Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENGAWASAN KUALITAS AIR


(HIGIENE SANITASI AIR)

I. PENDAHULUAN

Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat


kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan
kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata
penduduk serta dipihak lain tatacara penyelenggaraan sesuai dengan standar
kode etik profesi yang telah di tetapkan.

II. LATAR BELAKANG

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang mutlak dibutuhkan


oleh menusia, baik sacara langsung maupun tidak langsung air digunakan
manusia untuk keperluan rumah tangga lainnya, oleh karena itu air harus
memenuhi persyaratan kesehatan antara lain bebas dari kuman penyakit dan
tidak mengandung bahan beracun.
Untuk menjaga agar air dapt dimanfaatkan secara aman bagi manusia,
makadiperlukan kegiatan pengawasan terhadap kualitas air secara Fisika, kimia
dan bacteriologis, mengingat beberapa penyakit infeksi dapat ditularkan melalui
air ( water borne desease ) seperti kolera, desentri, typhus abdominalis dan lain-
lain, serta kandungan bahan kimia beracun yang larut dalam air ( logam berat
antara lain Hg, Cu, Pb, Cr dan lain-lain ).
Untuk mencegah terjadinya wabah / kejadian luar biasa penyakit yang
ditularkan melalui air ( water borne desease ) maka diperlukan kegiatan
pengawasan kualitas air yang berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990, dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
907 Tahun 2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air baik
sumber/baku air minum, instalasi dan jaringan distribusi.
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Tujuan Umum

Melindungi masyarakat pemakai air yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Tujuan Khusus

Terpantaunya kualitas air secara terus menerus, sehingga dapat


diketahui secara dini penyebab dan sumber terjadinya pencemaran atau
penyimpangan kualitas air minum dengan lebih tepat

Defisi Operasional kegiatan pengawasan kualitas air (Higiene sanitasi air)

1. Pengawasan adalah pemantauan secara intensif.


2. Kualitas adalah kualitas fisik, kimia dan bakteriologis
3. Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang dan air pemandian umum
4. Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum
5. Pengawasan kualitas air adalah : Kegiatan pemantauan secara intensif
terhadap kualitas fisik, kimia, bakteriologis thd air minum, air bersih, a.kolam
renang & pemandian umumagar memenuhi syarat kesehatan.
6. Sampel Air adalah air yang diambil sebagai contoh yang digunakan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Inspeksi Sanitasi Kualitas air minum, air bersih dan baku mutu air

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. ISPEKSI SANITASI

1. Inspeksi Sanitasi dpt dilakukan pd semua air bersih dan air minum yg ada
2. Inspeksi Sanitasi dpt dilakukan bersamaan dg pengambilan sampel pd sarana
air bersih atau air minum yg mempunyai Resiko pencemaran rendah/sedang
3. Inspeksi Sanitasi dpt bertujuan terutama utk mengetahui dr mana sumber
pencemaran yg menjadi penyebab tjd nya penyimpangan kualitas air
4. Inspeksi Sanitasi dilakukan oleh petugas Sanitasi/Puskesmas yg terlatih.

B. TITIK PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL AIR

1. Pada sarana perpipaan :

- Pada tempat2 dimana air akan masuk ke dlm sistem perpipaan (pada awal
transmisi, titik induk distribusi dan reservoar)
- Pd tempat dimana air dlm sistem perpipaan: hidran umum, kran umum,
dan
terminal air.
- Pada Mobil2 tangki air
- Dan tempat distribusi yg diduga tjd pencemaran ( diperlukan peta distribusi
perpipaan tsb, untk dpt menentukan/ melakukan kegiatan tersebut)

2. Non Perpipaan
Sampel air langsung diambil pd Sarana Air Bersih yg mempunyai resiko
pencemaran rendah/ sedang.

1. Inspeksi sanitasi sarana air bersih


- Mengetahui kondisi fisik dari saran air bersih (sanitasi dari sarana air
bersih).
- Mencegah terjadinya pencemaran air bersih
. 2. Pengawasan Kualitas Air
- Mengetahui kualitas air bersih, air PDAM baik kualitas fisika, kimia dan
bakteriologis.
- Mengendalikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.
- Memperbaiki kualitas air bersih dengan cara desinfeksi kimia.

C. PEMERIKSAAN SAMPEL AIR

1. Laboratorium Kab/Kota/BTKL/BLK memeriksa secara bakteriologis/kimia, hasil


pemeriksaan dikirim kepada DKK dg tembusan Kepala Puskesmas dan
pengelola/pemilik sarana.

D. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN PENCEMARAN

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan hasil Inspeksi Sanitasi


petugas melakukan penanggulangan dan pencegahan apabila terjadi
petunjuk bahwa terjadi pencemaran atau kondisi sanitasi sarana yang tidak
memenuhi syarat. Upaya tindak lanjut tersebut dapat berupa antara lain :
1. Penyuluhan kesehatan akan pentingnya air minum bagi kesehatan
2. Penyuluhan dan pemeliharaan sarana bagi para pengelola/penanggung
jawab sarana
3. Perbaikan atau rehabilitasi sarana atau perbaikan kualitas air

VI. SASARAN
Air bersih dan air minum di wilayah kerja Puskesmas Sememi

VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap Bulan sekali untuk IS air dan Sampling tergantung pada anggaran
Dinas Kesehatan
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Laporan hasil evaluasi IS air dan Sampling Air disampaikan kepada Dinas
kesehatan dan kepala Puskesmas

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Hasil IS dan Sampling Air dari tiap program dicatat dalam instrument
disertai dengan dokumentasi yang dibutuhkan kemudian dilakukan analisis
untuk mengidentifikasi kualitas air di wilayah Puskesmas Sememi.
Selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan untuk disusun rencana
tindak lanjut yang disampaikan kepada Kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai