Anda di halaman 1dari 19

INOVASI REKAYASA TEKNOLOGI SANITASI

“ Rancangan Teknologi Pengamanan dan Pengolahan Limbah Padat “

Dosen Pengampu:

Catur Puspawati, ST, MKM

Kuat Prabowo, SKM, M.Kes

Wastyo Wiarawan, Amd.KL

Agus Dwi Pramono, Amd.KL

Disusun Oleh:

Kelompok 7 - 3 D IV A

Annisa Rahmawati P21335118011

Nadya Marcheline P21335118042

Nafilza Ibra P21335118044

Renaldi Ardiya P21335118054

Salsabila Faradini Putri P21335118058

Widya Kusuma Muslim P21335118072

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta Ii

Program Studi Sanitasi Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan

Tahun ajaran 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Rancangan Teknologi Pengamanan dan Pengolahan Limbah Padat”.  Sebagai tugas dan
bahan diskusi, yang diberikan oleh dosen Mata Kuliah Inovasi Rekayasa Teknologi Sanitasi.

Kami berterima kasih kepada para dosen yang telah membeikan arahan dan bantuan, kami
menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak. Oleh Karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata penulis haturkan permohonan maaf atas segala maaf, bila penyusunan Makalah
ini dianggap kurang berkenan, terutama oleh pihak dianggap dirugikan dan lain-lain. Oleh
karena itu keritikan yang bersikap konstruktis senantiasa kami harapkan, baik dari pembimbing
maupun yang membaca Makalah ini agar kami dapat memperbaiki diri.

Oleh sebab itu akibat segalah kekurangan isi Makalah kami, kami ucapkan banyak
terimakasih jika ada segalah kritik dan saran dari berbagai pihak pembaca. Semoga Tuhan yang
Maha Esa senantiasa membalas kebaikan yang telah diperbuat dan memaafkan setiap kekeliruan
yang telah kami lakukan. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
sebab itu kami akan sangat berterima kasih sekirahnya mendapatkan masukan untuk
menyempurnakan.

Jakarta, Mei 2021

Kelompok 7

i
ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i

Daftar isi............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1


1.2 Studi Literatur.........................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6

2.1 Desain Rancangan Teknologi Limbah Padat.............................................................6


2.2 Bahan dan Alat yang Digunakan Untuk Membuat Teknologi Limbah Padat............6
2.3 Prosedur Kerja Pembuatan Alat Teknologi Limbah Padat........................................7
2.4 Cara Kerja Alat Teknologi Limbah Padat..................................................................8
2.5 Desain Alat Teknologi Limbah Padat........................................................................9
2.6 Alat Sederhana dalam Pembuatan Paving Block......................................................10
2.7 Rancangan Anggaran Biaya yang Dibutuhkan.........................................................11
2.8 Keunggulan/Kelebihan Alat dan Bahan dalam Pembuatan Paving Block............... 11

BAB III PENUTUP.........................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring bertambahnya populasi penduduk di Indonesia, penggunaan bahan


plastik semakin meningkat pula. Banyak perusahaan pada zaman sekarang
menggunakan plastik sebagai bahan dasar produk yang di produksi, disebabkan
karena produk yg di hasilkan dengan berbahan dasar plastik akan mudah di bawa dan
tidak merepotkan bagi penggunanya. Di Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat
hingga mengalami kenaikan rata-rata 200 ton per tahun. Akibat dari peningkatan
penggunaan plastik ini adalah bertambah pula sampah plastik.

Masalah limbah sudah tidak asing lagi bagi manusia. Manusia secara tidak
langsung akan menambah jumlah limbah yang manusia ciptakan. Permasalahan
lmbah ini akan berdampak buruk bagi manusia itu sendiri. Berbagai cara sudah
dilakukan, namun hasilnya tidak langsung terlihat dan masalah dapat teratasi.

Berdasarkan asumsi Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), setiap hari


penduduk Indonesia menghasilkan 0,8 kg sampah per orang atau secara total
sebanyak 189 ribu ton sampah/hari. Menurut (Fahlevi, 2012) dari jumlah tersebut 15
% berupa sampah plastik atau sejumlah 28,4 ribu ton sampah plastik/hari. Menurut
penelitian, penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan akan menimbulkan
berbagai gangguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan
kerusakan jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik). Selain itu plastik pada
umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme.

Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga


menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika
dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan
membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik ditimbun dalam tanah
maka akan mencemari tanah, air dan tanah. Jenis-jenis plastik yang paling sering
diolah adalah polyethylena (PE), polypropylene (PP), polistirena (PS), polyethylene
terephthalate (PET) dan polyvinyl chloride (PVC). Jenis plastik yang dapat didaur
ulang diberi kode berupa nomor untuk memudahkan dalam mengidentifikasi.

1
Cara lain pemanfaatan sampah tersebut adalah dengan menggunakan
endapan sampah untuk campuran bahan paving block sebagai pengganti agregat
halus. Penelitian yang menggunakan sampah sebagai campuran bahan paving block
pernah dilakukan oleh Angga dan Asep, (2006) dengan menggunakan endapan
sampah 15 – 25 % dalam agregat halus dan menggunakan metode mekanis dalam
proses pembuatannya. Berdasarkan Penelitian yang kami baca, ternyata serbuk kaca
bisa digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan paving block.

Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang merupakan gabungan dari
berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya (Dian, 2011 dalam Wibowo, 2013). Kaca juga memiliki sifat kimia
yaitu silika dan ternyata silika ini mempunyai fungsi sebagai peredam gas yang
ditimbulkan dari sampah yang dipanaskan pada saat pembuatan paving block.

Mesin paving block saat ini digunakan khusus untuk mencetak paving yang
berbahan dasar pasir dan semen. Kelemahan mesin ini yaitu harus menggunakan alat
yang bertenaga besar dan butuh biaya mahal untuk memproduksinya. Untuk
kelebihan mesin itu sendiri yaitu dapat mencetak paving lebih banyak namun tetap
memakai bahan dasar pasir dan semen.

Berdasarkan masalah di atas maka kelompok kami tertarik untuk membuat


suatu alat yang membuat paving block dan menambah variasi bahan dalam
pembuatan paving block yaitu campuran Sampah plastik dan serbuk kaca. Adapun
pembuatan ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas kelompok kami.

1.2 Studi Literatur

Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang merupakan gabungan dari berbagai
oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan
peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya
(Dian, 2011 dalam Wibowo, 2013).

A. Penggunaan Kaca dalam Bidang Konstruksi

Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari. Dipandang dari segi fisika, kaca merupakan zat cair

2
yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel
penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair, namun kaca sendiri
berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat
cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur.
Kaca merupakan hasil penguraian senyawa-senyawa organik yang mana telah
mengalami pendinginan tanpa kristalisasi. Unsur pokok dari kaca adalah silika
(Setiawan, 2006). Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan
golongan keramik lainnya. Sifat sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silica (SiO2) dan proses pembentukannya.

Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:

 Padatan amorf (short range order);

 Berwujud padat tapi susunan atom- atomnya seperti pada zat cair;

 Tidak memiliki titik lebur yang pasti ada range tertentu);

 Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena


itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium;

 Efektif sebagai isolator;

 Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.

Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik


lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika
(SiO2) dan proses pembentukannya. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca
secara ringkas pada persamaan dibawah ini (Dian, 2011 dalam Wibowo, 2013):

Na2CO3 + a.SiO2 Na2O.aSiO2


+ CO2
CaCO3 + b.SiO2 CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + c.SiO2 + C Na2O.cSiO2
+ SO2 + SO2
+ CO

3
Bubuk kaca mempunyai kelebihan dibandingkan dengan bahan pengisi pori
yang lainnya (Dian, 2011 dalam Wibowo, 2013), yaitu:

 Mempunyai sifat tidak menyerap air (zero water absorption),

 Kekerasan dari gelas menjadikan beton tahan terhadap abrasi yang hanya dapat
dicapai oleh sedikit agregat alami,

 Bubuk kaca/serbuk kaca memperbaiki kandungan dari beton segar sehingga


kekuatan yang tinggi dapat dicapai tanpa penggunaan superplasticizer,

 Bubuk kaca/serbuk kaca yang baik mempunyai sifat pozzoland sehingga dapat
berfungsi sebagai pengganti semen dan filler.

Batu cetak halaman ( paving block ) adalah unsur bahan bangunan yang secara
manual atau pres tangan digunakan sebagai bahan penutup halaman, jalan setapak,
trotoar, halaman parkir, dan lain – lain ( www. pibbanten.go.id ). Adapun
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan mutu paving block
dimana harus memenuhi persyaratan SNI 03-0691-1996 diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Sifat Tampak
Paving block memiliki bentuk yang sempurna, tidak boleh mengalami retak-
retak atau pun cacat, serta bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan
dengan kekuatan tangan.

2. Bentuk dan Ukuran


Dalam hal ini bentuk dan ukuran paving block untuk lantai bergantung dari
persetujuan antara pemakai dan produsen. Dimana produsen akan memberikan
penjelasan mengenai bentuk, ukuran, dan konstruksi pemasangan paving block
untuk lantai.

3. Sifat Fisik
Paving block untuk lantai harus mempunyai kekuatan fisik sebagai berikut :

Tabel : Kekuatan Fisik Paving Block

4
Sumber : SNI03-0691-1996

Berdasarkan SNI ( 03-0691-1989 ), bata beton untuk lantai ( paving block )


adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland
atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan
tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut.

1.3 Tujuan

A. Untuk mengetahui desain rancangan teknologi limbah padat

B. Untuk mengetahui bahan dan alat yang digunakan untuk membuat teknologi
limbah padat

C. Untuk mengetahui prosedur kerja pembuatan alat teknologi limbah padat

D. Untuk mengetahui cara kerja alat teknologi limbah padat

E. Mengetahui variasi komposisi campuran serbuk kaca dan limbah sampah


plastik untuk campuran paving block.

F. Mutu paving block yang dihasilkan variasi komposisi campuran serbuk kaca
yang optimal sesuai SNI

G. Untuk mengetahui desain alat teknologi limbah padat

H. Untuk mengetahui rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan

I. Manfaat yang diharapkan akan dihasilkan dari penelitian ini adalah


penggunaan serbuk kaca untuk dimanfaatkan pada pembuatan paving block agar
menghasilkan batako varian baru yaitu batako yang memiliki kualitas tinggi

5
dibandingkan paving block konvensional terutama pada kuat tekan dan
mengurangi timbulan sampah plastik serta pemanfaatan serbuk kaca.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Desain Rancangan Teknologi Limbah Padat

 Nama Alat : ALPEN BLOCK (Alat Pencetak Paving Block)

 Fungsi Alat :

- Memanfaatkan Sampah Plastik

- Mengurangi timbulaan sampah

- Mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik karena waktu


penguraiannya yang lama.

- Mengurangi emisi karbon.

 Manfaat Alat :

- Menambah nilai guna sampah plastik.

- Menghemat lahan tempat pembuangan akhir.

- Meningkatkan daya kreatifitas dan keterampilan masyarakat sehingga


menciptakan lapangan baru guna menaikkan pendapatan masyarakat.

- Mengendalikan hasil pembakaran berupa gas dioksin yang dihasilkan.

2.2 Bahan dan Alat yang Digunakan Untuk Membuat Teknologi Limbah Padat

 Alat yang digunakan :

1) Motor Penggerak

2) Plat besi

3) Kuali

4) Besi

5) Tungku

7
6) Termometer

7) Alat cetak batako

8) Kran

9) Rangka Besi

10) Stirer

11) Pipa Besi

12) Alat press

 Bahan yang digunakan :

1) Oli bekas

2) Cacahan botol plastik bekas

3) Serbuk botol kaca bekas

4) Semen

5) Air

6) Gas

2.3 Prosedur Kerja Pembuatan Alat Teknologi Limbah Padat

a. Siapkan alat dan Bahan

b. Sebelumnya buat penyangga dari besi sebagai tempat meletakkan wadah


pemanas

c. Potong lembaran plat dengan ukuran yang ingin dibuat sebagai tempat
meletakkan wadah

d. Satukan lempengan plat dengan menggunakan sekrup yang sebelumnya sudah


dilubangi menggunakan bor, satukan sampai membentuk wadah

e. Lubangi bagian plat untuk nnti ditambahkan termometer untuk nanti sebagai
pengatur suhu serta kran sebagai pengalir bahan yang sudah dicampur ke dalam
pencetak paving

f. Kemudian lubangi juga sedikit plat sebagai tempat untuk memasukkan bagian
pengaduk didalamnya dan dibagian luarnya . Lalu rekatkan supaya tidak ada bahan
yang keluar nantinya

8
g. Kemudian sisakan plat untuk dibuatkan aliran cerobong asap sebagai
pembuangan gas hasil pemanasan

2.4 Cara Kerja Alat Teknologi Limbah Padat

Pembuatan paving block umumnya dibuat secara manual ( konvensional )


dan mekanis. Untuk metode mekanis biasanya menggunakan mesin pencetak paving
block dengan skala produksi besar. Sedangkan untuk metode konvensional,
menggunakan alat sederhana dengan bantuan tenaga manusia dalam proses
pembuatannya.

Dengan kondisi yang demikian, terjadi perbedaan antara metode mekanis


dan konvensional. Perbedaan itu mencakup beberapa hal, antara lain :

1. Kepadatan paving block Pemadatan yang tidak baik akan menyebabkan


menurunnya kekuatan paving block, karena tidak terjadinya pencampuran
bahan yang homogen. Selain itu, kekuatan paving block juga dipengaruhi
oleh faktor air semen karena air yang terlalu sedikit memberikan penampilan
rapuh atau gampang pecah dengan sebagian besar butiran tidak diliputi oleh
semen. Sedangkan air yang terlalu banyak menyebabkan adukan semen
”berlarian” dan terpisah dari agregatnya
2. Kualitas paving block yang dihasilkan Untuk kualitas paving block yang
menggunakan metode mekanis akan menghasilkan kuat tekan yang lebih
tinggi dibandingkan kuat tekan paving block dengan metode konvensional
3. Kuantitas paving block yang dihasilkan Jumlah yang dihasilkan dalam
satu hari untuk metode konvensional dapat mencapai 8 m2 per alat untuk
paving block, sedangkan untuk metode mekanis dapat mencapai 125 - 150
m2 per alat

 Proses pembuatan paving block yaitu sebagai berikut :


1. Bahan baku paving block yang utama adalah campuran oli bekas, limbah
plastik, Semen/Pasir, Air dan Serbuk Kaca.
2. Komposisi dari adukan yang umum dipakai (Oli : Plastik : Serbuk kaca:
Semen/Pasir : Air ) dengan perbandingan tertentu.
3. Nyalakan tungku dan pastikan kran outlet dalam keadaan tertutup.

9
4. Tuang oli bekas kedalam kuali dan panaskan hingga temperaturnya diatas
1500C.
5. Kemudian masukkan plastik dari jenis botol bekas yang telah di cacah
kedalam oli panas lalu aduk hingga encer.
6. Setalah campuran tersebut rata masukkan serbuk kaca, semen dan
tambahkan sedikit air kedalam adonan lalu homogenkan.
7. Buka kran outlet dan alirkan adonan ke dalam cetakan paving block,
8. Jika adonan sudah rata dan terlihat padat, tekan adonan menggunakan alat
pengepress dan tunggu hingga dingin.
9. Apabila adonan sudah dingin , lepaskan paving block dari cetakan dan
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan atau dijemur dibawah terik
matahari sehingga didapat paving block yang sudah jadi
10. Sebelum digunakan paving block perlu adanya perawatan. Selama 1
minggu paving block hanya disiram air setiap pagi dan sore hari. Tapi
setelah 1 minggu paving block direndam didalam bak selama 2 minggu.
11. Setelah perawatan selama 3 minggu angkat paving block untuk dijemur
sampai hari ke 28.
12. Dan paving block pun jadi, mari kita coba.

2.5 Desain Alat Teknologi Limbah Padat

10
2.6 Gambaran alat sederhana yang digunakan untuk membuat paving block

Kompor Portable + Gas


Portabel : Digunakan sebagai
pemanas untuk melelehkan
bahan - bahan yang digunakan
dalam pembuatan paving
block

Panci + Pengaduk :
Digunakan sebagai
Wadah untuk
memasukkan dan
mengaduk bahan -
bahan yang digunakan
dalam pembuatan
paving block

Alat Pencetak Paving Block :


Digunakan sebagai Wadah
untuk memasukkan bahan -
bahan yang sudah jadi
kemudian dicetak sesuai
dengan paving block yang
diinginkan

11
2.7 Rancangan Anggaran Biaya yang Dibutuhkan

NO Alat / Bahan Qty Harga

1 Stir Molen Penganduk 1 buah Rp 475.000,00

2 Plat besi 3 lembar Rp 200.000,00

3 Alat Pencetak Paving Block 1 buah Rp 198.000,00

4 Rangka Besi

5 Gas 1 Rp 20.000,00

6 Gate Valve 1 Rp 285.000,00

7 Anymeter Anolog Thermometer 1 Rp 28.000,00

8 Besi

2.8 Keunggulan dan Kelebihan Alat Bahan dalam Pembuatan Paving block :

Alat yang kami rancang bersifat eco friendly (ramah lingkungan)


sehingga emisi gas dioksin yang dihasilkan pada kegiatan pembakaran alat ini
dapat dikendalikan dengan pengenceran asap. Keunggulan produk yang
dihasilkan kita menggunakan campuran limbah sampah padat sehingga
mengurangi dari timbulan sampah palstik dan serbuk kaca, menambah tingkat
ketahanan, serta daya serapdari paving block itu sendiri.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Paving block merupakan salah satu bahan bangunan yang digunakan sebagai
lapisan atau struktur jalan selain aspal atau beton. Sekarang banyak konsumen
memilih paving block dibandingkan dengan perkerasan lain seperti beton atau pun
aspal. Beberapa Penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya
meningkatkan kualitas paving block, meningkatkan tingkat kehancuran paving block
dari hasil penelitian dan percobaan tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan
yang semakin tinggi terhadap pemakaian paving block serta mengatasi kendala-
kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Penggunaan
bahan tambah dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, Untuk itu perlu
inovasi baru untuk bahan pengganti penyusun beton dari sumberdaya alam maupun
limbah alam yang dapat di perbaharui, salah satunya dengan memanfaatkan limbah
sampah plastik dan juga serbuk pecahan kaca yang volume peningkatan limbahnya
meningkat sangat cepat dalam kehidupan sehari- hari. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh campuran semen dan pasir dengan
limbah sampah plastik serta serbuk pecahan kaca terhadap kuat tekan.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional, Tata


Cara Pemasangan Blok
Beton Terkunci SNI 03-
2403-1991

Badan Standar Nasional. Tata Cara Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung
SKSNI T15199103

Badan Standar Nasional, Bata Beton ( Paving Block ) SNI 03-0691-1996

Syarif Hidayat, 2009, Semen, Jenis dan Aplikasinya, Kawan Pustaka

Noor Wibowo, 2013 Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Kaca Sebagai
Substitusi Parsial Semen , Fakultas Teknik, UNSRAT, Manado

Departemen P.U., 1989, SNI 03-0349-1989 Bata Beton untuk Pasangan Dinding,
Balitbang, Jakarta.

Karwur, Handy Yohanes., Dkk. 2013. Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah
Serbuk Kaca Sebagai Substitusi Parsial Semen. Jurnal Sipil Statik Vol. 1, 276-
281.

Kasiati, Endang. 2011. Pembuatan Paving Blok dengan Menggunakan Semen


Portland dan Semen Pozzolan dengan Bahan Tambahan Serbuk Kaca dan Abu
Batu. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011.

Anda mungkin juga menyukai