sistem mencapai
keadaan steady state berdasarkan temperatur setpoint yang telah diatur.
Kasus kedua bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu tangki 1 dan
tangki 2 mulai mencapai keadaan steady state berdasarkan setpoint
ketinggian fluida yang telah diatur. Dan kasus ketiga bertujuan untuk dapat
mengetahui berapa lama volume fluida dalam tangki mencapai keadaan
steady state berdasarkan setpoint ketinggian fluida yang telah diatur.

Perlakuan pada kasus pertama untuk pengendalian temperatur


yaitu dibuka aplikasi Matlab dan diketik simulink pada command window
untuk menampilkan simulink library, kemudian membuat halaman baru
atau a new model. Pada continous di library simulink digunakan transfer
function untuk mengontrol temperatur reaktor yang berfungsi sebagai
proses. Kemudian digunakan PID controller, dimasukkan setpoint constant
untuk menentukan setpoint-nya, dan digunakan lagi transfer function yang
digunakan sebagai actuator, kemudian menambahkan sum setelah
setpoint yang berfungsi untuk membandingkan apakah nilai errornya
sudah nol atau belum. Dan untuk menampilkan hasil maka digunakan
scope. Kemudian ditambahkan clock yang berfungsi untuk mendefinisikan
seberapa lama waktunya, serta ditambahkan XY Graph untuk
menampilkan grafik akhir dari proses tersebut.
Perlakuan pada kasus 2 yaitu pengendalian tinggi fluida pada 2
tangki tersambung seri yaitu sama seperti kasus 1 yaitu dibuka aplikasi
matlab dan membuka simulink library serta membuat halaman baru. Mula-
mula digunakan integrator untuk menyelesaikan persamaan dfferensial
kemudian didefinisikan ruas kiri adalah dh1/dt dan ruas kanan adalah h
hasil integral dari dh1/dt. Dimasukkan gain di ruas kiri yang berfungsi
sebagai perkalian pada simulink dan dirubah menjadi 1/A1. Kemudian
ditambahkan add pada math operations dan di sign menjadi +-.
Ditambahkan gain sebagai 1/R1, kemudian ditambahkan add dan di sign
menjadi -+, dan ditambahkan step function yang berperan sebagai dh
kemudian disambungkan input dan ouput masing-masing fungsi. Dan
ditambahkan gain sebagai 1/R2 dan dikalikan pada add – dan untuk
menampilkan hasil maka digunakan scope sehingga persamaan pada
tangki pertama selesai. Untuk tangki 2 perlakuannya sama pada tangki 1
dengan menggunakan persamaan yang ke-4. Kemudian mendefinisikan
parameter-parameter atau input data pada simulink tersebut. Selanjutnya
ditambahkan clock untuk mensetting waktunya dan ditambahkan mux
untuk menjadikan 2 atau 3 signal menjadi 1 dan hasilnya digunakan out
kemudian disambungkan masing-masing input dan outputnya. Untuk
menampilkan grafik maka dimasukkan perintah pada command window.

Perlakuan pada kasus 3 yaitu pengendalian tinggi fluida pada tangki


(aliran fluida secara gravitasional). Perlakuan pertama sama seperti kasus
1 dan 2 hingga tahap ke 3. Kemudian dimasukkan matlab function yaitu
embedded mtlab fcn dan didefinisikan fungsi tersebut berdasarkan input
parameter yang telah ditentukan. Dimasukkan step pada sources dan
diatur parameternyaserta disambungkan pada Qin. Dimasukkan
integrator dan disambungkan dengan output dVdt dan input V. Untuk
menampilkan hasil maka digunakan 3 scope yaitu scope untuk Qout, scope
untuk h dan scope untuk V kemudian disambungkan pada masing-masing
fungsi. Ditambahkan clock dan disambunkan pada mux ,mux bawah
dsambungkan pada output V dan output mux diambungkan dengan out.
Serta untuk menampilkan grafik secara keseluruhan maka dimasukkan
perintah pada command window.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh untuk kasus


1 pada pengendalian temperatur, waktu yang dibutuhkan reaktor untuk
mencapai keadaan steady state yaitu pada detik ke-6 dengan setpoint
yang diatur sebesar 50°C.

Pada kasus 2 pengendalian tinggi fluida pada 2 tangki tersambung


seri , yaitu pada tangki 1 dengan initial condition 1 meter atau dengan
artian mulai pada ketinggian 1 meter akan mencapai keadaan steady state
pada ketinggian 6 meter dengan waktu 200 detik. Sedangkan untuk tangki
ke 2 yang dimulai dari initial condition 0 akan mencapai keadaan steady
state pada ketinggian 6 meter dengan mengikut output pada tangki satu
dengan waktu selama 650 detik.

Pada kasus ke 3 pengendalian tinggi fluida pada tangki (aliran fluida


secara gravitasional), yaitu akan mencapai keadaan steady state pada
ketinggian volume fluida dalam tangki 75 m3 dengan waktu yang
dibutuhkan dimulai pada menit ke-70, dan pada saat value dinaikkan maka
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan steady state juga
meningkat yaitu pada menit ke-180 dengan ketinggian volume fluida
dalam tangki 120 m3.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada ketiga
kasus,maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada kasus 1 waktu yang dibutuhkan sistem atau reaktor untuk
mencapai keadaan steady state yaitu pada detik ke-6 dengan
temperatur setpoint yang diatur sebesar 50℃.
2. Pada kasus 2 waktu yang dibutuhkan tangki 1 untuk mencapai steady
state yaitu pada detik ke-200 dengan ketinggian tangki 6 meter,
sedangkan pada tangki 2 waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
keadaan steady state yaitu pada detik ke-650 dengan ketinggian tangki
6 meter.
3. Pada kasus 3 waktu yang dibutukan sistem untuk mencapai keadaan
steady state yaitu menit ke-70 dengan ketinggian volume fluida dalam
tangki 75 m3, dan pada saat value dinaikkan maka waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai keadaan steady state juga meningkat
yaitu pada menit ke-180 dengan ketinggian volume fluida dalam tangki
120 m3.
B. Saran
Sebaiknya praktikan dapat lebih memahami dalam menggunakan
matlab khususnya simulink agar dapat menyelesaikan kasus-kasus
khususnya yang berkaitan dengan pengendalian proses secara tepat dan
cermat.

Makassar, 23 Oktober 2021

Dosen Pembimbing praktikan

(Gyan Prameswara, S.ST.,M.Eng) (Ismayasari)


DAFTAR PUSTAKA

Heri, R. 2017. Komputasi Teknik Kimia dengan MATLAB dan simulink. Bandar
Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja.

Santosa, B. 2017. Pengantar Metaheuristik: Implementasi dengan Matlab (Vol.1).


ITS Tekno Sains.

Suparno, S. 2014. Komputasi untuk Sains dan Teknik menggunakan Matlab.


Jakarta: Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai