Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PERBAIKAN DRAINASE

DI JALAN KARYA
Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

Salsabiella (2207210049)
Fadika Shoviatunisa (2207210091)
Ninda Aulya Azhari (2207210092)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu…

Puji syukur kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mini riset Bahasa Indonesia ini
dengan baik tanpa ada halangan.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, penulis mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan laporan ini menjadi lebih baik. Penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam laporan ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu…


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
PENDAHUULUAN ...................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan Mini Riset ................................................................................................ 5
BAB II ........................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Drainase ............................................................................................. 6
2.2 Jenis Drainase ...................................................................................................... 8
Gambar 2.1 Drainase Alamiah Pada Saluran Air ........................................................ 8
Gambar 2.2 Drainase Buatan ....................................................................................... 9
BAB III ....................................................................................................................... 11
METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................. 11
3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 11
3.2 Waktu dan Tempat ............................................................................................ 11
3.3 Objek Penelitian ................................................................................................ 11
BAB IV ....................................................................................................................... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 12
4.1 Hasil Pembahasan .............................................................................................. 12
BAB V......................................................................................................................... 15
PENUTUPAN ............................................................................................................. 15
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 15
5.2 Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16
LAMPIRAN ................................................................................................................ 17
BAB I

PENDAHUULUAN

1.1 Latar Belakang


Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau
buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini
dapat dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem air di bidang tata ruang.

Menurut Suripin (2004), drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras,


membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara
optimal.

Semakin berkembangnya suatu daerah, lahan kosong untuk meresapkan air


secara alami akan semakin berkurang. Permukaan tanah tertutup oleh beton dan aspal,
hal ini akan menambah kelebihan air yang tidak terbuang. Kelebihan air ini jika tidak
dapat dialirkan akan menyebabkan genangan. Dalam perencanaan saluran drainase
harus memperhatikan tata guna lahan daerah tangkapan air saluran drainase yang
bertujuan menjaga ruas jalan tetap kering walaupun terjadi kelebihan air, sehingga air
permukaan tetap terkontrol dan tidak mengganggu pengguna jalan.

Genangan di ruas jalan masih sering terjadi di beberapa kota, khususnya kota
padat penduduk. Genangan di ruas jalan akan mengganggu masyarakat yang
menggunakan ruas jalan tersebut untuk melakukan aktivitas perekonomian. Jika
masalah genangan tersebut tidak teratasi, maka dapat memungkinkan terjadi bencana
yang lebih besar hingga merugikan masyarakat setempat baik harta benda maupun
nyawa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan drainase pada Jalan Karya?

2. Apa manfaat dari perbaikan drainase pada kawasan Karya?

1.3 Tujuan Mini Riset


1. Untuk mengetahui keadaan lokasi dalam perbaikan drainase

2. Agar dapat mengurangi genangan air pada jalan sekitar


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Drainase

Dainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna
memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam
perencanaan Kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Menurut Suripin (2004:7)
dalam bukunya yang berjudul Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan,
drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkain bangunan air yang berfungsi
untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai
usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan sanitasi. Jadi,
drainase menyangkut tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah.

Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada
suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh
kelebihan air tersebut. Dari sudut pandang lain, drainase adalah salah satu unsur dari
prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan
kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk
mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah
permukaan tanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai
pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah
becek, genangan air dan banjir.
Kegunaan dengan adanya saluran drainase ini antara lain (Suripin, 2004) :
a. Mengeringkan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.
b. Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
c. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
d. Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.

Drainase Perkotaan Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan,


maka sistem drainase yang ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan.
Berikut definisi drainase perkotaan (Hasmar, 2002) :
1. Drainase perkotaan yaitu ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada
kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial-
budaya yang ada di kawasan kota.
2. Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari
wilayah perkotaan yang meliputi :
a. Permukiman
b. Kawasan industri dan perdagangan
c. Kampus dan sekolah
d. Rumah sakit dan fasilitas umum
e. Lapangan olahraga
f. Lapangan parkir
g. Instalasi militer, listrik, telekomunikasi
h. Pelabuhan udara.

Sistem Drainase Perkotaan Standar dan sistem penyediaan drainase kota sistem
penyediaan jaringan drainase terdiri dari empat macam, yaitu (Hasmar, 2002) :
1. Sistem drainase utama merupakan sistem drainase perkotaan yang melayani
kepentingan sebagian besar warga masyarakat kota.
2. Sistem drainase lokal merupakan sistem drainase perkotaan yang melayani
kepentingan sebagian kecil warga masyarakat kota.
3. Sistem drainase terpisah merupakan sistem drainase yang mempunyai
jaringan saluran pembuangan terpisah untuk air permukaan atau air limpasan.
4. Sistem gabungan merupakan sistem drainase yang mempunyai jaringan
saluran pembuangan yang sama, baik untuk air genangan atau air limpasan
yang telah diolah.

2.2 Jenis Drainase


Drainase memiliki banyak jenis dan jenis drainase tersebut dilihat dari berbagai
aspek. Adapun jenis-jenis saluran drainase dapat dibedakan sebagai berikut (Hasmar,
2012:3) :

1. Menurut sejarah terbentuknya

Drainase menurut sejarahnya terbentuk dalam berbagai cara, berikut ini cara
terbentuknya drainase :

a. Drainase alamiah (natural drainage)


Yakni drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-
bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu / beton,
gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan air yang
bergerak karena gravitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang
permanen seperti sungai.

Gambar 2.1 Drainase Alamiah Pada Saluran Air


b. Drainase buatan (artificial drainage)
Drainase ini dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan
bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batu / beton, gorong-
gorong, pipa-pipa dan sebagainya.

Gambar 2.2 Drainase Buatan

2. Menurut letak saluran


Saluran drainase menurut letak bangunannya terbagi dalam beberapa bentuk,
berikut ini bentuk drainase menurut letak bangunannya :
a. Drainase permukaan tanah (surface drainage)
Yakni saluran yang berada diatas permukaan tanah yang berfungsi
mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa
open chanel flow.
b. Drainase bawah permukaan tanah (sub surface drainage)
Saluran ini bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui
media dibawah permukaan tanah (pipa-pipa) karena alasan-alasan tertentu.
Alasan itu antara lain Tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang
tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan
sepak bola, lapangan terbang, taman dan lain-lain.
3. Menurut Fungsi Drainase
Drainase berfungsi mengalirkan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah, berikut ini jenis drainase menurut fungsinya :
a. Single purpose
Yakni saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan,
misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lain.

b. Multi purpose
Yakni saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan
baik secara bercampur maupun bergantian, misalnya mengalirkan air buangan
rumah tangga dan air hujan secara bersamaan.

4. Menurut konstruksi
Dalam merancang sebuah drainase terlebih dahulu harus tahu jenis
kontruksi apa drainase dibuat, berikut ini drainase menurut konstruksi :
a. Saluran terbuka
Yakni saluran yang konstruksi bagian atasnya terbuka dan
berhubungan dengan udara luar. Saluran ini lebih sesuai untuk drainase
hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup,
ataupaun drainase non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/
mengganggu lingkungan.
b. Saluran tertutup
Yakni saluran yang konstruksi bagian atasnya tertutup dan saluran ini
tidak berhubungan dengan udara luar. Saluran ini sering digunakan untuk
aliran air kotor atau untuk saluran yang terletak di tengah kota.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Observasi
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui sesuatu pengamatan,
dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran.

Menurut Nana Sudjana observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang


sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.
Dalam arti yang luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan
yang dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3.2 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2022. Tempat
pelaksanaan penelitian ini di Jalan Karya

3.3 Objek Penelitian


Objek penelitian yang ditinjau adalah perbaikan drainase di Jalan Karya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembahasan


a. Kondisi Drainse di Jalan Karya

Kondisi drainase pada jalan karya sedang dalam perbaikan yang dapat
memakan badan jalan yang bisa menganggu lalu lintas yang dilewati oleh kendaraan.
Pada perbaikan drainase di jalan karya terdapat jalan tikungan yang dapat
membahaya kan kendaraan saat melintasi tikungan tersebut.

kebiasaan dan tingkat pendidikan dari masyarakat yang masih rendah. Dimana
dari hasil pengamatan dilapangan sebagian besar dari masyarakat punya kebiasaan
membuang sampah pada lingkungan dan pada selokan/ saluran. Jadi aspek
lingkungan akan terganggu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan pemukiman

Suripin (2004), menjeiaskan bahwa manajemen sampah yang kurang baik akan
memberikan kontribusi percepatan pendangkalan/penycmpitan saluran dan sungai.
Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi kurang, sehingga tidak mampu
menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan. Sebagai akibat
dari kebiasaan ini drainase jadi tersumbat/ tidak lancar oleh sampah disamping itu
sampah (garbage) merupakan bahan yang mudah membusuk karena aktifitas dari
mikroorganisme hingga kondisi ini merupakan tempat berkembangnya berbagai
vektor penyakit menular. Selanjutnya Slamet (2002), menambahkan bahwa sarana
drainase merupakan infrastruktur dasar yang sangat diperlukan dalam lingkungan
pemukiman. Tanpa adanya sarana drainase yang baik dan lancar serta memadai, akan
mengakibatkan kondisi lingkungan tidak stabil, sering terjadi banjir dan sampah akan
membusuk. Bilamana drainase suatu lingkungan tidak lancar sewaktu turun hujan
akan selalu ada genangan air hingga kondisi tanah jadi lembab. Kondisi ini
merupakan tempat berkembangnya berbagai vektor penyakit yang menular seperti
diare, demam berdarah, malaria, kecacingan, disentri dan Iain-Iain.

Sampai saat ini kota-kota di Indonesia masih menggunakan system drainase


bercampur tanpa dilengkapi dengan fasilitas instalasi pengolah air limbah (IPAL).
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan untuk masa mendatang, mengingat air limbah
dibuang ke sistim drainase, hingga makin meningkat volumenya dengan kualitas
yang semakin menurun (Suripin 2004).

Gambar 4.1 Perbaikan Draenase

Gambar 4.2 Perbaikan Drainase


b. Faktor Penyebab Diperbaikinya Drainase di Jalan Karya

Penyebab diperbaikinya drainase di Jalan Karya dikarenakan saluran drainase


sebelumnya sangat kecil dan bahkan sudah terjadi pendangkalan.

Sehingga saat hujan turun, jelasnya, air cepat meluber hingga ke badan jalan
dan menggenangi rumah-rumah penduduk.
BAB V

PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
Bahwa perbaikan yang terjadi di jalan karya ini disebabkan oleh kebiasaan
masyarakat yang membuang sampah sehinggga dapat menyumbat kan saluran
yang dapat menyebabkan banjir.

5.2 Saran
1. Perlu dilakukannya analisa lanjutan yang lebih spesifik sehingga didapat data-
data yang lebih akurat sebagai dasar dalam menangani masalah-masalah yang
terjadi pada drainase kawasan Jalan Karya Wisata Kecamatan Medan Johor.
2. Perlu dilakukannya pembersihan dari sampah yang membuat drainase tidak
berfungsi dengan normal.
3. Membangun dimensi penampang drainase yang sesuai dengan kapasitas debit
banjir rencana di seluruh titik-titik rawan banjir.
4. Menjaga dan memelihara saluran drainase yang ada agar tidak mengalami
pelimpahan air atau banjir dengan cara merawat saluran drainase dari
sedimentasi yang berlebihan
DAFTAR PUSTAKA

K. (2010, May 7). syarat sistem drainase. Wikipedia.org; Wikimedia Foundation,


Inc. https://id.wikipedia.org/wiki/Drainase

Hilman, K. (2018, August 27). Drainase : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan
Bentuk Saluran Drainase Dengan Gambar. Atobasahona.com; Blogger.
https://www.atobasahona.com/2018/08/pengertian-tujuan-fungsi-jenis-dan-
bentuk-drainase.html

Sallypatricia sondakh. (2019, May 3). DRAINASE dan PSDA. Academia.edu.


https://www.academia.edu/39010879/DRAINASE_dan_PSDA

Alief dwiki. (2022). PENGERTIAN DRAINASE SECARA UMUM. Academia.edu.


https://www.academia.edu/34878778/PENGERTIAN_DRAINASE_SECARA
_UMUM

Infiniferro, M. (2012, July 28). Jenis Drainase. Maria Infiniferro.


https://maria.co.id/jenis-drainase/

Yusuf Abdhul. (2022, September 20). Metode Observasi: Pengertian, Macam dan
Contoh. Deepublish Store; Buku Deepublish. https://deepublishstore.com/metode-
observasi/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai