Anda di halaman 1dari 18

RUANG LINGKUP STUDI

BAB III
METODE STUDI

3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data yang Akan Digunakan


Metode pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung dan
pengukuran ke lapangan, wawancara maupun melalui studi pustaka. Data yang
dikumpulkan berupa data primernya maupun data sekunder. Data primer
diperbolehkan melalui pengamatan, pengukuran langsung, wawancara,
pengambilan contoh atau sampel di lapangan serta analisis laboratorium.
Pengumpulan data-data sekunder dapat diperoleh dari:
 Instansi pemerintahan maupun swasta yang terkait
 Laporan-laporan studi lingkungan dari kegiatan yang sejenis di sekitar
lokasi kegiatan atau di daerah lain
 Literar yang erat kaitannya dengan teknologi dan pengolahan air bersih
 Narasumber yang menguasai masalah lapangan, teknologi dan pengelolaan
kegiatan.
3.1.1 Metode Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan Data Sekunder diperoleh dengan mengumpulkan laporan,
literatur, dokumen dan data-data statistik yang diterbitkan oleh instansi
pemerintah maupun swasta atau lembaga lainnya yang berkompeten. Jenis data
sekunder yang dikumpulkan berkaitan dengan komponen fisik-kimia, komponen
biologi, komponen sosial, dan kesehatan masyarakat. Data sekunder terdiri dari:
1) Fisik-Kimia
a. Iklim
Data iklim mikro diperoleh dari stasiun Metereologi dan geofisika Sultan
Syarif Qasyim II Pekanbaru. Data yang dikumpulkan meliputi parameter
curah hujan, temperatur, angin, kelembapan udara dan penyinaran
matahari dengan rentang periode 5 tahun terhitung dari 2012-2016.
Metode analisis data dibuat secara tabulasi dan grafik. Penggolongan atau
klarifikasi iklim disesuaikan dengan lokasi kegiatan dan dilakukan
perhitungan dengan rumus Schmidt-Fergusson sebagai berikut:

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 57
RUANG LINGKUP STUDI

Q = K/B

Dimana:
K = Total rata-rata bulan kering, yang mana curah hujan <60mm
B = Total rata-rata bulan basah, yang mana curah hujan >100mm
b. Kualitas Udara
Data kualitas udara ambien kota Pekanbaru diperoleh dari Laboratorium
Udara Kota Pekanbaru. Data yang dikumpulkan meliputi parameter PM 10,
SO2, CO2, O2, NO2, dan NO dengan rentang periode selama 12 bulan
terhitung dari Januari – Desember 2016.
c. Fisiografi dan Geologi
Data fisiografi dan geologi wilayah studi diperoleh dari peta administrasi,
peta geologi yang dapat diperoleh dari instansi terkait.
d. Hidrologi (Kuantitas dan Kualitas Air)
Data hidrologi yang terdiri dari kuantitas dan kualitas air dapat diperoleh
dari laporan-laporan dan hasil kajian tentang kuantitas dan kualitas air
tanah di wilayah studi dan kajian air permukaan maupun air tanah.
2) Sosial
a. Demografi
Data sekunder aspek demografi diperoleh dari data Badan Pusat statistik
Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Kota Minas serta data statistik yang
relevan dengan kondisi demografi di wilayah studi.
b. Sosial Ekonomi
Data sekunder aspek sosial ekonomi masyarakat diperoleh dari laporan
studi yang pernah dilakukan, profil kelurahan, profil kecamatan, dan data
statistik yang relevan dengan kondisi sosial ekonomi di wilayah studi.
c. Sosial Budaya
Data sekunder aspek sosial budaya masyarakat diperoleh dari laporan studi
yang pernah dilakukan yang relevan dengan kodisi budaya di wilayah
studi.

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 58
RUANG LINGKUP STUDI

3) Kesehatan
a. Jenis Penyakit
Data sekunder tentang jenis penyakit yang dominan diperoleh melalui
data sekunder dari laporan atau profil kesehatan pada pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Kota Minas
atau instansi kesehatan lainnya.
b. Sarana Kesehatan
Data sekunder tentang jumlah dan jenis sarana kesehatan yang terdapat di
wilayah studi diperoleh dari laporan atau profil kesehatan pada Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau instansi kesehatan lainnya.
c. Tenaga Kesehatan
Data sekunder tentang jumlah tenaga kesehatan yang terdapat pada
wilayah studi, diperoleh melalui data sekunder dari profil kesehatan dari
pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) atau instansi kesehatan lainnya.
Kajian aspek kesehatan masyarakat dalam AMDAL secara khusus diatur
dalam Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat
Dalam Penyusunan Amdal. Berpedoman kepada keputusan Kepala
Bapedal ini, Menteri Kesehatan mengeluarkan Keputusan No.
876/Menkes/SK/VII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan (ADKL), berisi panduan kajian yang harus
dilaksanakan bagi suatu kegiatan atau usaha mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian.
Disebutkan bahwa ADKL merupakan model kajian dengan
pendekatan ARKL untuk mengenal, memahami dan meramalkan kondisi
dan karakteristik lingkungan yang berpotensi menimbulkan risiko
kesehatan sebagai dasar untuk menyusun atau mengembangkan
pegelolaan dan pemantauan risiko tersebut. Atas dasar regulasi ini,
penerapan PHA untuk kajian aspek-aspek kesehatan masyarakat dalam
studi Amdal memiliki landasan hukum yang jelas dan kuat. Namun,
sebagaimana akan dijelaskan, PHA juga sangat berguna untuk kajian
dampak kesehatan kasus-kasus pencemaran secara umum.

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 59
RUANG LINGKUP STUDI

4) Transportasi
Data sekunder tentang bangkitan lalu lintas dapat diperoleh dari hasil
kajian tentang bangkitan lalu lintas dapat diperoleh dari hasil kajian
tentang bangkitan lalu lintas dengan pembangunan Bandar Udara ini.
Metode pengumpulan data komponen fisika-kimia, komponen biologi,
komponen sosial dan kesehatan masyarakat dapat dilihat pada Tabel 3.1
2. Pengumpulan Data Primer
Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan
pengukuran langsung, pengambil sampel, analisis sampel di laboratorium,
pengamatan lapangan dan wawancara dengan masyarakat, tokoh masyarakat
maupun aparat pemerintah. Lokasi pengumpulan data primer mengacu pada batas
wilayah studi.
Tabel 3.1 Metoda Pengumpulan Data Sekunder dalam Penyusunan AMDAL
Komponen/ Sub
Jenis Data Sumber Data
Komponen
Fisik-Kimia
Iklim Tipe Iklim BMG Sultan Syarif Qasim
Curah Hujan
II Pekanbaru
Hari Hujan
Suhu Udara
Kelembaban Udara
Morfologi dan Geologi Bentuk Morfologi Peta Topografi
Kondisi Geologi Peta Geologi
Ketinggian Lokasi Pengamatan Lapangan
Hidrologi ( Kuantitas dan Kondisi Muka Air Pengamatan dan laporan
Kualitas Air ) Tanah/Sumur Gali studi hidrologi dan air
Air Permukaan
permukaan serta air tanah
Air Tanah

Ruang Tanah dan Lahan Pemanfaatan Ruang Peta Tata Ruang

Rencana Tata Ruang Kecamatan Minas,


Kabupaten Siak, Kota
Minas

Sosial

Demografi Jumlah dan Struktur Monografi Kecamatan

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 60
RUANG LINGKUP STUDI

Penduduk Minas, Kabupaten Siak,


Proses Kependudukan
Kota Minas dalam Angka
Sosial Ekonomi Sarana Perekonomian

Sosial Budaya Pranata Sosial Laporan Penelitian yang


pernah dilakukan
Kesehatan

Kesehatan Masyarakat Jenis penyakit yang Profil Kesehatan dari


dominan Kecamatan Minas,
Sarana Kesehatan
Kabupaten Siak, Kota
Tenaga Kesehatan Minas dalam Angka
Transportasi

Lalu Lintas Volume Lalu lintas Dishubkominfo

Tarikan Perjalanan Kecamatan Minas,


Kabupaten Siak, Kota
Minas
3.1.2 Metode Analisis Data
Analisis Data yang dikaji adalah data-data yang diperoleh melalui pengukuran
(Data Primer) seperti dibawah ini.
1. Kepentingan Sosial Ekonomi dan Lalu Lintas
a. Meningkatnya Kesempatan Kerja
Data jumlah pencari kerja, ketersediaan lapangan kerja serta tingkat
penganggurannya yang terdapat di wilayah studi yang diperoleh dari hasil
SUSENAS yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik akan dianalisis degan
memperbandingkan besarnya jumlah tenaga yang akan terlihat dalam kegiatan
kenstruksi maupun operasi pembangunan Bandar Udara. Besarnya jumlah
presentase tenaga kerja yang terserap merupakan ukuran bagi terbukanya peluang
kerja.
Prakiraan terbukanya kesempatan kerja dihitung dengan rumus:

TPAK=(AK/TK)x100
%
Dimana:
TPAK = Tingkat partisipasi angkatan kerja

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 61
RUANG LINGKUP STUDI

AK = Jumlah angkatan kerja


TK = Jumlah penduduk usia kerja ( Tenaga Kerja )
b. Meningkatnya Kesempatan Berusaha
Untuk memperoleh informasi tentang peluang usaha yang mungkin
muncul bertitik tolak pada data primer yang diperoleh melalui survei lapangan ke
lokasi studi. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai masyarakat yang
terpilih sebagai responden. Data hasil wawancara akan dilakukan cross check
dengan jenis kegiatan yang terdapat pada setiap tahapan pembangunan dan
operasional pembangunan Bandar Udara. Banyaknya usaha yang mungkin
dilakukan oleh masyarakat merupakan ukuran dari peluang usaha terhadap
kegiatan.
c. Munculnya Kecemburuan Sosial
Untuk melakukan analisis terhadap munculnya kecemburuan sosial,
dilakukan berdasarkan pada data primer yang diperoleh melalui survei lapangan
ke lokasi studi. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai masyarakat
yang terpilih sebagai responden. Data hasil wawancara akan dilakukan tabulasi
dan analisis secara deskriptif.
Respon yang akan diwawancarai diambil dengan metode Purposive
Sampling dari Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis dengan jumlah 30
responden. Penetapan responden yang mewakili penduduk di dalam wilayah studi
dengan alasan sebagai berikut:
1. Respon adalah orang yang mengetahui tentang wilayah dan
kehidupan sosial ekonomi di wilayah studi tersebut (Pihak
Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis).
2. Responden adalah orang yang berpengaruh (tokoh masyarakat)
3. Responden masyarakat yang terkena dampak
d. Meningkatnya Aktivitas Lalu Lintas
Tingkat pelayanan jalan dianalisis berdasarkan Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI ) Tahun 1997. Tingkat pelayanan jalan (level of service) dihitung
berdasarkan nilai Derajat Kejenuhan yang merupakan perbandingan antara
volume arus lalu lintas dengan kapasitas jalan. Volume lalu lintas dihitung
berdasarkan data hasil survey untuk menentukan jumlah kendaraan yang melintasi

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 62
RUANG LINGKUP STUDI

suatu ruas jalan per satuan waktu. Sedangkan kapasitas jalan dipengaruhi oleh
faktor lebar jalan, hambatan atau gangguan di sekitar jalan, pembagian jalur dan
lajur, faktor sosial dan kondisi wilayah. Berdasarkan MKJI, persamaan yang
digunakan untuk menghitung Derajat Kejenuhan adalah sebagai berikut:

DS = Q/C

Dimana:
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Volume Kendaraan (smp/jam)
C = Kapasitas jalan (didefinisikan sebagai lebar jalan)
Pengumpulan data kepadatan lalu lintas dilakukan secara langsung di
lapangan dengan menggunakan metode traffic counting pada lokasi yang
diperkirakan sebagai wilayah yang dapat terpengaruh oleh kegiatan Bandar Udara
Sultan Sayyid Ali. Peralatan yang digunakan untuk perhitungan volume lalu lintas
adalah tally counter untuk mencatat jumlah kendaraan, alat tulis, handy cam dan
Global Positioning System (GPS) untuk pencatatan koordinat lokasi sampel.
Waktu survey lalu lintas dilakukan pada hari-hari kerja pada jam-jam sibuk yaitu
pada pagi hari (06.30 s/d 08.30), siang hari (11.00 s/d 13.00) dan sore hari (16.00
s/d 18.00) untuk mendapatkan prakiraan dampak terburuk terkait aspek
transportasi.
e. Meningkatnya Kerusakan Jalan Akses
Untuk melakukan analisis terhadap munculnya kecembururan sosial,
dilakukan observasi langsung ke lapangan dengan mengumpulkan data berupa
panjang ruas jalan, tingkat kerusakan jalan, dan frekuensi kecelakaan lalu lintas.
Data yang diperoleh dianalisis dengan Metode Informal (Profesional Judgement).
f. Munculnya Keresahan Masyarakat
Untuk melakukan analisis terhadap munculnya keresahan masyarakat,
dilakukan berdasarkan pada data sekunder (monografi wilayah studi) dan data
primer yang diperoleh dengan melakukan Indepth interview pada masyarakat
(responden) yang dipilih secara acak (random sampling). Data hasil wawancara
akan dilakukan tabulasi dan di analisis secara deskrptif.
2. Kepentingan Ekologis

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 63
RUANG LINGKUP STUDI

a. Gangguan Pola Aliran Air


Data yang dikumpulkan meliputi pola aliran, bentuk penampang lintang
debit dan tingkat sedimentasi. Data tersebut diperoleh melalui pengamatan
lapangan, wawancara dengan masyarakat dan dikombinasikan dengan data
hidrologi di daerah ini.
Pengukuran debit dilakukan dengan cara mengukur luas penampang saluran
drainase dan kecepatan aliran yang terjadi. Luas penampang diperoleh dengan
membagi lebar sungai ke dalam beberapa segmen kemudian dilakukan
pengukuran kedalaman. Untuk mengetahui kecepatan aliran digunakan metode
pengukuran kecepatan dengan menggunakan pelampung. Metode ini dilakukan
dengan cara menghanyutkan suatu pelampung di atas permukaan aliran. Letak dan
lokasi pengukuran debit diatur sehingga menggambarkan kondisi yang masih
berada di daerah batasan ekologis yang dikaji dalam studi ini.
Peralatan yang digunakan antara lain: Pitameter, bandul duga, pelampung
dan stopwatch. Pendekatan besarnya nilai debit sungai dihitung dengan
menggunakan persamaan yang digunakan oleh Sosrodarsono dan Takeda (1983)
sebagai berikut:
Q=VxA

A=dxh

Dimana:
Q = Debit/aliran (m3/det)
A = Luas penampang aliran ( m3)
V = Kecepatan rata-rata (m/det)
d = Lebar segmen (m)
h = Kedalaman (m)
b. Gangguan Kualitas Udara Ambien
Data kualitas udara ambien dilakukan dengan pengambilan sampel di
lapangan dan kemudian dilakukan analisis di laboratorium atau analogi dengan
kegiatan yang sejenis. Data kualitas udara ini dibandingkan dengan Baku Mutu
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 64
RUANG LINGKUP STUDI

Parameter kualitas udara yang diukur di lapangan didasarkan kepada


perubahan rona awal lingkungan akibat kegiatan pembangunan. Lokasi
pengambilan sampel tersebut diperkirakan mendapat perubahan kualitas akibat
adanya kegiatan serta terkena dampak langsung, untuk lebih jelasnya parameter
dan metode analisis kualitas udara ambien dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Parameter dan Metode Analisis Kualitas Udara
No Parameter Satuan Metode
o
1 Temperatur Udara C Pengukuran langsung
2 Kelembaban Udara %H2O Pengukuran langsung
3 Nitrogen dioksida(NO2) µg/Nm3 Saltzman
4 Sulfur dioksida (SO2) µg/Nm3 Pararosaniline
5 Carbon monoksida (CO) µg/Nm3 NDIR Analyser
6 Debu µg/Nm3 Gravimetrik

c. Menigkatnya Kebisingan
Tingkat kebisingan dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat Sound
Level Meter. Data kebisingan dari pengukuran dibandingkan dengan Baku Mutu
sesuai dengan Kepmen LH No 48/MENLH/11/1996, tentang Baku Mutu Tingkat
Kebisingan. Dengan mempertimbangkan sumber lokasi pencemar dan kegiatan
lain yang terdapat disekitarnya maka titik dan jumlah sampel kualitas udara dan
kebisingan yang akan diambil disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Lokasi Sampling Kualitas Udara Ambien dan Tingkat Kebisingan
Jumlah Sampel
No Lokasi Alasan
Udara Kebisingan
Mewakili kualitas udara ambien
pada saat sebelum kegiatan
1 Lokasi Tapak Proyek 2 2
konstruksi & operasional
dimulai
Mewakili kualitas udara ambien
2 Pinggir Jalan 1 1
di sekitar lokasi kegiatan
Jumlah 3 3

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 65
RUANG LINGKUP STUDI

d. Gangguan Kuantitas Air Tanah


Untuk Memperoleh informasi air tanah dilakukan dengan memanfaatkan
data sekunder yang tersedia yakni Peta Zona Konservasi Air Tanah Daerah Riau,
khususnya daerah Kota Pekanbaru. Metode analisis ketersediaan air tanah di
lokasi kegiatan.
Untuk pengawasan debit air tanah dilakukan melalui inventarisasi sumur
masyarakat yang terdekat dengan lokasi kegiatan yang dapat mewakili debit air
tanah di sekitar lokasi kegiatan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali. Tinggi muka air
tanah pada lokasi sampling yang mewakili dicatat dan dilakukan interpretasi data.
Pengukuran debit air tanah dilakukan dengan metode menguras air sumur
yang telah ditentukan untuk sampling. Air sumur yang sudah terkuras habis
dibiarkan terisi kembali oleh air tanah yang merembes melalui dinding – dinding
sumur. Debit air tanah dapat diketahui dari volume sumur dalam keadaan kosong
sampai terisi penuh (m3), dan kecepatan sumur terisi kembali sampai penuh diukur
waktunya (det).
Peralatan yang digunakan antara lain mesin pompa penguras, pita meter,
bandul duga, pelampung dan stopwatch. Pendekatan besarnya nilai debit air tanah
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Q = V/A

Volume = d x h

Dimana:
Q = Debit/aliran (m3/det)
A = Luas penampang aliran ( m3)
V = Kecepatan rata-rata (m/det)
d = Lebar segmen (m)
h = Kedalaman (m)

33.2 Metode Prakiraan Dampak Penting


Untuk mengidentifikasi dan memperkiraan dampak yang akan timbul
akibat pembangunan Bandara dapat dilakukan identifikasi dampak kegiatan
terhadap komponen lingkungan. Dengan demikian dapat diketahui komponen

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 66
RUANG LINGKUP STUDI

lingkungan yang terkena dampak pada areal sekitar lokasi kegiatan sehingga
dampak yang diperkirakan sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Prakiraan dampak dalam studi AMDAL dilengkapi dengan menerapkan
kombinasi beberapa metode seperti berikut:
b. Metode Formal
Melalui metode ini hubungan sebab akibat yang menggambarkan pengaruh
kagiatan proyek terhadap perubahan komponen lingkungan tertenu
dirumuskan dalam bentuk persamaan matematis. Model eksperimen dan
model pendugaan cepat. Pemilihan atas metode prakiraan dampak
disesuaikan dengan masalah yang dihadapi. Metode formal dilakukan
terhadap komponen fisika-kimia dan biologi.
c. Metode Non Formal
Metode non formal ini dugunakan apabila ada parameter yang tidak dapat
dikuantifikasi sehingga untuk memperkirakan dampak dilakukan dengan
pendekatan keahlian ( proffesional Judgement). Metode ini digunakan
terhadap komponen sosial.

3.2.1.Matriks Identifikasi Dampak


Matrik ini dibuat dalam bentuk tabel sebagai bentuk interaksi antara
komponen kegiatan dengan komponen rona lingkungan sebagai hasil
pelingkupan. Hubungan dampak diberi tanda (√) untuk yang terdapat dampak
langsung atau tidak.
3.2.2 Pembuatan Bagan Alir
Metode bagan alir digunakan untuk menelusuri dampak yang timbul dari
setiap kegiatan terhadap komponen lingkungan ekologis dan komponen sosial
ekonomi. Dampak dapat secara langsung diidentifikasi berdasarkan pengaruh dari
faktor penentu dampak yang merupakan interaksi antara komponen kegiatan dan
komponen lingkungan yang langsung terkena dampak.
Dengan menggunakan metode ini akan lebih memudahkan dalam
mendeskripsikan urutan terjadinya dampak yang mungkin timbul. Metode ini
digunakan untuk menelusuri dampak dari setiap kegiatan terhadap komponen
lingkungan ekologis dan komponen sosial ekonomi.

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 67
RUANG LINGKUP STUDI

Dampak tidak langsung dapat ditelusuri dari tujuan dampak langsung


dengan memperhatikan aliran energi pada ekosistem. Metode ini memungkinkan
pula untuk mengetahui keterkaitan sebab-akibat antara komponen kegiatan
dengan jenis dampak yang di timbulkan.
3.2.3 Penggalian Informasi dari Pemrakarsa
Pemrakarsa adalah sumber informasi awal untuk mengetahui kondisi
lapangan. Informasi yang digali dalam penyusunan dokumen meliputi jenis
kegiatan, tahapan pelaksanaan kegiatan, bahan utama dan penolong yang
dipakai dalam setiap tahapan, teknik pengendalian dampak yang akan diterapkan
apabila terjadi perubahan yang mendasar terhadap lingkungan ekologis dan
komponen sosial ekonomi, serta kondisi lingkungan sekitarnya. Informasi yang
diperoleh dari pemrakarsa selanjutnya perlu diklarifikasi melalui survey lapangan.
3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting
Metode yang digunakan dalam mengevaluasi dampak penting akan
ditempuh melalui berbagai sintesa yaitu:

a. Penelaahan secara holistik segenap komponen lingkungan yang diprakiraan


akan mengalami perubahan mendasar karena kegiatan proyek.
b. Penelaahan persebaran dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan
proyek menurut ruang persebaran dampak.
c. Penelaahan kegiatan proyek yang bersifat strategis bagi keperluan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Hasil evaluasi dampak penting yang timbul dari pembangunan Bandara
mulai dari tahap pra konstruksi hingga tahap operasional selanjutnya menjadi
masukan bagi instansi yang berwenang untuk memutuskan kelayakan lingkungan
dari rencana kegiatan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.27 Tahun 2012. Penentuan arti penting dampak terhadap
kualitas lingkungan akan mengacu pada pedoman Mengenai Ukuran Dampak
Penting berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. Kep. 056 Tahun 1994.
Komponen yang secara potensial terkena dampak akan ditelaah dengan metode
yang relevan antara lain melalui rapat, telaahan pustaka, dan pertimbangan pakar.

3.3.1 Studi Pustaka

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 68
RUANG LINGKUP STUDI

Penentuan tingkat kepentingan dampak didasarkan pada Keputusan Kepala


Bapedal No. 56 Tahun 1994 antara lain sebagai berikut:
1). Jumlah Manusia yang Akan Terkena Dampak
Bahwa dampak lingkungan suatu usaha atau kegiatan, yang penentuannya
didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat tersebut
dan jumlah manusia yang terkena dampak menjadi penting apabila: manusia
di wilayah studi AMDAL yang terkena dampak lingkungan, tetapi tidak
menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan, jumlah sama atau lebih besar
dari jumlah manusia yang menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di
wilayah studi. Adapun yang dimaksud dengan manfaat dari usaha atau
kegiatan dan atau yang diserap secara langsung sebagai tenaga kerja pada
usaha atau kegiatan.
2). Luas Wilayah Persebaran Dampak
Bahwa luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang
dapat menentukan pentingnya dampak terhadap lingkungan. Dengan
demikian dampak lingkungan suatu usaha atau kegiatan bersifat penting bila:
usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami
perubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya
dampak atau segi kumulatif dampak.
3). Intensitas Dampak dan Lamanya Dampak Berlangsung
Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang
timbul bersifat hebat, atau drastis. Serta berlangsung di area yang relatif
luas, dalam kurun waktu yang relatif singkat. Dengan demikian dampak
lingkungan tergolong penting bila:
a. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan pada sifat-
sifat fisik dan atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu
lingkungan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar
pada komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui,
berdasarkan pertimbangan ilmiah.
c. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan spesies-spesies yang
langka dan atau endemik, dan atau dilindungi menurut peraturan

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 69
RUANG LINGKUP STUDI

perundang-undangan yang berlaku terancam punah; atau habitat


alaminya mangalami kerusakan.
d. Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau gangguan
terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam, taman nasional,
suaka margasatwa, dan sebagainya) yang telah ditetapkan menurut
peraturan perundang-undangan;
e. Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda-
benda dan bangunan peninggalan sejarah, yang bernilai tinggi;
f. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau
kontroversi dengan masyarakat, pemerintah, daerah, atau pemerintah
pusat, dan atau menimbulkan konflik atau kontroversi di kalangan
masyarakat, pemerintah daerah atau pemerintah pusat;
g. Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi areal yang
mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi;
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan dapat
berlangsung pada suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari
kelangsungan usaha atau kegiatan. Dengan kata lain dampak suatu usaha
atau kegiatan ada yang berlangsung relatif singkat, yakni hanya pada tahap
tertentu dari siklus usaha atau kegiatan (perencanaan, konstruksi, operasi,
pasca operasi); namun ada pula yang berlangsung relatif lama, sejak tahap
konstruksi hingga masa pasca operasi usaha atau kegiatan. Berdasarkan
pengertian ini dampak lingkungan bersifat penting bila : rencana usaha
atau kegiatan mengakibatkan timbulnya perubahan mendasar dari segi
intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif
dampak yang berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan kegiatan.
4). Banyaknya Komponen Lingkungan Lain yang Terkena Dampak
Mengingat komponen lingkungan hidup pada dasarnya tidak ada yang
berdiri sendiri, atau dengan kata lain satu sama lain saling terkait dan
pengaruh mempengaruhi, maka dampak pada suatu komponen lingkungan
umumnya berdampak lanjut pada komponen lingkungan lainnya.
Atas dasar pengertian ini dampak tergolong penting bila: Rencana usaha
atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 70
RUANG LINGKUP STUDI

yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan


yang terkena dampak primer.
5) Sifat Kumulatif Dampak
Kumulatif mengandung pengertian bersifat bertambah, bertumpuk, atau
bertimbun. Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakan bersifat kumulatif
bila pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau tidak dianggap
penting, tetapi karena aktivitas tersebut bekerja berulang kali atau terus
menerus, maka lama kelamaan dampaknya bersifat kumulatif.
Dengan demikian dampak suatu usaha atau kegiatan tergolong penting bila:
1. Dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan terus menerus,
sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh
lingkungan alam atau sosial yang menerimanya;
2. Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang tertentu,
sehingga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial
yang menerimanya;
3. Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan
efek yang saling memperkuat (sinergetik).
6). Berbalik atau Tidak Berbaliknya Dampak
Dampak kegiatan terhadap lingkungan ada yang bersifat dapat
dipulihkan, namun ada pula yang tidak dapat dipulihkan walau dengan
intervensi manusia sekalipun. Dalam hal ini maka dampak bersifat penting
bila : Perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak
dapat dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi manusia. Dengan
memperhaitkan ke-6 ukuran dampak penting di atas, maka evaluasi tingkat
laku dampak lingkungan akan ditempuh dengan melalui sintesis yang
meliputi:
a. Sebab akibat dampak yaitu; penelaahan secara holistik semua komponen
lingkungan yang diprakirakan telah dan akan mengalami perubahan
mendasar akibat dari aspek kegiatan.
b. Sifat dan karakteristik dampak yaitu; penelaahan berbagai dampak
penting yang dilihat dari sifat – sifat dampak karakteristik dampaknya,
baik positif maupun negatif, sinergetik dan antagonis atau saling

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 71
RUANG LINGKUP STUDI

menetralisir.
c. Pola persebaran dampak yaitu; penelaahan persebaran dampak
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan menurut ruang dan waktu
dalam rangka mempermudah pengelolaan dan pemantauan dampak.
Dampak adanya penelaahan masing-masing komponen lingkungan
terhadap dampak penting yang akan terjadi/akan timbul, maka hasil
evaluasinya akan dituangkan dalam bentuk matriks evaluasi dampak penting
yang dilengkapi dengan bagan alir dampak kegiatan yang menggambarkan
keterkaitan, keteraturan dan ketergantungan antar dampak penting yaitu
dampak wajar/primer menuju ke dampak sekunder/lanjutan sehingga
ditargetkan tindakan pengendalian dampak negatif dan pengembangan
dampak positif secara efektif dan efisien.
Hasil interaksi komponen kegiatan dan komponen lingkungan
diperoleh dampak potensial. Selanjutnya dapat juga dilakukan evaluasi
dampak potensial menggunakan 4 kriteria pertanyaan untuk memperoleh
dampak penting hipotetik yang selanjutnya akan ditelaah dalam ANDAL.
Keempat kriteria tersebut adalah:

2. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah


tinggi?. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data sekunder dan
kunjungan lapangan.
3. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat sehari – hari?. Termasuk nilai sosial
dan ekonomi dan terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis)
sehingga perubahan besar pada kondisi konponen lingkungan tersebut
akan sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan keutuhan
ekosistem. Hal ini dapat dilihat dari hasil kunjungan lapangan.
4. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang
komponen lingkungan tersebut?. Hal ini dapat dilihat dari terjemahan
hasil konsultasi masyarakat.
5. Apakah ada aturan atau kebijakan yang dilanggar dan atau
dilampaui oleh dampak tersebut?. Hal ini dapat dijawab dengna
mempelajari peraturan-peraturan yang menetapkan baku mutu

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 72
RUANG LINGKUP STUDI

lingkungan, baku mutu emisi/limbah, tata-ruang, dan sebagainya.


Jika salah satu dari empat pertanyaan di atas dijawab dengan “YA”,
maka dampak potensial tersebut dikategorikan sebagai dampak penting
hipotetik yang harus dikaji dalam ANDAL. Jika dari kunjungan lapangan
tidak ada indikasi beban terhadap suatu komponen lingkungan, namun
masyarakat sangat mengkhawatirkan kelestarian komponen lingkungan
tersebut 9 berdasarkan hasil konsultasi lapangan mungkin karena kegiatan
ekonomi mereka sangat tergantug pada komponen lingkungan tersebut, maka
dampak potensial tersebut sebaiknya dikaji dalam ANDAL. Dampak
potensial yang ‘lolos’ dari kriteria tersebut dapat di eliminasi dari proses
selanjutnya, karena dampak tersebut dikategorikan sebagai dampak tidak
penting dan tidak perlu di kaji dalam ANDAL.

3.3.2 Survey Lapangan


Melalui survei lapangan dapat dilakukan evaluasi terhadap dampak
potensial yang diperkirakan akan timbul. Untuk keperluan tersebut survei
lapangan harus meliputi pengamatan langsung kondisi lapangan dan wawancara
singkat dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan dengan tokoh masyarakat di
wilayah administrasi tapak proyek.
3.3.3 Konsultasi Publik
Konsultasi publik merupakan pertemuan antara pihak pemrakarsa dengan
masyarakat yang ada di wilayah administrasi tapak proyek dan masyarakat sekitar
publik ini dapat diwujudkan dalam bentuk rapat maupun pemberitahuan melalui
media massa berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan kegiatan
ini diharapkan dapat terjaring informasi dari masyarakat berkaitan dengan
pendapat dan harapan masyarakat terhadap kegiatan pembangunan yang akan
dilaksanakan oleh pemrakarsa.
3.3.4 Proffesional Judgement
Metode evaluasi proffesional judgement menggunakan penialian ahli,
maka harus ada penjelasan secara ilmiah, data-data pendukung, kualifikasi dan
pengalaman dari ahli yang memberikan penilaian dalam memperkirakan besaran
dampak. Metode yang digunakan untuk memprakirakan sifat penting dampak

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 73
RUANG LINGKUP STUDI

agar menggunakan pedoman penentuan dampak penting sesuai peraturan


perundang – undangan yang berlaku.

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)


Pembangunan Bandar Udara Sultan Sayyid Ali 74

Anda mungkin juga menyukai