Anda di halaman 1dari 16

AIR PERMUKAAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyehatan Air-A

Dosen Mata kuliah :

Aris Budianto,ST.,M.KM

Endang Uji Wahyuni,SKM.,M.KM

Disusun Oleh :

Kelompok 7 2 D-IVA

1. Annisa Rahmawati P21335118011


2. Nadhifa Athira Aziz P21335118040
3. Nurhafzha Hildawati P21335118048
4. Tria Wulandari P21335118068
5. Yanto Nugraha N J A P21335118078

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II

PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN


Jl. Hang Jebat III/F3 KebayoranBaru Jakarta Selatan 12120 Telp. 021-7397641,
7397643 Fax. 021-7397769 Website :www.Poltekkesjkt2.ac.id
Email :Info@Poltekkesjkt2.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat  dan Karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “AIR PERMUKAAN SEBAGAI SUMBER AIR
BERSIH”. Sebagai tugas dan bahan diskusi, yang diberikan oleh dosen Mata
Kuliah  Penyehatan Air-A. kami menyadari  bahwa makalah ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh Karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
Akhir kata penulis haturkan permohonan maaf atas segalah kekurangan, bila
penyusunan Makalah ini dianggap kurang berkenan, terutama oleh pihak dianggap
dirugikan dan lain-lain. Oleh karena itu keritikan yang bersikap konstruktis
senantiasa kami harapkan, baik dari pembimbing maupun yang membaca Makalah
ini agar kami dapat memperbaiki diri.
Oleh sebab itu akibat segalah kekurangan isi Makalah kami, kami ucapkan banyak
terimakasih jika ada segalah kritik dan saran dari berbagai pihak pembaca. Semoga
Tuhan yang Maha Esa senantiasa membalas kebaikan yang telah diperbuat dan
memaafkan setiap kekeliruan yang telah kami lakukan.
Kami menyadari bahwah Makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu
kamiakan sangat berterima kasih sekirahnya mendapatkan masukan untuk
menyempurnakan.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TUJUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. PENGERTIAN AIR BERSIH......................................................................2
B. PENGERTIAN AIR PERMUKAAN...........................................................3
C. KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN....................................................4
D. KUALITAS AIR PERMUKAAN................................................................5
E. JENIS SUMBER AIR PERMUKAAN.........................................................6
F. MENGHITUNG DEBIT AIR PERMUKAAN.............................................7
G. PENGOLAHAN AIR PERMUKAAN.........................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. KESIMPULAN...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Air permukaan (water surface) sangat potensial untuk kepentingan kehidupan.


Potensi sumber daya air sangat tergantung/berhubungan erat dengan kebutuhan,
misalnya untuk air minum tentu dituntut kriteria kualitas yang memenuhi syarat
kesehatan dan sebagainya. Untuk memenuhi kepentingan dalam berbagai hal akan
membutuhkan tenaga, energi, dan biaya, sehingga dapat menghasilkan manfaat
dan nilai potensinya. Pemanfaatan sumber daya air antara lain untuk irigasi,
pembangkit tenaga air, air baku, penggelontoran, lalu lintas air, rekreasi, dan
perikanan. Konservasi tanah dan air di daerah aliran sungai perlu dilakukan untuk
perbaikan lahan dan hidro orologis di daerah aliran sungai. Usaha ini dilakukan
dengan perbaikan atau penataan penggunaan lahan sesuai dengan kemampuan
untuk menekan terkelupasnya lapisan tanah bagian atas dan mengoptimalkan
fungsi DAS sebagai daerah resapan.
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga,
waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan
yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami
pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian air bersih


2. Untuk mengetahui pengertian air permukaan
3. Untuk mengetahui karakteristik air permukaan
4. Untuk mengetahui kualitas air permukaan
5. Untuk mengetahui jenis sumber air permukaan
6. Untuk mengetahui menghitung debit air permukaan
7. Untuk mengetahui pengolahan air permukaan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AIR BERSIH
1. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan
air minum (Permenkes RI No 32 Tahun 2017). Akhir akhir ini sulit
medapatkan air bersih. Penyebab susah mendapatkan air bersih adalah adanya
pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri, rumah tangga, limbah
pertanian. Selain itu adanya pembangunan dan penjarahan hutan merupakan
penyebab berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan karena banyak
tercampur dengan lumpur yang terkikis terbawa aliran air sungai. Akibatnya,
air bersih terkadang menjadi barang langka (Asmadi, Khayan and Kasjono,
2011)
Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak,
menyiram tanaman dan lain sebagainya. Sumber air bersih untuk kebutuhan
hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas
(Asmadi, Khayan and Kasjono, 2011)
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air
bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena penyediaan air
bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat.
Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-
200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung
pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat (Chandra,
2012)
2. Sumber Air Bersih
Menurut (Chandra, 2012) air yang diperuntukan bagi konsumsi manusia
harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasa-batasan sumber air
yang bersih dan aman tersebut, antara lain :
a. Bebas dari kontaminan atau bibit penyakit
b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun

2
c. Tidak berasa dan berbau
d. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah
tangga. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau
Departemen Kesehatan RI.
Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-
bahan kimia berbahaya, dan sampah atau limbah industri. Air yang berada dari
permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak
sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (hujan), air permukaan, dan
air tanah (Chandra, 2012)

B. PENGERTIAN AIR PERMUKAAN

Air Permukaan adalah semua Air yang terdapat pada permukaan tanah. Air
permukaan merupakan air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai
danau, lahan basah atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah
atau air atmosfer.

Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan (surface water) dan air
tanah (ground water). Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau,
waduk, rawa dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah.

Pengertian menurut para ahli :

1. Soegianto (2005)

Air permukaan adalah air yang berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
tanah, sebagian menguap dan sebagian lainnya mengalir ke sungai, saluran air lalu
disimpan di dalam danau, waduk dan rawa.

2. Limbong (2008)

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Jadi, Air
permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah yang dapat dengan mudah
dilihat oleh mata. Pada umumnya sumber air yang berasal dari permukaan,
merupakan air yang kurang baik untuk langsung dikonsumsi manusia. Oleh
karena itu sumber air yang berasal dari air permukaan perlu adanya pengolahan

3
terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan.
C. KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN

4
Karakteristik Spesifik Air Permukaan

Untuk mengenal karakteristik air baku permukaan maka air ini digolangkan
menjadi 6, yaitu;

1. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang tinggi


2. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang rendah
3. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang sifatnya temporer
4. Air permukaan dengan kandungan warna yang sedang sampai tinggi
5. Air permukaan dengan kesadahan yang tinggi.
6. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan sangat rendah

D. KUALITAS AIR PERMUKAAN

Kualitas air adalah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kehidupan

5
biota air. Variabel-variabel tersebut meliputi: sifat fisika (warna, kekeruhan, dan
temperatur) dan sifat kimia (kandungan oksigen, karbondioksida, pH, amoniak,
dan alkalinitas).

Kualitas air permukaan secara nasional telah diatur dalam Peraturan


Pemerintah No. 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Kualitas badan air tergantung dari karakteristik dan kuantitas air
yang masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, limbah cair yang masuk ke perairan
juga perlu diatur dalam peraturan perundang-undangan, sehingga tidak
memperuruk kualitas air permukaan.

Pada umumnya air permukaan akan mendapat pengotoran selama


pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran

industri kota, dan sebagainya.

Keuntungan dan Kerugian Air Permukaan

Keuntungan

 Kuantitas/jumlah cukup banyak


 Cara pengambilan atau pendapatan lebih banyak

Kerugian

 Kualitas air kurang baik karena kontaminasi dengan bahan pencemar


selama pengaliran
 Debit air tidak menentu terkadang sangat kecil terutaman debit air
permukaan yang berasal dari permukaan bumi
 Air permukaan memerlukan pengolahan sebelum dimanfaatkan

E. JENIS SUMBER AIR PERMUKAAN

Air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, dalam
kondisi mengalir atau diam. Air permukaan tidak mampu terserap, karena lapisan
tanah sangat keras. Nantinya aliran yang terkumpul akan mengalir menuju suatu

6
titik, seperti sungai, danau maupun laut.

Air permukaan dibagi dalam dua jenis, yakni perairan darat dan perairan laut.

1. Perairan Darat, Perairan darat tediri dari beberapa bentuk, yakni:


a. Sungai
Sungai merupakan air tawar yang mempunyai aliran di mana sumbernya ada
di daratan dan bermuara ke laut, atau danau. Bertahan 102 Tahun karena Air
Tanah Berkualitas Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), air permukaan
adalah air berasal dari curah hujan yang disebut limpasan atau bagian curah
hujan yang kelihatan mengalir di sungai atau saluran buatan di permukaan
tanah. Air hujan, mata air maupun cairan gletser akan mengalir melalui
saluran menuju tempat yang lebih rendah sampai ke laut. Awalnya saluran
yang dilalui relatif sempit dan pendek. Lama lama aliran akan mengikis
daerah-daerah yang dialiri menjadi saluran menjadi besar, lebar, dan
panjang. Kemudian terbentuk sungai. Air yang meresap ke permukaan Bumi
menjadi air tanah. Meresap semakin ke bawah lapisan tanah yang luas dan
batuan menjadi akuifer. Akuifer adalah lapisan bawah tanah yang
mengandung air dan mengalirkan air.
b. Danau
Danau adalah badan air yang berukuran besar dan luas dikelingi oleh tanah.
Bentuk danau berupa cekungan-cekungan yang ada di permukaan Bumi.
Danau terbentuk akibat proses tektonik, vulkanik, atau pembuatan. Danau
akan terisi air yang mengalir dan bermuara. Kualitas air danau bervariasi
secara musiman. Danau bisa dijumpai disetiap negara dengan variasi
kedalaman. Keberadaannya sangat penting bagi kehidupan masyarakat.
Danau bisa berfungsi untuk irigasi persawahan, air minum, sebagai sumber
pembangkit listrik. Selain itu bisa untuk pengatur air untuk pengendalian
banjir, hingga untuk sarana olahraga dan rekreasi
c. Rawa
Rawa merupakan daerah lahan secara permanen dan diisi dengan air. Rawa
memiliki kadar air yang relatif tinggi. Karena rawa didominasi oleh pohon-
pohon yang tidak memiliki akar, akar cenderung berada di dekat

7
permukaan. Rawa terbentuk oleh banjir dan pengeringan air laut yang ada di
daerah datar. Secara teratur banjir di kawasan lindung berkembang menjadi
rawa bakau di daerah tropis dan subtropis.
2. Perairan Laut
Perairan laut ini merupakan air permukaan yang berada di lautan luas. sebagai
sumber kehidupan jumlah air di Bumi diperkirakan mencapai 326 juta mil
kubik (1,332 miliar kilometer kubik). Lautan menciptakan lapisan air yang
membentang 15.000 mil (24.000 kilometer) di seluruh planet dengan
kedalaman rata-rata lebih dari 2 mil (3,2 km). Ada beberapa klasifikasi laut
berdasarkan luas dan bentuknya.
a. Teluk
Teluk merupakan bagian laut yang menjorok ke darat Samudera Samudera
adalah laut yang sangat luas dan terletak di antara benua
b. Laut
Laut merupakan perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang terlatif
lebih luas dibandingkan selat.
c. Selat
Selat adalah laut yang sempit dan terletak antara dua pulau.

F. MENGHITUNG DEBIT AIR PERMUKAAN

Debit adalah jumlah aliran air (volume) yang mengalir melalui suatu
penampang dalam waktu tertentu, umumnya dinyatakan dalam satuan
volume/waktu yaitu (m3/detik). Pengukuran debit air permukaan dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu langsung dan idak langsung.

8
1. Pengukuran Langsung
Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, tinggi
saluran drainase, sisi miring, dan diameter pada masing-masing saluran
drainase.
2. Pengukuran tidak langsung
Velocity area methods, Pada prinsipnya untuk mengetahui debit suatu aliran,
dilakukan pengukuran kecepatan aliran dan penampang basah sungai.
Kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang
besarnya sama dengan kecepatan. Rumus yang digunakan adalah:

Q=AxV

Keterangan:

Q =Debit Aliran (m3/s)

A = Luas Penampang (m2)

V = Kecepatan Aliran (m/s)

Penampang basah (A) diperoleh dengan pengukuran lebar permukaan air dan
pengukuran kedalaman dengan tongkat pengukur atau kabel pengukur.
Kecepatan aliran dapat diukur dengan metode current meter dan metode apung.

G. PENGOLAHAN AIR PERMUKAAN

Pada umumnya, sumber air baku dari air permukaan harus diperhatikan segi
kekeruhan dan segi mikrobiologisnya. Kondisi air baku yang buruk menyebabkan
biaya pengolahan yang dibutuhkan semakin tinggi karena bahan kimia yang
diperlukan akan semakin banyak atau bahkan diperlukan unit pengolahan yang
baru untuk menjaga agar kualitas air sesuai dengan baku mutu.

Tujuan pengolahan air permukaan adalah agar air permukaan dapat digunakan

9
oleh masyarakat sebagai air bersih dan air minum yang sesuai dengan standar
kualitas air bersih dan air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pengolahan air minum dapat dilakukan dengan 3 metoda, yaitu : Penglahan fisik,
kimiawi, dan bakteriologis.

1. Pengolahan Fisik
Prinsip : menggunakan proses penyaringan dan gravitasi.
Tujuan : untuk menghilangkan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel-
partikel terlarut dalam air baku.
a. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan cairan
dengan menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan
partikel tersusupensi yang terdapat dalam cairan tersebut (Reynols, 1982).
b. Filter Karbon
Karbon aktif dengan media granular (Granular Activated Carbon)
merupakan proses filtrasi yang berfungsi untuk menghilangkan bahan-bahan
organik, desinfeksi, serta menghilangkan bau dan rasa yang disebabkan oleh
senyawa-senyawa organik.
Prinsip : mengadsorbsi bahan-bahan pencemar menggunakan media
karbon. Proses adsorbsi yang berlangsung dalam karbon aktif tergantung
pada luas permukaan media yang digunakan dan berhubungan dengan luas
total pori-pori yang terdapat dalam media.
c. Membran atau Filtrasi
Proses ini untuk menyaring air yang telah dikoagulasi dan diendapkan
untuk menghasilkan air minum dengan kualitas yang baik.
Filtrasi dapat dilakukan menggunakan beberapa jenis filter, antara lain :
saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, atau dengan menggunakan
teknologi membran.
Keunggulan utama membran dibandingkan filtrasi pasir lambat adalah
unit pengolahan yang dibutuhkan mempunyai ukuran yang lebih kecil,
kapasitas pengolahan lebih besar, serta mampu menghasilkan air layak
minum.

10
2. Pengolahan Kimia
Pengolahan kimia dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu
yang bertujuan untuk menyisihkan senyawa organik maupun senyawa
anorganik dalam air. Penambahan bahan kimia ini bersifat spesifik, tergantung
jenis dan konsentrasi polutan dalam air baku.
a. Flokulasi
Flokulasi adalah tahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk
cepat. Proses ini bertujuan untuk mempercepat laju tumbukan partikel,
sehingga menyebabkan aglomerasi dari partikel koloid terdestabilisasi
secara elektrolitik kepada ukuran yang terendapkan dan tersaring.
Flokulasi dicapai dengan mengaplikasikan pengadukan yang tepat untuk
memperbesar flok-flok hasil koagulasi. Pada umumnya waktu detensi pada
bak ini adalah 20 – 40 menit. Hal tersebut dilakukan karena flok yang telah
mencapai ukuran tertentu tidak bisa menahan gaya tarik dari aliran air dan
menyebabkan flok pecah kembali, oleh sebab itu kecepatan pengadukan dan
waktu detensi dibatasi.
b. Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh
mikroorganisme patogen yang terdapat di dalam air baku yang masuk ke
dalam instalasi pengolahan air minum. Proses ini tidak berlaku bagi
mikroorganisme yang berada dalam bentuk spora.
Terdapat berbagai metode untuk melakukan desinfeksi, antara lain
dengan penggunaan zat pengoksidasi (ozon, halogen, senyawa halogen),
kation dari logam berat (perak, emas, merkuri), senyawa organik, senyawa
berbentuk gas, dan pengolahan fisik (panas, UV, pH) (Chang, 1971 dikutip
dalam Reynolds, 1982).

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Semua makhluk hidup membutukan yang namanya air, terutama untuk


manusia, hewan dan tumbuhan, oleh karena itu kita sebagai manusia yang
sempurna di bandingakan mahkluk hidup lainnya, kita harus menjaga kelestarian
sumber daya kehidupan seperti air, kalau kita tidak menjaga kelestarian maka di
generasi yang akan mendatang akan mengalami kekurangan air. jika kita di
permukaan bumi kekurangan air maka lama kelamaan mahkluk hidup akan punah.

Air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, dalam
kondisi mengalir atau diam. Air permukaan tidak mampu terserap, karena lapisan
tanah sangat keras. Nantinya aliran yang terkumpul akan mengalir menuju suatu
titik, seperti sungai, danau maupun laut. Air permukaan dibagi dalam dua jenis,
yakni perairan darat dan perairan laut.

Debit adalah jumlah aliran air (volume) yang mengalir melalui suatu
penampang dalam waktu tertentu, umumnya dinyatakan dalam satuan
volume/waktu yaitu (m3/detik). Pengukuran debit air permukaan dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu langsung dan idak langsung.

Tujuan pengolahan air permukaan adalah agar air permukaan dapat digunakan
oleh masyarakat sebagai air bersih dan air minum yang sesuai dengan standar
kualitas air bersih dan air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pengolahan air minum dapat dilakukan dengan 3 metoda, yaitu : Penglahan fisik,
kimiawi, dan bakteriologis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Juli Soemirat Slamet. 2009. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Gadjah Mada


University Press

Hefni Effendi. 2003, Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: PT Kanisius

https://www.academia.edu/9646910/Air_dan_karakteristik_berdasarkan_sumbern
ya

Kompas.com/Amalia Zhahrina “Air Permukaan” Editor: Shierine Wangsa


Wibawa

Said, Nura Idaman. 1999. Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Peningkatan


Kualitas Air. Direktorat Teknologi Lingkungan. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai