Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MAKALAH PERENCANAAN BANGUNAN

PENGOLAHAN AIR MINUM


“PDAM DI NEGARA SINGAPURA”

DISUSUN OLEH:

1. MUTIA NURRAHMADHANI (1607115737)


2. MUTIARA NURSYARAH (1607115944)
3. SHIFA RAYNI EFENDI (1607115899)
4. TANIA OCTALINA (1607115916)
5. VAYOLLA SYAKIRAH KARIL (1607115888)

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Lita Darmayanti.,ST.,MT
NIP: 19

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok Sistem Pengolahan
Air Minum di Negara Singapura ini. Penulisan tugas ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk nilai mata kuliah Perencanaan
Bangunan Pengolahan Air Minum (PBPAM) pada Fakultas Teknik Universitas
Riau.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan tugas kelompok ini. Sehingga kami meminta maag sebesarnya atas
kesalahan tersebut. Kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi tim
penyusun serta rekan-rekann pembaca. Kritik dan saran juga diharapkan demi
perbaikan dimasa mendatang.

Pekanbaru, 15 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air ........................................................................................................ 3
2.2 Sumber Air Bersih ............................................................................... 3
2.3 Metode Pengolahan Air Bersih ............................................................ 5
2.4 Peranan Air dalam Terjadinya Penyakit .............................................. 7
2.5 Identifikasi Masalah ............................................................................. 8
BAB III PEMBAHASAN PDAM NEGARA SINGAPURA
3.1 Sumber Air ........................................................................................... 10
3.2 Inovasi Pengolahan Air Singapura ....................................................... 11
3.3 Pemanfaatan Air Hujan ........................................................................ 13
3.4 Air Impor dari Johor Bahru .................................................................. 14
3.5 Air Desalinisasi atau Penyulingan Air Laut ......................................... 15
3.6 NEWater............................................................................................... 15
3.7 Deep Tunnel Sewerage System (DTSS) ............................................... 20
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 22
4.2 Saran ..................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan
darikehidupan manusia, sehingga ketersediaannya amatlah penting.
Pemanfaatannyatidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga
untuk fasilitasumum, sosial maupun ekonomi.
Air bersih yang digunakan sehari-hari harus memiliki kualitas yang baik
untuk konsumsi sesuai dengan standar air minum di Indonesia yaitu PP No.82
Tahun 2001 dan KepMen No.907 Tahun 2002. Begitu pentingnya air bersih
bagikehidupan manusia, sehingga memungkinkan penyediaan menjadi terbatas
bila pemanfaatannya tidak diatur dengan baik, sehingga harus dibuat suatu jaringa
n perpipaan yang tertata baik untuk mendistribusikan air bersih secara merata
kesetiap konsumen.
Secara umum kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan
prasarana penyediaan air bersih direalisasikan dengan membangun sistem perpipa
an. Sasaran pembangunan prasarana air bersih meliputi kota-kota besar
maupun perdesaan baik dengan sistem perpipaan ataupun non perpipaan. Sistem
perpipaandikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non
perpipaan dikelola oleh penduduk setempat.
Salah satu cara untuk memperoleh air bersih adalah dengan
memanfaatkan pelayanan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Untuk
mencapai pengadaan air bersih yang merata sangatlah tidak mudah, hal ini
dikarenakan banyaknyaresiko maupun biaya dalam pemenuhan kebutuhan ini.
Resiko ini dapat bersifatteknis maupun non teknis. Misalnya masalah teknis
banyaknya daerah yang tidak memungkinkan dipasang saluran pipa air bersih dan
kemudian juga masalah nonteknis yaitu kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang kurang mengerti tentang pipa air bersih.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Darimana sumber air minum negara Singapura?
2. Bagaimana pengadaan air minum di negara Singapura?
3. Bagaimana cara pengolahan air minum di negara Singapura?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber air minum di negara Singapura.
2. Untuk mengetahui pengadaan air minum di negara Singapura.
3. Untuk mengetahui cara pengolahan air minum di negara Singapura.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, dimana satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air secara fisik bersifat tidak memiliki warna, tidak berasa, dan tidak
berbau. Air dapat berwujud padat, cair, maupun gas. Air sering disebut sebagai
pelarut universal karena air memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat
kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, dan asam (Notoatmodjo, 2011).
Meskipun air bukan merupakan sumber nutrien seperti bahan makanan lain,
namun air sangat essensial dalam kelangsungan proses biokimiawi makhluk
hidup. Air sangat penting dalam aktivitas kehidupan, seperti dalam
pengembangan teknologi pangan, transportasi, energi listrik, aktivitas rumah
tangga, dan sebagai air minum (Notoatmodjo, 2011).
2.2 Sumber Air Bersih
Air merupakan zat yang paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Air yang
dimaksud adalah air tawar atau air bersih yang akan secara langsung dapat dipakai
dikehidupan. Batasan air bersih adalah air yang dapat digunakan oleh manusia
untuk keperluan sehari-harinya yang memiliki syarat-syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air bersih dapat berasal dari air hujan, air
permukaan, air tanah, dan air mata air.
a. Air Hujan
Air hujan berasal dari air permukaan bumi yang diuapkan oleh sinar
matahari. Air permukaan tersebut berupa air sungai, air danau dan air laut.
Sinar matahari menguapkan air permukaan tanpa membawa kotoran yang
terdapat di dalam air. Setelah proses penguapan, air mengalami proses
kondensasi, dimana air yang menguap tersebut berubah menjadi air. Hingga
terbentuklah awan. Lama-kelamaan, awan tersebut menjadi jenuh dan
turunlah titik-titik air hujan. Keunggulan air hujan jika dibandingkan dengan
sumber air yang lainnya yaitu relatif tidak terkontaminasi dan metode
pengumpulannya pun sederhana. Namun, kelemahan dari sumber air ini

3
adalah tidak tersedia secara terus menerus. Hanya pada musim hujan saja
kita bisa mendapatkannya. Bayangkan saja jika musim kemarau, air hujan
pun tak akan turun. (Kumalasari dan Satoto, 2011)
b. Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang turun dipermukaan bumi dan
berkumpul di suatu tempat yang relatif rendah seperti sungai, danau, dan
laut. Air permukaan yang biasa dimanfaatkan adalah air sungai dimana lebih
dari kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia. Untuk
itu, kebersihan air sungai sangat penting dijaga. Jumlah air permukaan
dipengaruhi oleh kondisi geografis, musim dan aktivitas manusia. Daerah
yang secara geografis diawali oleh sungai mudah menjangkau sumber air.
Oleh sebab itu, pada zaman dahulu sungai dijadikan sebagai pusat
peradaban. Faktor selanjutnya adalah musim. Pada musim hujan, sungai-
sungai meluap, bahkan bisa menyebabkan kebanjiran. Namun pada musim
kemarau sungai-sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan banyak
yang kering. (Kumalasari dan Satoto, 2011)
c. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air tanah dibagi menjadi
dua, air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal merupakan air
yang berasal dari air hujan yang diikat oleh akar pohon. Air tanah ini
terletak tidak jauh dari permukaan tanah serta berada pada lapisan kedap air.
Sedangkan air tanah dalam adalah air hujan yang meresap ke dalam tanah
lebih dalam lagi melaui proses adsorpsi serta filtrasi oleh bantuan dan
mineral di dalam tanah. Sehingga berdasarkan prosesnya air tanah dalam
lebih jernih dari air tanah dangkal. Air tanah ini bisa didapatkan dengan cara
membuat sumur. (Kumalasari dan Satoto, 2011)
d. Air Mata Air
Pada dasarnya, air mata air adalah air hujan yang meresap ke dalam tanah
yang melalui proses filtrasi dan adsorpsi oleh batuan dan mineral di dalam
tanah. Air mata air yang baik berasal dari pegunungan vulkanik karena
mineral-mineral yang tergantung di dalamnya dapat mengadsorpsi
kandungan logam dalam air dan bakteri. Selain itu, kandungan mineralnya

4
baik untuk kesehatan tubuh, dan mengandung kadar O2 yang tinggi. Oleh
karena itu, air dari mata air lebih segar dikonsumsi dari pada air yang
berasal dari sumber lainnya. Sumber mata air juga dipergunakan oleh
perusahaan air mineral untuk kemudian mereka jual kepada masyarakat.
Betapa sumber air yang berasal dari alam akhirnya menjadi sangat mahal
karena persediaan air di bumi telah habis. Walaupun berasal dari sumber
mata air pegunungan, namun air tersebut diolah kembali agar menjadi layak
diminum sesuai dengan standar kesehatan. (Kumalasari dan Satoto, 2011).

2.3 Metode Pengolahan Air Bersih


Selain untuk mendapatkan air layak konsumsi, pengolahan air juga bertujuan
untuk mengolah air limbah agar aman untuk dibuang ke lingkungan. Pengolahan
air dapat dilakukan secara fisika, kima dan biologi. (Kumalasari dan Satoto, 2011)
a. Pengolahan Air Secara Fisika
Pengolahan air secara fisika dilakukan untuk menghilangkan kotoran pada
air berupa zat padat, misalnya sampah, kayu, dan pasir. Pengolahan secara
fisika dilakukan dengan filtrasi, pengendapan atau sedimentasi.
b. Pengolahan Air Secara Kimia
Pada pengolahan secara kimia digunakan bahan-bahan kimia untuk
memenuhi parameter kimia, misalnya untuk mengontrol ph air supaya
netral.
c. Pengolahan Air Secara Biologi
Pengolahan secara biologi dilakukan agar air dapat memenuhi standar
parameter biologi, antara lain dengan pemanasan dan penyinaran dengan
sinar ultraviolet sehingga bakteri dan virus yang terdapat dalam air akan
mati. Berikut ini, merupakan macam-macam model pengolahan air.
a) Pengendapan atau Dekantir
Pengendapan dilakukan jika air masih terlihat jernih dan hanya
terdapat partikel-partikel yang tergolong suspensi, misalnya pasir.
Pengendapan atau dekantir, dilakukan dengan cara mengendapkan
kotoran hingga mengendap dibagian bawahnya, lalu menuangkan
cairan ke wadah lain secara hati-hati supaya padatan terpisah dari
cairan. Untuk memudahkan proses dekantir, dapat digunakan

5
pengaduk pada saat menuang cairan. Dengan demikian, cairan tidak
mengalir keluar wadah dan dapat terpisah dari padatan dengan baik.
Namun metode ini tidak dapat memisahkan cairan dengan sempurna,
hal ini disebabkan kadang-kadang masih ada cairan yang tersisa dalam
wadah semula. Bisa saja sebagian padatan ikut masuk ke dalam wadah
baru.
b) Penambahan Bahan Pengendap
Bahan kimia yang dapat mengendapkan disebut koagulan, dimana
bahan yang digunakan sebagai koagulan, yaitu aluminium sulfat atau
tawas. Bahan ini dapat mengendapkan partikel-partikel koloid. Dengan
penambahan koagulan, partikel-partikel koloid yang sebelumnya
melayang-layang dalam air akan diikat menjadi partikel besar yang
disebut flok. Dengan ukuran partikelnya yang besar, flok dapat
mengendap karena gaya gravitasi.
c) Distilasi atau Penyulingan
Distilasi adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut, atau
bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda. Cairan yang
kita pilih dididihkan hingga menguap, lalu uap air itu dilewatkan
melalui alat pengembun (kondensor), agar dapat cair kembali. Cairan
hasil destilasi ini disebat destilat. Air murni yang kita pakai di
laboratorium kimia diperoleh dengan cara ini, dan dikenal dengan
nama aquadest (air suling)
d) Penyaringan atau Filtrasi
Filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari cairan memalui saringan
(filter) yang berpori. Cara filtrasi juga dipakai untuk memisahkan zat-
zat yang kelarutannya berbeda. Misalnya, gula yang dikotori pasir
dimasukkan ke dalam air. Gula akan melarut, sedangkan pasir tidak.
Memalui penyaringan, gula yang larut itu turun sebagai filtrat. Lalu
filtrat diuapkan.
Reverse osmosis atau RO (Osmosis terbalik) adalah suatu metode penyaringan
yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan
dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu

6
sisi membran seleksi(lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut
terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir
ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa
memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari
larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan
ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk
hidup dimana molekul "solvent" (biasanya air) akan mengalir dari daerah
berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi tinggi melalui sebuah membran
semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke membran sel atau
membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran
sel. Gerakan dari "solvent" berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang
tercapai di kedua sisi membran. (Iskandarianto dan Bondan, 2012)
Membran semi permeabel tidak memungkinkan zat terlarut untuk berpindah
dari satu kompartemen ke lainnya, namun memungkinkan pelarut untuk
bergerak.karena kesetimbangan tidak dapat dicapai oleh pergerakan zat terlarut
dari kompartemen dengan konsentrasi zat terlarut tinggi untuk yang satu dengan
konsentrasi zat terlarut rendah, itu bukan dicapai dengan pergerakan pelarut dari
daerah konsentrasi zat terlarut rendah ke daerah-daerah konsentrasi zat terlarut
tinggi.ketika pelarut bergerak jauh dari daerah konsentrasi rendah, hal itu
menyebabkan daerah-daerah untuk menjadi lebih terkonsentrasi. Di sisi lain,
ketika pelarut bergerak ke daerah-daerah konsentrasi tinggi, konsentrasi zat
terlarut akan menurun. Proses ini disebut osmosis.

2.4 Peranan air dalam terjadinya penyakit


a. Air Sebagai Penyebar Mikroba Patogen
Penyakit menular yang disebabkan oleh air secara langsung diantara
masyrakat seringkali dinyatakan sebagai penyakit bawaan air atau water
borne diseases. Penyakit penyakit ini hanya dapat menyebar, apabila mikroba
penyebabnya dapat masuk kedalam sumber air yang dipakai masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat
menyebar lewat air ini sangat banyak macamnya. Mulai dari virus, bakteri,

7
protozoa. Tabel dibawah ini menyajikan beberapa contoh penyakit
Waterborne yang banyak didapat di Indonesia. (Slamet, 2011)
b. Air Sebagai Sarang Vektor Penyakit
Air dapat berperan sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit
pada masyarakat. Insekta sedemikian disebut sebagai vektor penyakit. vektor
penyakit sedemikian dapat mengandung penyebab penyakit dari berbagai
jenis penyebab penyakit didalam vektor, dapat berubah bentuk, berubah fase
pertumbuhan, ataupun bertambah banyak, atau tidak mengalami perubahan
apaapa. Vektor tersebutpun dapat menderita penyakit karenanya, dapat pula
tidak. Vektor yang bersarang diair dan penting di Indonesia, Pada umumnya
adalah nyamuk dari berbagai genus/spesies.

2.5 Identifikasi Masalah


Singapura merupakan sebuah negara dengan luas wilayah kurang lebih 718,3
Km2 dan jumlah populasi sebanyak 5.469,7 jiwa, yang terkenal sebagai salah satu
negara di kawasan Asia Tenggara atau bahkan di dunia yang memiliki keunggulan
di bidang industri, bisnis, dan servis keuangan yang maju. Singapura juga dikenal
sebagai global city-state yang mampu mengungguli negara-negara tetangganya,
terbukti dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Namun sebagai negara urban, singapura juga tidak luput dari berbagai
permasalahan, khususnya permasalahan lingkungan seperti kekurangan sumber
air.
Singapura memiliki ketersediaan sumber air yang tergolong kecil, sehingga
terjadi ketimpangan yang besar antara ketersediaan (suplai) air dengan kebutuhan
air. Keterbatasan sumber air ini membuat Singapura hanya mampu memenuhi
setengah saja dari total kebutuhan air dalam negeri. Kondisi ini diperparah dengan
tingginya tingkat konsumsi dan kebutuhan Singapura akan sumber air karena
selain angka pertumbuhan populasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun,
kondisi perekonomian Singapura yang sedang tumbuh pun membutuhkan suplai
air dalam jumlah yang tidak sedikit. Berdasarkan sektornya, presentase
penggunaan air di Singapura pada tahun 2013 didominasi oleh penggunaan
domestik sebesar 53%, diikuti oleh sektor perdagangan dan industri sebesar

8
39,9%, kemudian sektor pemerintahan dan hukum sebesar 6,74%, serta sektor
perkapalan dan ekspedisi sebesar 0,4%.
Pertumbuhan populasi yang terus meningkat diiringi degan industrialisasi dan
pertumbuhan ekonomi membuat kebutuhan negara akan sumber air menjadi
semakin besar. Hal ini seperti yang tertera dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Perbandingan Tingkat Pertumbuhan Populasi dan Konsumsi Air
Tahun Jumlah Populasi (jiwa) Total Konsumsi Air Konsumsi Ait Per
Tahunan (Juta m3) Kapita (liter/hari)
2003 4.115 447 165
2004 4.167 439 162
2005 4.226 440 160
2006 4.401 519 158
2007 4.589 534 157
2008 4.839 552 156
2009 4.988 562 155
2010 5.077 597 154
2011 5.184 603 153
2012 5.312 628 152
Sumber: Su Liu dan Jessica William Liquid Assets V: The Water Tales of Hong
Kong and Singapore: Divergent Approaches to Water Dependency, 2014, 23.
Tabel diatas memperlihatkan bahwa terjadi pertumbuhan jumlah populasi
negara Singapura dari tahun ke tahun. Pertumbuhan populasi ini juga berbanding
lurus dengan jumlah konsumsi air tahunan, dimana semakin bertambah jumlah
populasi maka jumlah konsumsi air tahunan juga semakin meningkat. Kondisi ini
membuat suplai air Singapura harus tetap memadai dan mampu memenuhi
kebutuhan airnya, namun disisi lain Singapura sendiri tidak memilliki sumber air
yang memadai. Kondisi ini menimbulkan krises sumber air yang serius karena
Singapura memiliki tingkat kebutuhan air yang besar, sedangkan negara tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan air tersebut.

9
BAB III
PEMBAHASAN PDAM NEGARA SINGAPURA

3.1 Sumber Air


Pengelolaan air di Singapura kini sudah berbeda. Singapura tidak lagi Cuma
mengandalkan air impor dari malaysia. Air impor dari malaysia hanya sumber
terkecil dari empat sumber suplai air di Singapura. Saat ini terdapat empat sumber
pasokan air bagi Singapura. Selain impor, ada pasokan berasal dari air tadahan
hujan (cathman water). Air hujan yang masuk ke drainase dialirkan menuju suatu
penampungan (reservoir) lalu diolah. Saat ini terdapat 17 buah reservoir di seluruh
Singapura. Ke-17 reservoir ini merupakan penyumbang utama kebutuhan air
bersih bagi 5,5 juta penduduk Singapura. Reservoir paling terkenal ialah Marina
Reservoir, di jantung kota Singapura. Hanya saja metode ini sangat tergantung
pada cuaca dan musim. Di musim kemarau seperti Februari hingga Juli, pasokan
air berkurang.
Jika pasokan air berkurang, Singapura memiliki sumber air ketiga, yakni
NEWater. Metode ini mengolah air limbah domestik dan industri agar bisa
langsung digunakan tanpa harus masuk ke reservoir. Inilah salah satu sumebr bagi
perusahaan minum untuk mengolahnya menjadi air minum kemasan.
Keempat, metode destilasi, yakni menyuling air laut menjadi air bersih
untuk minum. Minusnya, metode NEWater dan destilasi ini memerlukan
penggunaan energi yang besar sehingga biayanya lebih mahal dari dua metode
lainnya. Pengolahan air sisa rumah tangga alias new water bisa memasok sekitar
30%, dan penyulingan air laut atawa destilasi sebesar 25%. Total kebutuhan air di
Singapura sebanyak 400 juta galon per hari atau sekitar 150 liter bagi setiap orang
per hari. Saat ini, dari total kebutuhan air di Singapura, rumah tangga hanya
menghabiskan 45% air, sisanya 55% untuk industri.
Dari keempat sumber pasokan air, semuanya dilakukan oleh perusahaan
swasta asing maupun swasta nasional Singapura. Pemerintah hanya menetapkan
persyaratan bagi setiap perusahaan yang akan mengelola air, dan menentukan
pemenang dan mengawasi pelaksanaan kontrak. Saat ini terdapat 170 perusahaan
yang mengikat kontrak pemerintah di empat sumber pasokan air tersebut. Jumlah

10
ini naik dari sebelumnya yang hanya 50 perusahaan, sepuluh tahun
lalu. Kebutuhan air bersih di setiap rumah tangga dapat terpenuhi. Dengan kata
lain, ketersediaan air bersih di Singapura mencapai 100% dengan tarif hanya S
$1,52 per meter kubik jika volume pemakaian 0-40 meter kubik per bulan, sudah
termasuk pajak 30%. Tarif ini berlaku juga bagi industri, karena Singapura tidak
menerapkan subsidi bagi air.
PUB (Public Utilities Board) mengurusi segala yang berkaitan dengan
supply air, baik dari masalah pemipaan, drainase, sampai proes daur ulang air.
PUB memiliki tanggung jawab dalam pengumpulan, produksi, distribusi, dan
reklamasi air di Singapura. Dalam proses pengumpulan, air hujan dikumpulkan
melalui sungai, kanal, dan saluran air, lalu disimpan di 17 waduk (reservoir).
Berbagai waduk dihubungkan oleh jaringan pipa sehingga kelebihan air dapat
dipompa dari satu waduk ke waduk lainnya. Hal itu untuk mengoptimalkan
kapasitas penyimpanan. Waduk tersebut sekaligus juga untuk mencegah
terjadinya banjir ketika hujan. Air dari waduk tersebut kemudian disalurkan ke
saluran air untuk disaring. Setelah itu, air yang sudah disaring disimpan dalam
waduk tertutup sebelum didistribusikan kepada pelanggan.
Singapura mendapatkan supply air berdasarkan sumbernya. Air di
Singapura terbagi menjadi 4 jenis, yaitu air hujan, air impor dari Johor bahru,
desalinisasi atau penyulingan air laut, dan NEWater.

3.2 Inovasi Pengolahan Air Singapura


Misi dari Environment and Water Industry Programme Office (EWI)
Singapura yaitu memelihara dan mengembangkan industri air di Singapura. Lewat
inovasi-inovasi yang terus dikembangkan, Singapura menjadi Global Hydrohub
yang mendukung water eco-system. Berikut adalah inovasi pengolahan air di
Singapura dengan langkah-langkah yang berfokus pada fasilitas serta riset dan
pengembangan.
1. Improvisasi Operasi Pabrik NEWater
 Peluncuran RO pilot untuk menguji dan optimasi proses NEWater
 Pengujian dan perbandingan paralel berbagai macam membrane
 Optimasi sistem performa RO pada produksi NEWater
2. Manajemen Watershed yang Cerdas

11
 Polishing dengan sistem bioretention
 Penggunaan SWAN (Smart Water Assessment Network) untuk
monitor kualitas air di reservoir)
 Cleaning up air di saluran
3. Teknologi Membran
 Improvisasi permeabilitas membran
 Penggunaan bahan kimia untuk meningkatkan performa membrane
 Recovering wair dari desalinasi air laut
4. Manajemen Network
 Penelitian tentang pertumbuhan biofilm di saluran pipa
 Teknologi cerdas untuk mengurangi kebocoran pada pipa air
 Memonitor kadar sianida pada air
5. Used Water Treatment
 Penggunaan sistem anaerobik air kota
 Closing the water loop pada industri
 Sistem kontrol real time pada aerasi perawatan air bekas pakai
6. Kualitas dan Keamanan Air
 Mengukur kadar racun yang diakibatkan olek jasad bakteri
 Investigasi lingkungan dari bluegreen algae pada reservoir
 Monitoring senyawa organik
7. Water Treatment
 Filter carbon untuk menghilangkan mikropolutan di air
 Memaksimalkan perolehan air dari reklamasi
 Ceramic membranes untuk meningkatkan proses perawatan
Berikut disajikan distribusi sumber air di Singapura pada tahun 2011 dan
harapan di 2060 nantinya dengan menekan ketergantungan pada negara lain serta
meningkatkan proporsi NEWater.

12
Gambar 3.1 Sumber Air Singapura 2011

Gambar 3.2 Sumber Air Singapura 2060

Gambar 3.3 Proses Produksi Air Industri di Jurong, Singapura


3.3 Pemanfaatan Air Hujan
Sistem drainase di Singapura ini memisahkan antara aliran air hujan dan air
kotor atau limbah. Itulah sebabnya, sungai ataupun saluran air yang kita lihat di
Singapura tampak bersih. Karena air yang mengalir disana adalah air hujan, bukan
bercampur dengan air limbah.

13
Di Singapura, air hujan akan ditampung oleh sebuah daerah resapan air
untuk kemudian dialirkan melalui sauran air, kanal, dan sungai menuju reservoir
sebagai tempat penyimpanan air. Air dari reservoir tersebut kemudian diproses
lebih lanjut supaya dapat digunakan sebagai air minum dan dialirkan ke rumah-
rumah penduduk.
Dibawah ini adalah daftar reservoir yang ada di singapura:
Tabel 3.1 Daftar Tempat Reservoir di Singapura
Pandan Reservoir Kranji Reservoir
Jurong Lake Reservoir MacRitchie Reservoir
Upper Peirce Reservoir Lower Peirce Reservoir
Bedok Reservoir Upper Seletar Reservoir
Lower Seletar Reservoir Poyan Reservoir
Murai Reservoir Tengeh Reservoir
Sarimbun Reservoir Pulau Tekong Reservoir
Marina Reservoir Serangoon Reservoir
Punggol Reservoir

Selain menjadi tempat penyimpanan air hujan, reservoir juga bisa dimanfaatkan
sebagai tempat rekreasi. Kita bisa melakukan berbagai kegiatan outdoor, seperti
hiking, jogging, memancing, piknik, fotografi, dsb. Untuk lebih jelasnya, coba
lihat peta resapan air dibawah ini:

Gambar 3.4 Water Catchment Map


3.4 Air Impor Dari Johor Bahru
Sampai saat ini Singapura masih menggunakan air yang diimpor dari Johor
Bahru. Impor air ini dilakukan dengan perjanjian bilateral di antara kedua negara.
Perjanjian pertama sudah berakhir pada bulan Agustus tahun 2011 yang lalu, dan
sudah diperbaharui kembali serta berlaku sampai dengan 2061.

14
Untuk impor air in, terdapat saluran pipa yang menghubungkan antara Johor
dan Singapura. Air impor ini merupakan cadangan air kedua Singapura.

Gambar 3.5 Air Impor dari Johor


3.5 Air Desalinisasi atau Penyulingan Air Laut
Pada September 2005, Singapura meresmikan SingSpring Desalination
Planti di Tuas. Plant tersebut merupakan proyek pertama dari PUB yang
melibatkan pihak swasta sebagai pengelolanya. Perusahan SingSpring Pte Ltd
ditunjuk untuk mendesain, membangun, dan mengoperasikan plant tersebut serta
men-supply air ke PUB. Plant tersebut mampu memproduksi 30 juta galon
(136.000 m3) air setiap harinya.
Proses yang dilakukan adalah air laut akan disaring untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak diinginkan. Selanjutnya air akan melalui proses
Reverse Osmosis (RO). Air yang akan dihasilkan ini sangat jernih dan pada tahap
berikutnya dilakukan proses remineralisasi. Setelah serangkaian tahapan tersebut,
air tersebut akan dicampur dengan air berasal dari reservoir yang sudah diolah dan
selanjutnya didistribusikan ke rumah-rumah ataupun kawasan industri di bagian
barat Singapura.
Selain itu, Tuaspring Desalination Plant, yang merupakan plant terbesar
kedua juga ikut memperkuat ketersediaan air di Singapura pada masa yang akan
datang, dengan mampu memproduksi 70 juta gallon (318.000 m3) air setiap
harinya.

3.6 NEWater
NEWater merupakan salah satu sumber penyediaan air berkelanjutan bagi
negara singapura. NEWater adalah air hasil dari proses pemurnian air limbah atau
air yang telah digunakan dengan menggunakan teknologi membran. Air daur

15
ulang ini mempunya tingkat kebersihan yang tinggi dan aman untuk diminum
karena telah melalui tes ilmiah dan memenuhi standar kualitas air minum
berdasarkan the United States Environmental Protection Agency dan WHO.
NEWater direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air hingga 55% pada tahun
Untuk mencapai tujuan ini maka Singapura melakukan perbaikan pada
managament infrastuktur air limbah bekas pakai melalui Deep Tunel Sewerage
System (DTSS) untuk menjamin seluruh air limbah bekas pakai dapat
dikumpulkan untuk diolah sehingga dapat digunakan kembali.
Tahapan pertama DTTS selesai pada tahun 2008, air limbah bekas pakai dari
bagian utara dan timur singapura dikumpulkan dan diangkut dengan sistem
gravitasi melalui saluran/terowongan buangan limbah yang akan dipusatkan di
water reclamation plant Changi untuk diolah dan dimurnikan sehingga menjadi air
bersih yang disebut NEWater. Tahapan kedua dari DTSS akan diperluas untuk
mancakup wilayah bagian barat singapura dan dijadwalkan akan selesai pada
tahun NEWater terutama digunakan untuk keperluan industri dan untuk tujuan air-
con cooling pada water fabrication plant, kawasan industri dan bangunan
komersial.
NEWater lebih banyak digunakan pada water fabrication plant karena
industri ini memerlukan air berkualitas tinggi dibandingkan untuk air minum.
NEWater dialirkan ke industri melalui jaringan pipa, apabila musim kering maka
NEWAter akan digabungkan kedalam reservoirs air baku dan kemudian diolah
sebelum alirkan ke konsumen.
Sejarah NEWater merupakan salah satu sumber penyediaan air yang
terdapat di Negara Singapura. Materplant penyediaan air nasional di negara
Singapura disusun pada tahun 1972, kemudian pada tahun 1974, PUB (Public
Utilities Board) Singapura membangun pilot plant dimana sebagai precursor
pendirian NEWater Factory sebagai salah satu sumber penyediaan air minum dari
air bekas pakai yang diberikan perlakuan. NEWater dalam proses penyediaan air
menggunakan membran teknologi tinggi, tetapi karena keterbatasan biaya dan
teknologi maka NEWater pada saat itu tidak dapat dilakukan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemampuan biaya maka pada
tahun 1998 terbentuklah inisiatif pembentukan The Singapore Water Reclamation

16
Study (NEWater Study) melalui kerjasama antara Public Utilities Board (PUB)
dan Ministry of The Environment and Water Resources (MEWR). NEWater
Factory yang pertama selesai dibangun pada bulan mei tahun 2000 di Bedok dan
padatahun 2003 di Kranji.
a. Tahap pertama (Mikrofiltrasi)
Tahap pertama pada proses produksi NEWater disebut sebagai Mikrofiltrasi
(MF). Pada tahapan ini air limbah bekas pakai dialirkan menuju membran
untuk disaring dan menahan padatan yang tersuspensi, partikel koloid, bakteri
penyebab penyakit, beberapa virus dan kista protozoa. Air hasil penyaringan
membran tersebut berupa airyang hanya mengandung garam terlarut dan
molekul organik.
b. Tahap kedua (Reverse Osmosis (RO))
Tahap kedua proses produksi NEWater dikenal sebagai proses Reverse
Osmosis (RO). Pada proses ini menggunakan membran semi permiabel yang
mempunyai pori sangat kecil sehingga hanya mampu dilewati oleh molekul
air. Bahan kontaminan seperti bakteria, virus, logam berat, nitrat, klorida,
sulfat, disinfektan, hidrokarbon aromati, pestisida dan lain-lain tidak mampu
melwati membran karena ukuran bahan kontaminan relatif lebih besar
dibandingkan dengan ukuran membran tersebut. Pada tahap ini, air sudah
tergolong dalam kualitas air kelas tinggi.
c. Tahap Ketiga (Disinfeksi menggunakan Ultra Violet)
Tahapan ketiga merupakan tahapan terakhir pada proses produksi NEWater
atau tahapan pengamanan lanjut air RO. Pada tahapan ini air yang dihasilkan
pada tahapan kedua (air RO) kemudian diberikan Ultraviolet sebagai
disinfeksi untuk menjamin semua organisme tidak aktif dan menjaga
kemurnian air yang dihasilkan.

17
Gambar 3.6 Pengolahan Air NEWater

Gambar 3.7 Proses Reverse Osmosis

Kualitas air NEWater dapat dilihat berikut:


a. Air NEWater lebih bersih dari pada Air PUB(Kualitas Warna)
Laboratorium NUS telah melakukan analisis yang sangat komprehnsif
untuk menjamin kualitas air. Analisis ini diawasi oleh panel ahli lokal dan
internasional. Sejauh ini analisis telah dilakukan selama 2 tahun telah
menetapkan bahwa NEWater lebih bersih dibandingkan dengan air PUB.
Secara fisik NEWater sangat bersih dan bening. Air yang bersumber dari
sungai dan waduk lebih berwarna karena banyak mengandung mineral dan
bahan organik
b. Air NEWater lebih bersih daripada Air PUB (Kualitas Kejernihan)
Air yang bersumber dari sungai dan waduk lebih banyak mengandung
partikel yang pekat. Partikel tersebut berasal dari dalam tanah yang dibawa
oleh air hujan menuju sungai dan waduk sehingga air sungai dan waduk

18
tidak terlalu jernih. NEWater di sisi lain jauh lebih jernih dibandingkan
dengan air PUB. Gambar 19 : Diagram Perbandingan Kejernihan
c. Air NEWater lebih bersih daripad Air PUB (Bahan Organik)
Kandungan bahan organic pada NEWater kurang dari sepersepuluh dari air
PUB. Sehingga penggunaan poduk NEWater lebih menarik bagi kalangan
industri. Industri wafer fabrication plantpada awalnya menggunakan air
PUB, tetapi mengharuskan mengurangi bahan organik yang terkandung
pada air PUB agar dapat diterima pada tingkat operasi industri. Sehingga
mulai tahun depan, industri wafer fabrication plant di Singapura akan
menggunakan NEWater bukan air PUB karena NEWater lebih bersih dari
pada air PUB, dan lebih cocok untuk operasi industri tersebut.
Singapura memisahkan saluran air imbah dan air hujan. Saluran air limbah,
baik itu dari rumah-rumah maupun industri yang sudah melalui penyaringan awal,
biasanya terletak jauh di dalam ranah dan tertutup. Saluran ini terhubung ke
seluruh Singapura dan bermuara ke beberapa plant pengolahan air limbah, seperti
di Kranji, Bedok, dan Changi.
Dari kedalaman sekitar 60 m dibawah permukaan tanah, air dipompa ke atas
untuk menjalani proses penyaringan dengan memanfaakan gaya gravitasi bumi.
Penyaringan dilakukan dengan menggunakan teknologi Microfiltration (MF).
Caranya yaitu melewatkan ait pada sebuah lapisan membran suaya partikel-
partikel padat, bakteri, virus dan protozoa dapat tersaring. Air yang melewati dan
molekul organik saja.
Pada tahapan berikutnya, dilakukan proses Reverse Osmosis (RO). Pada
prosees RO ini digunakan semi-permeable membrane, yaitu sebuah lapisan
membran yang memiliki pori sangat kecil, sehingga hanya dapat dilalui oleh
partikel air saja. Oleh karena itu zat-zat yang lain seperti bakteri, virus, logam
berat, nitrat, klorida, sulfat, hidrokarbon, pestisidda, dsb tidak dapat melewati
membran tersebut. Akhirnya diperoleh NEWater yang merupakan air RO dan
bebas dari virus, bakteri, dan material organik lainnya.

19
Gambar 3.8 Water Reclamation Process
Air NEWater ini biasanya digunakan untuk keperluan industri yang
memerlukan air dengan kualitas lebih bagus daripada air minum biasa. Selain itu
juga digunakan untuk sistem pendingin udara pada gedung-gedung kantor dan
pertokoan. NEWater ini merupakan air murni (H2O) tanpa kandungan mineral
apapun. Padahal untuk air minum, kita membutuhkan air yang ada kandungan
mineralnya. Oleh karena itu, sebagian air NEWater ini dialirkan ke reservoir-
reservoir sebagai cadangan untuk kemudian diproses lebih lanjut supada dapat
digunakan sebagai air minum dan didistribusikan ke rumah-rumah penduduk.
Saat ini NEWater sudah mampu memenuhi 30% dari total kebutuhan air
diseluruh Singapura. Tidak mau sampai disitu saja, mereka bahkan akan
meningkatkan kapasistas NEWater sehingga bisa memenuhi 55% kebutuhan air
diseluruh Singapura pada tahun 2060
3.7 Deep Tunnel Sewerage System (DTSS)
Selain sudah memiliki beberapa plant untuk pengolahan dan reklamasi air,
saat ini Sigapura sedang mengerjaka sebuah mega proyek yang disebut dengan
Deep Tunnel Sewerage System (DTSS). DTSS ini adalah sebuah saluran
sepanjang 48 Km yang digunakan untuk saluran air limbah. Pada tahap pertama,
saluran yang letaknya bahkan lebih dalam dari jalur MRT ini, membentang dari
utara (Kranji Water Reclamation Plant) ke timur dan bermuara di Changi Water
Reclamation Plant. Yaitu sebuah plant yang melakukan reklamasi air sebelum
akhirnya diolah menjadi NEWater.

20
Rencananya pada tahap kedua, akan dibuat saluran serrupa yang
membentang ke bagian barat Singapura, dimana terdapat Tuas Water Reclamation
Plant.

Gambar 3.9 Deep Tunnel Sewerage System (DTSS) Plan

21
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
NEWater merupakan Sumber penyediaan air bersih berkelanjutan nasional
di Singapura. Air daur ulang ini berasal dari air limbah bekas pakai yang
dikumpulkan menggunakan sistem The Deep Tunnel Sewerage System (DDTS)
yang dibangun dibawah tanah dan pengelolaannya dipusatkan di water treatment
plant untuk menghasilkan air dengan kualitas tinggi dan aman untuk dikonsumsi.
Tahun (Pembuatan Master Plant dan Pilot Plant untuk penyediaan sumber air
bersih di Singapura, tetapi karena keterbatasan teknologi dan biaya maka rencana
ini tidak dapat untuk dilaksanakan).
Pada tahun 2000 keadaan ekonomi singapura telah stabil NEWater Factory
yang pertama dibangun di Bedok, pada tahun 2003 di Kranji NEWater Plant, Pada
tahun 2004 di Seletar NEWater Plant, Pada tahun 2007 di Ulu Pandan NEWater
Plant, Pada Tahun 2010 di Changi NEWater Plant. Penggunaan NEWater sebagai
air non minum dimulai sejak tahun 2003 terutama untuk tujuan pendingin industri
dan air-con cooling pada water fabrication plant, kawasan industri dan bangunan
komersial. Penyediaan NEWater untuk keperluan non-domestik saat ini mencakup
30% dan kebutuhan tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 55% pada
tahun NEWater juga dapat digunakan sebagai air minum yang sebelumnya telah
dilakukan pencampuran dengan air waduk seperti yang dilakukan di negara-
negara lain.
 Tahapan Proses Pengolahan NEWater:
1. Microfiltration/Ultrafiltration
2. Reverse Osmosis
3. Ultraviolet Disinfection
 Kualitas air NEWater:
1. Air NEWater lebih bersih dari pada Air PUB(Kualitas Warna)
2. Air NEWater lebih bersih daripada Air PUB (Kualitas Kejernihan)
3. Air NEWater lebih bersih daripad Air PUB (Bahan Organik)

22
4.2 Saran
Air merupakan komoditas penting dalam kehidupan. Kelangkaan sumber air
yang dialami oleh sebagian negara harus disiati dengan baik agar kebutuhan air
masyarakat tetap terpenuhi dan perekonomian negara tidak lumpuh. Dalam hal ini
dibutuhkan peranan pimpinan atau pemerintah yang cakap dalam mengambil
setiap keputusan. Seorang pemimpin yang baik akan mampu menemukan solusi
atas kesulitan yang dihadapi. Selain itu, pengaruh dan image seotang pemimpin di
mata publik juga berpengaruh besar terhadap keberhasilan sebuah kebijakan yang
dibentuk.

23
DAFTAR PUSTAKA

Kumalasari dan Satoto. Teknis Praktis Mengolah Air Kotor. Lascar Aksara:
Jakarta.
Mahasiswa Magister Manajemen Kesehatan Lingkungan Laporan Hasil Praktek
Kunjungan Lapangan Proses Pengolahan Air Daur Ulang (Newater) di
Singapura. FKM Universitas Airlangga.
Mukono. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga University Press:
Surabaya.
Notoatmodjo, Soekidjo Kesehatan Masyarakat. Ilmu dan Seni. Edisi Revisi.
Rineka cipta: Jakarta PUB. Singapore Statistic". Singapore Statistic. Diakses
30 September 2015.
Singapore’s National Water Agency, 7 Innovation in Water Singapore. 2015.
World Water. Fresh Thinking to Improve Business and Sustainability.
Sustainable Water Supply. Hal 14-15.

Anda mungkin juga menyukai