DISUSUN OLEH :
DOSEN :
SELPA DEWI,S,T,M.T.
NIDN.1011097602
2. Tujuan
a. tujuan dari drainase ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami
sistem drainase di perkotaan dan serta bisa mengaplikasikannya di lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem drainase
yang ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan. Berikut definisi
drainase perkotaan:
1. Drainase perkotaan yaitu ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada
kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial-
budaya yang ada di kawasan kota;
2. Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air
dariwilayah perkotaan yang meliputi daerah permukiman, kawasan industri
danperdagangan, kampus dan sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum,
lapanganolahraga, lapangan parkir, instalasi militer, listrik, telekomunikasi,
pelabuhanudara.
a. Saluran drainase induk, di mana mempunyai DPS antara 25-50 Ha, juga
dapat disebut saluran drainase primer.
b. Saluran drainase cabang, dimana mempunyai DPS antara 5-25 Ha, juga
disebut saluran drainase sekunder.
c. Saluran drainase awalan, di mana mempunyai DPS antara 0-5 Ha, juga
disebut saluran drainase tersier.
Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa
ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada.Sistem
drainase untuk lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem
drainase mikro.
Prinsipnya, air hujan yang jatuh ditahan dulu agar lebih banyak yang meresap ke
dalam tanah melalui bangunan resapan, baik buatan maupun alamiah seperti
kolam tandon, sumur-sumur resapan, biopori, dan lain-lain.Hal ini dilakukan
mengingat semakin minimnya persediaan air tanah dan tingginya tingkat
pengambilan air.
1. Dimensi saluran drainase yang kecil, sehingga tidak dapat menampung debit
aliran hujan;
2. Elevasi bibir saluran pembuangan lebih tinggi dari permukaan jalan, sehingga
menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir ke saluran drainase dan
menggenang di jalan;
3. Saluran pembuangan air tersumbat karena dipenuhi sampah;
4. Perencanaan geometrik jalan raya tidak baik;
5. Air Hujan, air limbah rumah sakit dan air limbah rumah tangga bercampur
dalam satu saluran;
6. Banyaknya sedimen pada saluran drainase;
7. Sistem perancangan drainase yang tidak optimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang berguna memenuhi
kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam
perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum,
drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi
untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal;
2. Sistem perkotaan sebaiknya harus berwawasan lingkungan;
3. Permasalahan drainase perkotaan dikota Padang dikategorikan sudah
menyeluruh disetiap wilayah. Perancangan drainase yang kurang optimal
menjadi permasalahan awal dan utama.
1.