Anda di halaman 1dari 10

Pengawasan Sanitasi

Pelabuhan (Bangunan &


Limbah)
Kelompok 6
Azzahra Diah Ayu A
Istigfarratri Kusumadewi M
Renaldi Ardiya H
Sanitasi Lingkungan Pelabuhan

Sanitasi Kapal Sanitasi Pelabuhan

Menurut Permenkes No.530/87 Sanitasi pelabuhan adalah suatu


sanitasi kapal adalah segala usaha usaha untuk membuat wilayah
yang ditujukan terhadap faktor pelabuhan tidak menjadi sumber
lingkungan di dalam kapal untuk penularan atau “habitat” yang
memutuskan mata rantai subur bagi perkembangbiakan
penularan penyakit guna kuman/vektor penyakit (Depkes
mempertinggi derajat kesehatan. RI).
Fasilitas Sanitasi Pelabuhan

Fasilitas Sanitasi Pelabuhan Contoh :


• sarana air bersih,
merupakan fasilitas fisik • jamban,
bangunan dan • peturasan,
• saluran air limbah,
perlengkapannya digunakan • tempat cuci tangan,
untuk mengendalikan faktor- • bak sampah,
• kamar mandi,
faktor lingkungan yang dapat • locker,
merugikan kesehatan • peralatan pencegahan terhadap
serangga dan tikus
manusia • peralatan kebersihan
Pengawasan Hygiene Bangunan/Gedung

Pengawasan kondisi dari komponen atau bagian-bagian bangunan


serta fasilitas pendukungnya yang ada dipelabuhan dari kemungkinan
timbulnya masalah kesehatan mulai dari kondisi fisik bangunan gedung
dan halamannya, penanganan sampah, sarana pembuangan air limbah,
vektor, prilaku dan lain sebagainya.

Pengawasan Hygiene gedung dan bangunan pelabuhan dilakukan


secara rutin setiap satu bulan sekali dan dilakukan apabila terjadi KLB
-(Kepmenkes RI Nomor 431, 2007)
Faktor Risiko kesehatan lingkungan yang
diawasi
• Kondisi atap dan talang yang tidak memenuhi syarat • Ketersediaan air bersih baik secara kuantitas
kesehatan dapat menjadi perindukan nyamuk dan maupun kualitas mutlak diperlukan untuk
tikus menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
• Kondisi dinding, dinding yang tidak bersih atau • Toilet juga beresiko menimbulkan masalah
berdebu kesehatan
• Kondisi lantai yang tidak rata dan licin dapat • Penanganan sampah yang tidak memenuhi
menyebabkan terjadinya kecelakaan syarat dapat menjadi tempat
• Kondisi tangga yang tidak memenuhi persyaratan berkembangbiaknya vektor penyakit
kesehatan berpotensi menimbulkan kecelakaan • Sarana pembuangan air limbah harus mengalir
• Pencahyaan alami ruangan yang tidak memenuhi lancar dan tidak menimbulkan genangan
syarat kesehatan mendukung berkembang biaknya sehingga tidak menimbulkan bau, gangguan
mikroorganisme seperti kuman penyakit dan jamur. estetika dan tempat perindukan nyamuk.
• Ventilasi diruangan yang tidak memenuhi syarat • Bangunan harus bebas dari vektor
kesehatan menyebabkan pertukaran udara tidak • Kantin yang ada dipelabuhan harus diawasi agar
lancar sehingga menjadi pengap dan lembab tidak menimbulkan penyakit bawaan makanan
• Kebisingan, suara bising dapat mengganggu (food borne diseases).
komunikasi sehingga mengurangi konsentrasi dan
dapat menimbulkan stres.
Persyaratan Minimum Sanitasi Pelabuhan

Bagian Luar Bagian Dalam


• Tempat Parkir • Ruang Tunggu
Harus bersih, tidak ada sampah berserakan,
dan tidak ada genangan air. • Pembuangan Kotoran (Jamban
• Pembuangan Sampah dan Urinoir)
Tersedia tempat penampungan sampah • Pembuangan Sampah
sementara yang tertutup dan kedap air
serta dalam jumlah yang cukup. • Pembuangan Air limbah
• Penerangan
• Tempat Cuci Tangan
Penerangan harus cukup dan tidak
menyilaukan mata, terutama pada pintu
masuk dan keluar tempat parkir.
Lanjutan
Lain-Lain

• Tersedia alat perlengkapan untuk P3K.


• Terdapat alat pemadam kebakaran
• Restoran atau rumah makan yang ada
harus memenuhi syarat higiene dan
sanitasi makanan dan minuman.
Pengelolaan Limbah

Padat Cair

• Umumnya jenis dan sumber sampah dipelabuhan • Dilakukan mulai dari sumber, pengaliran,
terdiri dari : sampah domestik (domestic pengangkutan, penampungan sementara,
waste),sampah komersil (commercial waste) dan pengolahan limbah cair
sampah dari aktivitas perkantoran dan sejenisnya
• Sampah yang dihasilkan dari kapal dipisahkan • Akibat adanya pemakaian air dipelabuhan dan
(sampah organik dan non-organik) didalam kantong alat-alat transpor, terjadilah produksi air kotor
plastik yang perlu mendapat penyaluran sebaik-
• kemudian diturunkan di dermaga dan langsung di baiknya agar tidak mennganggu pemandangan,
angkut dengan gerobak sampah tidak menimbulkan bau busuk, tidak
merupakan potential health hazard, tidak
• Bak pengumpulan sampah harus memenuhi
menjadi sarang nyamuk atau vektor lainnya
ketentuan persyaratan, sehingga apabila terjadi
keterlambatan dalam proses pengangkutan, maka • Di upayakan ada sistem pembuangan air kotor
tidak mengganggu lingkungan maupu kesehatan dan IPAL yang memenuhi syarat.
pada umumnya.
Manfaat Pengawasan Pelabuhan
• Mencegah, melindungi dan menanggulangi • Menjamin kebersihan pelabuhan
terhadap penyebaran penyakit antar negara
tanpa pembatasan perjalanan dan • Melindungi para pengunjung
perdagangan dari faktor lingkungan yang
• Mengantisipasi ancaman penyakit global dapat merugikan kesehatan
• Mencegah penyebaran penyakit karantina
dan penyakit menular potensial wabah • Mencegah timbulnya berbagai
• Membuat wilayah pelabuhan tidak menjadi macam penyakit menular dan
sumber penularan ataupun habitat yang penyakit akibat kerja
subur bagi perkembangbiakkan
kuman/vektor penyakit. • Mencegah terjadinya kecelakaan
kerja
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional RI. 2003. Konsep Dasar Perkapalan Mengenal Jenis-Jenis Kapal. Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta.

Harahap, Aqso Ampri, SKM. 2006. Pemeriksaan Hygiene Sanitasi Gedung dan Bangunan di Bandar Udara Tjilik
Riwut Palangka Raya Dalam Rangka Persiapan Arus Mudik Lebaran. KKP Palangka Raya.

Prof dr.Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), DTM&H. 2008. Panduan Petugas Kesehatan Tentang International Health
Regulations (IHR) 2005. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan: Departemen
Kesehatan RI.

Siregar, Dwi Indriyani. 2019. Tinjauan Higiene Sanitasi Kapal Kargo di Pelabuhan Belawan Wilayah Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

Anda mungkin juga menyukai