A. PENDAHULUAN
Penyediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus
dipenuhi oleh pemerintah, baik daerah maupun pusat. Penyediaan sarana dan
prasarana air bersih menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi
daerah. Tumpang tindihnya program pengembangan sarana dan prasarana air
minum di masa lampau. Kondisi geografis, topografis dan geologis, serta sumber
daya manusia (SDM) yang berbeda di setiap wilayah menyebabkan ketersediaan air
baku dan kondisi pelayanan air bersih yang berbeda pula, sehingga memberikan
implikasi penyelenggaraan SPAM yang berbeda untuk masing-masing wilayah.
Untuk itu dibutuhkan suatu konsep dasar yang kuat guna menjamin ketersediaan air
bersih bagi masyarakat sesuai dengan tipologi dan kondisi daerah tersebut.
Pengawasan Prasarana dan Sarana Air Bersih merupakan salah satu upaya
mendukung pengembangan sarana dan sarana air bersih di suatu wilayah.
Ketersediaan air bersih merupakan salah satu penentu peningkatan
kesejahteraan masyarakat, yang mana diharapkan dengan ketersediaan air bersih
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Air bersih adalah salah satu jenis
sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan bisa dimanfaatkan oleh manusia
untuk berbagai keperluan atau dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum, adalah air yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 juga
dijelaskan bahwa penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang
diproduksinya aman bagi kesehatan. Penyelenggara air minum diantaranya adalah
BUMN/BUMD, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat, atau
individual yang menyelenggarakan penyediaan air minum.
Kondisi geografis, topografis dan geologis, serta sumber daya manusia (SDM)
yang berbeda di setiap wilayah menyebabkan ketersediaan air baku dan kondisi
pelayanan air minum yang berbeda pula, sehingga memberikan implikasi
penyelenggaraan SPAM yang berbeda untuk masing-masing wilayah. Untuk itu
dibutuhkan pengawasan sarana air bersih yang kuat untuk menjamin pelaksanaan
pembangunan sarana air bersih berlangsung dengan baik.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen dalam suatu organisasi
dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan.
Suatu pengawasan pengawasan yang baik tentu akan mengahsilkan menghasilkan
tujuan yang kurang memuaskan atau memuaskan, baik bagi organisasinya
organisasinya maupun bagi pekerjanya. Pengawasan kualitas kualitas air bersih
untuk memantu akses masyarakat terhadap air bersih dari seg ikuantitas dan kualitas
air yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Dengan demikian, kegiatan pengawasan
kualitas air minum tidak terlepas dari aspek kualitas air minum dan kesehatan
masyarakat. Salah satu ukuran untuk mengetahui keberhasilan dalam melakukan
pengawasan kualitas air minum adalah menurunnya mortalitas dan morbiditas
berbagai penyakit menular air minum, salah satunya adalah penyakit diare.
Inspeksi kesehatan lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan
secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan
berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan
kualitas lingkungan yang sehat.
B. LATAR BELAKANG
Dalam rangka memenuhi persyaratan kualitas air minum maka perlu
dilaksanakan kegiatan pengawasan kualitas air minum yang diselenggarakan secara
terus menerus dan berkesinambungan agar air yang digunakan oleh penduduk dana
tau penyedia air minum yang ada, terjamin kulitasnya sesuai dengan persyaratan
kualitas air minum. Maka perlu suatu upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
faktor – faktor resiko penyebab kontaminasi bahan-bahan yang tidak diinginkan
tersebut kedalam sumber air minum sehingga air minum tersebut layak dan
memenuhi syarat kesehatan sebagai air Minum (memenuhi Standar Hygiene sanitasi
sarana air minum)
Inspeksi sanitasi sarana air minum adalah suatu upaya kesehatan untuk
mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran
terhadap air minum dan sarana yang digunakan untuk proses pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusian air minum. Dalam pencapaian target, kegiatan
program inspeksi sanitasi sarana air minum dilaksanakan secara berkesinambungan
dan terus menerus.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai
keadaan sanitasi sarana air minum dan/atau air bersih yang ada di masyarakat
dan terlindungnya sarana air dari potensi penularan penyakit.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan pengawasan dan pengendalian kualitas air.
2. Tersedia informasi keadaan sanitasi air bersih dan kualitas air.
3. Tersedia rekomendasi untuk tindak lanjut terhadap upaya perlindungan
pencemaran, perbaikan kualitas air dan penyuluhan terhadap pihak terkait.
4. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan
F. SASARAN
Sasaran pengawasan dan pengendalian kualitas air minum SAM adalah pengelola
Sarana Air Minum yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mijen.