Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PENYEDIAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DENGAN AIR BAKU AIR SUNGAI

DENGAN PRESSURE TANK


disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Otomasi Gedung Komersil 2

Disusun Oleh :
M. Catur Ardyatno (131364016)
Mochammad Fauzi (131364018)
Muhammad Reza Isnaeni (131364019)

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015/2016
1. Pengertian PDAB (Penyediaan Distribusi Air Bersih)
Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan
sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Ketersediaan sistem
penyediaan air bersih merupakan bagian yang selayaknya diprioritaskan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Hingga saat ini penyediaan
oleh pemerintah menghadapi keterbatasan, baik sumber daya manusia maupun sumber
daya lainnya. Pelayanan air bersih di perkotaan di Indonesia sampai tahun 2000 baru
mencapai 39% atau 33 juta penduduk, dan di pedesaan baru menjangkau 8% atau 9 juta
penduduk, sehingga keseluruhan baru mencapai 47% atau 42 juta penduduk Indonesia.
Keadaan ini berarti menggambarkan bahwa pelayanan air bersih belum dirasakan merata
dan dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Sebagian besar masyarakat masih
menggunakan air sungai, danau, sumber-sumber air, atau hanya mengandalkan air hujan.
Untuk di daerah perkotaan, pada umumnya sumber air bakunya dari sungai, yang
makin hari tercemar oleh ulah masyarakat sendiri dengan membuang sampah
sembarangan dan juga dari banyak barang bekas rumah tangga, pabrik dan lainnya.
Selain itu juga dihadapkan kepada perubahan lingkungan yang dilakukan oleh manusia,
di antaranya rawa, kolam, danau dan sungai yang diurug, serta penggunaan daerah
resapan air untuk bangunan dan juga banyak kawasan tadah hujan berupa hutan
terganggu.
Maka dari itu air merupakan salah satu sumber penting dalam kelangsungan hidup
makhluk hidup. Air bersih adalah salah satu sumber daya yang berasal dari air yang
bermutu, sehat, dan terbebas dari kuman maupun senyawa kimia yang menyebabkan
penyakit pada manusia, sehingga diperlukannya penyediaan dan distribusi air bersih yang
baik. Penyediaan dan pendistribusian air bersih sendiri adalah sebuah proses pengolahan
air bersih yang berasal dari danau/sungai kemudian mengalami beberapa proses secara
kontinyu dengan menggunakan gabungan dari sistem mekanik dan elektrik mulai dari
penampungan, penyediaan sampai pengiriman/ pendistribusian sehingga air tersebut
layak untuk dikonsumsi oleh manusia.

2. Ruang lingkup Sistem PDAB


Dalam penulisan makalah ini pembahasan mengenai penyediaan dan
pendistribusian air bersih dibatasi dengan proses distribusi air dari sungai sampai

April 10, 2016


1
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
pendistribusian ke gedung pencakar langit atau gedung bertingkat dengan menggunakan
pressure tank.

3. Elemen Dasar dan Jaringan Sistem PDAB


Sistem distribusi dan penyediaan air bersih dari sungai dibangun dari beberapa
komponen atau elemen dasar sehingga menjadi sebuah jaringan sistem distribusi air.
Adapun elemen-elemen tersebut adalah :
3.1 Pompa
Salah satu elemen utama pada sistem distribusi dan penyediaan air bersih adalah
pompa air (pompa hidrolik). Pompa air merupakan komponen elektro hidrolilk yang
berfungsi untuk memompa sumber hidrolik (air) dari suatu tempat ketempat lain dengan
memanfaatkan tekanan. Dilihat dari fungsinyaa pompa yang diguanakan dalam proses
penyediaan dan distribusi air bersih dibagi kedalam beberapa jenis diantaranya:.
 Pompa Reservoir
 Pompa Distribusi
 Pompa Tekanan Tinggi

b
c
Gambar 1. a. Pompa Reservoir, b. Pompa Tekanan Tinggi, c. Pompa Distribusi

Pada makalah ini, kami menggunakan pompa tekanan tinggi untuk mendistribusikan
air bersih ke gedung pencakar langit atau gedung bertingkat.

April 10, 2016


2
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
3.2 Water Pressure Tank
Water Pressure Tank adalah tangki yang berfungsi untuk menyimpan air bertekanan
sementara. Tangki ini di lengkapi dengan membran (diaphragm) yang akan memisahkan
air dan udara.

Fungsi utama :
1. Menghemat listrik (pemakain listrik) pada pompa
2. Meratakan tekanan air pada system perpipaan
3. Sebagai bantalan udara, sehingga pompa bisa off (mati) secara halus (soft), tidak
terjadi lonjakan.
4. Untuk mengurangi efek water hammering,  saat kran air di matikan tiba tiba atau saat
pompa mati tiba tiba.

Fitur Produk Water Pressure Tank :


1. Body dari plat baja, yang di lapisi epoxy coating pada bagian dalam.
2. Membran dari karet EPDM yang tahan panas s/d 100°C
3. Standart produk Eropa (CE)
4. Garansi membran s/d 1 tahun
5. Tekanan kerja 10 bar, 16 bar dan 25 bar
6. Penutup flange dan konektor terbuat dari bahan stainles

April 10, 2016


3
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Gambar 2. Tank

Gambar 3. Water Pressure Tank

Jenis-Jenis water pressure tank yang biasa dipakai untuk mendistribusikan air bersih
di gedung pencakar langit atau gedung bertingkat diantaranya adalah :

 Tanki peluru ( bullet tank )

Tanki ini sebenarnya lebih sebagai pressure vessel berbentuk horizontal dengan
volume maksimum 2000 barrel biasanya digunakan untuk menyimpan LPG, LPG ,
Propane, Butane , H2, ammonia dengan tekanan diatas 15 psig.

 Tanki bola ( spherical tank )

Pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan gas – gas yang dicairkan seperti
LPG, O2, N2 dan lain – lain bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut hingga
mencapai tekanan 75 psi, volume tanki dapat mencapai 50000 barrel , untuk
penyimpanan LNG dengan suhu -190 ( cryogenic ) tanki dibuat berdinding double
dimana diantara kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam ,
tekanan penyimpanan diatas 15 psig.

 Dome Roof tank

Untuk menyimpan bahan – bahan yang mudah terbakar, meledak , dan mudah
menguap seperti gasoline, bahan disimpan dengan tekanan rendah 0.5 – 15 psig.
April 10, 2016
4
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Terdapat juga tanki penyimpanan khusus yang digunakan untuk menyimpan liquid ( H2,
N2, O2, Ar, CO2 ) pada temperature yang sangat rendah ( cryogenic ) , dimana untuk
jenis tanki ini diperlukan isolasi ( seperti pada spherical tank ) dan dioperasikan pada
tekanan rendah.

Gambar 4. Salah satu jenis water pressure tank

Gambar 5. Cara kerja water pressure tank

April 10, 2016


5
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Tabel 1. Jenis-Jenis Water Pressure Tank

3.3 Mixer

Mixer merupakan alat untuk mengaduk atau mencampurkan dua atau lebih zat.
Elemen ini dalam distribusi dan penyediaan air bersih berfungsi untuk mencampurkan
air baku yang telah diproses sebelumnya dengan zat-zat kimia. Berikut ini merupakan
jenis mixer yang digunakan dalam sistem ini:
 Mixer clarifier
 Mixer floccurator

Gambar 6. Mixer clarifier

April 10, 2016


6
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
3.3 Blower Udara
Blower udara merupakan alat atau mesin yang berfungsi untuk menaikan atau
memperbesar aliran udara atau gas dalam sebuah ruangan sistem.

Gambar 7. blower udara


3.4 Compressor
Alat yang berfungsi untuk mengaliran gas atau udara sehingga air dapat mengalir
dengan kecepatn yang tinggi dikarenakan adanya tekanan udara yang dihasilkan oleh
kompresor.

Gambar 8. Kompresor

3.5 Electric Valve


Electric valve merupakan komponen elektro hidrolik maupun elektro pneumatic
yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran udara maupun aliran air.
Beberapa jenis valve yang digunakan dalam sistem ini antara lain

 Katup (gate valve)


 Katup udara (air valve)
April 10, 2016
7
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 Katup penguras
 Hidran kebakaran
 Katup pelepas tekan
 Katup pengurang tekan

Gambar 9. electric valve

3.6 Pipa Air


Pipa merupakan elemen yang berfungsi untuk mentransmisikan maupun
mendistribusikan air.

Gambar 10. Pipa Air Distribusi

4. Model-Model System PDAB

April 10, 2016


8
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
.
Gambar 11. Dagram Alir Pendistribusian Air

Gambar 12. Model-Model System PDAB Air Sungai dengan Water Treatment Plant

April 10, 2016


9
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Gambar 13. Model Sistem PDAB Air Sungai dengan Pressure Tank

5. Mekanisme Operasi (Cara Kerja atau Proses Kerja) PDAB


Mekanisme operasi merupakan suatu cara dari elemen-elemen sistem untuk
bekerja secara kontinyu atau berkaitan sehingga terbentuknya sebuah sistem. Dalam
mekanisme operasi dari penyediaan dan distribusi air bersih yang berasal dari sungai atau
danau dimulai dengan penyedotan air baku dari permukaan sungai/danau oleh pompa
intake atau pompa air baku melauli pipa-pipa yang telah disesuaikan besarnnya. Pompa
tersebut digerakan oleh motor listrik. Besarnya air baku yang mengalir akan dikontrol
atau dikendalikan dengan. Kemudian item-item yang diukur di bagian intake crib adalah
level air, aliran air, temperature air, turbidity, nilai pH air, alkalinity, dan conductivity
electric. Parameter-parameter tersebut harus dimonitor karena dapat memepengaruhi
kulaitas dari air bersih. Akan dipastikan air baku tersebut membawa puing-puing kecil
dan sampah danau atau sungai, sehingga protective bar screen akan menyaring puing-
puing dan sampah danau sungai sehingga tidak menyebabkan sistem transmisi air
terganggu.
Air baku akan masuk ke bagian sumur penyimpanan sementara. Pada sumur
penyimpanan atau sumur penerima ini rating aliran air baku, level air baku harus selalu
dikontrol. Sama seperti pada bagian intake crib item-item yang akan diukur pada bagian

April 10, 2016


10
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
sumur penerima ini adalah temperature air, level air, aliran air, kekeruhan air, pH air,
kadar alkali, electric conductivity, serta kebutuhan klorin. Air baku kemudian akan
dimpoma keatas secara perlahan dengan tekanan yang rendah melaui proses pengolahan.
Setelah itu air mengalir menuju proses penambahan zat kimia. Katup (gate valve) akan
memberikan tambahan zat kimia tersebut dengan mengatur bukaannya sesuai dengan
masukan air yang mengalir dan juga karakteristik secara kimiawi maupun karakteristik
secara biologi air tersebut. Jika air tersebut kotor, berbau, dan diperkirakan membawa
organik penyebab penyakit maka gate valve dan air valve akan membuka dan
memberikan zat kimia tersebut sesuai dengan kadarnya. Setelah pencampuran antara air
dengan oksidan dan desinfektan maka mixer-mixer akan mengaduk campuran tersebut
secara optimum dengan kecepatan yang rendah sehingga terjadinya pengendapan zat.
Kecepatan aliran air yang masuk ke bagian proses sedimentasi akan mengalir dengan
kecepatan yang rendah. Kecepatan aliran tersebut diatur melalui katup. Air yang telah
terbebas dari flok akan mengalir melalui media filter oleh grafitasi. Pada bagian
flocculator sedimentation basin item yang dikontrolnya adalah flocculator driving,
sedimentation basin water level control, sedimentation basin drainage. Pengontrolan
item-item tersebut berdasarkan item-item yang diukur diantaranya adalah level air,
kekekeruhan air, residual klorin, pH air, dan kadar alkalin air. Sedangkan pada bagian
filter basin item-item yang dikontol adalah filter basin water level, rating aliran filter
basin, filter basin washing, washing tank water level. Kemudian unruk nilai yang
diukurnya adalah level air dan head loss.
Untuk proses selanjutnya air tersebut akan ditambahkan kembali dengan zat
kimia (klorin dan silicofluoride) dimana banyak kadarnya diatur oleh katup. Setelah
cairan tersebut dicampurkan dengan air maka akan diolah dipompa melalui pompa
bertekanan besar untuk di distribusikan ke pompa yang lain. Hingga ke bagian
pendistribusian bagian yang dikendalikan adalah clear reservoir water level, post
chlorination, transmission pum, distribution basin water level, distribution basin pump,
distribution basin flow rate, distribution basin pressure. Dan item-item yang diukur
adalah aliran air, level air, tingkat kejernihan, nilai pH, residual chlorine dan tekanan air.
Besarnya tekanan pompa diatur pula dari katup pengatur tekanan dengan berdasarkan
bukaannya.
Selanjutnya yang terakhir adalah air bersih akan didistribusikan dengan pressure
tank melalui pipa-pipa yang terinstalasi dalam gedung bertingkat. Besarnya tekanan air

April 10, 2016


11
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
dan tekanan kerja pompa berdasarkan ketinggian objek air akan dikeluarkan. Jadi
semakin tinggi tempat air keluar (posisi valve/katup) maka semakin besar pula tekanan
kerja pompa.

6. Posisi Utilitas (PDAB) dalam Sistem Utilitas dalam Otomasi Bangunan


Posisi sistem distribusi dan penyediaan air bersih dari sungai atau danau dalam
sistem otomasi bangunan merupakan sub sistem karena sistem ini hanya mengkonsumsi
energi utilitas bangungan 5%. Kemudian utilitas penyediaan dan distribusi air ini
merupakan slave dimana akan melakukan pengukuran maupun melaporkan keadaan
plant ke bagian master serta posisinya sejajar dengan HVAC, catu daya, dan lain-lain.
Sistem ini harus dapat diintegrasikan dengan sistem yang lain (sub sistem dalam otomasi
bangunan) karena informasi data terhubung dalam satu master. Dibawah ini merupakan
gambaran umum dari posisi sistem pendistribusian dan penyediaan air bersih dalam
otomasi gedung.

Gambar 14. Posisi setiap utilitas pada otomasi gedung

7. Perangkat Keras Sistem Utilitas dalam Otomasi Bangunan


a. Perangkat Keras Kendali Sistem Utilitas
Perangkat keras kendali yang digunakan dalam sistem pengolahan dan
pendistribusian air bersih adalah PLC yang diproduksi OMRON yaitu PLC CP1l.
Berdasarkan parameter-parameter yang dikendalikan dalam sistem penyediaan dan

April 10, 2016


12
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
pendistribusian air bersih dari danau atau sungai, maka jumlah I/O yang dibutuhkan
sebanyak 45 buah I/O yang terdiri dari I/analog dan I/O digital dengan
mengasumsikan jumlah masing-masing pompa setiap proses satu buah.
Digital input yang digunakan adalah 15 port. Semua port tersebut digunakan
untuk sensor level, main switch, dan security sistem. sensor LDR, sensor kapasitif dan
induktif , sedangkan untuk output digitalnya akan digunakan untuk alarm-alarm dari
semua kondisi diantaranya saat kondisi air kurang dari standar, over limit, over load,
ada benda besar sehingga menyebabkan terhambatnya proses transmisi air maupun
disebabkan oleh keadaan katup yang rusak sehingga tidak mau membuka aliran,
temperatur tinggi, air terlalu keruh, terlalu banyak alkali, nilai pH tinggi, serta aliran
arus air yang terlalu rendah ataupun terlalu cepat.

Gambar 15. PLC CP1L OMRON


Selanjutnya untuk analog input yang dibutuhkan adalah 17. Modul analog input
ini ditambahkan secara modular. Input port tersebut akan digunakan untuk sensor-
sensor yang ada serta digunakan untuk mengukur temperaur air, aliran air, besaran
bukaan valve, pH air, sensor tegangan, sensor arus, tekanan air, kecepatan motor,
serta tingkat kekeruhan air. Dibawah ini merupakan spesifikasi secara umum dari
PLC CP1L.
Untuk protokol komunikasi yang digunakan adalah Modbus. Dimana dengan
protokol ini slave hanya akan memeberikan informasi yang diminta oleh master,
sehingga saat informasi tersebut tidak sesuai maka slave akan
mengabaikannnya.antara slave yang satu dengan yang lainnya harus memiliki alamat
yang berbeda. Dibawah ini merupakan diagram alir proses pengiriman datanya.

April 10, 2016


13
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Gambar 16. Diagram Alir Pengiriman Data
b. Aktuator dan Sensor
Dalam sebuah sistem kendali lup tertutup ada yang disebut dengan sensor dan
aktuator. Sensor merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi atau merasakan
suatu besaran tertentu. Sedangkan aktuator adalah sebuah komponen mekanis untuk
menggerakan elemen yang lain. Proses pendistribusian dan penyediaan air bersih
sungai atau danau dapat dikendalikan secara otomatis atau loop tertutup. komponen
sensor aktuator yang dibutuhkan antara lain:
 Aktuator
 Motor di pompa air beku
 Motor di pompa booster chlorine
 Motor pompa backwash filter
 Motor pompa di distribusi
 Motor pompa dosing koagulan
 Motor mixer flocculator
 Motor mixer clarifier
 Motor di compressor
 Valve/katup elektrohidrolik, dan elektropneumatik.

 Sensor
 Sensor temperature
 Sensor level air

April 10, 2016


14
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 Sensor tekanan
 Sensor pH
 Sensor LDR
 Sensor kekeruhan air

8. Peragkat Lunak Jaringan Kendali


Perangkat lunak merupakan program computer yang digunakan untuk
memprogram sebuah sistem dengan menggunakan bahasa-bahasa tertentu seperti bahasa
BASIC, bahasa C, Ladder, SFC dan lain lain. Sesuai dengan perangkat keras yang
digunakan adalah PLC produksi dari OMRON, maka untuk mempermudah dalam
menjalankan sistem digunakan perangkat lunak yang sudah terintegrasi dengan perangkat
kerasnya. Untuk program yang digunakan adalah CX-Programmer sedangkan untuk
HMInya adalah CX-Designer. Pembuatan program menggunakan bahasa Ladder dimana
bahasa tersebut merupakan salah satu bahasa yang telah terstandar IEC-61131-3. Alamat
input yang digunakan harus sesuai dengan port input yang ada di PLC CP1L. untuk
pengalamatan sendiri 0.XX atau 1.XX (XX sesuai portnya misalnya 00,01 dst) digunakan
untuk alamat inputnya. Sedangkan untuk alamat outpunya digunakan alamat 10.XX atau
200.XX (untuk alamat data memori).

9. HMI (Human Machine Interface)


. Pada HMI yang telah dirancang, dapat dilihat terdapat beberapa data yang
ditampilkan. Data tersebut terdiri dari data statis dan data dinamis. Data statis adalah
data-data yang diam seperti gambar pipa, tanki, dan pompa, sedangkan data dinamis
adalah data yang sering berubah-ubah seiring dengan perubahan plant. Data dinamis yang
ditampilkan pada HMI dibuat dalam bentuk tubular atau table-tabel sehingga
memudahkan untuk operator dalam melakukan pemonitoringan sistem.
Data yang ditampilkan di HMI ini adalah data-data berdasarkan pada point-point
sebelumnya. Parameter-parameter yang di monitor adalah kecepatan aliran, level air,
aliran air, temperature air, turbidity, nilai pH dan lain-lain. Kemudian indikator-indikator
yang dikontrol diantanya adalah kondisi temperature air, level ketinggian air, over load
motor pompa dan lain-lain. Semua indikator, serta parameter sistem ini dapat
diprresetasikan dalam gambar HMI dibawah ini.

April 10, 2016


15
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Gambar 17. Tampilan HMI pada PDAB Air Baku Air Sungai

April 10, 2016


16
D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
DAFTAR PUSTAKA

Anonymus, 2006. ” Troubleshooting Bladder Pressure Tanks”. Diakses dari :


http://www.wellmanager.com/faqs/troubleshooting_pressure_tanks.html
Anonymus, 2011. “Proses Pengolahan air baku menjadi air bersih di PDAM”. Diakses
dari : http://amarikhsanudin.blogspot.co.id/2011/09/proses-pengolahan-air-baku-
menjadi-air.html
Anonymus, 2012. “Pengertian Dan Macam Macam Topologi Jaringan Komputer”. Diakses
dari :
http://www.adalahcara.com/2014/09/macam-pengertian-topologi-jaringan-
komputer.html

Anonymus, 2012. “Tipe-tipe Tangki Penyimpanan”. Diakses dari :


https://tentangteknikkimia.wordpress.com/2012/06/06/tipe-tipe-tanki-
penyimpanan/

Anonymus, 2013. “Topologi bus - pengertian, keuntungan dan kerugiannya”. Diakses dari :
http://tutorial-mj.blogspot.co.id/2012/08/topologi-bus-pengertian-keuntungan-
dan.html

Anonymus, 2015. “Apa itu Boiler”. Diakses dari :


http://www.engineeringindonesia.org/showthread.php?tid=438

Anonymus, 2015. ” Prinsip Kerja Preassure Tank Pada Pompa Air“. Diakses dari :
http://jakartapiranti.com/blog/prinsip-kerja-preassure-tank-pada-pompa-air/
Effendi, Mochamaad, 2011, “Rancang Bangun SCADA Sistem Pengangkutan Batubara
dengan Memanfaatkan Komunikasi Radio”.

Setiawan, Iwan, Desember 2004, “ Aplikasi Teknologi Jaringan Bus I/O Pada Sistem
Kontrol Skala Besar, Volume 8 no.2.

Sibarani. M, 2014. “SCADA dengan fitur Vector Base, Historian dan Data Auto-
Synchronize”. Diakses dari : http://www.sibarani-
automations.com/2014/11/scada-dengan-fitur-vector-base-dan.html
Sudirman, Andry, 2012, “Analisa Pipa Jaringan Distribusi Air Bersih DI Kabupaten
Maros dengan Menggunakan Software ETAPE.2”

D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG April 10, 2016


17
Sumarni, 2014. “Pengolahan air laut menjadi air bersih”. Diakses dari :
https://lingkunganitats.wordpress.com/2014/12/15/pengolahan-air-laut-menjadi-
air-bersih/

Wahyono Heru, 2008, “Disain Sistem SCADA Instaalasi Pengolahan Air Bersih Untuk
butuhan Domestik di Suatu Kawasan Industri”. Jurnal Air Indonesia. Volume
42)

D4-TEKNIK OTOMASI INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG April 10, 2016


18

Anda mungkin juga menyukai