Normalisasi dan Perawatan Drainase di Desa Karang Tengah
Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti KUKERTA ke XXV di Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu
Disusun Oleh: RAHMAD BUDILADI 11100032
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU, 2014
i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat allah SWT yang mana atas berkat rahmat dan hidayah dari nya lah kami dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah yang berjudul Normalisasi dan Perawatan Drainase di Desa Karang Tengah. Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan dan penyusunan proposal ini terdapat banyak sekali kekurangan, Oleh karena itu penulis berharap kedepannya proposal ini nantinya dapat lebih di sempurnakan lagi melalui kritik dan saran yang membangun. Selain itu penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah membantu penulis dalam menyelasaikan penyusunan proposal ini.
Bengkulu , 24 juni 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar .............................................................. i Daftar Isi ............................................................... ii BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ............................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 2 1.3 Tujuan ............................................................... 2 BAB II. Tinjauan Pustaka 2.1 Definisi Drainase ............................................................... 3 2.2 Fungsi Pekerjaan Drainase ..................................................... 4 2.3 Sistem Drainase Yang Baik ..................................................... 5 2.3 Normalisasi Drainase ..................................................... 6 2.4 Perawatan Drainase ..................................................... 6
BAB III. Metode Pelaksanaan 3.1 Alat dan Bahan ............................................................... 7 3.1.1 Alat ............................................................... 7 3.1.2 Bahan ............................................................... 7 3.2 Waktu dan Tempat ............................................................... 7 3.2.1 Waktu ............................................................... 7 3.2.2 Tempat ............................................................... 7 3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 8 3.4 Metode Pengolahan Data ............................................................... 8 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan ............................................................... 8 Daftar Pustaka Biodata Peserta
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi kebanjiran setiap tahunnya. Banjir yang menyebabkan genangan ini sebagai akibat dari curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi. Tetapi, banjir tidak hanya terjadi karena hujan melainkan juga karena saluran drainase yang buruk dan tidak terawat. Sebagai contoh, banyak kota-kota besar di Indonesia yang terkena banjir akibat drainase yang buruk. Namun, tidak hanya drainase di perkotaan saja yang buruk. Di pedesaan juga masih banyak drainase yang tidak terawat dan bahkan ada juga yang tidak mempunyai drainase. Di Propinsi Bengkulu, terdapat sebuah desa yang dinamakan Desa Karang Tengah Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah yang memiliki 100 kepala keluarga. Mayoritas penduduk di daerah ini adalah Suku Rejang. Berdasarkan data survei, diketahui bahwa saluran drainase di Desa Karang Tengah ini masih kurang terawat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya perhatian dari masyarakat sekitar untuk membersihkan dan merawat saluran drainase yang ada serta minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengertian dan fungsi drainase. Drainase merupakan salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka menuju kehidupan yang aman, bersih, nyaman, dan sehat. Tanpa drainase yang baik, maka kehidupan masyarakat akan terganggu dan akan menimbulkan masalah yang dapat dirasakan dari sekarang ataupun dikemudian hari. Berdasarkan latar belakang inilah, melalui KUKERTA Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu ke XXV maka perlu dilakukan normalisasi dan perawatan fungsi dari drainase itu sendiri bagi kelancaran pembuangan air limbah dan pengaturan debit air hujan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan bagi warga di Desa Karang Tengah Kecamatan Taba Penanjung.
2
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kondisi saluran drainase di Desa Karang Tengah? 2. Bagaimana cara menormalisasikan saluran drainase di Desa Karang Tengah? 3. Bagaimana cara melakukan perawatan saluran drainase di Desa Karang Tengah?
1.3 Tujuan Tujuan penulisan proposal karya tulis ilmiah (KTI) adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kondisi saluran Drainase di Desa Karang Tengah 2. Untuk mengetahui cara menormalisasikan saluran drainase di Desa Karang Tengah 3. Untuk mengetahui cara melakukan perawatan saluran drainase di Desa Karang Tengah
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Drainase Drainase merupakan pekerjaan pembuatan saluran pembuangan. Baik air buangan dari hujan, air permukaan, maupun air buangan dari limbah domestik. Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Sedangkan drainase perkotaan (terapan) adalah ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya yang ada di kawasan kota tersebut. Menurut H.A. Halim Hasmar (2012), drainase perkotaan (terapan) merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi: 1. Pemukiman 2. Kawasan industri dan perdagangan 3. Kampus dan sekolah 4. Rumah sakit dan fasilitas umum 5. Lapangan olahraga 6. Lapangan parkir 7. Instalasi militer, listrik, dan telekomunikasi 8. Pelabuhan udara
Kriteria desain drainase perkotaan (terapan) memiliki kekhususan, sebab untuk perkotaan ada tambahan variabel desain seperti: 1. Keterkaitan dengan tata guna lahan 2. Keterkaitan dengan masterplan drainase kota 3. Keterkaitan dengan masalah sosial budaya
4
2.2 Fungsi Pekerjaan Drainase Pekerjaan drainase memiliki beberapa fungsi yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kelayakan hidup masyarakat sekitar. Adapun beberapa fungsi dan tujuan tersebut adalah sebagai berikut: a) Untuk Pengeringan Ada kalanya di sekitar kompleks perumahan penduduk terdapat rawa-rawa atau lapangan yang digenangi air. Keadaan lingkungan yang seperti ini dapat mendatangkan wabah atau penyakit bagi penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Karena genangan air tersebut dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk yang dapat menjadi sumber penyakit seperti malaria, kolera, demam berdarah, dan lain-lain. Oleh sebab itu, untuk menghindari berbagai macam ancaman penyakit akibat genangan air tersebut dibutuhkan suatu sistem pengeringan yang baik, agar penduduk yang mendiami kompleks perumahan tersebut sehat, aman, dan sejahtera.
b) Untuk Pencegahan Banjir Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki intensitas hujan yang cukup tinggi yang bisa menimbulkan malapetaka banjir bagi penduduk yang mendiami atau tinggal di daerah tersebut. Lebih parah lagi kalau di daerah tersebut saluran drainase yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Untuk mencegah banjir akibat curah hujan yang tinggi itu, dapat dibuat suatu sistem pembuangan yang sesuai dengan debit air yang akan mengaliri saluran tersebut. Ada 3 upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan banjir, yaitu: Pembuatan saluran pembuangan yang baik pada bagian kiri dan kanan badan jalan ataupun rumah penduduk Dibangun bak-bak pengontrol pada setiap saluran drainase guna untuk memisahkan sampah dan pengendap lumpur Dibuat saluran-saluran pelimpah di tempat-tempat yang dianggap perlu
5
c) Untuk Pembuangan Air Kotor Air buangan dari industri adalah penyebab tercemarnya lingkungan, karena air buangan ini banyak mengandung bahan-bahan kimia dan sampah dari pabrik tempat limbah itu berasal. Banyak ikan dan hewan peliharaan penduduk mati disebabkan air di lingkungan mereka tercemar oleh air buangan dari industri. Untuk mencegah agar di lingkungan tempat tinggal penduduk tidak tercemar air buangan pabrik, maka air buangan pabrik harus dialirkan secara khusus melalui saluran pembuangan yang terpisah agar tidak mengkontaminasi dan mencemarkan air yang sering digunakan para penduduk untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Saluran drainase pada umumnya adalah terbuka dan tertutup. Tapi penggunaan saluran terbuka biasanya hanya untuk mengalirkan air buangan yang relatif tidak berbau, seperti hujan, rembesan air irigasi, mata air, dan lain-lain. Sedangkan penggunaan saluran tertutup biasanya untuk mengalirkan air buangan dari kamar mandi (WC), limbah domestik, maupun air buangan dari pabrik.
2.3 Sistem Drainase Yang Baik Menurut Saluran drainase yang baik adalah saluran yang mampu mengalirkan air limbah domestik maupun limbah pabrik agar dapat mencegah terjadinya kebanjiran pada suatu wilayah tersebut. Saluran drainase di Desa Karang Tengah memiliki predikat cukup baik untuk mengalirkan air limbah domestik dan lain sebagainya, akan tetapi masih ada beberapa saluran yang masih harus dirawat dan bahkan ada sebagian kecil yang harus dinormalkan kembali fungsinya agar dapat mencegah kebanjiran dan hal-hal lainnya yang dapat merugikan masyarakat setempat khususnya di Desa Karang Tengah Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Saluran Terbuka Saluran Tertutup 6
2.4 Normalisasi Drainase kegiatan normalisasi drainase merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi drainase seperti semula seperti pengerukan dan penggalian tanah yang menutupi saluran drainase tersebut. Untuk saluran drainase terbuka, kegiatan normalisasi dapat dilakukan hanya dengan menyingkirkan dan mengembalikan kondisi saluran drainase seperti sedia kala. Sedangkan untuk saluran tertutup, hal yang dapat dilakukan untuk menormalisasi saluran tersebut adalah dengan cara Sendimen yang mengendap pada saluran tertutup tersebut dibersihkan atau dikeluarkan dengan penggaruk atau sikat yang ditarik dengan tali dari ujung saluran yang satu ke ujung saluran yang lainnya.
2.5 Perawatan Drainase Kegiatan perawatan saluran drainase merupakan usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi sistem saluran drainase tanpa ada bagian konstruksi yang diubah. Kegiatan perawatan drainase dapat dilakukan secara rutin ataupun berkala. Kegiatan perawatan ini umumnya dilakukan dengan cara- cara seperti: Membabat rumput pada tebing saluran Membersihkan sampah dan tumbuhan pengganggu yang ada di saluran Memperbaiki longsoran kecil yang terjadi di lereng saluran Menambal dinding saluran yang retak dan merapikan bentuk profil saluran Cara-cara di atas dapat diterapkan pada saluran terbuka maupun tertutup. Karena pada prinsipnya cara perawatan saluran drainase terbuka dan tertutup adalah sama.
7
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Cangkul 2. Sapu Lidi 3. Serokan Sampah 4. Tempat Sampah 5. Sekop
3.1.2 Bahan Bahan yang digunakan adalah air untuk mengalirkan endapan lumpur dan sampah-sampah mikro lainnya.
3.2 Waktu dan Tempat 3.2.1 Waktu Waktu pelaksanaan adalah dimulai dari awal keberangkatan KUKERTA pada tanggal 11 Agustus 2014, sampai dengan akhir kegiatan KUKERTA selama 45 hari.
3.2.2 Tempat Tempat dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah berada di lingkup Desa Karang Tengah kecamatan Taba Penanjung Bengkulu Tengah.
8
3.3 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu data yang dihimpun dengan kata-kata, bukan angka. Data-data tersebut didapat melalui beberapa teknik, yaitu dengan wawancara (quisioner) dan observasi. 3.4 Metode Pengolahan Data Program kegiatan dimulai dengan pendekatan dengan pemuka masyarakat, aparatur desa setempat, dan mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat mengenai lemahnya fungsi drainase. Berdasarkan data yang diperoleh maka dilakukan pengenalan fungsi drainase kepada masyarakat. Teknis pelaksanaan adalah dengan mulai mengevaluasi sistem saluran drainase yang ada, setelah itu mulai membuat program kerja bersama para aparatur desa guna membersihkan dan memperbaiki saluran drainase yang tidak terawat dan tersumbat. Masyarakat juga harus diberi pengertian mengenai manfaat dan pentingnya saluran drainase yang baik untuk sekarang dan yang akan datang.
3.5 Jadwal Rencana Kegiatan No Kegiatan Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Survei dan Observasi Lokasi 2. Persiapan Proposal 3. Pengajuan Proposal 4. Pelaksanaan KUKERTA: Pertemuan dengan pihak pemerintahan desa, pemuka masyarakat, dan pemuka adat